Nama : Ny. R
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 13 Februari 1960
Usia : 61 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Cengkareng, Jakarta Barat
2
ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis dan aloanamnesis terhadap pasien dan anak pasien pada tanggal
10 Oktober 2021 pukul 11.20 WIB
Keluhan Utama : Muntah darah +/- 6 jam SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Cengkareng diantar oleh anaknya dengan keluhan utama
muntah darah +/- 6 jam SMRS. Muntah darah berwarna merah gelap disertai gumpalan
dan sisa makanan dan cairan. Muntah darah diperkirakan sebanyak 2 botol air mineral
berukuran kecil (250 ml).
Pasien juga mengeluhkan adanya mual-mual yang dirasakan sepanjang hari. Pasien
mengeluhkan adanya penurunan berat badan beberapa bulan terakhir +/- 10kg. Pasien
3
menyangkal adanya demam, batuk, pilek, dan sesak. Nafsu makan dan minum pasien juga
baik, tidak ada keluhan. BAB dan BAK lancar tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien memiliki riwayat sirosis hepatis +/- 5-6 Keluhan serupa di keluarga disangkal.
tahun terakhir. Pasien berhenti minum obat
sendiri +/- sudah 1 tahun terakhir karena merasa Riwayat hipertensi dan diabetes
sudah lebih sehat. Pasien pernah dirawat karena mellitus serta keganasan disangkal oleh
keluhan yang sama +/- 1 tahun yang lalu dan pasien.
mendapatkan transfusi darah saat dirawat.
Pasien sudah beberapa kali menjalani tindakan
ligasi di RSUD Tarakan pada tahun 2014 dan 2015.
Pasien menyangkal adanya riwayat hipertensi,
diabetes mellitus, penyakit jantung maupun penyakit
paru. 4
Riwayat Pekerjaan Riwayat Makan dan Kebiasaan
Status Generalis
Keadaan umum : tampak lemas Saturasi O2: 100% room air
GCS : E4V5M6 = 15, VAS : 2/10
Compos Mentis Berat badan : 50 kg
Tekanan darah : 143/71 mmHg
Tinggi badan: 158 cm
Nadi : 98 x/menit, reguler, IMT : 20 kg/m2 (normal)
isi cukup, kuat angkat
Pernafasan : 20 x/menit, reguler,
simetris, abdominalthoracal 6
Suhu : 37.1 0C
STATUS INTERNUS
Kepala
• Normocephalic, rambut sudah mulai beruban, distribusi merata,
tidak mudah dicabut
Mata
• Pupil isokor, diameter 3-4 mm, konjungtiva anemis (+/+), sklera
ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Hidung
7
• Paru-paru:
• Inspeksi : tampak simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-)
• Palpasi : stem fremitus kanan kiri sama kuat
• Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
• Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-)
• Jantung :
• Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : ictus cordis teraba pada MCL Sinistra ICS
• Perkusi : redup, batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-) 9
Abdomen
10
Anus dan Genitalia
• Tidak dilakukan
Kulit
• Kulit lembab. Turgor baik 11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Eritrosit Kesimpulan
Mikrositik hipokrom. Anemia defisiensi Fe dan Infeksi viral
FOTO THORAX :
Sinus dan diafragma normal.
Jantung : CTR > 50 % membesar ke kiri dan aorta:
konfigurasi dilatasi arkus aorta
Paru-paru: tampak infiltrat di basal dan perihilar kiri
kanan
Corakan bronkhovaskular prominen .
Hilus dan pleura normal. Tulang-tulang dan jaringan
lunak normal.
Kesan : Banding foto tg 03-04-21, saat ini tampak
kardiomegali (HHD) dengan 16
17
Kesan: Gambaran sirosis hepatis; Sugestif gambaran kolesistitis dan polip kandung empedu;
Splenomegali
PEMERIKSAAN EKG (10/10/2021)
18
RESUME
Telah dilakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien perempuan Ny. R berusia 61 tahun dengan keluhan utama
muntah darah 6 jam SMRS. Muntah darah berwarna merah gelap disertai gumpalan dan sisa makanan dan
cairan, sebanyak 2 botol air mineral berukuran kecil (250 ml). Pasien juga mengeluhkan adanya mual-mual
yang dirasakan sepanjang hari. Pasien mengeluhkan adanya penurunan berat badan beberapa bulan terakhir +/-
10kg.
Pasien memiliki riwayat sirosis hepatis +/- 5-6 tahun terakhir. Pasien berhenti minum obat sendiri +/- sudah 1
tahun terakhir karena merasa sudah lebih sehat. Pasien pernah dirawat karena keluhan yang sama +/- 1 tahun
yang lalu dan mendapatkan transfusi darah saat dirawat. Pasien sudah beberapa kali menjalani tindakan ligasi di
RSUD Tarakan pada tahun 2014 dan 2015.
PF = konjungtiva anemis, mukosa oral pucat, pekak hepar (-), NT (+) ulu hati
PP =
Anemia berat disertai leukopenia dan trombositopenia. GDT =Anemia defisiensi Fe dan Infeksi viral
Riwayat HBsAg reaktif tanggal 10 Februari 2020 dan USG Abdomen dengan gambaran Sirosis hepatis
tanggal 11 Februari 2020 19
DIAGNOSIS
21
22
23
24
25
26
27
TINJAUAN PUSTAKA
28
HEPATITIS B
Orang yang lahir di negara/wilayah dengan prevalensi infeksi Hepatitis B yang tinggi
Berhubungan seksual tanpa pengaman dengan beberapa pasangan atau orang dengan infeksi Hepatitis
B
Bayi yang lahir dari ibu dengan Hepatitis B
Orang yang menggunakan jarum suntik bergantian
Laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki
Orang yang memiliki pekerjaan yang berisiko kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya
Penerima donor organ/darah/plasma/jaringan
Riwayat berpergian ke daerah dengan angka infeksi Hepatitis B yang tinggi seperti Asia, Pasifik,
Afrika, dan Eropa Timur 30
Pasien-pasien hemodialisis
PROSES REPLIKASI
HEPATITIS B
1. Attachment
Virus masuk secara endositosis
2. Penetration
Membrane virus bergabung dengan membrane
host
3. Uncoating
Virus menggunakan RNA untuk replikasi
cccDNA empat mRNAs
4. Replication
empat mRNA terbesar digunakan untuk
membuat materi genetic baru
5. Assembly
Empat mRNA yang sudah digunakan diolah
kembali
6. Release
31
DNA disintesis melalui reverse transcripatase
dan virus baru dilepaskan
PROSES PERJALANAN
HEPATITIS B
Nyeri abdomen
Urine berwarna gelap
Nyeri sendi
Hilang nafsu makan
Mual dan muntah
Lemas
Ikterus
33
A. Hepatitis B Kronis Aktif
HBsAg positif dengan DNA VHB lebih dari 105 kopi/ml
didapatkan peningkatan ALT yang menetap atau
intermiten. Pada pasien sering didapatkan tanda-tanda penyakit
hati kronik. Jika dilakukan biopsi akan ditemukan gambaran
peradangan aktif. Berdasarkan status HBeAg pasien dapat
dikelompokkan menjadi Hepatitis B Kronik HBeAg Positif
dan Negatif
Target memuaskan (satisfactory endpoint) Tidak ditemukannya relaps klinis setelah terapi
dihentikan pada pasien HBeAg positif (disertai
serokonversi anti HBe yang bertahan) dan pada
pasien HBeAg negatif
Target diinginkan (desirable endpoint) Penekanan HBV DNA yang bertahan selama terapi
jangka panjang untuk pasien HBeAg positif yang
tidak mencapai serokonversi anti HBe dan pada
pasien HBeAg negatif
36
REKOMENDASI INDIKASI TERAPI KONSENSUS HEPATITIS B –
PPHI 2017
Pasien yang menunjukkan replikasi virus dengan ALT normal atau meningkat sedikit secara
persisten tanpa adanya bukti fibrosis signifikan atau sirosis tidak termasuk dalam indikasi
terapi. Pada kelompok ini perlu dilakukan penilaian fibrosis non invasif dan monitoring setiap 3
bulan.
Indikasi terapi pada pasien Hepatitis B kronik dengan HBeAg positif adalah pada pasien dengan DNA
VHB > 2 x 104 IU/mL dan ALT > 2x batas atas normal.
Pada pasien dengan HBeAg negatif, terapi dimulai pada pasien dengan DNA VHB > 2 x 103 IU/mL
dan ALT > 2x batas atas normal.
Evaluasi fibrosis dengan cara invasif dapat dipertimbangkan pada pasien dengan fibrosis non-
signifikan pada pemeriksaan non invasif, muatan virus tinggi dan peningkatan ALT serum minimal
yang persisten, yang berumur > 30 tahun atau pada pasien berumur < 30 tahun dengan faktor risiko
tinggi. Terapi dapat dimulai apabila diperoleh hasil inflamasi sedang-berat atau fibrosis signifikan. 37
PILIHAN TERAPI
38
Interferon Analog Nukleotida
Durasi terapi Dibatasi (maksimal 48 minggu) Seringkali harus jangka panjang (seumur hidup)
Kemampuan serokonversi HBeAg dalam 1 tahun Sedikit lebih rendah Sedikit lebih tinggi, pemakaian lebih tinggi dari 1
(pada HBeAg positif) tahun akan meningkatkan angka ini lebih jauh
Kemampuan serokonversi HBsAg dalam 1 tahun Lebih tinggi Lebih rendah, dapat menyamai IFN pada pemakaian
lebih dari 1 tahun
Respon jangka panjang Cenderung membaik bila target terapi tercapai Cukup sering kambuh bila terapi tidak dilanjutkan
39
jangka panjang
PERTIMBANGAN PEMILIHAN OBAT
41
SIROSIS HEPATIS
45
Ginekomastia Ascites Caput medusae
46
Jenis Pemeriksaan Hasil
Aminotransferase: ALT dan AST Normal atau sedikit meningkat
Alkali fosfatase atau ALP Sedikit meningkat
Gamma-glutamil transferase atau γGT Korelasi dengan ALPT, spesifik khas akibat alkohol sangat
meningkat
49
Nilai
Parameter Pengidap sirosis hepatis dikelompokkan menjadi:17
1 2 3
Ensefalopati Tidak ada Terkontrol Kurang CTP-A (5-6 poin)
Asites Tidak ada Terkontrol Kurang dengan baik, dengan angka kesintasan
Albumin >3.5 1.8 – 3.5 < 2.8 Pasien dengan skor CTP-B memiliki nilai
kesintasan berturut-turut 1 tahun dan 2 tahun
(gr/dL)
sebesar 81% dan 60%
INR < 1.7 1.7 – 2.2 > 2.2
CTP-C (10-15 poin)
Kesintasan pada pasien CTP-C adalah sebesar
50
45% dan 35% berturut-turut untuk 1 tahun
dan 2 tahun
TERIMA KASIH
51