RSU Adhyaksa
LAPORAN KASUS
An. R A Y/ 10 tahun
Diagnosis:
Demam Typhoid
AV Block 2 Morbitz 1
Identitas Pasien:
Nama : An. RA
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 10 tahun
Alamat : Jl. Bintaro Raya Tanah Kusir RT 012/010
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Pelajar
Nomor rekam medis : 10-37-75
Pembiayaan : BPJS Kesehatan
Tanggal masuk : 25/12/2021
Waktu : 19.45 wib
Anamnesis:
Keluhan Utama : Demam
Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat dengan keluhan yang sama tidak ada
Riwayat Pengobatan:
Berobat di klinik diberikan anti radang (lupa nama obat) dan penurun panas
paracetamol.
ELEKTROLIT & GAS DARAH
Natrium (Na) 132 mmol/L 135-155
Kalium (K) 2,4 mmol/L 3.6-5.5
Clorida (Cl) 94 mmol/L 98-108
“Dropped beat”
Gel P tanpa disertai QRS
PR interval memanjang progresif
Pemeriksaan Rontgen Thorax AP:
Diagnosis Utama:
Observasi Febris ec Demam Typhoid
Diagnosis Sekunder:
-AV Block 2 Morbitz 1
-Scabies
Penatalaksanaan:
T/ diberikan di RSUD Kebayoran Lama: Tatalaksana Lanjut (Konsul dr. Astrid Sp.A, advise):
1. O2 nk 2 lpm 1. Metokloperamid iv 10mg per 8 jam stop, ganti Omeprazole
2. Epinephrine 6,2 mg + D5% (Hari-2) 1x20 mg
3. IVFD Kaen 3B maintenance 60cc/jam 2. Epinefrin diturunkan 0,5 ml/jam jika selama 3 jam
4. Ceftriaxon 2x1 gr iv (Hari-2) HR>60 dan TD >p50 (97/58) stop epinefrin
5. Gentamicin 1x100mg iv (Hari-2) 3. Kaen 3B 60 cc/jam
6. Pct 250mg iv per 6 jam 4. Paracetamol 4x250 gr/iv
7. Zinc 1x20mg PO 5. Ceftriaxone 2x1 gr/iv lanjutkan
8. Metokloperamid iv 10mg per 8 jam 6. Gentamicin 1x100 mg/iv lanjutkan
9. Scabimite salep 7. Zinc 1x20 mg PO
10. Diet lunak 1800kkal/hari 8. NK dilepas jika tidak ada desaturasi/takipnea
9. Scabimite ulangi 1 minggu lagi
10. Cek GDS, elektrolit, dan CRP
11. Swab Antigen + PCR 1 kali
12. Perawatan PICU
S O A P
Hari I • Demam (-) • Keadaan Umum: Sakit sedang 1. Obs febris ec Demam 1. IVFD Kaen 3B 60 cc/jam
(26/12/2021) • Batuk (-) • Kesadaran : Compos Mentis Typhoid 2. Omeprazole 1x20 mg/iv
• Mual (-) • TD: 98/60 (MAP;68) target p50 97/58 2. AV block II Morbitz I 3. Paracetamol 4x250 gr/iv
• Muntah (-) mmhg 3. Scabies 4. Ceftriaxone 2x1 gr/iv
• Gatal seluruh tubuh (+) • HR: 99x/menit, kuat angkat, regular 5. Gentamicin 1x100 mg/iv
target >60x/menit 6. Zinc 1x20 mg PO
• RR: 24x/menit 7. Scabimite ulangi 1 minggu lagi
• S: 37.0 celcius Lapor Keadaan Umum pasien ke dr.Atrid
• Sp02: 99% RA Sp.A, advice:
• Total Intake : 1395,5 cc/14 jam • Ceterizine 1x5 mg p.o
• Total Output : 1043 cc/14 jam • Konsul dr. Gibran Sp.JP
• Balance : + 352,5 cc/14 jam Konsul dr. Gibran Sp.JP, advice:
• Diuresis : 2,80 cc/kgbb/14 jam • Cek troponin
• Diagnosis pasien AV block 2 morbitz I
• Observasi hemodinamik
Pukul 17.17 wib lapor hasil troponin I
(Hasil <0.01) ke dr.Gibran Sp.JP:
• Miocarditis tidak tegak
• Tidak ada terapi tambahan
Hari ke II • Demam (-) • Keadaan Umum: Sakit sedang 1. Obs febris ec Demam 1. IVFD Kaen 3B 60 cc/jam
(27/12/2021) • Batuk (-) • Kesadaran : Compos Mentis Typhoid 2. Omeprazole 1x20 mg/iv
• Mual (-) • TD: 99/61 (MAP;70) target p50 97/58 2. AV block II Morbitz I 3. Paracetamol 4x250 gr/iv
• Muntah (-) mmhg 3. Scabies 4. Ceftriaxone 2x1 gr/iv
• Gatal seluruh tubuh (+) berkurang • HR: 100x/menit, kuat angkat, regular 5. Gentamicin 1x100 mg/iv
target >60x/menit 6. Zinc 1x20 mg PO
• RR: 23x/menit 7. Scabimite ulangi 1 minggu lagi
• S: 36.8 celcius 8. Pro echo tgl 28/12/2021
• Sp02: 98% RA
Definisi:
• Demam intermitten Salmonella Enterica typhi (S. Typhi), Salmonella Paratyphi
• Penularan melalui fecal oral Lambung Usus Usus halus Kuman +
endotoksin Peradangan
Diagnosis:
Anamnesis: Pemeriksaan Fisik:
• Demam turun naik, terutama sore menjelang • KU: Tampak sakit sedang-berat
malam hari. • Kesadaran: CM/ Penurunan Kesadaran (ringan,
• Nyeri kepala apatis, somnolen, delirium hingga koma
• Nyeri Otot • Vital Sign:
• Mual, muntah 1. Temperatur meningkat
• Diare/ konstipasi 2. Bradikardia relative; setiap kenaikan suhu 1
• Penurunan kesadaran pada demam tifoid berat. celcius ↑ Nadi 8-10 kali
• Sclera Ikterik (+)
• Typoid tongue,tremor lidah, halitosis
• Rose Spot regio thorax
• Nyeri epigastric, hepatosplenomegaly
Pemeriksaan Penunjang:
Darah Lengkap Penegakan Diagnosis:
• Leukositopenia < 5000/4000 • Suspek demam tifoid (Suspect case)
• Trombositopenia Anamnesis, Pemeriksaan Fisik didapatkan: Demam, Gangguan
• Hb↓perdarahan
Saluran Cerna, Gangguan Kesadaran.
Gold Standar: Isolasi organisme (Kultur)
• Minggu I : Sampel darah dan sumsum tulang
• Minggu II: Sampel Feses • Demam tifoid klinis (Probable case)
• Minggu III: Sampel Urin
Suspek demam tifoid yang di dukung dengan Laboratorium.
Tes Widal
• Dilakukan akhir minggu I
• Kenaikan titer 1/320 atau kenaikan 4 kali
• Sensitifitas 64-74%, spesifitas 76-83%
Tubex
• Mendeteksi IgM terhadap antigen 09 (spesifik Salmonella Serogroup D)
• Nilai <2 : Negatif typoid
• Nilai 3: Probable
• Nilai >4 Positif demam tifoid
• Nilai >6 indikasi kuat demam tifoid
Tatalaksanan:
1. Tirah Baring
2. Diat kalori tinggi protein, rendah serat
3. Antipiretik
4. Antiemetik
5. Terapi Kausal
Penatalaksanaan:
Diagnosis Banding: Komplikasi:
• Demam berdarah dengue • Tifoid encephalopati
• Malaria • Syok septik
• Leptospirosis • Perdarahan dan Perforasi GI
• ISK • Hepatitis tifosa
• Hepatitis A • Pankreatitis tifosa
• Sepsis • Pneumonia
• TB Milier
AV block derajat I
Pada derajat ini impuls dari atrium tidak sampai ke ventrikel. Kontraksi ventrikel
terjadi karena adanya rangsangan oleh focus di nodus AV atau focus di ventrikel,
sehingga ventrikel berdenyut sendiri dan tidak berhubungan dengan denyut atrium.
Anamnesis • Tanpa Gejala
• Sinkop, hampir sinkop, gagal jantung, kapasitas fisik menurun
• Gejala bervariasi tergantung kondisi penyakit yang menimbulkan AV block: IMA
Pemeriksaan Fisik • Laju nadi teraba irregular
• Gangguan hemodinamik berupa TD menurun
• Tanda syok kardiogenik
Kriteria Diagnosis EKG
Rate : Atrial (60-100x/m); ventricular (40-60x/menit, <40x/m)
Rhythm : Reguler
Gel P: Normal; superimposed pada kompleks QRS atau gel T
Interval PR : Bervariasi
QRS: Normal jika ventrikel teraktivasi oleh junction; melebar jika focus di ventricular
Tatalaksana Pada keadaan akut, bila:
- Tanpa gejala: observasi, bila perlu injeksi sulfas
atropine /dopamine IV atasi penyebab eksternal
yang menyebabkan AV blok hindari obat-obatan
penghambat konduksi di nodus AV
- Dengan gejala atau HR >40x/menit pasang pacu
jantung sementara.
- Bila penyebab terjadinya AV block total tidak ada
atau tidak ditemukan, maka harus dipasang pacu
jantung permanent.
Terima Kasih