c
Susp.PNC + Nefrolitiasis
Anemia Ringan Normokromik Normositik
Sindrom Uremicum
Community Aquired Pneumonia
Disusun Oleh:
dr. L. Beriyan B.A
Pembimbing:
dr. I Gusti Ngurah Agung Eddy Adnyana,
Sp.PD
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. NJ
• Usia : 47 tahun
• Jenis Kelamin :Perempuan
• Status : Sudah menikah
• Alamat : Lembar
• No. RM : 327603
• Tanggal MRS : 10 april 2019
SUBJEKTIF
KU: Lemas
RPS:
Pasien datang ke IGD dengan keluhan lemas. Lemas dirasakan dirasakan sejak 2
minggu terakhir, pasien semakin lemas ketika mual dan muntah, tidak membaik
dengan istirahat. Keluhan mual dan muntah dialami juga sejak 2 minggu terakhir.
Pasien makin mual dan muntah jika makan (±3 kali sehari), muntahan pasien
berupa cairan dan makanan, darah (-), berwarna hitam (-). Nafsu makan pasien
menurun disertai nyeri kepala yang hilang timbul, sesak (+) sejak 1 minggu yang
lalu, pasien makin sesak apabila berjalan dan membaik dengan istirahat, Batuk (+)
sejak 3 hari yang lalu, dahak berwarna bening. Pasien juga mengeluhkan nyeri
pinggang (+) sejak 2 minggu terakhir, nyeri pinggang terus menerus dan tidak
membaik dengan istirahat. BAB masih dalam batas normal dan BAK berwarna
kuning keruh, pasien kncing sekitar 4-5 kali tetapi sedikit-sedikit, nyeri kencing (-).
SUBJEKTIF
RPD:
• Pasien menyangkal pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya
• Riwayat penyakit Ginjal (+) yang diketahui sejak 1 minggu terakhir dan dirawat
selama 4 hari (menolak untuk HD)
• Riwayat penyakit darah tinggi disangkal
• Riwayat penyakit stroke disangkal
• Riwayat asma maupun alergi disangkal
• Riwayat operasi sebelumnya disangkal
• Riwayat penyakit jantung disangkal
SUBJEKTIF
RPK:
• Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa seperti pasien.
• Riwayat penyakit kencing manis disangkal
• Riwayat penyakit darah tinggi disangkal
• Riwayat asma maupun alergi disangkal
• Riwayat batuk lama atau penyakit kronis disangkal
• Riwayat penyakit jantung dan ginjal disangkal
SUBJEKTIF
RPO:
• Pasien sebelumnya pernah mengkosumsi obat Ginjal selama satu minggu.
• Asam folat (3x1), vitamin B (2x1), omeprazole (2x1), Kalitake (2x1 sacshet),
Furosemid (1x1)
Riwayat Alergi:
• Riwayat alergi makanan dan alergi obat disangkal.
SUBJEKTIF
Riwayat Lingkungan dan Sosial
• Pasien merupakan Ibu rumah tangga yang tinggal anak dan
Suaminya. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol disangkal oleh
pasien
OBJEKTIF
• KU : Lemas
• Kesadaran: E4V5M6
• VAS: 4
TTV :
• TD : 130/80 mmHg
• Nadi : 85 x/menit, regular
• RR : 24 x/menit, regular, kusmaul (-)
• SPO2 : 99 % tanpa O2
• Suhu : 36.6 0C axila
OBJEKTIF
Status Generalisata:
• Kepala/ Leher: normosefali, trakea inline
• Mata : anemis (+/+), ikterik (-/-), pupil isokor (+/+)
• Thoraks :
• Inspeksi : simetris (+), retraksi (-), deformitas (-), memar (-)
• Palpasi : pergerakan dinding dada simetris
• Perkusi : sonor di seluruh lapang thoraks
• Paru : vesikuler +/+, ronkhi +/+ wheezing -/-
• Jantung : S1S2 tunggal reguler, murmur (-) gallop (-)
OBJEKTIF
Status Generalisata:
• Abdomen
• Inspeksi : distensi (-), scar (-)
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen
• Palpasi : nyeri tekan (-), hepar/ren/lien tidak teraba, shifting dulnes
(-)
• Ekstremitas : akral hangat +/+, oedema -/-, CRT< 2”
Hasil laboratorium (11/04/19)
Parameter Hasil Nilai Rujukan
HGB 9.7 12,3–15,3 g/dL
RBC 3.25 4,1 – 5,1 x 106 /µL Parameter Hasil Nilai Rujukan
HCT 26.9 35,0 – 47,0 %
MCV 82.8 80,0 – 96,0 fl
GDS 95 80-120 mgl/dl
MCH 29.8 26,0 – 32,0 pg
Cl 87 98-107 mmol/l
PLT 544 150– 450 x 103 /µL
Hasil laboratorium (11/04/19)
Parameter Hasil Nilai Rujukan
PH 7.310 7.350–7.450
FiO2 21
PCO2T 15.0 35-45
SO2(C) 99 75-99
Hasil laboratorium (11/04/19)
Urin lengkap
Parameter Hasil Nilai Rujukan
Makrokopis
PH 6.0 5.0-9.0
Eritrosit 8-10/lpk 0-2
Leukosit
+3 Negatif
esterase
Leukosit Penuh 0-5
Nitrit Negatif Negatif
Sel epitel 0-5/lpk 0-1/lpk
Protein +3 Negatif
kemis, 11 Sesak (+), Lemah Keadaan Umum : sedang ACKD e.c IVFD NS+KCL 25 Meq 10
April2019 (+), mual (+), Kesadaran : CM Prerenal+Post tpm tpm
muntah (+), nafsu Tekanan Darah : 110/80 mmHg Renal on CKD e.c O2 2-3 lpm NK
Susp.PNC Ambroxol 3x20 mg
makan menurun Nadi : 86 x/menit, regular dan kuat
Anemia Ringan Inj. Cefoperazone 2x1
(+) angkat Normokromik gram
Frekuensi Nafas : 24 x/menit Normositik Inj. Pantoprazole 1x40 mg
Tax : 36,2ºC, Sindrom Uremicum Azitromicin 1x500 mg (3
Anemis +/+, edema -/-, Edema pulmo hari)
Community Domperidone 3x1
Aquired Cek K
Pneumonia KIE HD ( pasang double
lumen)
FOLLOW UP
Tanggal Subyektif Obyektif Assessment Planning Keterangan
jumat, 12 Sesak (-), mual (- Keadaan Umum : sedang ACKD e.c IVFD NS • Na: 120
April2019 ), muntah (-), Kesadaran : CM Prerenal+Post Inj. Cefoperazone 2x1 mmol/L
nafsu makan Tekanan Darah : 120/80 mmHg Renal on CKD e.c gram • K: 4.4
Susp.PNC Inj. Pantoprazole 1x40
menurun (+) Nadi : 92 x/menit, regular dan kuat mmol/L
Anemia Ringan mg
angkat Normokromik Azitromicin 1x500 mg (3 • Cl: 89
Frekuensi Nafas : 20 x/menit Normositik hari) mmol/L
Tax : 36,6ºC, Sindrom Domperidone 3x1
Anemis +/+, edema -/-, Uremicum Diet CKD (30- • OU: cc
Edema pulmo 35Kkal/kgBB/hari)
Community KIE HD ( pasang double
Aquired lumen)
Pneumonia HD elektif
FOLLOW UP
Tanggal Subyektif Obyektif Assessment Planning Keterangan
sabtu, 13 Sesak (-), mual (- Keadaan Umum : sedang ACKD e.c IVFD NS • OU: cc
April2019 ), muntah (-), Kesadaran : CM Prerenal+Post Inj. Cefoperazone 2x1
nafsu makan Tekanan Darah : 120/80 mmHg Renal on CKD e.c gram
Susp.PNC Inj. Pantoprazole 1x40
menurun (+) Nadi : 92 x/menit, regular dan kuat
Anemia Ringan mg
angkat Normokromik Azitromicin 1x500 mg (3
Frekuensi Nafas : 20 x/menit Normositik hari)
Tax : 36,6ºC, Sindrom Domperidone 3x1
Anemis +/+, edema -/-, Uremicum Diet CKD (30-
Edema pulmo 35Kkal/kgBB/hari)
Community
Aquired
Pneumonia
FOLLOW UP
Tanggal Subyektif Obyektif Assessment Planning Keterangan
minggu Sesak (-), mual (- Keadaan Umum : sedang ACKD e.c IVFD NS • OU: cc
14 ), muntah (-), Kesadaran : CM Prerenal+Post Inj. Cefoperazone 2x1
April2019 nafsu makan Tekanan Darah : 120/80 mmHg Renal on CKD e.c gram
Susp.PNC Inj. Pantoprazole 1x40
menurun (+) Nadi : 92 x/menit, regular dan kuat
Anemia Ringan mg
angkat Normokromik Azitromicin 1x500 mg (3
Frekuensi Nafas : 20 x/menit Normositik hari)stop
Tax : 36,6ºC, Sindrom Domperidone 3x1
Anemis +/+, edema -/-, Uremicum Diet CKD (30-
Edema pulmo 35Kkal/kgBB/hari)
Community HD Jadwal
Aquired
Pneumonia
FOLLOW UP
Tanggal Subyektif Obyektif Assessment Planning Keterangan
senin, 15 Sesak (-), mual (- Keadaan Umum : sedang ACKD e.c IVFD NS • OU: cc
April2019 ), muntah (-), Kesadaran : CM Prerenal+Post Inj. Cefoperazone 2x1
nafsu makan Tekanan Darah : 120/80 mmHg Renal on CKD e.c gram
Susp.PNC Inj. Pantoprazole 1x40
menurun (+) Nadi : 92 x/menit, regular dan kuat
Anemia Ringan mg
angkat Normokromik Domperidone 3x1
Frekuensi Nafas : 20 x/menit Normositik Diet CKD (30-
Tax : 36,6ºC, Sindrom 35Kkal/kgBB/hari)
Anemis +/+, edema -/-, Uremicum HD Jadwal
Edema pulmo
Community
Aquired
Pneumonia
Penyakit Ginjal Kronik (Chronic Kidney Disease)
Penurunan ginjal kurang dari 60% ginjal normal yang bersifat progresif dan
irreversibel, (ketidakmampuan ginjal untuk membuang toksin dan produk sisa
dari darah serta tidak dapat berfungsi secara maksimal). Ditandai albuminuria
(>30 mg albumin urin per gram dari creatinin urin), Glomerular Filtration Rate
(GFR) <60ml/menit/1,73 m2 dengan jangka waktu lebih dari 3 bulan.
Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik
Derajat Penjelasan LFG (ml/menit/1,73m2)
140−umur x BB
Rumus Kockroft-Gault: LFG (ml/mnt/1,73m2) = 72 x kreatinin plasma*
Etiologi
• Dua penyebab utama penyakit ginjal kroniks adalah diabetes dan hipertensi.
• Glomerulonefritis;
• Penyakit bawaan seperti penyakit ginjal polikistik;
• Lupus
• Obstruksi yang disebabkan karena batu ginjal, tumor atau pembesaran kelenjar
prostat pada pria serta;
• Infeksi saluran kencing yang berulang
Patofisiologi
• Gambaran Klinis
• Gambaran klinis pasien penyakit ginjal kronik meliputi:
• Sesuai penyakit yang mendasari seperti diabetes melitus, infeksi traktus urinarius,
batu traktus urinarius, hipertensi, hiperurikemi, Lupus eritomatous sistemik (LES),
dan lain sebagainya
• Sindrom uremia, yang terdiri dari lemah, letargi, anoreksia, mual muntah,
nokturia, kelebihan volume cairan (volume overload), neuropati perifer, pruritus,
uremic frost, perikarditis, kejang-kejang sampai koma.
• Gejala komplikasinya antara lain, hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah
jantung asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit (sodium, kalium,
khlorida).
• Gambaran laboratorium penyakit ginjal kronik meliputi:
• Sesuai penyakit yang mendasarinya
• Penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum,
dan penurunan LFG yang dihitung mempergunakan rumus Kockcroft-Gault. Kadar
kreatinin serum saja tidak bisa dipergunakan untuk memperkirakan fungsi ginjal.
• Kelainan biokimiawi darah meliputi penurunan kadar hemoglobin, peningkatan
kadar asam urat, hiper atau hipokalemia, hiponatremia, hiper atau hipokloremia,
hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolik
• Kelainan urinalisis meliputi, proteinuria, hematuri, leukosituria, cast, isostenuria.
• Gambaran Radiologis
• Pemeriksaan radiologis Penyakit ginjal kronik meliputi:
• Foto polos abdomen, bisa tampak batu radio-opak
• Pielografi intravena jarang dikerjakan karena kontras sering tidak bisa melewati
filter glomerulus, dan dikhawatirkan toksik terhadap ginjal yang sudah mengalami
kerusakan.
• Pieografi antegrad atau retrograd sesuai indikasi
• Ultrasonografi ginjal
• Pemeriksaan pemindaian ginjal atau renografi bila ada indikasi
Terapi
• Diagnosis Chronic Kidney Disease pada kasus ini didasarkan pada anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pasien. Dari anamnesis
didapatkan sesuai dengan gejala CKD (gejala penyakit yang mendasari yaitu batu
traktus Urinarius, Gejala pada sindrom uremia, yaitu lemah, letargi, anoreksia,
mual muntah, nokturia, kelebihan volume cairan (volume overload), Gejala
komplikasinya antara lain, anemia, osteodistrofi renal, gangguan keseimbangan
elektrolit (sodium, kalium, khlorida).
• Pada pemeriksaan fisik, mata anemis (+/+). Pada CKD, anemia terjadi pada 80-
90% penyakit ginjal kronik.
• Pada pemeriksaan penunjang, peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum,
penurunan laju filtrasi glumerolus, dan kelainan biokimiawi darah berupa
penurunan kadar hemoglobin, dan gangguan elektrolit (hiper atau hipokalemia,
hiponatremia, hiper atau hipokloremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis
metabolic). Kelainan urinalisis meliputi, proteinuria, hematuri, leukosituria, cast,
isostenuria.
• Etiologi dari penyakit ginjal kronik pada kasus berhubungan dengan faktor risiko
yang ada pada pasien, berupa terdapat Nefrolitiasis dextra yang menebabkan
Hidronefrosis.