Anda di halaman 1dari 50

Bagian Ilmu Penyakit Dalam LAPORAN

KASUS
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulaarman
AKU! KIDN"# IN$UR#
oleh:
Andreas !edi S% Karo&Karo
NIM. 0910015001
Pembimbing:
dr% Kunt'oro #akti( S)%PD
Di*aakan Dalam Rangka !ugas Ke)aniteraan Klinik
Pada Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulaarman
+,-.
Bagian Ilmu Penyakit Dalam LAPORAN
KASUS
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulaarman
AKU! KIDN"# IN$UR#
Ole/
Andreas !edi S% Karo&Karo
,0-,,-1,,-
Di)ersentasikan )ada tanggal +- Agustus +,-.
Mengeta/ui(
Pem*im*ing
dr% Kunt'oro #akti( S)%PD
KA!A P"N2AN!AR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan ang Maha !sa karena penulisan
laporan kasus yang berjudul "ku# $idney Injury dapa# selesai #epa# pada
%ak#unya.
&alam kesempa#an ini' penulis ingin mengucapkan #erima kasih kepada :
1. dr. $un#joro ak#i (p.P& selaku $epala bagian )abora#orium Ilmu Penyaki#
&alam.
*. dr. !nny Pasolang (p.P& +IN"(IM selaku $epala bagian (M+ Ilmu Penyaki#
&alam.
,. dr. Nirapambudi (p.P& selaku $epala bagian $oordina#or Ilmu Penyaki#
&alam.
-. dr. $un#joro ak#i (p.P& selaku Pembimbing $linik .#ama dan Pembimbing
laporan $asus
5. Pihak lain yang #idak dapa# disebu#kan sa#u persa#u
)aporan kasus ini masih jauh dari sempurna' karena i#u penulis
mengharapkan saran dan kri#ik un#uk menyempurnakan #ulisan ini. (emoga
#ulisan ini berman/aa#.
(amarinda' *1 "gus#us *01-
Penulis
BAB I
P"NDA3ULUAN
-%- Latar Belakang
"cu#e kidney injury 0"$I1' yang sebelumnya dikenal dengan gagal ginjal
aku# 022"' acu#e renal /ailure 3"4+51 merupakan salah sa#u sindrom dalam
bidang ne/rologi yang dalam 15 #ahun #erakhir menunjukkan peningka#an
insidens.
(aa# ini' diagnosis "$I di#egakkan dengan menggunakan kri#eria 4I+)!6
"$IN. 7erdasarkan sumber masalahnya' "$I dibagi menjadi , kelompok u#ama'
yai#u prarenal' renal dan pascarenal. &alam upaya diagnosis' perlu di#en#ukan
e#iologi' #ahap penyaki#' dan komplikasi "$I. Pena#alaksanaan "$I harus
dilakukan secara menyeluruh' mencakup upaya #a#a laksana e#iologi' pencegahan
menurunnya /ungsi ginjal lebih jauh' #erapi cairan dan nu#risi' ser#a #a#a laksana
komplikasi yang dapa# dilakukan secara konser8a#i/ a#au secara bedah yai#u
menggan#i ginjal.
7eberapa laporan dunia menunjukkan insidens yang ber8ariasi an#ara 0'59
0'9: pada komuni#as' 0';91<: pada pasien yang dira%a# di rumah saki#' hingga
*0: pada pasien yang dira%a# di uni# pera%a#an in#ensi/ 0I=.1' dengan angka
kema#ian yang dilaporkan dari seluruh dunia berkisar *5: hingga <0:.
Insidens di negara berkembang' khususnya di komuni#as' suli# didapa#kan
karena #idak semua pasien "$I da#ang ke rumah saki#. &iperkirakan bah%a
insidens nya#a pada komuni#as jauh melebihi angka yang #erca#a#. Peningka#an
insidens "$I an#ara lain dikai#kan dengan peningka#an sensi#i8i#as kri#eria
diagnosis yang menyebabkan kasus yang lebih ringan dapa# #erdiagnosis. (elain
i#u' juga disebabkan oleh peningka#an nya#a kasus "$I akiba# meningka#nya
populasi usia lanju# dengan penyaki# komorbid yang beragam' meningka#nya
jumlah prosedur #ransplan#asi organ selain ginjal' in#er8ensi diagnos#ik dan
#erapeu#ik yang lebih agresi/
-%+ !u'uan
Tujuan dari penulisan laporan kasus ini adalah un#uk menambah %a%asan
penulis dan pembaca dalam s#udi kasus mengenai aku# kidney injury ser#a
meningka#kan kemampuan dalam menganalisa kasus dan permasalahan yang
di#emukan pada kasus #ersebu#.

5
BAB II
LAPORAN KASUS
+%-% Anamnesis
Pasien M4( pada #anggal *0 Mei *01- jam 00.,0 >i#a' anamnesis dilakukan pada
#anggal ; ?uni *01- pukul 09.00 %i#a. "namnesa yang dilakukan berupa
au#oanamnesa dan alloanamnesa.
ANAMN"SA UMUM
Identitas
Nama : Tn.P&
.mur : ,* #ahun
?enis $elamin : )aki9 )aki
"lama# : ?l. Triyu * 2g. Madani 4T -* Tenggarong
"gama : Islam
(#a#us : Menikah
Pendidikan : (M"
Pekerjaan : (opir
M4( : *0 Mei *01-
ANAMN"SA K3USUS
Kelu/an Utama
(aki# pinggang sebelah kiri
Riayat Penyakit Sekarang
Pasien mengalami saki# pinggang sebelah kiri #embus ke belakang sejak 1
bulan yang lalu (M4(. Pasien juga mengeluhkan mual #anpa diser#ai mun#ah'
pasien juga mengeluhkan sesak napas. Mual dan sesak yang dirasakan pasien
#imbul sejak 1 minggu (M4(. Pasien juga mengeluhkan susah 7"$ sejak *
minggu (M4(. Pasien memiliki ri%aya# suli# buang air kecil dan memiliki
kebiasaan suka menahan jika ingin buang air kecil sejak usia 10 #ahun.
(ebelumnya pasien pernah di ra%a# di 4( ">( un#uk dilakukan operasi ba#u
ginjal pada ginjal kanan pada #ahun *01,. .n#uk 7"7 pasien mengaku #idak
mengalami gangguan.
Riayat Penyakit Da/ulu
- Pernah mengalami keluhan seper#i ini.
- 4i%aya# &M 091
- 4i%aya# jan#ung dan hiper#ensi disangkal
- "da ri%aya# saki# ginjal sebelumnya
Riayat Penyakit Keluarga
- 4i%aya# "sma pada orang #ua pasien ibu pasien
- 4i%aya# &M pada keluarga #idak ada
- 4i%aya# penyaki# jan#ung 091
- 4i%aya# kelainan ginjal di sangkal
Riayat Ke*iasaan
- 4i%aya# suka menahan kencing sejak kecil
- 4i%aya# merokok 0@1
- Pasien jarang berolahraga
+%+% Pemeriksaan Fisik
&ilakukan pada #anggal < ?uni *01-
$esadaran : =ompos men#is' !
-
A
5
M
B
$eadaan umum : (aki# sedang
;
Status gi4i :
Indeks Massa Tubuh 0IMT1: 77 0kg1 : T7 0m1
*
B0 kg : 01'B- m1
*
C B0 kg : *'B90 m
*
C **., 0Normal1
$a#egori IMT Penger#ian $e#erangan
D 1<'5 7era# 7adan $urang $urus
1<'59*5 7era# 7adan Normal Normal
E *5 7era# 7adan )ebih $egemukan
!anda 5ital
T& : 1*06<0 mmFg 0lengan kanan' berbaring1
N : <5 G6meni# regular' isi cukup' kua# angka#
44 : 1< G6meni# #orakoabdominal
T : ,B'5
0
= 0aGila1
Ke)ala6le/er
.mum
!kspresi : saki# sedang
4ambu# : #idak ada kelainan
$uli# muka : #idak #erliha# kuning dan #idak puca#
Ma#a
Palpebra : edema 09691
$onjung#i8a : anemis 091
(clera : ik#erus 091
Pupil : isokor diame#er ,mm6,mm' re/leks cahaya 0@6@1
Fidung
(ep#um de8iasi 091
(ekre# 091
Na/as cuping hidung 091
Teli nga
7en#uk : normal
)ubang #elinga : normal' sekre# 091
<
Proc. Mas#oideus : nyeri 09691
Pendengaran : normal
Mulu#
Na/as : /e#or hepa#ikum 091
7ibir : puca# 091' sianosis 091
2usi : perdarahan 091
Mukosa : hiperemis 091' pigmen#asi 091
)idah : makroglosia 091' mikroglosia 091
+aring : hiperemis 091
)eher
.mum : sime#ris' #umor 091
$elenjar lim/e : membesar 091
Trakea : di #engah' de8iasi 091
Tiroid : membesar 091
!/ora7
Umum
7en#uk dan pergerakan dada sime#ris
4uang in#erkos#alis 0I=(1 #ampak jelas
4e#raksi 091
Pulmo:
Inspeksi : ben#uk sime#ris' gerakan sime#ris' re#raksi I=( 091
Palpasi : /remi#us raba deks#ra C sinis#ra
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
"uskul#asi : suara na/as 8esikuler' ronkhi 09691' %heeHing 09691
9
8or:
Inspeksi : Ic#us cordis #idak #ampak
Palpasi : Ic#us cordis #idak #eraba' #hrill 091
Perkusi : $anan : I=( III paras#ernal deks#ra
$iri : I=( A midcla8icular sinis#ra
"uskul#asi : (1(* #unggal' regular' murmur 091' gallop 091
A*domen9
Inspeksi : 7en#uk cembung' kuli# normal
Palpasi : Nyeri #ekan 0@1' massa 091' hepar6lien6ginjal #idak #eraba' de/ans
muscular 091
Perkusi : Timpani' shi/#ing dullness 091' "si#es 091
"uskul#asi : 7ising usus 0@1 kesan normal
"kstremitas9
- (uperior
- !ks#remi#as hanga#
- !dema 091
- !ri#ema#osa 091
- (ianosis 091
- =lubbing /inger 091
- Palmar eri#ema 091
- $ekua#an o#o# : $anan C $iri 05C51
- In/erior
- !ks#remi#as hanga#
- !dema #ungkai 0@1
- (ianosis 091
- $ekua#an o#o# : $anan C $iri 05C51
- Tes nyeri dan sensorik halus 0@1
+%:% Pemeriksaan Penun'ang
Fasil )ab I2& : *0 Mei *01-
- )eukosi# : <.900
- F7 : 9'1
- Fc# : *B'1
10
- P)T : *5B
- 2&( : 10;
- .reum : ,;B'-
- =rea#inin : *0',
- Na#rium : 1,0
- $alium : <.B
- =hlorida : 9<
Laju Filtrasi Glomerulus
01-09,*1 G B0 C -' -, ml
;* G *0',
Pemeriksaan penunjang :
*1 Mei
*01-
*1 Mei
=i#o
** Mei
*01-
*, Mei
*01-
*- Mei
*01-
)eukosi# 9 9 9 9 ;'5
Fb 9 9 9 9 B'<
F=T 9 9 9 9 1;'*
Trombosi# 9 9 9 9 1<9.000
7ilirubin To#al 0', 9 9 9 9
7ilirubin direck 0'1 9 9 9 9
11
7ilirubin
indireck
0'* 9 9 9 9
Pro#ein To#al B', 9 9 9 9
"lbumin ,'* 9 9 9 9
2lobulin ,'1 9 9 9 9
$oles#erol <0 9 9 9 9
Trigliserida 9 9 9 9 9
F&) 9 9 9 9 9
)&) 9 9 9 9 9
"s. .ra# 1;', 9 9 9 9
.reum 51,'< ,<5'5 9 9 ,19'<
$rea#inin 1-', 1B'0 9 9 1-'-
Na#rium 1*5 1*; 1*9 1,* 9
$alium 9'- B'0 ;'- B'5 9
=alsium 9 9 9 9 9
=hlorida 9B 101 9; 10- 9
*B Mei
*01-
*< Mei
=i#o
*9 Mei
*01-
0* ?uni
*01-
0- ?uni
*01-
)eukosi# 9 9 B.000 B.000 B.<00
Fb 9 9 5'9 -'B 5'9
F=T 9 9 19'1 1,'B 1;'5
Trombosi# 9 9 **5.000 1;9.000 1<;.000
7ilirubin To#al 9 9 9 9 9
7ilirubin direck 9 9 9 9 9
7ilirubin
indireck
9 9 9 9 9
Pro#ein To#al 9 9 9 9 9
"lbumin 9 9 9 9 9
2lobulin 9 9 9 9 9
$oles#erol 9 9 9 9 9
Trigliserida 9 9 9 9 9
F&) 9 9 9 9 9
)&) 9 9 9 9 9
"s. .ra# 9 9 9 9 9
.reum 9 1--'- 1,;'B *;<'- 1B9'5
$rea#inin 9 B'9 5'B 10'B 5'B
1*
Na#rium 1,* 9 1-0 1,1 1,B
$alium B'- 9 -', -'- ,';
=alsium 9 9 9 9 9
=hlorida 99 9 10< 9B 99
05 ?uni
*01-
0B ?uni
*01-
09 ?uni
*01-
1, ?uni
*01-
)eukosi# B.B00 5.900 -.*00 5.500
Fb ;'- 9'1 10'B 10'1
F=T *,'* *;'0 ,1'- ,0'0
Trombosi# *05.000 1<<.000 *<9.000 **,.000
7ilirubin To#al 9 9 9 9
7ilirubin direck 9 9 9 9
7ilirubin
indireck
9 9 9 9
Pro#ein To#al 9 9 9 9
"lbumin 9 9 9 9
2lobulin 9 9 9 9
$oles#erol 9 9 9 9
Trigliserida 9 9 9 9
F&) 9 9 9 9
)&) 9 9 9 9
"s. .ra# 9 9 9 9
.reum 9 *00', *0'5 ;0'*
$rea#inin 9 10'* 0'; *'0
Na#rium 9 9 9 1,9
$alium 9 9 -', -'-
=alsium 9 9 9 9
=hlorida 9 9 10< 10B
1,
+%.% Diagnosis
"ku# $idney Injury dan Aesikoli#iasis
+%1% !atalaksana 9
- IA+& Nacl 0'9: ,0 #pm
- Parace#amol #ab ,G 500 mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00 mg
- Inj. $e#orolac , G 1 IA
- Terapi hiperkalemia: =a 2lukonas 1 amp6jam dan & -0: sebanyak ,G
+%;% Prognosa 9
Ai#am : dubia ad bonam
+unc#ionam : dubia ad bonam
Follo u) )asien :
Peraatan S O A P
Fari II
*1 Mei
*01-
Mual 0@1' mun#ah
091' Nyeri peru#
sebelah kiri 0@1'
7"$091
=ompos men#is
T&: 1,06<0 mmFg
N: <1 G6I
44: *- G6I
T: ,B'-
0
=
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
.rin ou#pu# -< jam
0cc
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0 #pm
- Parace#amol #ab ,G 500 mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Inj. $e#orolac , G 1 IA
s#op
- Terapi hiperkalemia:
=a 2lukonas 1 amp6jam
dan & -0: sebanyak ,G
- .(2 abdomen
- +o#o 7NJ
- $onsul .rologi
- Inj. Tramadol * G 1
- Pasang double lumen
- Pro F&
Fari III
** Mei
*01-
Mual 0@1' 7"$091 =ompos men#is
T&: 1,06<0 mmFg
N: B- G6I
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0 #pm
- Parace#amol #ab ,G 500 mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
1-
44: *B G6I
T: ,B'<
0
=
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
.rin ou#pu# ;* jam
0cc
- Inj. Tramadol * G 1
- Terapi hiperkalemia:
=a 2lukonas 1 amp6jam
dan & -0: sebanyak ,G
- Terapi hiperkalemi lanju#
- $onsul .rologi
Fari IA
*, Mei
*01-
Mual 0@1' Mun#ah
0@1' 7"$ 0@1
=M
T&: 1,06;0 mmFg
N: <* G6I
44: *- G6I
T: ,B'1
0
=
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
.rin *00 cc 6 *- jam
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0 #pm
- Parace#amol #ab ,G 500 mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Terapi hiperkalemia:
=a 2lukonas 1 amp6jam
dan & -0: sebanyak ,G
- $onsul .rologi
15
Fari A
*- Mei
*01-
Mual 0@1' Mun#ah
0@1 5G
air@makanan'
Nyeri supra pubic
=M
T&: 1-06;0 mmFg
N: 10< G6I
44: ** G6I
T: ,B';
0
=
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
Produksi urin 500 cc 6
*- jam
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Terapi hiperkalemia:
=a 2lukonas 1 amp6jam
dan & -0: sebanyak ,G
- $onsul .rologi
- Inj. Me#oclopramide , G 1
- Inj. 4ani#idin * G 1
Fari AII
*B Mei
*01-
Mual 091' Mun#ah
091' Nyeri 7"$
=M
T&: 1006<0 mmFg
N: <0 G6I
44: *B G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Terapi hiperkalemia:
=a 2lukonas 1 amp6jam
dan & -0: sebanyak ,G
- =ek .r' =r
Fari IK
*< Mei
*01-
Nyeri 7"$' 7"$
jarang
=M
T&: 1*06;0 mmFg
N: <B G6I
44: 1< G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Terapi hiperkalemia:
=a 2lukonas 1 amp6jam
1B
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
dan & -0: sebanyak ,G
- =ek .r' =r
Fari KI
,0 Mei
*01-
Nyeri 7"$'
Fema#uri 091
=M
T&: 1*06;0 mmFg
N: <BG6I
44: 19 G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Terapi hiperkalemia:
=a 2lukonas 1 amp6jam
dan & -0: sebanyak ,G
- =ek .r' =r
Fari KII
,1 Mei
*01-
Nyeri 7"$ =M
T&: 1*06<0 mmFg
N: <<G6I
44: *0 G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
Fari KIA
* ?uni *01-
Mual 0@1' Mun#ah
0@1' (uli# 7"$
0@1' 7"$
ne#es0@1' Terasa
ingin 7"$ #api
=M
T&: 1,06<0 mmFg
N: <-G6I
44: *0 G6I
"nemis 09691
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
1;
suli# un#uk
dikeluarkan
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
mg
- Trans/usi P4= 1 kol/6hari
0, kan#ong1
- =ek elek#roli#' &)
- Pro 4P29.4( @
Aesicoli#ek#omi
0rabu - juni *01-1
Fari KA
, ?uni *01-
Mual 0@1' Mun#ah
0@1' (usah 7"$
=M
T&: 1,06<0 mmFg
N: <-G6I
44: *0 G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Trans/usi P4= 1 kol/6hari
0, kan#ong1
- =ek &).
- Pro 4P29.4( @
Aesicoli#ek#omi
Fari KAI
- ?uni *01-
Mual 0@1'Mun#ah
091' (uli# 7"$'
Nyeri pinggang
sebelah kiri
=M
T&: 1,06;0 mmFg
N: <BG6I
44: *0 G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Trans/usi P4= 1 kol/6hari
0, kan#ong1
- 4encana 4P29.4( @
Aesicoliek#omi hari ini
Fari KAII
5 ?uni *01-
Mual 091' (uli#
7"$
=M
T&: 1,06;0 mmFg
N: <BG6I
44: *0 G6I
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
1<
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Tramadol * G 50 mg
- Tramadol #ab , G 1
- Trans/usi P4= 1 kol/6hari
(ampai F7 E <
- Pro 4P29.4( @
Aesicoliek#omi bila F7 E<
Fari KAIII
B ?uni *01-
7"$ mene#es =M
T&: 1-0690 mmFg
N: <5G6I
44: 1; G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Tramadol * G 50 mg
- Tramadol #ab , G 1
- Trans/usi P4= 1 kol/6hari
(ampai F7 E <
- Pro 4P29.4( @
Aesicoliek#omi bila F7 E
<
Fari KIK
; ?uni *01-
7"$ mene#es =M
T&: 1*06<0 mmFg
N: <0G6I
44: *0 G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Tramadol * G 50 mg
- Tramadol #ab , G 1
- Pro 4P29.4( @
Aesicoliek#omi
0selasa 10 ?uni *01-1
19
Fari KKI
9 ?uni *01-
7"$ lancar =M
T&: 1106<0 mmFg
N: <5G6I
44: *0 G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Tramadol * G 50 mg
- Tramadol #ab , G 1
- Pro 4P29.4( @
Aesicoliek#omi
- F& hari ini
- "== operasi
Fari KKI
10 ?uni
*01-
7"$ (ering 0@1 =M
T&: 1*06<0 mmFg
N: ;5G6I
44: 1B G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 0@1
!dema 091
"$I@
Aesikoli#iasis
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg
- Tramadol * G 50 mg
- Tramadol #ab , G 1
- Pro 4P29.4( @
Aesicoliek#omi hari ini
- =ek .r' =r
Fari KKII
11 ?uni
*01-
Nyeri ulu ha#i =M
T&: 1106;0 mmFg
N: ;5G6I
44: 1< G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
"$I @
Aesikoli#iasis @
pos#
Aesikoli#o#omi
F91
- IA+& Nacl 0'9: ,0
#pm
- Parace#amol #ab ,G 500
mg
- In/. =ipro/loGacin * G *00
mg s#op
- Inj. =e/o#aGime , G 1gr
- "n#rain , G 1 amp
- Inj. 4ani#idin , G 1 amp
- Inj. $alneG , G 1 amp
- (#op irigasi
*0
7u 0@1 N
NT 091
!dema 091
Produksi drain *0cc
Irigasi urin jernih
- =ek &) pos# Jp.
Fari KKIII
1* ?uni
*01-
$eluhan 091 =M
T&: 1106;0 mmFg
N: ;BG6I
44: *0 G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 091
!dema 091
.J: -00cc65jam
1'-cc6jam
"$I @
Aesikoli#iasis @
pos#
Aesikoli#o#omi
F9*
Terapi Jral
- =e/adroGil , G 500 mg
- Ibupro/en * G -00 mg
- 4ani#idin * G 1 #ab
- Mobilisasi 0Mi$a6$i'
duduk1
- "// in/us
- =ek &)' .r' =r
*1
Fari KKIA
1, ?uni
*01-
$eluhan 091 =M
T&: 1106;0 mmFg
N: ;*G6I
44: 1; G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691NT 091
7u 0@1 N
NT 091
!dema 091
"$I @
Aesikoli#iasis @
pos#
Aesikoli#o#omi
F9,
Terapi Jral
- =e/adroGil , G 500 mg
- Ibupro/en * G -00 mg
- 4ani#idin * G 1 #ab
- Mobilisasi 0Mi$a6$i'
duduk1
- "// &=
Fari KKA
1- ?uni
*01-
$eluhan 091 =M
T&: 1106;0 mmFg
N: ;*G6I
44: 1; G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
7u 0@1 N
NT 091
!dema 091
"$I @
Aesikoli#iasis @
pos#
Aesikoli#o#omi
F9-
Terapi Jral
- =e/adroGil , G 500 mg
- Ibupro/en * G -00 mg
- 4ani#idin * G 1 #ab
- "// &rain
- 7esok rencana pulang
Fari KKAII
1B ?uni
*01-
$eluhan 091 =M
T&: 1106<0 mmFg
N: <0G6I
44: *0 G6I
"nemis 09691
Ik#erik 09691
4ho 09691
>he 09691
"$I @
Aesikoli#iasis @
pos#
Aesikoli#o#omi
F9B
Terapi Jral
- =e/adroGil , G 500 mg
- Ibupro/en * G -00 mg
- 4ani#idin * G 1 #ab
- "// &rain
- Pasien pulang
**
7u 0@1 N
NT 091
!dema 091
*,
BAB III
!IN$AUAN PUS!AKA
:%- AKU! R"NAL IN$UR#
:%-%- De<inisi
(ecara konsep#ual "$I adalah penurunan cepa# 0dalam jam hingga
minggu1 laju /il#rasi glomerulus 0)+21 yang umumnya berlangsung re8ersibel'
diiku#i kegagalan ginjal un#uk mengekskresi sisa me#abolisme ni#rogen' dengan6
#anpa gangguan keseimbangan cairan dan elek#roli#.
Penurunan #ersebu# dapa# #erjadi pada ginjal yang /ungsi dasarnya normal
0"$I LklasikM1 a#au #idak normal 0acu#e on chronic kidney disease1. &ahulu' hal di
a#as disebu# sebagai gagal ginjal aku# dan #idak ada de/inisi operasional yang
seragam' sehingga parame#er dan ba#as parame#er gagal ginjal aku# yang
digunakan berbeda9beda pada berbagai kepus#akaan. Fal i#u menyebabkan
permasalahan an#ara lain kesuli#an membandingkan hasil peneli#ian un#uk
kepen#ingan me#a9analisis' penurunan sensi#i8i#as kri#eria un#uk membua#
diagnosis dini dan spesi/isi#as kri#eria un#uk menilai #ahap penyaki# yang
diharapkan dapa# menggambarkan prognosis pasien.
"#as dasar hal #ersebu#' "cu#e &ialysis Nuali#y Ini#ia#i8e 0"&NI1 yang
beranggo#akan para ne/rolog dan in#ensi8is di "merika pada #ahun *00* sepaka#
menggan#i is#ilah "4+ menjadi "$I. Penggan#ian is#ilah renal menjadi kidney
diharapkan dapa# memban#u pemahaman masyaraka# a%am' sedangkan
penggan#ian is#ilah /ailure menjadi injury dianggap lebih #epa# menggambarkan
pa#ologi gangguan ginjal. $ri#eria yang melengkapi de/inisi "$I menyangku#
beberapa hal an#ara lain 011 kri#eria diagnosis harus mencakup semua #ahap
penyaki#O 0*1 sediki# saja perbedaan kadar krea#inin 0=r1 serum #ernya#a
mempengaruhi prognosis penderi#aO 0,1 kri#eria diagnosis mengakomodasi
penggunaan penanda yang sensi#i/ yai#u penurunan urine ou#pu# 0.J1 yang
seringkali mendahului peningka#an =r serumO 0-1 pene#apan gangguan ginjal
berdasarkan kadar =r serum' .J dan )+2 menginga# belum adanya penanda
biologis 0biomarker1 penurunan /ungsi ginjal yang mudah dan dapa# dilakukan di
mana saja. "&NI mengeluarkan sis#em klasi/ikasi "$I dengan kri#eria 4I+)!
yang #erdiri dari , ka#egori 0berdasarkan peningka#an kadar =r serum a#au
penurunan )+2 a#au kri#eria .J1 yang menggambarkan bera#nya penurunan
/ungsi ginjal dan * ka#egori yang menggambarkan prognosis gangguan ginjal'
seper#i yang #erliha# pada #abel 1.
!a*el -% Klasi<ikasi AKI dengan Kriteria RIFL"( AD=I Revisi +,,>
Kategori Peningkatan kadar 8r
serum
Penurunan LF2 Kriteria UO
4isk P 1'5 kali nilai dasar P *'5: nilai dasar D 0'5 m)6kg6jam'
P B jam
Injury P *'0 kali nilai dasar P 50: nilai dasar D 0'5 m)6kg6jam'
P 1* jam
+ailure P ,'0 kali nilai dasar atau
P - mg6dl dengan
kenaikan aku# P 0'5 mg6dl
P ;5: nilai dasar D 0'5 m)6kg6jam'
P *- jam atau
anuria P 1* jam
)oss Penurunan /ungsi ginjal mene#ap selama lebih dari - minggu
!nd s#age Penurunan +ungsi ginjal mene#ap selama lebih dari , bulan
$ri#eria 4I+)! sudah diuji dalam berbagai peneli#ian dan menunjukkan
kegunaaan dalam aspek diagnosis' klasi/ikasi bera# penyaki#' peman#auan
perjalanan penyaki# dan prediksi mor#ali#as.
Pada #ahun *005' "cu#e $idney Injury Ne#%ork 0"$IN1' sebuah
kolaborasi ne/rolog dan in#ensi8is in#ernasional' mengajukan modi/ikasi a#as
kri#eria 4I+)!. "$IN mengupayakan peningka#an sensi#i8i#as klasi/ikasi dengan
merekomendasikan 011 kenaikan kadar =r serum sebesar E0', mg6d) sebagai
ambang de/inisi "$I karena dengan kenaikan #ersebu# #elah didapa#kan
peningka#an angka kema#ian - kali lebih besar 0J4C-'1O =IC,'195'51O 0*1
pene#apan ba#asan %ak#u #erjadinya penurunan /ungsi ginjal secara aku#'
*5
disepaka#i selama maksimal -< jam 0bandingkan dengan 1 minggu dalam kri#eria
4I+)!1 un#uk melakukan obser8asi dan mengulang pemeriksaan kadar =r serumO
0,1 semua pasien yang menjalani #erapi penggan#i ginjal 0TP21 diklasi/ikasikan
dalam "$I #ahap ,O 0-1 per#imbangan #erhadap penggunaan )+2 sebagai pa#okan
klasi/ikasi karena penggunaannya #idak mudah dilakukan pada pasien dalam
keadaan kri#is. &engan beberapa modi/ikasi' ka#egori 4' I' dan + pada kri#eria
4I+)! secara beruru#an adalah sesuai dengan kri#eria "$IN #ahap 1' *' dan ,.
$a#egori )! pada kri#eria 4I+)! menggambarkan hasil klinis 0ou#come1 sehingga
#idak dimasukkan dalam #ahapan. $lasi/ikasi "$I menuru# "$IN dapa# diliha#
pada #abel *. (ebuah peneli#ian yang ber#ujuan membandingkan keman/aa#an
modi/ikasi yang dilakukan oleh "$IN #erhadap kri#eria 4I+)! gagal
menunjukkan peningka#an sensi#i8i#as' dan kemampuan prediksi klasi/ikasi "$IN
dibandingkan dengan kri#eria 4I+)!.
!a*el +% Klasi<ikasi AKI dengan kriteria AKIN( +,,1%
!a/a) Peningkatan Kadar 8r Serum Kriteria UO
1 P 1'5 kali nilai dasar a#au peningka#an P0',
mg6d)
D0'5 m)6kg6jam' PB
jam
* P*'0 kali nilai dasar D0'5 m)6kg6jam' P1*
jam
, P,'0 kali nilai dasar a#au P- mg6d) dengan
kenaikan aku# P0'5 mg6d) a#au inisiasi #erapi
penggan#i ginjal
D0', m)6kg6jam' P*-
jam a#au anuria P1* jam
:%-%+ Klasi<ikasi "tiologi
!#iologi "$I dibagi menjadi , kelompok u#ama berdasarkan pa#ogenesis
"$I' yakni 011 penyaki# yang menyebabkan hipoper/usi ginjal #anpa
menyebabkan gangguan pada parenkim ginjal 0"$I prarenal'55:1O 0*1 penyaki#
yang secara langsung menyebabkan gangguan pada parenkim ginjal 0"$I
renal6in#rinsik'-0:1O 0,1 penyaki# yang #erkai# dengan obs#ruksi saluran kemih
0"$I pascarenal'5:1. "ngka kejadian penyebab "$I sanga# #ergan#ung dari
#empa# #erjadinya "$I. (alah sa#u cara klasi/ikasi e#iologi "$I dapa# diliha# pada
#abel ,.
*B
!a*el :% Klasi<ikasi Penye*a* AKI
AKI Prarenal
I. Fipo8olemia
- $ehilangan cairan pada ruang ke#iga' kerusakan jaringan 0pankrea#i#is1'
hipoalbuminemia' obs#ruksi usus
- $ehilangan darah
- $ehilangan cairan keluar #ubuh melalui saluran cerna 0mun#ah' diare'
drainase1' melalui saluran kemih 0diure#ic' hipoadrenal' diuresis osmo#ic1'
melalui kuli# 0luka bakar1
II. Penurunan curah jan#ung
- Penyebab miokard: in/ark' kardiomiopa#i
- Penyebab perikard: #amponade
- Penyebab 8askular pulmonal: emboli pulmonal
- "ri#mia
- Penyebab ka#ub jan#ung
III. Perubahan rasio resis#ensi 8askular ginjal sis#emik
- Penurunan resis#ensi 8askular peri/er
(epsis' sindrom hepa#orenal' oba# dalam dosis berlebihan 0con#oh:
barbi#uria#1' 8asodila#or 0ni#ra#' an#ihiper#ensi1
- Aasokons#riksi ginjal
Fiperkalemia' norepine/rin' epine/rin' siklosporin' #akrolimus'
ampho#ericin 7
- Fipoper/usi ginjal local
(#enosis a. renalis' hiper#ensi maligna
IA. Fipoper/usi ginjal dengan gangguan au#oregulasi ginjal
- $egagalan penurunan resis#ensi ar#eriol a/eren
Perubahan s#ruk#ural 0usia lanju#' a#erosklerosis' hiper#ensi kronik' P2$
0penyaki# ginjal kronik1' hiper#ensi maligna1' penurunan pros#aglandin
0penggunaan J"IN(' =JK9* inhibi#or1' 8asokons#riksi ar#eriol a/eren
0sepsis' hiperkalsemia' sindrom hepa#orenal' siklosporin' #akrolimus'
radiokon#ras1
- $egagalan peningka#an resis#ensi ar#eriol a/eren
- Penggunaan penyeka# "=!' "47
*;
- (#enosis a. renalis
A. (indrom hiper8iskosi#as
- Myeloma mul#iple' makroglobulinemia' polisi#emia
AKI Renal6Intrinsik
I. Jbs#ruksi reno8askular
- Jbs#ruksi a. renalis 0plak ar#erosklerosis' #hrombosis' emboli' diseksi
aneurisma' 8asculi#is1' obs#ruksi 8. renalis 0#hrombosis' kompresi1
II. Penyaki# glomerulus a#au mikro8askular ginjal
- 2lomerulonephri#is' 8asculi#is
III. Nekrosis #ubular aku# 0acute tubular necrosis, "TN1
- Iskemia 0serupa "$I prerenal1
- Toksin
- !ksogen 0radiokon#ras' siklosporin' an#ibio#ik' kemo#erapi' pelaru# organic'
ase#amino/en1' endogen 0rabdomiolisis' hemolisis' asam ura#' oksala#'
myeloma1
IA. Ne/ri#is in#ers#i#ial
- "lergi 0an#ibio#ic' J"IN(' diure#ik' $ap#opril1' in/eksi 0bak#eri' 8iral'
jamur1' in/il#rasi 0lim/oma' leukemia' sarcoidosis1' idiopa#ik
A. Jbs#ruksi dan deposisi in#ra#ubular
- Pro#ein myeloma' asam ura#' oksala#' asiklo8ir' me#o#reksa#' sul/omida
AI. 4ejeksi alora/ ginjal
AKI Pas?arenal
I. Jbs#ruksi ure#er
- 7a#u' gumpalan darah' papilla ginjal' keganasan' kompresi eks#ernal
II. Jbs#ruksi leher kandung kemih
- $andung kemih neurogenic' hiper#ro/i pros#a#' ba#u' keganasan' darah
III. Jbs#ruksi ure#ra
- (#rik#ur' ka#up kongeni#al' /imosis
Pada sebuah s#udi di I=. sebuah rumah saki# di 7andung selama pengama#an
#ahun *0059*00B' didapa#kan penyebab "$I 0dengan dialisis1 #erbanyak adalah
sepsis 0-*:1' disusul dengan gagal jan#ung 0*<:1' "$I pada penyaki# ginjal
kronik 0P2$1 0<:1' luka bakar dan gas#roen#eri#is aku# 0masing9masing ,:1.
:%-%: Pendekatan Diagnosis
Pada pasien yang memenuhi kri#eria diagnosis "$I sesuai dengan yang
#elah dipaparkan di a#as' per#ama9#ama harus di#en#ukan apakah keadaan #ersebu#
memang merupakan "$I a#au merupakan sua#u keadaan aku# pada P2$.
*<
7eberapa pa#okan umum yang dapa# membedakan kedua keadaan ini an#ara lain
ri%aya# e#iologi P2$' ri%aya# e#iologi penyebab "$I' pemeriksaan klinis
0anemia' neuropa#i pada P2$1 dan perjalanan penyaki# 0pemulihan pada "$I1 dan
ukuran ginjal. Pa#okan #ersebu# #idak sepenuhnya dapa# dipakai. Misalnya' ginjal
umumnya berukuran kecil pada P2$' namun dapa# pula berukuran normal bahkan
membesar seper#i pada neuropa#i diabe#ik dan penyaki# ginjal polikis#ik. .paya
pendeka#an diagnosis harus pula mengarah pada penen#uan e#iologi' #ahap "$I'
dan penen#uan komplikasi.
:%-%. 2am*aran Klinis AKI
2ejala klinis yang #erjadi pada penderi#a "$I' yai#u :
a. Penderi#a #ampak sanga# menderi#a dan le#argi diser#ai mual' mun#ah'
diare' puca# 0anemia1' dan hiper#ensi.
b. Nok#uria 0buang air kecil di malam hari1.
c. Pembengkakan #ungkai' kaki a#au pergelangan kaki. Pembengkakan yang
menyeluruh 0karena #erjadi penimbunan cairan1.
d. 7erkurangnya rasa' #eru#ama di #angan a#au kaki.
e. Tremor #angan.
/. $uli# dari membran mukosa kering akiba# dehidrasi.
g. Na/as mungkin berbau urin 0/o#o uremik1' dan kadang9kadang dapa#
dijumpai adanya pneumonia uremik.
h. Manis/es#asi sis#em sara/ 0lemah' saki# kepala' kedu#an o#o#' dan kejang1.
i. Perubahan pengeluaran produksi urine 0sediki#' dapa# mengandung darah'
bera# jenis sediki# rendah' yai#u 1.010 gr6ml1
j. Peningka#an konsen#rasi serum urea 0#e#ap1' kadar krea#inin' dan laju
endap darah 0)!&1 #ergan#ung ka#abolisme 0pemecahan pro#ein1' per/usi
renal' ser#a asupan pro#ein' serum krea#inin meningka# pada kerusakan
glomerulus.
k. Pada kasus yang da#ang #erlamba# gejala komplikasi 22" di#emukan lebih
menonjol yai#u gejala kelebihan cairan berupa gagal jan#ung konges#i/'
*9
edema paru' perdarahan gas#roin#es#inal berupa hema#emesis' kejang9
kejang dan kesadaran menurun sampai koma.
:%-%1 Pemeriksaan Klinis
Pe#unjuk klinis "$I prarenal an#ara lain adalah gejala haus' penurunan .J
dan bera# badan dan perlu dicari apakah hal #ersebu# berkai#an dengan penggunaan
J"IN(' penyeka# "=! dan "47. Pada pemeriksaan /isis dapa# di#emukan #anda
hipo#ensi or#os#a#ik dan #akikardia' penurunan jugular venous pressure 0?AP1'
penurunan #urgor kuli#' mukosa kering' s#igma#a penyaki# ha#i kronik dan
hiper#ensi por#al' #anda gagal jan#ung dan sepsis. $emungkinan "$I renal iskemia
menjadi #inggi bila upaya pemulihan s#a#us hemodinamik #idak memperbaiki
#anda "$I. &iagnosis "$I renal #oksik dikai#kan dengan da#a klinis penggunaan
Ha#9Ha# ne/ro#oksik a#aupun #oksin endogen 0misalnya mioglobin' hemoglobin'
asam ura#1. &iagnosis "$I renal lainnya perlu dihubungkan dengan gejala dan
#anda yang menyokong seper#i gejala #rombosis' glomerulone/ri#is aku#' a#au
hiper#ensi maligna. "$I pascarenal dicurigai apabila #erdapa# nyeri sudu#
kos#o8er#ebra a#au suprapubik akiba# dis#ensi pel8iokalises ginjal' kapsul ginjal'
a#au kandung kemih. Nyeri pinggang kolik yang menjalar ke daerah inguinal
menandakan obs#ruksi ure#er aku#. $eluhan #erkai# pros#a#' baik gejala obs#ruksi
maupun iri#a#i/' dan pembesaran pros#a# pada pemeriksaan colok dubur
menyokong adanya obs#ruksi akiba# pembesaran pros#a#. $andung kemih
neurogenik dapa# dikai#kan dengan pengunaan an#ikolinergik dan #emuan
dis/ungsi sara/ o#onom.
:%-%; Pemeriksaan Penun'ang
&ari pemeriksaan urinalisis' dapa# di#emukan berbagai penanda in/lamasi
glomerulus' #ubulus' in/eksi saluran kemih' a#au uropa#i kris#al. Pada "$I
prarenal' sedimen yang didapa#kan aselular dan mengandung cast hialin yang
#ransparan. "$I pascarenal juga menunjukkan gambaran sedimen inak#i/'
%alaupun hema#uria dan piuria dapa# di#emukan pada obs#ruksi in#ralumen a#au
penyaki# pros#a#. "$I renal akan menunjukkan berbagai cast yang dapa#
mengarahkan pada penyebab "$I' an#ara lain pigmented muddy brown
,0
granular cast' cast yang mengandung epi#el #ubulus yang dapa# di#emukan pada
"TNO cast eri#rosi# pada kerusakan glomerulus a#au ne/ri#is #ubuloin#ers#i#ialO cast
leukosi# dan pigmented muddy brown granular cast pada ne/ri#is in#ers#i#ial.
Fasil pemeriksaan biokimia%i darah 0kadar Na' =r' urea plasma1 dan urin
0osmolali#as urin' kadar Na' =r' urea urin1 secara umum dapa# mengarahkan pada
penen#uan #ipe "$I' seper#i yang #erliha# pada #abel -1.
!a*el .% Kelainan Analisis Urin
Indeks diagnosis AKI )rarenal AKI renal
.rinalisis (ilinder hialin "bnormal
2ra8i#asi spesi/ik E 1'0*0 1'010
Jsmolari#as urin 0mmol6kgF
*
01 E 500 ,00
$adar na#rium urin 0mmol6)1 D 10 E *0
+raksi ekskresi na#rium 0:1 D 1 E 1
+raksi ekskresi urea 0:1 D ,5 E ,5
4asio =r urin6 =r plasma E -0 D *0
4asio urea urin6urea plasma E < D ,

Pada keadaan /ungsi #ubulus ginjal yang baik' 8asokons#riksi pembuluh
darah ginjal akan menyebabkan peningka#an reabsorbsi na#rium oleh #ubulus
hingga mencapai 99:. "kiba#nya' ke#ika sampah ni#rogen 0ureum dan krea#inin1
#erakumulasi di dalam darah akiba# 8asokons#riksi pembuluh darah ginjal dengan
/ungsi #ubulus yang masih #erjaga baik' /raksi ekskresi na#rium 0+!Na C 30Na urin
G =r plasma160Na plasma G =r urin15 mencapai kurang dari 1:' +!.rea kurang
dari ,5:. (ebagai pengecualian' adalah jika 8asokons#riksi #erjadi pada seseorang
yang menggunakan diure#ik' mani#ol' a#au glukosuria yang menurunkan
reabsorbsi Na oleh #ubulus dan menyebabkan peningka#an +!Na. Fal yang sama
juga berlaku un#uk pasien dengan P2$ #ahap lanju# yang #elah mengalami
adap#asi kronik dengan pengurangan )+2. Meskipun demikian' pada beberapa
keadaan spesi/ik seper#i "4+ renal akiba# radiokon#ras dan mioglobinuria' #erjadi
8asokons#riksi bera# pembuluh darah ginjal secara dini dengan /ungsi #ubulus
ginjal yang masih baik sehingga +!Na dapa# pula menunjukkan hasil kurang dari
1:.
,1
Pemeriksaan yang cukup sensi#i/ un#uk menyingkirkan "$I pascarenal
adalah pemeriksaan urin residu pasca berkemih. ?ika 8olume urin residu kurang
dari 50 cc' didukung dengan pemeriksaan .(2 ginjal yang #idak menunjukkan
adanya dila#asi pel8iokalises' kecil kemungkinan penyebab "$I adalah
pascarenal. Pemeriksaan penci#raan lain seper#i /o#o polos abdomen' =T9scan'
M4I' dan angiogra/i ginjal dapa# dilakukan sesuai indikasi. Pemeriksaan biopsi
ginjal diindikasikan pada pasien dengan penyebab renal yang belum jelas' namun
penyebab pra9 dan pascarenal sudah berhasil disingkirkan. Pemeriksaan #ersebu#
#eru#ama dianjurkan pada dugaan "$I renal non9 "TN yang memiliki #a#a laksana
spesi/ik' seper#i glomerulone/ri#is' 8askuli#is' dan lain lain.
:%-%> !ata Laksana
Pada dasarnya #a#a laksana "$I sanga# di#en#ukan oleh penyebab "$I dan
pada #ahap apa "$I di#emukan. ?ika di#emukan pada #ahap prarenal dan inisiasi
0kri#eria 4I+)! 4 dan I1' upaya yang dapa# dilakukan adalah #a#a laksana op#imal
penyaki# dasar un#uk mencegah pasien ja#uh pada #ahap "$I beriku#nya. .paya
ini melipu#i rehidrasi bila penyebab "$I adalah prarenal6hipo8olemia' #erapi
sepsis' penghen#ian Ha# ne/ro#oksik' koreksi obs#ruksi pascarenal' dan
menghindari penggunaan Ha# ne/ro#oksik. Peman#auan asupan dan pengeluaran
cairan harus dilakukan secara ru#in. (elama #ahap poliuria 0#ahap pemeliharaan
dan a%al perbaikan1' beberapa pasien dapa# mengalami de/isi# cairan yang cukup
berar#i' sehingga peman#auan ke#a# ser#a penga#uran keseimbangan cairan dan
elek#roli# harus dilakukan secara cerma#. (ubs#i#usi cairan harus dia%asi secara
ke#a# dengan pedoman 8olume urin yang diukur secara serial' ser#a elek#roli# urin
dan serum.
Terapi Nutrisi
$ebu#uhan nu#risi pasien "$I ber8ariasi #ergan#ung dari penyaki# dasarnya
dan kondisi komorbid yang dijumpai. (ebuah sis#em klasi/ikasi pemberian nu#risi
berdasarkan s#a#us ka#abolisme diajukan oleh &ruml pada #ahun *005 0#abel 51.
,*
!a*el 1 Klasi<ikasi dan Ke*utu/an Nutrisi Pasien AKI
5aria*el Kata*olisme
Ringan Sedang Berat
=on#oh keadaan
klinis
Toksik karena
oba#
Pembedahan @69
in/eksi
(epsis "4&('
MJ&(
&ialisis ?arang (esuai kebu#uhan (ering
4u#e pemberian
nu#risi
Jral !n#eral @69
paren#eral
!n#eral @69
paren#eral
4ekomendasi
energi
*5 kkal6kg
776hari
*59 ,0 kkal6kg
776hari
*59 ,5 kkal6kg
776hari
(umber energi 2lukosa ,95 g6kg
776hari
2lukosa ,95 g6kg
776hari
)emak 0'591
kg776hari
2lukosa ,95 g6kg
776hari
)emak 0'<91'*
kg776hari
$ebu#uhan
pro#ein
0'B90'<
g6kg776hari
0'<91'* g6kg776hari 1'091'5 g6kg776hari
Pemberian
nu#risi
Makanan +ormula en#eral
2lukosa 509;0:
)emak 109*0:
"" B'5910:
Mikronu#rien
+ormula en#eral
2lukosa 509;0:
)emak 109*0:
"" B'5910:
Mikronu#rien
Terapi Farmakologi: Furosemid, Manitol, dan Dopamin
&alam pengelolaan "$I' #erdapa# berbagai macam oba# yang sudah
digunakan selama berpuluh9puluh #ahun namun kesahihan penggunaannya
bersi/a# kon#o8ersial. Jba#9oba#an #ersebu# an#ara lain diure#ik' mani#ol' dan
dopamin. &iure#ik yang bekerja menghamba# Na@6$@9"TPase pada sisi luminal
sel' menurunkan kebu#uhan energi sel thick limb "nsa Fenle. (elain i#u' berbagai
peneli#ian melaporkan prognosis pasien "$I non9oligourik lebih baik
dibandingkan dengan pasien "$I oligourik. "#as dasar hal #ersebu#' banyak klinisi
yang berusaha mengubah keadaan "$I oligourik menjadi non9oligourik' sebagai
upaya mempermudah penanganan ke#idakseimbangan cairan dan mengurangi
kebu#uhan dialisis. Namun' peneli#ian dan me#a9analisis yang ada #idak
,,
menunjukkan kegunaan diure#ik un#uk pengoba#an "$I 0menurunkan mor#ali#as'
kebu#uhan dialisis' jumlah dialisis' proporsi pasien oligouri' masa ra%a# inap1'
bahkan penggunaan dosis #inggi #erkai# dengan peningka#an risiko o#o#oksisi#as
044C,'9;O =I: 1'00915';<1. Meskipun demikian' pada keadaan #anpa /asili#as
dialisis' diure#ik dapa# menjadi pilihan pada pasien "$I dengan kelebihan cairan
#ubuh. 7eberapa hal yang harus diperha#ikan pada penggunaan diure#ik sebagai
bagian dari #a#a laksana "$I adalah:
1. Pas#ikan 8olume sirkulasi e/ek#i/ sudah op#imal' pas#ikan pasien #idak
dalam keadaan dehidrasi. ?ika mungkin' dilakukan pengukuran =AP a#au
dilakukan #es cairan dengan pemberian cairan iso#onik *509,00 cc dalam
159 ,0 meni#. 7ila jumlah urin ber#ambah' lakukan rehidrasi #erlebih
dahulu.
*. Ten#ukan e#iologi dan #ahap "$I. Pemberian diure#ik #idak berguna pada
"$I pascarenal. Pemberian diure#ik masih dapa# berguna pada "$I #ahap
a%al 0keadaan oligouria kurang dari 1* jam1.
Pada a%alnya' dapa# diberikan /urosemid i.8. bolus -0 mg. ?ika man/aa#
#idak #erliha#' dosis dapa# digandakan a#au diberikan #e#esan cepa# 1009*50
mg6kali dalam 19B jam a#au #e#esan lamba# 109*0 mg6kg776hari dengan dosis
maksimum 1 gram6hari. .saha #ersebu# dapa# dilakukan bersamaan dengan
pemberian cairan koloid un#uk meningka#kan #ranslokasi cairan ke in#ra8askuler.
7ila cara #ersebu# #idak berhasil 0keberhasilan hanya pada <9**: kasus1' harus
dipikirkan #erapi lain. Peningka#an dosis lebih lanju# #idak berman/aa# bahkan
dapa# menyebabkan #oksisi#as.
(ecara hipo#esis' mani#ol meningka#kan #ranslokasi cairan ke in#ra8askuler
sehingga dapa# digunakan un#uk #a#a laksana "$I khususnya pada #ahap oligouria.
Namun kegunaan mani#ol ini #idak #erbuk#i bahkan dapa# menyebabkan kerusakan
ginjal lebih jauh karena bersi/a# ne/ro#oksik' menyebabkan agregasi eri#rosi# dan
menurunkan kecepa#an aliran darah. !/ek nega#i/ #ersebu# muncul pada pemberian
mani#ol lebih dari *50 mg6kg #iap - jam. Peneli#ian lain menunjukkan sekalipun
dapa# meningka#kan produksi urin' pemberian mani#ol #idak memperbaiki
prognosis pasien.
,-
&opamin dosis rendah 00'59, Qg6kg776meni#1 secara his#oris digunakan
dalam #a#a laksana "$I' melalui kerjanya pada resep#or dopamin &"1 dan &"* di
ginjal. &opamin dosis rendah dapa# menyebabkan 8asodila#asi pembuluh darah
ginjal' menghamba# Na@6$@9"TPase dengan e/ek akhir peningka#an aliran darah
ginjal' )+2 dan na#riuresis. (ebaliknya' pada dosis #inggi dopamin dapa#
menimbulkan 8asokons#riksi. +ak#anya #eori i#u #idak sesederhana yang
diperkirakan karena dua alasan yai#u #erdapa# perbedaan deraja# respons #ubuh
#erhadap pemberian dopamin' juga #idak #erdapa# korelasi yang baik an#ara dosis
yang diberikan dengan kadar plasma dopamin. 4espons dopamin juga sanga#
#ergan#ung dari keadaan klinis secara umum yang melipu#i s#a#us 8olume pasien
ser#a abnormali#as pembuluh darah 0seper#i hiper#ensi' diabe#es melli#us'
a#erosklerosis1' sehingga beberapa ahli berpendapa# sesungguhnya dalam dunia
nya#a #idak ada dopamin Ldosis renalM seper#i yang #er#ulis pada li#era#ur. &alam
peneli#ian dan me#a9analisis' penggunaan dopamin dosis rendah #idak #erbuk#i
berman/aa# bahkan #erkai# dengan e/ek samping serius seper#i iskemia miokard'
#akiari#mia' iskemia mukosa saluran cerna' gangren digi#i' dan lain9lain. ?ika #e#ap
hendak digunakan' pemberian dopamin dapa# dicoba dengan peman#auan respons
selama B jam. ?ika #idak #erdapa# perubahan klinis' dianjurkan agar menghen#ikan
penggunaannya un#uk menghindari #oksisi#as. &opamin #e#ap dapa# digunakan
un#uk pengoba#an penyaki# dasar seper#i syok' sepsis 0sesuai indikasi1 un#uk
memperbaiki hemodinamik dan /ungsi ginjal. Jba#9oba#an lain seper#i agonis
selek#i/ &"1 0/enoldopam1 dalam proses pembuk#ian lanju# dengan uji klinis
mul#isen#er un#uk penggunaannya dalam #a#a laksana "$I. "NP' an#agonis
adenosin #idak #erbuk#i e/ek#i/ pada #a#a laksana "$I.
:%-%@ !ata Laksana Kom)likasi
Pengelolaan komplikasi yang mungkin #imbul dapa# dilakukan secara
konser8a#i/' sesuai dengan anjuran yang dapa# diliha# pada #abel B. Pengelolaan
komplikasi juga dapa# dilakukan dengan #erapi penggan#i ginjal yang
diindikasikan pada keadaan oligouria' anuria' hiperkalemia 0$EB'5 m!R6l1'
asidosis bera# 0pFD;'11' aHo#emia 0ureumE*00 mg6dl1' edema paru' ense/alopa#i
,5
uremikum' perikardi#is uremikum' neuropa#i a#au miopa#i uremikum' disna#remia
bera# 0NaE1B0 m!R6l a#au D115 m!R6l1' hiper#ermia' kelebihan dosis oba# yang
dapa# didialisis. Tidak ada panduan pas#i kapan %ak#u yang #epa# un#uk
menghen#ikan #erapi penggan#i ginjal. (ecara umum' #erapi dihen#ikan jika
kondisi yang menjadi indikasi sudah #era#asi.
!a*el ; !ata Laksana Konservati< Kom)likasi AKI
Kom)likasi !atalaksana
$elebihan cairan
in#ra8askular
7a#asi garam 019* g6hari1dan air 0D1 )6hari1
Penggunaan diure#ik
Fipona#remia 7a#asi cairan 0D1 )6hari1
Findari pemberian in/us hipo#onik
Fiperkalemia 7a#asi asupan $ 0D-0 mmol6hari1
Findari suplemen $ dan diure#ik hema# $
7eri resin potassium-binding ion exchange
7eri deks#rosa 50: 50cc @ insulin 10 uni#
7eri Na#rium bicarbona# 509100 mmol
7eri salbu#amol 109*0 mg inhaler a#au 0'591 mg i8
$alsium glukona# 10 : 010 cc dalam *95 meni#
"sidosis me#abolik 7a#asi asupan pro#ein 00'<91 g6kg776hari1
7eri na#rium bikarbona# 0usahakan kadar serum
bikarbona# plasma E15 mmol6) dan pF ar#eri E;'*1
iper/os/a#emia 7a#asi asupan /os/a# 0<00 mg6hari1
7eri pengika# /os/a#
Fipokalsemia 7eri kalsium carbona# a#au calsium glukona# 10:
0109*0 cc1
Fiperurisemia Terapi jika kadar asam ura# E15 mg6d)
:%+ 5"SIKOLI!3IASIS
:%+%- De<inisi
Aesikoli#hiasis a#au ba#u buli9buli adalah penyaki# dimana didapa#kan
masa keras seper#i ba#u yang #erben#uk di kandung kemih' yang dapa#
,B
menyebabkan nyeri' perdarahan' penyumba#an aliran kemih dan in/eksi. 7a#u ini
bisa #erben#uk di dalam ginjal 0ba#u ginjal1 maupun di dalam kandung kemih 0ba#u
kandung kemih1. 7a#u ini #erben#uk dari pengendapan garam kalsium'
magnesium' asam ura#' a#au sis#ein.
7a#u buli9buli a#au 8esikoli#hiasis sering #erjadi pada pasien yang
menderi#a gangguan miksi a#au #erdapa# benda asing di buli9buli. 2angguan miksi
#erjadi pada pasien9pasien hiperplasia pros#a#' s#rik#ura ure#ra' di8er#ikel buli9buli
a#au buli9buli neurogenik. $a#e#er yang #erpasang pada buli9buli pada %ak#u yang
lama' adanya benda asing lain yang secara #idak sengaja dimasukkan ke dalam
buli9buli seringkali manjadi in#i un#uk #erben#uknya ba#u buli9buli. (elain i#u ba#u
buli9buli dapa# berasal dari ba#u ginjal a#au ba#u ure#er yang #urun ke buli9buli.
Aesikoli#hiasis dapa# berukuran dari sekecil pasir hingga sebesar buah
anggur. 7a#u yang berukuran kecil biasanya #idak menimbulkan gejala dan
biasanya dapa# keluar bersama dengan urine ke#ika berkemih. 7a#u berada di
saluran kemih bagian ba%ah yai#u di kandung kemih dan ure#ra dapa#
menghamba# buang air kecil. 7a#u yang menyumba# ure#er' pel8is renalis maupun
#ubulus renalis dapa# menyebabkan nyeri punggung a#au kolik renalis 0nyeri kolik
yang heba# di daerah an#ara #ulang rusuk dan #ulang pinggang yang menjalar ke
peru# juga daerah kemaluan dan paha sebelah dalam1. Fal ini disebabkan karena
adanya respon ure#er #erhadap ba#u #ersebu#' dimana ure#er akan berkon#raksi yang
dapa# menimbulkan rasa nyeri kram yang heba#.
:%+%+ ")idemiologi
)okasi ba#u ginjal dijumpai khas di kaliks a#au pel8is dan bila akan keluar
dapa# #erhen#i di ure#er a#au kandung kemih. 7a#u ginjal sebagian besar
mengandung ba#u kalsium. 7a#u oksala#' kalsium oksala#' a#au kalsium /os/a#'
secara bersama dapa# dijumpai sampai B59<5: dari jumlah keseluruhan ba#u
ginjal.
&i negara9negara berkembang masih sering dijumpai ba#u endemik pada
buli9buli yang banyak dijumpai pada anak9anak yang menderi#a kekurangan giHi
a#au yang sering menderi#a dehidrasi a#au diare.
,;
&i beberapa rumah saki# di Indonesia dilaporkan ada perubahan proporsi
ba#u ginjal dibandingkan ba#u saluran kemih bagian ba%ah. Fasil analisis jenis
ba#u ginjal di )abora#orium Pa#ologi $linik .ni8ersi#as 2adjah Mada seki#ar
#ahun 19B- dan 19;-' menunjukkan kenaikkan proporsi ba#u ginjal dibanding
proporsi ba#u kandung kemih. (eki#ar #ahun 19B-919B9 didapa#kan proporsi ba#u
ginjal sebesar *0: dan ba#u kandung kemih sebesar <0:' #e#api pada #ahun 19;09
19;- ba#u ginjal sebesar ;0: 010191-- ba#u1 dan kandung kemih ,0: 0-,61--
ba#u 1.
Pada #ahun 19<, di 4umah (aki# &4. (ardji#o dilaporkan B- pasien
dira%a# dengan ba#u saluran kemih' ba#u ginjal ;5: dan ba#u kandung kemih
*5:. $ejadian ba#u saluran kemih #erdapa# sebesar 5;610.000 pasien ra%a# inap.
Pada #ahun 19<B dilaporkan pre8alensi ba#u saluran kemih sebesar <0610.000
pasien ra%a# inap. 7a#u ginjal di#emukan ;9 dari <9 pasien ba#u saluran kemih
#ersebu#. Tampaknya proporsi ba#u ginjal rela#i/ s#abil.
:%+%: "tiologi
Terben#uknya ba#u pada saluran kemih diduga ada hubungannya dengan
gangguan aliran urine' gangguan me#abolik' in/eksi saluran kemih' dehidrasi' dan
keadaan9keadaan lain yang masih belum #erungkap 0idiopa#ik1.
(ecara epidemiologis #erdapa# beberapa /ak#or yang mempermudah #erjadinya
ba#u saluran kemih pada seseorang. +ak#or9/ak#or i#u adalah /ak#or in#rinsik' yai#u
keadaan yang berasal dari #ubuh seseorang dan /ak#or eks#rinsik' yai#u pengaruh
yang berasal dari lingkungan di seki#arnya.
+ak#or in#rinsik i#u an#ara lain adalah:
Feredi#er0ke#urunan1: penyaki# ini diduga di#urunkan dari orang
#uanya.
.mur: penyaki# ini paling sering didapa#kan pada usia ,0950 #ahun.
?enis kelamin: jumlah pasien laki9laki #iga kali lebih banyak
dibandingkan dengan pasien perempuan.
+ak#or eks#rinsik i#u dian#aranya adalah:
,<
2eogra/i: pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian ba#u
saluaran kemih yang lebih #inggi daripada daerah lain sehingga dikenal
sebagai daerah stone belt 0sabuk ba#u1' sedangkan daerah 7an#u di
"/rika (ela#an hampir #idak dijumpai penyaki# ba#u saluran kemih.
Iklim dan #empera#ur
"supan air: kurangnya asupan air dan #ingginya kadar mineral kalsium
pada air yang dikonsumsi' dapa# meningka#kan insiden ba#u saluran
kemih
&ie#: die# banyak purin' oksala#' dan kalsium mempermudah #erjadinya
penyaki# ba#u saluran kemih.
Pekerjaan: penyaki# ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaanya
banyak duduk a#au kurang ak#i/i#as a#au sedentary life.
Klasi<ikasi Batu Saluran Kemi/
$omposisi kimia yang #erkandung dalam ba#u ginjal dan saluran kemih
dapa# dike#ahui dengan menggunakan analisis kimia khusus un#uk menge#ahui
adanya kalsium' magnesium' amonium' karbona#' /os/a#' asam ura# oksala#' dan
sis#in.
a% Batu kalsium
$alsium adalah jenis ba#u yang paling banyak menyebabkan 7($ yai#u
seki#ar ;0:9<0: dari seluruh kasus 7($. 7a#u ini kadang9kadang di jumpai
dalam ben#uk murni a#au juga bisa dalam ben#uk campuran' misalnya dengan ba#u
kalsium oksala#' ba#u kalsium /os/a# a#au campuran dari kedua unsur #ersebu#.
Terben#uknya ba#u #ersebu# diperkirakan #erkai# dengan kadar kalsium yang #inggi
di dalam urine a#au darah dan akiba# dari dehidrasi. 7a#u kalsium #erdiri dari dua
#ipe yang berbeda' yai#u:
Whewellite 0monohidra#1 yai#u ' ba#u berben#uk pada#' %arna coka#6 hi#am
dengan konsen#rasi asam oksala# yang #inggi pada air kemih.
$ombinasi kalsium dan magnesium menjadi weddllite 0dehidra#1 yai#u
ba#u ber%arna kuning' mudah hancur daripada whewellite.
,9
*% Batu asam urat
)ebih kurang 5910: penderi#a 7($ dengan komposisi asam ura#. Pasien
biasanya berusia E B0 #ahun. 7a#u asam ura# diben#uk hanya oleh asam ura#.
$egemukan' peminum alkohol' dan die# #inggi pro#ein mempunyai peluang lebih
besar menderi#a penyaki# 7($' karena keadaan #ersebu# dapa# meningka#kan
ekskresi asam ura# sehingga pF air kemih menjadi rendah. .kuran ba#u asam ura#
ber8ariasi mulai dari ukuran kecil sampai ukuran besar sehingga memben#uk
staghorn 0#anduk rusa1. 7a#u asam ura# ini adalah #ipe ba#u yang dapa# dipecah
dengan oba#9oba#an. (ebanyak 90: akan berhasil dengan #erapi kemolisis.
?% Batu struvit Amagnesium&amonium <os<atB
7a#u s#ru8i# disebu# juga ba#u in/eksi' karena #erben#uknya ba#u ini
disebabkan oleh adanya in/eksi saluran kemih. $uman penyebab in/eksi ini adalah
golongan kuman pemecah urea a#au urea splitter yang dapa# menghasilkan enHim
urease dan merubah urine menjadi bersuasana basa melalui hidrolisis urea
menjadi amoniak. $uman yang #ermasuk pemecah urea di an#aranya adalah :
Proteus spp, lebsiella, !erratia, "nterobakter, Pseudomonas, dan
!taphiloccocus. &i#emukan seki#ar 159*0: pada penderi#a 7($
7a#u s#ru8i# lebih sering #erjadi pada %ani#a daripada laki9laki. In/eksi
saluran kemih #erjadi karena #ingginya konsen#rasi ammonium dan pF air kemih
E;. Pada ba#u s#ru8i# 8olume air kemih yang banyak sanga# pen#ing un#uk
membilas bak#eri dan menurunkan supersa#urasi dari /os/a#.
d% Batu Sistin
7a#u (is#in #erjadi pada saa# kehamilan' disebabkan karena gangguan
ginjal. Merupakan ba#u yang paling jarang dijumpai dengan /rekuensi kejadian 19
*:. 4eabsorbsi asam amino' sis#in' arginin' lysin dan orni#hine berkurang'
pemben#ukan ba#u #erjadi saa# bayi. &isebabkan /ak#or ke#urunan dan pF urine
yang asam. (elain karena urine yang sanga# jenuh' pemben#ukan ba#u dapa# juga
#erjadi pada indi8idu yang memiliki ri%aya# ba#u sebelumnya a#au pada indi8idu
yang s#a#is karena imobili#as. Memerlukan pengoba#an seumur hidup' die#
mungkin menyebabkan pemben#ukan ba#u' pengenceran air kemih yang rendah
dan asupan pro#ein he%ani yang #inggi menaikkan ekskresi sis#in dalam air kemih
-0
:%+%. 2e'ala C 2e'ala )ada 5esikolit/iasis
7a#u buli9buli a#au 8esikoli#hiasis sering #erjadi pada pasien yang
menderi#a gangguan miksi a#au #erdapa# benda asing di buli9buli. 2angguan miksi
#erjadi pada pasien9pasien hiperplasia pros#a#' s#rik#ura ure#ra' di8er#ikel buli9buli
a#au buli9buli neurogenik. $a#e#er yang #erpasang pada buli9buli pada %ak#u yang
lama' adanya benda asing lain yang secara #idak sengaja dimasukkan ke dalam
buli9buli seringkali manjadi in#i un#uk #erben#uknya ba#u buli9buli. (elain i#u ba#u
buli9buli dapa# berasal dari ba#u ginjal a#au ba#u ure#er yang #urun ke buli9buli.
2ejala khas ba#u buli9buli adalah berupa gejala berupa gejala iri#asi an#ara
lain: nyeri kencing6disuria hingga s#ranguri' perasaan #idak enak se%ak#u kencing'
dan kencing #iba9#iba #erhen#i kemudian menjadi lancar kembali dengan
perubahan posisi #ubuh. Nyeri pada saa# miksi seringkali dirasakan 0re/ered pain1
pada ujung penis' skro#um' perineum' pinggang' sampai kaki. Pada anak sering
mengeluh adanya enuresis nok#urna' di samping sering menarik9narik penisnya
0pada anak9anak laki9laki1 a#au menggosok9gosok 8ul8a 0pada anak perempuan1.
(eringkali komposisi ba#u buli9buli #erdiri a#as asam ura# a#au s#ru8i# 0 jika
penyebabnya adalah in/eksi1' sehingga #idak jarang pada pemeriksaan /o#o polos
abdomen #idak #ampak sebagai bayangan opak pada ka8um pel8is. &alam hal ini
pemeriksaan IA. pada /ase sis#ogram memberikan gambaran sebagai bayangan
nega#i/. .(2 dapa# mende#eksi ba#u radiolusen pada buli9buli.
:%+%1 Penatalaksanaan
Non Farmakologi
Terapi di#ujukan un#uk ba#u yang berukuran lebih kecil yai#u dengan
diame#er kurang dari 5 mm' karena diharapkan ba#u dapa# keluar #anpa in#er8ensi
medis. &engan cara memper#ahankan keenceran urine dan die# makanan #er#en#u
yang dapa# merupakan bahan u#ama pemben#uk ba#u 0 misalnya kalsium1 yang
e/ek#i/ mencegah pemben#ukan ba#u a#au lebih jauh meningka#kan ukuran ba#u
yang #elah ada. (e#iap pasien ba#u saluran kemih khususnya 8esikoli#hiasis harus
minum paling sediki# < gelas air sehari.
-1
Farmakologi
"nalgesia dapa# diberikan un#uk meredakan nyeri dan mengusahakan agar
ba#u dapa# keluar sendiri secara spon#an. Jpioid seper#i injeksi mor/in sul/a# yai#u
pe#idin hidroklorida a#au oba# an#i in/lamasi nons#eroid seper#i ke#orolac dan
naproGen dapa# diberikan #ergan#ung pada in#ensi#as nyeri. Pemberian an#ibio#ik
apabila #erdapa# in/eksi saluran kemih a#au pada pengangka#an ba#u un#uk
mencegah in/eksi sekunder. (e#elah ba#u dikeluarkan' 8esiokoli#hiasis dapa#
dianalisis un#uk menge#ahui komposisi dan oba# #er#en#u dapa# diresepkan un#uk
mencegah a#au menghamba# pemben#ukan ba#u beriku#nya.
!indakan O)erasi
Penanganan 8esikuloli#hiasis' biasanya #erlebih dahulu diusahakan un#uk
mengeluarkan ba#u secara spon#an #anpa pembedahan6operasi. Tindakan bedah
dilakukan jika ba#u #idak merespon #erhadap ben#uk penanganan lainnya. 7a#u
buli9buli dapa# dipecahkan dengan li#o#ripsi a#aupun jika #erlalu besar memerlukan
pembedahan #erbuka yai#u Aesikoli#o#omi merupakan operasi #erbuka un#uk
mengambil ba#u yang berada di 8esica urinaria.
"% Pemeriksaan Penun'ang
a. .l#rasonogra/i
&apa# menunjukkan ukuran' ben#uk dan posisi ba#u.
Pemeriksaan ini dapa# digunakan un#uk menge#ahui ba#u radiolusen dan
dila#asi sis#em kolek#ikus. $e#erba#asan pemeriksaan ini adalah kesuli#an
un#uk membedakan ba#u kalsi/ikasi dan ba#u radiolusen.
b. Pemeriksaan radiogra/i
+o#o abdomen biasa:
&apa# menunjukkan ukuran' ben#uk dan posisi
Membedakan ba#u kalsi/ikasi
&ensi#as #inggi: kalsium oksala# dan kalsium /os/a#.
-*
&ensi#as rendah: s#ru8i#e' sis#ein dan campuran keduanya
Indikasi dilakukan uji kuali#a#i/ sis#ein pada pasien muda.
$e#erba#asan pemeriksaaan /o#o sinar #embus abdomen adalah #idak dapa#
un#uk menen#ukan ba#u radiolusen' ba#u kecil dan ba#u yang #er#u#up bayangan
s#ruk#ur ##ulang. Pemeriksaan ini #idak dapa# membedakan ba#u dalam ginjal
dan ba#u luar ginjal.
c. .rogram
&e#eksi ba#u radiolusen sebagai de/ek pengisian 0/illing1 0ba#u asam ura#'
Gan#in' *'<9dihidroksiadenin ammonium ura#1
Menunjukkan lokasi ba#u dalam sis#em kolek#ikus.
Menunjukkan kelainan ana#omis.
d. =#9scan helikal dan kon#ras
e. In8es#igasi biokimia%i
Pemeriksaan labora#orium ru#in' sampel dan air kemih. Pemeriksaan pF'
bera# jenis air kemih' sedimen air kemih un#uk menen#ukkan hema#uri'
leukosi#uria' dan kris#aluria. Pemeriksaan kul#ur kuman pen#ing un#uk
adanya in/eksi saluran kemih. "palagi ba#u keluar' diperlukan pencarian
/ak#or risiko dan mekanisme #imbulnya ba#u.
-,
BAB I5
P"MBA3ASAN
7erdasarkan anamnesa dan pemeriksaan /isik' Pasien Tn. P& umur ,*
#ahun da#ang ke I2& 4(. ">( pada #anggal *0 Mei *01- dengan mual dan saki#
pinggang #embus kebelakang ser#a #idak bisa 7"$ seki#ar * minggu (M4(.
&iagnosa masuk dan diagnosa kerja pasien ini adalah "ku# $idney Injury dengan
8esikoli#iasis. &iagnosa ini di#egakkan berdasarkan hasil dari anamnesa'
pemeriksaan /isik' dan pemeriksaan labora#orium.
Anamnesis
!eori Kasus
"ku# kidney injury
Penurunan /ungsi ginjal secara
#iba9#iba hi#ungan hari a#au minggu
Tidak bisa buang air kecil seki#ar *
minggu
Aesikoli#iasis
.sia paling sering didapa#kan pada
,0950 #ahun.
laki9laki : perempuan ,:1
#inggal pada daerah stone belt
0sabuk ba#u1
"supan air yang kurang dan
#ingginya kadar mineral kalsium
pada air yang dikonsumsi
sering dijumpai pada orang yang
pekerjaanya banyak duduk a#au
kurang ak#i/i#as a#au sedentary life.
.sia pasien ,* #hn
)aki9laki
Tinggal di daerah s#one bel#
$urang asupan air
Pekerjaan sebagai supir #ruk
ekspedisi sehingga banyak
duduk dan kurang ak#i8i#as
7erdasarkan li#era#ur' "ku# kidney injury pada pasien ini didasarkan pada
ri%aya# buang air kecil yang #erganggu. $eadaan ini dialami pasien dalam *
minggu ini yang mengindikasikan penurunan /ungsi ginjal #erjadi secara cepa#
0aku#1
.n#uk 8esikoli#iasis pada pasien ini didasarkan pada jenis kelamin pasien
yang seorang laki9laki' usia pasien ,* #ahun' #inggal di Indonesia yang #ermasuk
dalam daerah s#one bel#' pekerjaan pasien sebagai supir #ruk yang sebagian besar
ak#i8i#as yang dilakukan pasien hanya duduk ser#a hal ini mengakiba#kan pasien
memiliki ak#i8i#as yang kurang dan juga pasien mengaku asupan air yang dia
minum kurang sekali.
Pemeriksaan <isik
!eori Kasus
"ku# $idney Injury
oPenurunan .J
o Tanda disesuaikan menuru#
penyebab aku# kidney injury
dimana pada pascarenal #erjadi
nyeri pinggang yang menandakan
adanya obs#ruksi
o.rin ou#pu# 091
oNyeri pinggang sebelah kiri #embus
kebelakang
Aesikoli#iasis
Nyeri pada ujung penis' skro#um'
perineum' pinggang.
Nyeri pinggang sebelah kiri
#embus kebelakang
Fakta dan teori sesuai
Pemeriksaan /isik pada pasien ini di#emukan #anda9#anda aku# kidney
injury pascarenal berupa adanya obs#ruksi pada saluran kemih yang diliha# dari
produksi urin ou#pu# yang #idak ada sama sekali ser#a adanya nyeri pinggang yang
#embus ke belakang. Fasil pemeriksaan yang menandakan adanya obs#ruksi
#ersebu# menunjukan bah%a pada pasien ini juga di#emukan #anda9#anda
8esikoli#iasis.
Pemeriksaan )enun'ang
!eori
Kasus
-5
"ku# $idney Injury
oPeningka#an ureum dan crea#inin
plasma
o2angguan keseimbangan cairan dan
elek#roli#
$imia &arah 0*0 Mei *01-1
o .reum ,;B'- mg6dl
o =rea#inin *0', mg6dl
o Na#rium 1,0 mmol6)
o $alium <'B mmol6)
o =hlorida 9<mmol6)
Aesikoli#iasis
o.(2 abdomen
&i#emukan gambaran ba#u di buli9
buli
Fakta dan teori sesuai
Pemeriksaan penunjang pada pasien ini sesuai dengan li#era#ur.
7erdasarkan li#era#ur' dimana #erjadinya peningka#an kadar krea#inin 0=r1 serum
a#au penurunan )+2 a#au penurunan urine ou#pu# 0.J1 merupakan penanda
sensi#i/ un#uk "$I. (elain i#u' adanya ke#idakseimbangan elek#roli# seper#i
hiperkalemia merupakan salah sa#u ben#uk dari komplikasi "$I. Pada
8eskoli#iasis pemeriksaan .(2 mampu menunjukkan ukuran' ben#uk dan posisi
ba#u. Pemeriksaan ini juga dapa# digunakan un#uk menge#ahui ba#u radiolusen dan
dila#asi sis#em kolek#ikus.
Penatalaksanaan
!eori Kasus
"ku# $idney Injury pascarenal
08esikoli#iasis1
oTerapi "$I #ergan#ung pada jenis
dari "$I ser#a #ahap "$I yang
dialami.
oPengelolaan "$I pos#renal adalah
#indakan pembedahan un#uk dapa#
menhilangkan obs#ruksinya.
odiperlukan persiapan #indakan
dialisis #erlebih dahulu.
oPencegahan dan koreksi dari
elek#roli# darah ke#ika #erjadi
o $I! keluarga un#uk
Femodialisa
o Terapi hiperkalemia: =a
2lukonas 1 amp6jam dan & -0:
sebanyak ,G
o IA+& Nacl 0'9: ,0 #pm
o Aesikoli#o#omi
-B
ke#idakseimbangan elek#roli#
Aesikoli#iasis
o"nalgesik
oJpera#i/
o Parace#amol #ab ,G 500 mg
o Inj. Tramadol * G 1
o Aesikoli#o#omi
Fakta dan teori sesuai
Pena#alaksanaan pada pasein ini adalah un#uk menghilangkan obs#rusi
yang menyebabkan #erjadinya "$I pascarenal yai#u 8esikoli#iasinya dan
memperbaiki keseimbangan elek#roli# ser#a cairan pasien dan menangani
komplikasi yang #erjadi. 7a#asi makanan yang mengandung kalium dan /os/a#
0pisang' jeruk dan kopi1.Pemberian garam diba#asi yai#u' 0'5 gram per hari.
.n#uk 8esikoli#iasis pada pasien ini #a#alaksana yang dilakukan berupa
#erapi penghilang nyeri ser#a #erapi opera#i/ un#uk mengangka# ba#u yang ada.
-;
BAB 1
K"SIMPULAN
1-% Kesim)ulan
1. "cu#e kidney injury merupakan salah sa#u sindrom dalam bidang ne/rologi
dengan morbidi#as dan mor#ali#as yang #inggi.
*. &iagnosis "$I di#egakkan berdasarkan klasi/ikasi 4I+)!6"$IN' yang
selain menggambarkan bera# penyaki# juga dapa# menggambarkan
prognosis kema#ian dan prognosis kebu#uhan #erapi penggan#i ginjal.
,. &iagnosis dini yang melipu#i diagnosis e#iologi' #ahap penyaki#' dan
komplikasi "$I mu#lak diperlukan.
-. Ta#a laksana "$I mencakup upaya #a#a laksana e#iologi' pencegahan
penurunan /ungsi ginjal lebih jauh' #erapi cairan dan nu#risi' ser#a #a#a
laksana komplikasi.
1%+ Saran
Perlunya un#uk dilakukan pemeriksaan secara holis#ik pada pasien ini agar
#a#alaksana pada pasien ini lebih disesuaikan dengan kondisi masing9masing
pasien. &an menginga# masih banyaknya kekurangan a#as penyusunan laporan
kasus ini' diharapkan sekali kepada rekan9rekan sekalian a#as kri#ik dan saran
yang membangun demi ber#ambahnya khasanah ilmu penge#ahuan ki#a bersama.
DAF!AR PUS!AKA
1. 7agsha% (M' 2eorge =' 7ellomo 4. " comparison o/ #he 4I+)! and "$IN
cri#eria /or acu#e kidney injury in cri#ically ill pa#ien#s. Nephrol &ial
Transplan#. *00<O*,:15B99;-.
*. 7asuki 7 Purnomo' &asar9dasar .rologi' 0 ?akar#a:*00,1
,. 7rady F4' 7renner 7M. "cu#e renal /ailure. &alam $asper &)' +auci "('
)ongo &)' 7raun%ald !' Fauser ()' ?ameson ?)' edi#or. FarrisonIs principle
o/ in#ernal medicine. !d 1B. Ne% ork: Mc2ra%9Fill' IncO *005.p.1B--95,.
-. 7uku "jar Ilmu Penyaki# &alam. ?ilid II !disi A. Fal: 10*5
5. 4oesli 4. $ri#eria L4I+)!M cara yang mudah dan #erpercaya un#uk
menegakkan diagnosis dan memprediksi prognosis gagal ginjal aku#. 2injal
Fiper#ensi. *00;O;011:1<9*-.
B. 4oesli 4M"' Mar#akusumah "F' (uryan#o. Terapi dialisis pada penderi#a
saki# kri#is dengan gagal ginjal aku#. 2injal Fiper#ensi. *00;O;011:1*91;.
;. 4oesli 4M". Pengelolaan konser8a#i/ 0supor#i/1. &alam 4oesli 4M"'
2ondodipu#ro 4(' 7andiara 4' edi#or. &iagnosis dan pengelolaan gangguan
ginjal aku#. 7andung: Pusa# Penerbi#an Ilmiah 7agian Ilmu Penyaki# &alam
+$ .NP"&64( dr. Fasan (adikinO *00<.p.;999B.
<. (chrier 4>' >ang >' Poole 7' Mi#ra ". "cu#e renal /ailure: de/ini#ions'
diagnosis' pa#hogenesis' and #herapy. ?. =lin. In8es#. *00-O11-:591-.
9. (u#arjo 7. Poliuria pada gagal ginjal aku#. &alam &harmeiHar' Marbun M7F'
edi#or. Makalah lengkap #he <#h ?akar#a nephrology S hyper#ension course
and symposium on hyper#ension. ?akar#a: P!4N!+4IO *00<.p.5,99.
10. Meh#a 4)' =her#o% 2M. "cu#e renal /ailure de/ini#ions and classi/ica#ion:
#ime /or changeT. ? "m (oc Nephrol. *00,O1-:*1;<9<;.
11. Meh#a 4)' $ellum ?"' (hah (A' Moli#oris 7"' 4onco =' >arnock &2' e# al.
"cu#e kidney injury ne#%ork: repor# o/ an ini#ia#i8e #o impro8e ou#comes in
acu#e kidney injury. =ri#ical =are. *00;'11:4,1.
1*. >aikar ((' )iu $&' =her#o% 2M. &iagnosis' epidemiology and ou#comes o/
acu#e kidney injury. =lin ? "m (oc Nephrol. *00<O,:<--9<B1.
1,. $umar A(. 4enal dose dopamine in acu#e renal /ailure. Indian J Urol.
2000;16:175.
50

Anda mungkin juga menyukai