LAPORAN KASUS
GLOMERULONEFRITIS AKUT
PADA ANAK
DENGAN KOMPLIKASI
Kesan:
-Cardiomegaly
-Edema pulmonum
FOLLOW UP
Tanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
Hari ke-III S/ demam (-), sesak (-), pasien bisa makan dan R/
minum -IVFD sesuai balance cairan/24 jam
24/09/2022 O/ KU: Lemah/CM =PU + IWL ± excess/deficit
TD: 130/86 mmHg =3700 + 400 – 689 + 1353
N: 124x/mnt =4764
P: 24x/mnt IVFD Kaen3B 4764 cc/24 jam
S: 36.5ºc -Furosemid 25mg/12 jam/IV
SpO2: 96% via NK 2 lpm -Ceftriaxone 1gr/12 jam/IV (3)
Mata: Edema palpebra +/+ -Fenitoin 100mg/12 jam/IV
Thorax: simetris, retraksi – -Captopril 6.25mg/8 jam/oral
vesikuler, rh-/-, wh-/- -Amlodipin 5mg/24 jam/oral
Abd: Supel, BU (+) -Paracetamol 300mg/6 jam/IV
Ext: Hangat, CRT <2 detik -Ca Gluconase 12.5cc + NaCl 0.9% 12.5cc
A/ dalam 30 menit/12 jam
-Status epileptikus ec encephalopati -Diet rendah garam
-Hipertensi emergensi
-Glomerulonefritis akut - Hiperkalemia
-Acute kidney injury
PEMERIKSAAN LAB 26/9/2022
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Kimia Darah
Fungsi Ginjal
Ureum 12 mg/dl <50 mg/dl
Kreatinin 0.7 mg/dl 0.6-1.1 mg/dl
GFR 104.5
Elektrolit
Na 140.86 mmol/L 135-145 mmol/L
K 3.42 mmol/L* 3.50-5.50 mmol/L
Cl 100.08 mmol/L 96-160 mmol/L
FOLLOW UP
Tanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
Kesan:
Masih tampak gambaran edema paru
(in resolution)
FOLLOW UP
Tanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
Hari ke-VII S/ muntah (-), demam (-), sesak (-) pasien bisa R/
makan dan minum -IVFD Kaen1B 1000cc/24 jam
28/09/2022 O/ KU: cukup/CM -Furosemid 20mg/12 jam/IV
TD: 130/90 mmHg -Ceftriaxone 1gr/12 jam/IV (7)
N: 76x/mnt -Ondansentron 4mg/8 jam/IV
P: 28x/mnt -Captopril 12.5mg/8 jam/oral
S: 36.6ºc -Amlodipin 5mg/24 jam/oral
SpO2: 96% via NK 2 lpm -Nifedipin 2.5mg/sublingual/jam (jika
Mata: Edema palpebra -/- TD>130mmHg ukur TD)
Thorax: simetris, retraksi – -VIP Albumin 3x1 caps/oral
vesikuler, rh-/-, wh-/- -Paracetamol 300mg/6 jam/IV
Abd: Supel, BU (+) -Diet rendah garam
Ext: Hangat, CRT <2 detik -Balance cairan/24 jam
A/
-Status epileptikus ec encephalopati
-Hipertensi emergensi
-Glomerulonefritis akut
-Acute kidney injury
FOLLOW UP
Tanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
160 160
150
140
135 135
130 130 130 130 130
120
110 110 110
105
100 100 100 100
90 90 90 90 90
85
80
70
60 60 60 60
40
20
0
0 22 0 22 0 22 0 22 0 22 0 22 0 22 0 22 0 22 0 22 0 22 0 22 0 22
/2 /2 /2 /2 /2 /2 /2 /2 /2 /2 /2 /2 /2
/22 /23 /24 /25 /26 /27 /28 /29 /30 0 /1 0/2 0/3 0 /4
9 9 9 9 9 9 9 9 9 1 1 1 1
Sistolik Diastolik
DEFINISI
Glomerulonefritis akut adalah suatu terminologi umum
yang menggambarkan adanya inflamasi pada glomerulus,
ditandai oleh proliferasi sel-sel glomerulus akibat proses
imunologik. Salah satu bentuk glomerulonefritis akut
(GNA) yang banyak dijumpai pada anak adalah
glomerulonefritis akut pasca streptokokus (GNAPS).
Ayoob RM, Schwaderer AL. Acute Kidney Injury and Atypical Features during Pediatric Poststreptococcal Glomerulonephritis. Int J Nephrol.
2016;2016:5163065. doi: 10.1155/2016/5163065. Epub 2016 Aug 23. PMID: 27642522; PMCID: PMC5011525.
Beberapa peneliti melaporkan HTE hadir dalam 7% kasus, dengan
gejala neurologis seperti nyeri kepala, mual, muntah dan penurunan
kesadaran dapat ditemukan pada 10% pasien. Dalam kasus yang
parah, gejala-gejala tersebut dapat menyebabkan kejang.
RA.Noguera-Valverde. Hypertensive encephalopathy secondary to acute poststreptococcal glomerulonephritis. 2006. Bol Med Hosp Infant Mex.Vol.66.
PEMERIKSAAN
• Urinalisis
• Darah rutin
• Fungsi ginjal
• USG Ginjal
• Titer ASTO
• Uji Imunologi
• Biopsi Ginjal
2. Simptomatik
a. Bendungan sirkulasi:
Hal paling penting dalam menangani sirkulasi adalah pembatasan cairan, dengan kata lain
asupan harus sesuai dengan keluaran. Bila terjadi edema berat atau tanda-tanda edema paru akut,
harus diberi diuretik, misalnya furosemid.
b. Hipertensi
-Captopril (0,3-2 mg/kgbb/hari) atau furosemid atau kombinasi keduanya
-Nifedipin secara sublingual dengan dosis 0,25-0,5 mg/kgbb/hari yang dapat diulangi setiap 30-
60 menit bila diperlukan.
3. Diet
Diet rendah garam. Bila edema berat, diberikan makanan tanpa garam, sedangkan bila edema
ringan, pemberian garam dibatasi sebanyak 0,5-1 g/hari. Protein dibatasi bila kadar ureum
meninggi, yaitu sebanyak 0,5-1 g/kgbb/hari. Asupan cairan harus diperhitungkan dengan baik,
terutama pada penderita oliguria atau anuria, yaitu jumlah cairan yang masuk harus seimbang
dengan pengeluaran