Anda di halaman 1dari 56

ILEUS

Arief Gustav Verdito


20204010156

Pembimbing :
dr. Eka Putranto B Sp.B

RSUD Dr. Tjitrowardojo


Purworejo
Pendahuluan
● Obstruksi usus terjadi manakala material konten tidak bisa melewati bagian usus
distal (Garden, edisi 6)
● Menyebabkan dilatasi di bagian proksimal dan menghambat peristaltic
● Obstruksi dapat fungsional karena fisiologis atau obstruksi mekanik, dapat diukur
akut dan kronis
Definisi Ileus
Ileus
Suatu kondisi dimana terjadi gangguan pasase atau jalannya makanan di usus.
Faktor penyebab
Obstruksi usus
● Pernah ada Riwayat operasi (abdomen dan panggul) menyebabkan adhesi
(perlengketan)
● Riwayat obstruksi
● Chrons disease  menyebabkan dinding usus menebal  terjadi gangguan pasase
● Cancer, dengan Riwayat pengangkatan tumor abdomen
● Riwayat konstipasi  feses mengeras  sulit melewati dinding usus
● Malrotasi  kongenital
Tabel 1. Penyebab dari obstruksi intestinal

Adhesi (60%)
Neoplasma (20%)
Hernia (10%)
Inflammatory bowel disease (5%)
Intususepsi (<5%)
Volvulus (<5 %)
Lain-lain (<5%)
Jenis Ileus
● Ileus Obstruktif :
Kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan oleh sumbatan
mekanik.

● Ileus Paralitik :
Disebabkan gerakan (peristaltik) yang menghilang tanpa adanya sumbatan.
Klasifikasi Ileus
● Ileus Mekanik
Disebabkan karena gangguan mekanik berupa sumbatan sehingga terjadi
obstruksi
*Terdapat stadium dalam ileus mekanik :
1. Partial Ileus : obstruksi terjadi Sebagian sehingga makanan masih bisa lewat,
dapat flatus/defekasi sedikit.
2. Simpe Ileus : terjadi sumbatan total tetapi belum terjadi gangguan
vaskularisasi.
3. Ileus Strangulata : ileus disertai distensi usus dibagian proksimal sumbatan
dan vaskularisasi dinding usus terjepit (strangulasi)
● Ileus Neurogenik
Gangguan pada saraf simpatis S2-S4, terdapat 2 yaitu :
*Adinamik/ileus paralitik (proses radang kelelahan)
*Dinamik/ileus spastika : karena kontraksi yang terlalu kuat dan terjadi
bersamaan. Penyebabnya : rangsangan saraf berlebihan,keracunan,
neurasteni, histeri

● Ileus Vaskuler
Berhubungan dengan penyakit jantung sehingga vaskularisasi dari jantung
menurun dan didaerah arteri mesenterica superior ada sumbatan sehingga
bagian distal arteri tersebut menjadi iskemik. Bisa juga terjadi karena adanya
thrombus/embolus pada vasa sehingga timbul iskemik, gangrene, nekrosis
dan perforasi
Etiologi
● Secara umum
Infeksi
Aterosklerosis  berkurangnya aliran darah ke usus
Cedera pada pembuluh darah usus
Kelainan diluar usus  gagal ginjal atau kadar elektrolit abnormal (ex : rendah
kalium, tinggi kalsium)
Kelenjar tiroid kurang aktif
Obat-obat an tertentu
● Ileus Obstruksi
Hernia inkarserata
Hernia non inkarserata :
- Penyempitan lumen usus
Scibala (feses yang mengeras), fecalith, keganasan, radang, tumor
mesenterium
- Adhesi
radang, trauma, post laparatomi
- Invaginasi
Hiperperistaltik usus yang menyebabkan bagian oral lebih mobile sehingga
Ketika masuk ke anal maka akan terjadi edema  perlengketan  invaginasi
Ciri khas ditemui lendir darah pada RT
Causa : hiperperistaltik akibat obat”an, lesi organ (polypoid tumor ca colon),
factor mobilitas ( bagian proksimal mobile dan distal terfixir)
Gejala : perut kembung, flatus (-), defekasi (-), muntah”, keluar lender darah
pada RT portio geruis
- Volvulus
Faktor terjadinya : segmen usus yang bergerak leluasa dan adanya titik fiksasi
sebagai fokus volvulus
Causa : alat penggantung usus terlalu Panjang, terlalu banyak diverticulum,
peradangan/trauma, makanan tinggi selulosa, orang tua dengan retardasi
mental
- Malformasi usus
pada waktu perputaran usus (minggu ke 10) terjadi pemuntiran sehingga
terjadi penjepitan yang akan menyebabkan ileus mekanik
● Ileus Paralitik
Pembedahan abdomen
Trauma abdomen
Infeksi : peritonitis, appendicitis, diverticulitis
Pneumonia
Sepsis
Serangan jantung
Ketidakseimbangan elektrolit terutama natrium
Kelainan metabolic yang mempengaruhi fungsi otot
Obat-obatan : narkotika, antihipertensi
Mesenteric iskemia
Lokasi obstruksi
Klasifikasi Letak Etiologi Temuan klinis

Proksimal :
• Adhesi (60%) • Muntah berwarna
• Hernia (20%) coklat/hijau
• Duodenum • Volvulus (5%) • Onset pendek
Ileus letak tinggi • Jejunum • Neoplasma (5%)
• Ileum • Lain-lain : Distal :
Intususepsi, • Distensi abdomen
gallstone, korpal • Muntah lebih coklat
• Onset lebih lama

• Neoplasma (60%)
• Ditandai dengan
• Penyakit Divertikel
• Colon perut kembung
Ileus letak rendah (15%)
• Rektum • Muntah biasanya
• Volvulus (15%)
tidak terjadi
Derajat
obstruksi
Parsial Obstruksi sebagian (makanan masih dapat lewat
dan masih bisa flatus dan defekasi

Simple Terjadi obstruksi tanpa disertai gangguan


vaskularisasi

Strangulasi Terjadi obstruksi disertai gangguan vaskularisasi


sehingga timbul nekrosis, gangrene dan perforasi
Penyebab obstruksi
Skibala, batu empedu, korpus alienum, bezoar
Lesi Intraluminal (rambut)

Tumor, limfoma, intususepsi, inflamasi (chron’s


Lesi Intramural disease, TB)

Lesi Ekstramural Adesi, hernia, tumor, volvulus


● Trichobezoars (rambut)
Kebiasaan orang tertentu dengan obsesif kompulsif dengan kebiasaan makan rambut
(psikologis) sehingga rambut menumpuk pada lumen usus dan tidak dapat dicerna 
obstruksi
● Cacing
Ascaris lumbricoides menyebabkan obstruksi pada usus halus terutama anak-anak
Diagnosis ditegakkan dengan adanya cacing pada feses dan muntah
Cacing menyebabkan perforasi dan peritonitis terutama bila terdapat kelemahan
dinding enteric abdomen seperti kondisi ameobiasis
● Adhesi
- Paling sering terjadi setelah
pembedahan di bagian abdomen
- Merupakan reaksi pembedahan
normal namun bila adesi berlebihan
menghambat pasase usus karena
terbentuk inflamasi atau jaringan
fibrosis
- Terdiri dari 2 tipe yaitu early (fibrinous)
dan late (fibrous)

Pencegahan terjadi adhesi

• Menggunakan Teknik yang baik saat


operasi (sarung tangan bebas talk)
• - Melakukan pencucian pada peritoneum
dengan saline untuk mengangkat clots
(gumpalan)
● Hernia
- Paling sering terjadi obstruksi pada
usus halus adalah defek di dinding
abdomen dan menyebabkan usus
masuk ke dalam dan terjepit
- Hernia eksterna  hernia inguinal,
femoral, dan umbilical hernia (terlihat
dari luar)
- Hernia interna  hernia diafragma,
hernia obturator (hernia internal
terjadi ketika sebagian dari usus kecil
terperangkap di salah satu fosa
retroperitoneal atau di cacat
mesenterika bawaan)
● Strangulasi
- Gangguan pembuluh darah yang terjadi di usus halus (25%)
- Dapat terjadi gangrene dalam 6 jam bila tidak dioperasi
- Gangren  dinding abdomen mengalami kematian  rupture  peritonitis, shock
dan bila tidak ditangani dengan baik akan mengalami kematian
- Mortalitas : 10-35%
Patofisiologi
Obstruksi pada usus

Makanan tertumpuk di lumen usus

Tekanan intraluminal meningkat

Tekanan terhadap dinding usus meningkat

Obstruksi vasa limfatika dan vena vena pada Obstruksi arteri pada dinding usus
dinding usus

Edema Infark
Nekrosis

Translokasi bakteri Perforasi Gangren


Manifestasi
klinik
Ileus obstruktif
Terdapat 4 tanda kardinal
● Nyeri abdomen  hilang timbul/berlanjut
● Muntah
● Distensi
● Kegagalan defekasi dan flatus

Gejala ileus bervariasi tergantung dari :


● Lokasi obstruksi
● Lama obstruksi
● Penyebabnya
● Ada atau tidak ada iskemia
Ileus paralitik
● Perut kembung disertai kolik abdomen
● Anorexia
● Mual
● Obstipasi (sembelit)
● Pada Auskultasi suara usus (peristaltic) melemah atau menghilang
Diagnosis
● Anamnesis
Disesuaikan dengan manifestasi klinis
Ileus obstruksi usus halus  kolik dirasakan di sekitar umbilicus, muntah
kehijauan
Ileus obstruksi usus besar  kolik diarasakan di sekitar suprapubic, onset
muntah lama
● Temuan pemeriksaan fisik
Inspeksi
- Tanda-tanda generalisata dehidrasi ( kehilangan turgor kulit, mulut, dan lidah
kering)
- Harus dilihat adanya distensi pada abdomen, hernia dan massa abdomen
Pada penderita kurus dan sedang sering ditemukan darm contour (gambar
contour usus) maupun darm steifung (gambaran Gerakan peristaltic usus)
- Distensi abdomen
- Curiga hernia  bila ditemukan benjolan
● Palpasi dan Perkusi
- Pada palpasi didapatkan distensi abdomen
- Palpasi bertujuan mencari adanya iritasi peritoneum dan/atau nyeri tekan yang
mencakup defance muscular involunter, rebound tenderness, hernia, dan masa
abnormal
- Timpani pada daerah tidak tersumbat dan redup pada daerah tersumbat

● Auskultasi
Terdengar suara episodic gemerincing (metallic sound) bernada tinggi dan peristaltic
meningkat (borborygmi)  ileus obstruksi
Bising usus lemah dan tidak terdengar (silent abdomen)  ileus paralitik

Dalam beberapa hari perjalanan penyakit usus sudah berdilatasi maka aktifitas peristaltic
bisa tidak ada atau menurun
● Rectal toucher
- Isi rectum menyemprot  Hirchprung disease
- Feses yang mengeras  skibala
- Feses negatif  obstruksi usus letak tinggi
- Ampula rekti kolaps  curiga obstruksi
- Adanya darah  neoplasma atau strangulasi
Modalitas
● Pemeriksaan darah (DRO, elektrolit, BUN, Kreatinin, amilase)
● Pemeriksaan radiologis
- Foto abdomen 3 posisi (Supine, ½ duduk, lateral AP)
- USG
- Ct-scan
- MRI
Letak tinggi Letak rendah

• Dilatasi usus di proksimal sumbatan • Dilatasi usus di proksimal sumbatan


(sumbatan paling distal di ileocecal junction) (sumbatan colon)
• Kolaps usus di distal sumbatan • Kolaps usus di distal sumbatan
• Herring bone appearance ( 2 dinding usus • Penebalan dinding usus yang mengalami
yang terdilatasi menebal dan menempel  dilatasi
membuat gambaran vertebra ikan Di usus halus  Herring bone appearance
• Muskulus sirkuler  menyerupai kosta ikan Di usus besar  Tampak pada tepi abdomen
• Step ladder appearance (gambaran air fluid • Gambaran air fluid level
level pendek-pendek berbentuk seperti Di usus halus  pendek-pendek
tangga karena cairan transudate berada Di usus besar  Panjang-panjang
dalam usus mengalami distensi)
Dilatasi usus
Multiple air fluid level
Air fluid paralitik ditemukan berupa suatu
gambaran line up (segaris). Hal ini berbeda
dengan air fluid level pada ileus obstruksi yang
memberikan gambaran stepladder (seperti anak
tangga)
Herring bone appearance
Coffe bean appearance
Gambaran gelung usus distensi dan terisi udara
dan gelus usus berbentu “U”
Step ladder appearance
Diagnosis
banding
● Ileus paralitik vs ileus obstruktif
● Apendisitis akut
● Kolesistitis,kolelitiasis, dan kolik bilier
● Konstipasi
● Dismenorea, endometriosis, dan torsio ovarium
● Gastroenteritis akut dan inflammatory bowel disease
● Pankreatitis akut
Tatalaksana
Ileus obstruktif
● Pemberian cairan isotonis  untuk dehidrasi
● Pemasangan DC  monitor urin output
● Antibiotik spektrum luas  profilaksis infeksi
● Dekompresi  pemasangan NGT

Operasi
● Koreksi sederhana
● Tindakan operatif by-pass
● Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proksimal dari tempat obstruksi,
missal pada Ca lanjut
● Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-ujung
usus  carcinoma colon, invaginasi strangulata
Ileus paralitik
● Pengelolaan ileus paralitik bersifat konservatif dan suportif

Konservatif
● Penderita dirawat di rumah sakit
● Penderita di puasakan
● Kontrol status ABC
● Dekompresi dengan NGT
● Intravenous fluid dan elektrolit
● Dipasang kateter urin untuk menghitung balance cairan
Farmakologi
● Antibiotik broadspectrum untuk bakteri aerob dan anerob
● Analgesik bila nyeri
● Prokinetik : metaklopramide, cisapride
● Parasimpatis simultan : bethanecol, neostigmine
● Parasimpatis blockade : alpha 2 adrenergik
Operatif
● Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai dengan peritonitis
● Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi NGT untuk mencegah sepsis
sekunder atau rupture usus
● Operasi diawali dengan laparotomy kemudian disusul dengan teknis bedah yang
disesuaikan dengan hasil eksplorasi melalui laparatomi
- Pintas usus : ileostomy, kolostomi
- Reseksi usus : dengan anastomosis
- Diversi stoma dengan atau tanpa reseksi
Prognosis
Ileus obstruktif
● Mortalitas ileus dipengaruhi factor seperti umur, etiologi, tempat dan
lamanya obstruksi
● Pada obstruksi kolon mortalitas lebih tinggi dari pada obstruksi usus halus
● Obstruksi usus halus yang mengakibatkan strangulasi mempunyai angka
kematian 5%
● Obstruksi usus halus yang mengalami strangulasi mempunyai angka
kematian sekitar 8% jika operasi dilakukan dalam jangka waktu 36 jam
sesudah timbulnya gejala-gejala dan 25% jika operasi diundur lebih dari
36 jam
● Pada obstruksi usus besar biasanya angka kematian berkisar 15-30%
● Jika tidak ditangani dengan baik maka obstruksi strangulasi menyebakan
kematian 100% pada pasien
● Bila terjadi perforasi maka prognosis akan lebih buruk
Ileus paralitik
● Bila ileus hasil dari operasi perut kondisi ini biasanya bersifat sementara
dan berlangsung 24-72 jam
● Prognosis memburuk pada kasus tertentu dimana kematian jaringan
terjadi
● Bila penyebab primer dari ileus cepat ditangani maka prognosis membaik
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai