Anda di halaman 1dari 27

STATUS BEDAH

ILEUS OBSTRUKTIF
KELOMPOK B1
Femi Rizqina Putri 1102016072 Mivanda Mahayana 1102016123
Fiona Salfadilla 1102016073 Muh. Isnu Fathurrachman 1102016125
Fitria Fatmawati 1102016074 Muhamad Chairul Syah 1102016126
Hanifa Islami 1102016078 Muhamad Ghifari Azhar 1102016127
Hanifah Ainun Aryana 1102016079 Muhammad Afif Ramdisa Putra 1102016129

Dosen Pembimbing: dr. Kamal Anas, Sp.B, FINACS

Kepaniteraan Klinik Bedah


Periode 2 November 2020 – 28 November 2020
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
Nama : Ny. D
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 45 tahun
Alamat : Cempaka Putih Timur XI no. 22
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku : Betawi
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 10 November 2020

IDENTITAS
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
• Nyeri Perut

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke Poliklinik Bedah RS YARSI pada 10 November 2020 pukul 15:35 dengan keluhan nyeri
perut sejak 6 bulan SMRS dan memberat sejak 1 minggu SMRS. Nyeri dikatakan seperti melilit. Pasien
juga mengeluh tidak buang air besar sejak 5 hari yang lalu. Pasien mengatakan sudah mengalami sulit
buang air besar sejak 6 bulan yang lalu dan juga mengatakan kalau buang air besarnya sedikit-sedikit,
keras, dan berwarna hitam seperti kotoran kambing. Pasien juga mengeluhkan kalau perutnya semakin
membesar sejak 1 bulan terakhir ini serta merasakan nyeri seperti melilit pada perutnya. Pasien setiap
mengalami penurunan nafsu makan sejak 3 bulan yang lalu yaitu dua kali sehari dan setiap kali makan
hanya 3-4 sendok makan, pasien juga mengeluhkan susah kentut sejak 5 hari yang lalu. Buang air kecil
dikatakan seperti biasa, keluhan mual, muntah, demam disangkal oleh pasien.
Pemeriksaan Fisik
A. Status Generalis B. Status Lokalis
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang Regio Abdomen :
• Kesadaran : compos mentis • Inspeksi : Distensi (+)
• Tanda- Tanda vital : • Auskultasi : Bising usus (-)
• Tekanan darah : 120/70 mmHg • Palpasi : Undulasi wave (+), nyeri tekan (+) di
• Nadi : 80 kali/menit
seluruh region abdomen, finger test tidak
• RR : 20 kali/menit
• Suhu : 36,5 oC teraba masa, defans muskuler (-)
• Perkusi : redup (+) di seluruh kuadran abdomen

• Kepala : Normocephali
• Mata : Anemia -/-, Ikterus -/- Pemeriksaan Fisik Tambahan
• THT : Kesan tenang • Rectal Toucher : Sekitar ani normal
• Thorax : Tonus Sphincter Ani normal
• Cor : S1S2 Tunggal, Reguler, Mukosa rektum licin
Murmur - Nyeri tekan tidak ada
• Pulmo : Ves +/+, Whezing -/-, • Handschoen : feses tidak ada, darah tidak ada
Rhonki -/-
• Ekstremitas : Hangat , edema
Darah Lengkap

WBC 6,6 mcL (N : 5-10 mcL)


Neutrofil 76,2 % (N : 36 – 73 %)
Lymphosit 16,2 % (N : 15 – 45 %)
RBC 4,31 x 106 (N : 3,8 – 5 x 106)
HGB 11,1 gr/dL (N : 11-16 gr/dL) ↓
Hematokrit 33,2% (N : 35-34 %) ↓
Platelets 477 x 103/mm3 (N : 170-380 x 103/mm3 )↑
Kimia darah
SGOT 14,3 U/L (N : 5-35 U/L)
SGPT 14,9 U/L (N : 5-35 U/L)
Blood urea nitrogen 7 mg/dL (N : 6-25 mg/dL)↓
Creatinin 0,6 mg/dL (N: 0,6-1,3 mg/dL)
Natrium 1,33 mEq/L (N : 135-144 mEq/L) ↓
Kalium 4,39 mEq?L (N : 3,5-4,8 mEq/L)
CEAs atau carcinoembryonic antigen 3,56 ng/mL (N :

Pemeriksaan 2,5-3,5ng/mL)↑

Penunjang
Foto thorax dan foto polos abdomen

Gambaran Foto polos abdomen air fluid level di beberapa tempat


(multiple fluid levels)

CT-Scan Abdomen

Pemeriksaan
Penunjang Gambaran Massa solid kistik kemungkinan di daerah uterus atau buli-
buli
Diagnosis

Diagnosis Banding
• Ileus Obstruksi Parsial Et Causa
Suspek Tumor Uterus
• Ileus Obstruksi Total Et Causa
Suspek Tumor Uterus

Diagnosis Kerja
• Ileus Obstruksi Parsial Et Causa
Suspek Tumor Uterus
Tatalaksana

Medikamentosa
-
Non Medikamentosa
• IVFD RL 20 tpm
• Pasang NGT (Dekompresi)
• Rujuk Spesialis Obsgyn dan Bedah
• Pasang Kateter
TINJAUAN PUSTAKA
Pendahuluan
Ileus obstruktif merupakan kegawatan di bidang bedah digestive
yang sering dilaporkan. Gangguan saluran cerna ini menduduki 20%
dari seluruh kasus nyeri akut abdomen yang tidak tergolong
appendicitis akuta.

Gangguan yang terjadi pada ileus obstruktif bisa meliputi


sumbatan sebagian (partial) atau keseluruhan (complete) dari lumen
usus, sehingga mengakibatkan isi usus tak dapat melewati lumen itu
sendiri. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi, paling
sering dikarenakan oleh adhesi, hernia, bahkan tumor.
Ileus obstruktif tidak hanya dapat menghasilkan perasaan yang
tidak nyaman, seperti : keram perut, nyeri perut, kembung, mual, dan
muntah, bila tidak diobati dengan benar, ileus obstruktif dapat
menyebabkan sumbatan dan menyebabkan kematian jaringan usus.
Kematian jaringan ini dapat ditunjukkan dengan perforasi usus, infeksi
ringan, hingga kondisi shock.

Mukherjee S. Ileus. [Online]. Update : 2018 Nov 07 [cited 2020 Nov 13 ];[7 screens].
Available from: URL:http://www.emedicine.com/med/topic1154.htm
Definisi
Ileus obstruktif merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena
adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga
menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus. Hal tersebut
menyebabkan pasase lumen usus terganggu.
Your Picture Here And Send To Back

Etiologi

Hernia Adhesion

Tumor Intususepsi Volvulus


PATOFISIOLOGI
Kapanpun pasien datang dengan keluhan sakit perut, muntah, perut kembung, dan obstipasi, obstruksi usus adalah
pertimbangan diagnostik pertama. Penting juga untuk memastikan durasi gejala untuk membedakan kondisi akut
dan kronis. Riwayat operasi perut sebelumnya, episode obstruksi sebelumnya, penyakit radang usus, herniasi di
dinding perut atau sayatan sebelumnya, radiasi perut atau panggul sebelumnya, atau kanker sebelumnya
memberikan petunjuk penting sebagai penyebab obstruksi.

Gambaran Klinik
Gambaran Klinik bersifat 02
01 serangan Kolik
Sistemik
• Nyeri perut berkala
• Dehidrasi berat • Distensi berat
• Hipovolemia • Mual / muntah
• Syok • Gelisah / menggeliat
• Oliguria • Bunyi usus nada tinggi
• Gangguan keseimbangan elektrolit • Halangan pasase
• Perut gembung • Obstipasi
• Kelebihan cairan usus • Tidak ada flatus
• Kelebihan gas dalam usus

NCBI.Ileus and Bowel Obstruction. Diakses pada tanggal 13 November 2020 pukul 17.08 WIB. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK13786/
DIAGNOSIS
Gejala dan tanda ileus obstruksi dikenal dengan 4 gejala kardinal :

1. Nyeri abdomen yang bersifat cramping, ini disebabkan oleh


hiperperistaltik usus dalam usahanya untuk menghilangkan
sumbatan. Sifatnya diffus dan tak terlokalisisr.
2. Muntah, biasanya muncul pada fase awal – awal obstruksi.
Pada obstruksi letak tinggi muntah biasanya muncul lebih awal.
Isi muntah pada obstrusi letak tinggi biasanya bilous (kehijauan),
sedangkan pada letak rendah biasanya feses.
3. Obstipasi merupakan karateristik obstruksi.
4. Distensi abdomen, penemuan klinis terakhir pada ileus obstruksi
Dapat pula tidak terdapat tanda distensi ini, yaitu pada obstruksi
usus level atas jika terjadi muntah dan mendekompresi sistem
usus bagian proksimal sumbatan.

Buku Bedah Digestif, 2002


1. Pada obstruksi usus halus sering menimbulkan nyeri kolik,
muntah hebat, distensi perut dan peningkatan bising usus.
2. Obstruksi usus besar biasanya serangan kolik tidak terlalu
hebat, muntah tidak menonjol, tetapi distensi sangat jelas.
Penderita tidak dapat melakukan defekasi atau flatus.

Anamnesis /
1. Sakit perut hebat yang sifat nya hilang timbul.
2. Muntah, pada ileus obstruksi letak tinggi muntah lebih
sering terjadi.
3. Tidak bisa flatus atau defekasi
4. Tanyakan riwayat operasi sebelumnya (laparotomi)
5. Adanya riwayat gangguan defekasi. BAB campur
lendir/darah (red current jelly stool).

Brunicardi, F.C., et all, Schwartz’s Principles of Surgery, volume II, 8th edition, McGraw-Hill, New York,
2005, hal 1031-1032
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
• Distensi perut
01 • Darm contour (gambaran
kontur usus)
• Darm steifung (gambaran
Auskultasi
peristaltik usus)
• Dapat terlihat massa • Peningkatan bising usus
abdimen berbentuk seperti 03 hingga metallic sound
sosis.
Perkusi
Palpasi
• Hipertimpani
02 • Teraba massa seperti tumor,
pada colok dubur teraba
massa di rektum atau
terdapat darah dan lendir.
• Ampulla rekti yg collaps
04 dapat dicurigai sebagai
adanya obstruksi
• Bila terdapat nyeri tekan lokal
atau general, pikirkan adanya
peritonitis

Beauchamp, Evers, Mattox, Sabiston, Textbook of Surgery, 16th edition, W.B.Saunders, Philadelphia,
2001
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Polos Abdomen
Radiologi Pada foto posisi tegak akan tampak bayangan air fluid level yang banyak
dibeberapa tempat (multiple fluid levels) yang tampak terdistribusi dalam susunan
tangga (step ladder appearance), sedangkan usus sebelah distal dari obstruksi
akan tampak kosong. Jumlah loop dari usus halus yang berdilatasi secara umum
menunjukkan tingkat obstruksi. Bila jumlah loop sedikit berarti obstruksi usus
halus letaknya tinggi, sedangkan bila jumlah loop lebih banyak maka obstruksi
usus halus letaknya rendah. Semakin distal letak obstruksi, jumlah air fluid level
akan semakin banyak, dengan tinggi yang berbeda-beda sehingga berbentuk step
ladder appearance

Gambaran step ladder sign Gambaran air fluid level


Beauchamp, Evers, Mattox, Sabiston, Textbook of Surgery, 16th edition, W.B.Saunders, Philadelphia, 2001
Mukherjee S. Ileus. [Online]. 2008 . Available from: URL:http://www.emedicine.com/med/topic1154.htm
Jarak valvula conniventes satu sama lain yang normal
adalah 1–4 mm. Jarak ini akan melebar pada keadaan
distensi usus halus. Akibat distensi usus halus, maka
valvula conniventes agak teregang dan bersama-sama
dengan valvula conniventes dari loop yang bertetangga,
akan tampak di foto sebagai gambaran sirip ikan yang
disebut herringbone appearance

Gambaran herring bone apperance

Beauchamp, Evers, Mattox, Sabiston, Textbook of Surgery, 16th edition, W.B.Saunders, Philadelphia, 2001
Diagnosis Banding
Obstruksi Mekanis
Sederhana (Ileus
Obstruktif) 01

Ileus Paralitik
02 03 Pseudo-obstruksi
Tatalaksana
Tiga Langkah Penting
• Resusitasi
• Investigasi
• Terapi Definitif
Non operatif
a) Jika tidak ada tanda-tanda riwayat muntah terus-
menerus, pasien dengan SBO dapat ditangani
dengan aman dengan manajemen nonoperatif.

Operatif

b) Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi


bagian yang mengalami obstruksiuntuk mencegah
perforasi. Tindakan operasi biasanya selalu
diperlukan.
c) Tujuan kedua Menghilangkan penyebab obstruksi
Non operatif dan operatif
Water soluble contrast medium (WSCM) Non operatif
• Direkomendasikan untuk tujuan diagnostik dan terapeutik
pada pasien yang menjalani manajemen nonoperatif
• Mengurangi edema dinding usus halus dan membantu
motilitas
• faktor risiko potensial untuk kegagalan manajemen
nonoperatif adalah usia.

Operatif
Untuk membebaskan obstruksi dibutuhkan bila dekompresi
dengan NGT tidak memberikan perbaikan atau diduga adanya
kematian jaringan
Tumor ganas

Non operatif
Tumor ganas
Tumor ganas
Tumor ganas
Hernia
Hernia
gunakan reduksi dan observasi manual; anjurkan perbaikan hernia elektif sesegera mungkin setelah reduksi

Tumor Ganas
Obstruksi oleh tumor biasanya disebabkan oleh
metastasis; perawatan awal harus nonoperatif
(reseksi bedah disarankan jika memungkinkan)

Hernia
Gunakan reduksi dan observasi manual; anjurkan
perbaikan hernia elektif sesegera mungkin setelah
reduksi
Adhesi
Penurunan trauma intraoperatif pada permukaan
peritoneum dapat mencegah pembentukan
adhesi
Persiapan penderita

Pemasangan kateter Atasi dehidrasi


untuk mengukur urine
output

Koreksi elektrolit dan


keseimbangan asam basa
Dekompressi usus dengan suction,
menggunakan NGT. Mengatur peristaltik usus yang efisien
berlangsung selama 4 sampai 24 jam
sampai saatnya penderita siap untuk
operasi.
Operatif
Tindakan operatif untuk membebaskan obstruksi dibutuhkan bila dekompresi dengan NGT
tidak memberikan perbaikan atau diduga adanya kematian jaringan

Koreksi sederhana (simple


correction).
Ini merupakan tindakan bedah
01 sederhana untuk membebaskan
usus dari jepitan, misalnya pada
hernia incarcerata non-strangulasi,
jepitan oleh streng/adhesi atau
pada volvulus ringan Membuat fistula entero-
03 cutaneus pada bagian proximal
dari tempat obstruksi, misalnya
pada Ca stadium lanjut
Tindakan operatif by-pass
Membuat saluran usus baru
02 yang "melewati" bagian usus
yang tersumbat, misalnya pada
tumor intralurninal, Crohn
disease, dan sebagainya.
Melakukan reseksi usus yang
04 tersumbat dan membuat
anastomosis ujung-ujung usus
untuk mempertahankan
kontinuitas lumen usus
PROGNOSIS

Mortalitas ileus obstruktif dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, etiologi,
tempat dan lamanya obstruksi. Usia yang sangat muda ataupun tua menyebabkan
toleransi terhadap penyakit maupun tindakan operatif yang dilakukan sangat rendah
sehingga meningkatkan mortalitas.

Obstruksi usus halus yang tidak mengakibatkan strangulasi mempunyai angka


mortalitas sekitar 5%. Sebagian besar pasien yang meninggal adalah pasien yang
sudah lanjut usia.

Obstruksi usus halus yang mengalami strangulasi mempunyai angka mortalitas sekitar
8% jika operasi dilakukan dalam jangka waktu 36 jam sesudah timbulnya gejala-
gejala, dan 25% jika operasi diundur lebih dari 36 jam. Pada obstruksi usus besar
(kolon), angka mortalitasnya cenderung lebih besar, sekitar 15–30%. Perforasi sekum
merupakan penyebab utama kematian yang masih dapat dihindarkan.

Khan AN., Howat J. 2012. Small-Bowel Obstruction.


Brunicardi, F.C., et all. 2005. Schwartz’s Principles of Surgery, volume II, 8th edition, McGraw-Hill, New York,
DAFTAR PUSTAKA

• Beauchamp, Evers, Mattox, Sabiston, Textbook of Surgery, 16th edition,


W.B.Saunders, Philadelphia, 2005
• Brunicardi, F.C., et all. 2005. Schwartz’s Principles of Surgery, volume II, 8th edition,
McGraw-Hill, New York,
• Khan AN., Howat J. 2012. Small-Bowel Obstruction.
• Mukherjee S. Ileus. [Online]. Update : 2018 Nov 07 [cited 2020 Nov 13 ];[7 screens].
Available from: URL:http://www.emedicine.com/med/topic1154.html
• NCBI. Ileus and Bowel Obstruction. Diakses pada tanggal 13 November 2020 pukul
17.08 WIB. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK13786/
• Ramnarine M. Small-Bowel Obstruction Treatment & Management [Internet]. 2017
[cited 13 November 2020 Available from :
https://emedicine.medscape.com/article/774140-treatment
• Singarimbun, W., Rodjak, M. W., Budiman, R., & Nugraha, H. G. (2017). Bowel
Obstruction ( ASBO ) untuk Diterapi tanpa Pembedahan di Rumah Sakit Hasan
Sadikin Bandung. 45(1).

Anda mungkin juga menyukai