Anda di halaman 1dari 23

Disusun oleh : Khansa Haura

Pembimbing : dr. Yeppy AN , spB, FINACS,


A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. YW
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 51 tahun
Pekerjaan : Pegawai Negri
Status : Menikah
Alamat : Jl. Kopo km 12,5 Katapang
Agama : Islam
No. RM : 472671
Tanggal Pemeriksaan : 23 Mei 2014


ANAMNESA
Autoanamnesa pada tanggal 23 Mei 2014

Keluhan Utama :
Nyeri di perut kanan atas

Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke RS pada tanggal 8 Mei 2014 dengan keluhan nyeri pada perut kanan
atas. Pasien telah merasakan nyeri pada perut kanan atas kurang lebih selama 2 minggu
sebelum datang ke rumah sakit sejak tanggal pemeriksaan. Saat ini pasien mengeluhkan
nyeri yang menjalar ke perut sebelah kiri. Pasien sering memakan makanan yang
berlemak seperti gorengan. Pasien pernah mengecek kadar kolestrol total dalam darah 2
tahun yang lalu, dan nilainya diatas batas normal. Selain nyeri pada perut kanan atas dan
penjalaran ke perut kiri atas pasien tidak mempunyai keluhan lainnya.
Pasien tidak merasakan adanya panas badan, buang air kecil dan besar dalam batas
normal, tidak ada mual, tidak ada muntah, dan rasa sakit yang pasien rasakan tidak
sampai mengganggu aktivitas. Pasien sudah mencoba mengkonsumsi obat maag dan
tidak ada perubahan nyeri.

Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien pernah menjalani operasi kista pada ovarium dan
operasi akibat perlengkatan usus.

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
B. PEMERIKSAAN FISIK

I. Status Generalis :
Dalam batas normal

II. Status lokalis :

Inspeksi : -
Palpasi : nyeri tekan pada perut kanan atas (+)

C. DIAGNOSIS BANDING
Kolelitiasis
Pankreatitis
Apendisitis

D. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Ultrasonografi Upper Abdomen
Hepar : ukuran masi normal, parenkim homogen, tidak tampak massa. Vena porta dan
duktus biliaris tidak melebar.
Kantung empedu : dinding bagian inferior sulit di deteksi, terhalang bayangan acustic
shadow. Intraluminal tampak lesi hiperekoik dengan acustic shadow ukuran 2,94 x
3,18 cm. Duktus koledukus tidak melebar.
Kesan : Kolelitiasis. USG hepar saat ini tidak tampak kelainan.
2. Kolesistografi
3. Pemeriksaan Laboratorium
Kadar bilirubin serum
Kadar fosfatase Alkali
Kadar amilase serum
E. DIAGNOSIS KERJA
Kolelitiasis
F. PENATALAKSANAAN
Terapi non-bedah : Kolelitolitik
Terapi bedah : Kolesistektomi
G. PROGNOSIS
Qua ad vitam : dubia ad bonam
Qua ad functionam : dubia ad bonam
Qua ad sanationam : dubia ad bonam
APAKAH KOLELITIASIS ?

Cholelithiasis atau pembentukan batu empedu; batu ini
mungkin terdapat dalam kandung empedu (cholecystolithiasis)
atau dalam ductus choledochus (choledocholithiasis).
Anatomi

Kandung empedu (Vesica fellea) adalah kantong berbentuk
buah pear yang terletak pada permukaan visceral hepar,
panjangnya sekitar 7 10 cm. Kapasitasnya sekitar 30-50 cc
dan dalam keadaan terobstruksi dapat menggembung sampai
300 cc.
Fisiologi Saluran Empedu
Apa Faktor Resiko Terjadinya Kolelitiasis
Jenis Kelamin
Wanita mempunyai resiko 3 kali lipat untuk terkena kolelitiasis
dibandingkan dengan pria. Ini dikarenakan oleh hormon esterogen
berpengaruh terhadap peningkatan eskresi kolesterol oleh kandung
empedu.

Usia
Orang dengan usia > 60 tahun lebih
Berat badan (BMI)
Jika BMI tinggi maka kadar kolesterol dalam kandung empedu pun tinggi

Riwayat keluarga
Orang dengan riwayat keluarga kolelitiasis mempunyai resiko lebih besar
dibandingn dengan tanpa riwayat keluarga.

Tipe tipe batu kandung empedu
Faktor yang mempengaruhi pembentukan batu antara lain adalah :

keadaan statis kandung empedu,
pengosongan kandung empedu yang tidak sempurna
konsentrasi kalsium dalam kandung empedu
Empedu menjadi bersaturasi tinggi
(supersaturated) oleh substansi
berpengaruh (kolesterol, kalsium, bilirubin)
Berkristalisasi
membentuk nidus
untuk pembentukan
batu
lama-kelamaan kristal tersubut bertambah
ukuran,beragregasi, melebur dan membetuk
batu.
Kolesistokinin yang disekresi oleh
duodenum
kontraksi kandung empedu
batu
menutupi duktus sistikus
terus maju sampai duktus koledokus
ikterus obstruktif, kolangitis, kolangiolitis, dan
pankretitis.
Patofisiologi Kolelitiasis
Manifestasi Klinis
nyeri di daerah hipokondrium kanan
Rasa nyeri kadang-kadang dijalarkan sampai di daerah subkapula
Nausea, vomitus dan dyspepsia
Dapat teraba pembesaran kandung empedu dan tanda Murphy positif ( tidak bisa
inspirasi saat daerah hipokondirum kanan ditekan )
Ikterus dijumpai pada 20 % kasus, umumnya derajat ringan (bilirubin < 4,0
mg/dl)
Anamnesis
Setengah sampai duapertiga penderita kolelitiasis adalah asimptomatis.
Keluhan yang mungkin timbul adalah dispepsia yang kadang disertai
intoleran terhadap makanan berlemak. Pada yang simtomatis, keluhan utama
berupa nyeri di daerah epigastrium, kuadran kanan atas atau perikomdrium.
Rasa nyeri lainnya adalah kolik bilier yang mungkin berlangsung lebih dari 15
menit, dan kadang baru menghilang beberapa jam kemudian.

Penyebaran nyeri pada punggung bagian tengah, skapula, atau ke puncak
bahu, disertai mual dan muntah.
Pemeriksaan Fisik

Batu kandung empedu
Dapat teraba pembesaran kandung empedu dan tanda Murphy positif ( tidak bisa
inspirasi saat daerah hipokondirum kanan ditekan )
Batu saluran empedu
Kadang teraba hepar dan sklera ikterik.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium :

Leukositosis
Kenaikan ringan bilirubin serum
Kadar fosfatase alkali serum
Kadar amilase serum
Hasil USG :

Batu empedu akan terlihat sebagai gambaran hiperekoik yang bebas pada
kandung empedu serta khas membentuk bayangan akustik dibawahnya.
Batu yang kecil dan tipis kadang-kadang tidak memperlihatkan bayangan
akustik.
Foto polos Abdomen :
Foto polos abdomen biasanya tidak
memberikan gambaran yang khas karena hanya
sekitar 10-15% batu kandung empedu yang
bersifat radioopak. Kadang kandung empedu
yang mengandung cairan empedu berkadar
kalsium tinggi dapat dilihat dengan foto polos
KOLESISTEKTOMI
Non-bedah :
menurunkan kadar kolestrol serum : mengurangi asupan atau
menghambat sintesis kolestrol (Obat golongan statin dikenal dapat
menghambat sintesis kolestrol karena menghambat enzim HMG-CoA
reduktase )
Disolusi batu dengan sedian garam empedu kolelitolitik mungkin
berhasil pada batu kolestrol (asam urodosil)

Bedah :
Kolesistektomi dilakukan pada kolelitiasis simptomatik. Kolesistektomi
pada kolelitiasis asimptomatik jika : disertai DM, kandung empedu dengan
batu besar, berdiameter lebih dari 2 cm
Penatalaksanaan
KOMPLIKASI KOLELITIASIS
nyeri fokal pada abdomen kuadran kanan atas, dan Murphy sign yang
positif
leukositosis sedang dengan jumlah 12.000 15.000/mm
3

peningkatan sedang dari bilirubin serum < 4mg/ml
peningkatan fosfatase alkali, transaminase dan amilase.
Kolesistitis :


nyeri tekan abdomen kuadran kanan atas atau pada
daerah epigastrium
ikterus
Keluhan yang dirasakan bisa hilang timbul biasanya
berupa nyeri dan ikterus hilang timbul yang
diakibatkan karena adanya batu yang secara sementara
mengimpaksi ampulla dan kemudian berpindah.
Koledokolitiasis
Kolangitis
Charcot triad : demam, nyeri
epigastrium atau nyeri abdomen
kuadran kanan atas, dan disertai
dengan ikterus
Gejala klinis yang muncul dapat
berkembang secara progresif
disertai sepsis dan keadaan ini
dikenal sebagai Reynolds pentad
(adanya demam, ikterus, nyeri
abdomen kuadran kanan atas, syok
septik dan perubahan status mental).
leukositosis, hiperbilirubinemia, dan
peningkatan fosfatase alkali serta
transaminase.

Anda mungkin juga menyukai