Anda di halaman 1dari 16

PENCITRAAN

• Foto Polos Abdomen


• USG
• Kolesistografi
• CT Scan
• ERCP
PENCITRAAN

FOTO POLOS ABDOMEN

• Tidak memberikan gambaran yang khas


karena hanya 10 – 15% batu kandung
empedu yang bersifat radioopak
• Cairan empedu berkadar kalsium tinggi
kadang terlihat
• Peradangan akut  kandung empedu
membesar/ hidrops kadang terlihat
• Kadang terlihat Mercedes-Benz sign
FPA

Foto polos abdomen ini


mempelihatkan batu
empedu (kalsium)
di kuadran kanan atas,
hampir mengisi lumen
kandung empedu
FPA

Gambaran Foto Polos Abdomen pada Kolelitiasis


PENCITRAAN

USG
• Mempunyai derajat spesifisitas dan sensitifitas >90% untuk
mendeteksi batu kandung empedu
• Dapat melihat dinding kandung empedu yang menebal
• Pada kolelitiasis, gambaran USG yang ditemukan adalah gambaran
hiperekoik (menunjukkan adanya batu) dengan acoustic shadow
USG

Hiperekoik (batu) Acoustic Shadow

Hiperekoik (Batu) Acoustic shadow

Gambaran vesica fellea normal pada USG Gambaran cholelithiasis pada USG
USG

Batu empedu multipel pada kandung


empedu dengan gambaran
acoustic shadow
PENCITRAAN

KOLESISTOGRAFI
• Kolesistografi dengan kontras cukup akurat untuk melihat batu
radiolusen sehingga dapat dihitung jumlah dan ukuran batu
• Memerlukan lebih banyak waktu untuk persiapan dibandingkan
dengan USG
• Pemeriksaan kolesistografi oral lebih bermakna pada penilaian fungsi
kandung empedu
KOLESISTOGRAFI

Kolesistogram pada kandung empedu normal Kolesistogram pada Kolelitiasis


PENCITRAAN

CT SCAN
• Merupakan metode pemeriksaan yang akurat untuk
menentukan adanya batu empedu, pelebaran saluran
empedu, dan koledokolitiasis
• Lebih mahal dibanding USG
CT SCAN

Gambran hiperdens

Cholelithiasis
CT SCAN

Kedua gambar CT menunjukkan batu empedu di dalam kandung empedu.


CT di sebelah kiri menunjukkan beberapa batu-batu besar yang berbeda.
CT aksial gambar di kanan memperlihatkan batu-batu kecil dan adanya
sludge di dalam kandung empedu
PENCITRAAN

ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangio-pancreatography)


• Menentukan adanya obstruksi bilier dan penyebab
obstruksinya (misalnya koledokolitiasis)
• Selain untuk diagnosis, ERCP juga dapat digunakan untuk
terapi dengan melakukan sfingterotomi ampula vateri
diikuti ekstraksi batu
ERCP

Kedua gambar diambil selama ERCP menunjukkan batu di saluran empedu pada radiografi kiri,
dan duktus sistikus pada radiografi kanan (panah).
Batu duktus sistikus sulit untuk diambil selama ERCP karena spiral valve. Batu di saluran empedu
ada yang bisa diambil oleh ERCP, tetapi beberapa ada yang terlalu besar untuk ditarik melalui
sfingter Oddi. Sfingterotomi sfingter Oddi mungkin diperlukan untuk memperluas pembukaan ke
duodenum untuk mengambil batu besar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai