Zahran Haryawan
Toddy Prananda
Asfiksia
Mechanical
• strangulation (starangulasi) → Tekanan pada leher oleh pengikat atau tangan, dll.
• hanging (penggantungan) → Tekanan pada leher karena pengikat yang
dikombinasikan dengan berat badan
• choking (tersedak) → obstruksi fisik pada jalur nafas
• compression asphyxia (Kompresi) → tekanan pada dada atau perut yang
mengakibatkan gangguan fisik dengn gangguan bernafas secara efektif
• Smothering (pembekapan) → Obstruksi pada mulut/hidung yang menghambat nafas
Non-mechanical
• Keracunan sianida
• Keracunan karbon monoksida
Lainnya
• Tenggelam
Mekanisme
• Adalah bentuk penjeratan dengan gaya yang diberikan pada leher berasar dari gaya
tarik gravitasi akibat berat tubuh
• Terdapat tanda pengikataan pada leher (terdapat diskontinuitas pada tanda yang
menunjukkan lokasi simpul penggantungan)
Choking
Obstruksi internal dri saluran nafas bagian atas oleh benda atau
makanan yang tersangkut di faring atau laring
Klasifikasi
● Terlepas dari komposisi air / cairan, tenggelam adalah proses gangguan pernapasan akibat
submersion cairan sehingga dapat menyebabkan insufisiensi / kerusakan surfaktan paru, edema
paru, alveolitis, hipoksemia dan asidosis metabolik.
● Drowning dalah gabungan antara mechanical presence of water dalam saluran napas (mekanikal
asfiksia) dan perubahan cairan dan elektrolit yang bervariasi tergantung media (air laut/air tawar)
tempat imersi terjadi.
● Air tawar bersifat hipotonik dibandingkan dengan plasma sehingga ketika tertelan, akan lebih cepat
terserap ke aliran darah sehingga menyebabkan pengenceran elektrolit transien (tetapi secara klinis
tidak relevan) dan hipervolemia.
● Air laut bersifat hipertonik dibandingkan dengan plasma sehingga ketika tertelan mengakibatkan
cairan masuk ke alveoli, hiperkonsentrasi elektrolit plasma, dan hipovolemia. Tertelannya air laut
menyebabkan hilangnya surfaktan. Air garam dapat menghasilkan caira eksudat yang kaya protein di
alveolus, intertitial paru, dan membran basal alveolar sehingga menjadi keras dan sulit mengembang
Patofisiologi Tenggelam/DROWNING
● Teraspirasinya air tawar atau air laut mengarah ke sistemik hipoksemia 🡪 myocardial depression,
reflex pulmonary vasoconstriction dan merubah pulmonary capillary permeability 🡪 dapat
memicu terjadinya edem paru.
● Air laut dua kali lebih 'mematikan' daripada air tawar, bahkan dalam jumlah kecil (mis. sesedikit
30 mL) menyebabkan hipoksemia arteri.
● Asfiksia akibat spasme laring🡪Asfiksia karena gagging dan choking 🡪Refleks vagal 🡪Fibrilasi
ventrikel (dalam air tawar) 🡪 Edema pulmoner (dalam air asin).
Hal hal yang perlu diperhatikan
● Jika tidak ada kerutan pada bantalan jari 🡪 Kurang dari beberapa jam
● Jari tangan, telapak tangan dan kaki yang keriput 🡪 mulai dari setengah hari sampai 3 hari
● Dekomposisi awal, sering kali pertama di kepala dan leher, perut dan paha 🡪 4–10 hari
● Wajah dan perut kembung dengan pola marbling pada vena dan pengelupasan epidermis di tangan
dan kaki, dan kulit kepala yang licin 🡪 2-4 minggu
● Pengelupasan kulit yang parah, kehilangan otot dengan rangka eksposur, likuifaksi parsial 🡪 1–2
bulan.
● Waktu ini dapat dikurangi atau dilampaui berdasarkan adanya predator hewan, iklim yang berubah
dan keadaan jasmani
Manifestasi : Pemeriksaan Luar