Anda di halaman 1dari 66

ASPHYXIA

Pembimbing :
dr. Soeroto Hadisoemarto, Sp.F (K),
S.H
dr. Harry Milyantono
SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
RSUD Ibnu Sina Gresik
2015

Definisi
Asphyxia adalah suatu keadaan terjadinya
kekurangan oksigen yang disebabkan karena
terganggunya saluran pernafasan
Secara fisiologis, asphyxia/ anoxia adalah
kegagalan oksigen mencapai sel-sel tubuh.

MACAM-MACAM ANOXIA
1. Anoxic anoxia
Keadaan tak dpt masuknya O2 ke dalam aliran darah
/ tdk cukup bisa mencapai aliran darah, contoh pd
orang yg menghisap gas inert, berada dlm tambang /
pd tempat yg tinggi (kadar O2 rendah)
2. Stagnant circulatory anoxia
Terjadi karena gangguan dari sirkulasi darah. Contoh:
embolism
3. Anemic anoxia
Darah tdk mampu mengangkut O2 yg cukup. Bisa
karena volum darah yg kurang/kadar hemoglobin yg
rendah. Contoh: intoksikasi CO

4. Histotoxic Tissue Anoxia


Keadaan sel-sel tdk dpt mempergunakan O2 dgn baik,
bisa karena :
a. Extracelluler : sistim enzim O2 terganggu.
Contoh : keracunan HCN, barbiturat & obat-obat
hypnotic
Pada keracunan HCN cytochrome enzim hancur shga
sel-sel mati. Sedangkan barbiturat & hypnotic hanya
sebagian saja sistem cytochrome enzim yg terganggu,
maka jarang menimbulkan kematian sel kecuali
overdosis.
b.
Intracelluler : karena penurunan permeabilitas
sel membran spt yg terjadi pd pemberian obat-obat
anesthesia yg larut dlm lemak, misalnya chloroform &
ether.
c.
Metabolit : sisa-sisa metabolisme tdk bisa
dibuang misalnya pd uremia & keracunan CO 2.
Substrat : bahan2 yg diperlukan untuk metabolisme
kurang Misalnya: pd hypoglicemia.

PERUBAHAN PATOLOGI AKIBAT


ASPHYXIA
1. Perubahan primer: sebagai akibat langsung dari
anoxia.

Terjadi di seluruh tubuh tanpa membedakan tipe


anoxia. Karena otak adalah organ yg paling sensitif pd
anoxia, maka perubahan primer ini paling penting.
Diduga adanya perubahan elektrolit dimana Kalium
meninggalkan
sel
&
diganti
Natrium
yg
mengakibatkan retensi air & gangguan metabolisme,
shgga sel otak mati menjadi glial tissue.

2. Perubahan sekunder : tdk berhubungan langsung


dgn anoxia, tetapi berhubungan dgn penyebabnya &
kompensasi tubuh thdp anoxia.

STADIUM ASPHYXIA
Oleh Puppo dibagi menjadi 4 stadium :
1.Stadium dyspneau
Mengakibatkan gerakan pernafasan yg cepat & kuat,
denyut nadi meningkat & cyanosis (terutama wajah
& tangan)
2. Stadium konvulsi
Pertama kejang klonik, lalu kejang tonik, terakhir
terjadi spasme epistotonik. Pupil melebar & denyut
jantung menjadi pelan. Terjadi karena meningkatnya
kerusakan dari nucleus pd otak karena defisiensi O2

3. Stadium apneau
Depresi pd pusat nafas makin dlm shgga pernafasan
makin melemah & dpt berhenti. Timbullah keadaan
tdk sadar & keluarlah cairan sperma , urin, feces
secara involuntaire.

4. Stadium final
Terjadi kelumpuhan pernafasan secara lengkap. Stlah
bbrp kontraksi otomatis dari otot-otot aksesoris
pernafasan di leher, kemudian pernafasan
berhenti. Jantung mungkin masih berdenyut
setelah beberapa waktu setelah respirasi berhenti

TANDA-TANDA PADA ASPHYXIA


A. PEMERIKSAAN LUAR
1. Sianosis
Dpt dgn mudah terlihat pd daerah ujung jari & bibir
dimana terdapat pembuluh darah kapiler.
Sianosis ini mempunyai arti bila keadaan mayat
masih baru.

2. Perdarahan berbintik (ptechiae hemorrhages,


Tardius spot)
Mudah dilihat pd selaput biji mata, kelopak mata &
kulit kepala. Pd kasus yg hebat, perdarahan dpt
dilihat pada kulit khususnya di daerah wajah.

B. PEMERIKSAAN DALAM
1. Kongesti organ
Kongesti/ pembendungan yg sistemik & kongesti pd
paru-paru yg disertai dilatasi jantung kanan,
merupakan ciri klasik kematian karena asphyxia.
Jantung sebelah kanan membesar & banyak terisi
darah, sebaliknya jantung sebelah kiri sering menjadi
contracted & kosong
2.
Darah menjadi lebih encer
Pd setiap kematian yg cepat, darah akan tetap cair,
salah satu keadaan tsb terdapat pd asphyxia. Darah
yg tetap cair ini dihubungkan dgn:
Aaktifitas fibrinolisis
-Faktor-faktor pembekuan yg ada di ekstravaskuler &
tdk sempat masuk pembuluh darah karena cepatnya
proses kematian

3. Edem pulmonum
Edem pulmonum tdk banyak berarti di dlm
kaitannya dgn kematian karena obstruksi saluran
nafas, o/k keadaan ini dpt tjdi pd berbagai macam
keadaan shgga tdk khas
4. Perdarahan berbintik mungkin dpt ditemukan pada
thymus, pericard, larynx, paru, pleura, epiglotis,
permukaan serosa organ dlm, galea dari scalp pd
kepala.
5. Hiperemi dari lambung, hati, & ginjal
6. Ginjal kadang-kadang contracted, shgga timbul
wrinkle capsule akibat adanya pengerutan. Hal ini
terjadi jika proses asphyxia sangat berat

PENYEBAB ASPHYXIA
1. Wajar
-

Laryngeal oedem

Ludwig angina
Laryngitis difteria
Complete blocking a.pulmonalis karena emboli
Asthma bronchiale
Reaksi anafilactic
Pneumothorax
Tamponade jantung
Tumor laryng/leher

PENYEBAB ASPHYXIA
2. Tidak Wajar
a.
b.
c.
d.

Trauma pada tungkai trombosis vena femoralis emboli


Patah tulang panjang emboli lemak pada paru-paru
Luka tusuk/iris yang mengenai vena jugularis interna emboli udara
Udara terhalang secara paksa :
1) Strangulation
Strangulation by suspension (hanging/gantung diri)
Strangulation by ligature (jeratan)
Manual strangulation (throttling/cekikan)
2) Suffocation
Smothering (pembekapan)
Chocking
Gagging
3) Traumatic asphyxia (external pressure on the chest)
4) Drowning (tenggelam)
5) Inhalation of suffocation gasses

STRANGULATION
Dibagi menjadi 3 :
1. Penggantungan (Hanging /
Strangulation By Suspension)
2. Penjeratan (Strangulation By
Ligature)
3. Pencekikan (Throttling atau Manual
Strangulation)

1. Penggantungan
(Hanging/strangulation by
suspension)
Definisi : Suatu strangulasi dengan tekanan pada
leher disebabkan oleh jerat yang menjadi erat akibat
berat badan korban sendiri, sehingga saluran udara
pernafasan tertutup.
Sebab kematian :
-Asphyxia (tersering)
- Gangguan sirkulasi darah otak
-Syok Vagal karena penekanan nervus vagus secara
mendadak
- Fraktur atau Dislokasi dari Verterbra Servikal 2 & 3
(pada kasus judicial hanging)

Macam macam posis


gantung diri

Judicial
Hanging

1. Penggantungan
(Hanging/strangulation by
suspension)
Cara kematian :
- Bunuh diri (paling sering)
- Kecelakaan
- Pembunuhan
- Judicial hanging

Pemeriksaan Luar Jenazah Kasus


Hanging
Terdapat bekas jeratan (ligature mark)
pada leher, Bila lama tergantung, di bagian
atas jeratan warna kulit akan terlihat lebih
gelap karena adanya lebam mayat.
bintik perdarahan pada konjungtiva atau
palpebra
Sianosis
Tetesan urin, feses dan sperma
Lebam mayat di kaki dan tangan bagian
bawah.

Pemotongan tali penjerat yang benar

Perdarahan
konjungtiva dan
palpebra

Pemeriksaan Dalam Jenazah Kasus


Hanging
Terdapat Tardieus spot (bintik - bintik
perdarahan) di permukaan paru-paru,
jantung dan otak
Kerusakan Medula Spinalis (sering pada
judicial hanging)
Patah tulang lidah (os hyoid)

Tardieus spot
Pada paru - paru

Posisi patah tulang hyoid


pada Judicial Hanging

Perbedaan cara kematian (pembunuhan atau


bunuh diri)
Pembunuhan
Alat penjerat

Korban

TKP

Bunuh Diri

Simpul

Biasanya simpul Simpul hidup

Jumlah lilitan

mati
Hanya satu

Satu atau lebih

Luka
perlawanan

Ada

Biasanya tidak
ada, mungkin
terdapat luka
percobaan
bunuh diri
lainnya

Jarak dari lantai

Jauh

Lokasi

Bervariasi,
biasanya
berantakan

Dekat, dapat
tidak tergantung
Pada tempat yang
tersembunyi dan rapi

Pakaian

Tidak teratur,
robek

Rapi dan baik

Alat

Dari si

Berasal dari

2. Penjeratan (Strangulation by
ligature)
Definisi : Suatu strangulasi dimana tekanan pada
leher disebabkan oleh jeratan yang menjadi erat
akibat kekuatan yang bukan berasal dari berat badan
korban
Mekanisme : tertutupnya jalan nafas akibat laring
yang tertekan ke belakang ke arah dinding faring
karena mendapat tekanan dari samping dan depan

2. Penjeratan (Strangulation by
ligature)
Sebab kematian :
- Asfiksia
- Syok Vagal
- Gangguan sirkulasi otak
Cara kematian :
- Pembunuhan (paling sering)
- bunuh diri
- kecelakaan

Penjeratan (Strangulation By
Ligature)

Pemeriksaan Luar Jenazah Kasus Penjeratan


(Strangulation by ligature)
Ditemukan tanda alur penjeratan. Biasanya
disertai dengan luka lecet atau luka memar
disekitar jejas yang terjadi karena korban
berusaha membuka jeratan tersebut.
Tanda asphyxia (sianosis, bintik bintik
perdarahan pada konjungtiva bulbi dan
palpebra)
Lebam mayat yang letaknya tergantung
dari posisi tubuh korban setelah mati

Pemeriksaan Dalam Jenazah Kasus


Penjeratan (Strangulation by ligature)
Perdarahan otot otot leher dan robekan
kecil pada pembuluh darah leher
Jarang terdapat patah tulang hyoid atau
kartilago cricoid.

3. Pencekikan (Throttling/manual
strangulation)
Definisi : Suatu strangulasi yang menggunakan
tangan atau lengan bawah untuk menekan leher
sehingga saluran nafas tertutup
Cara kematian
-Pembunuhan
(Dilakukan
oleh
pelaku
yang
mempunyai fisik lebih kuat daripada korban atau
korban dalam keadaan sakit dan tidak sadarkan diri)
- Kecelakaan
Sebab kematian
-Syok Vagal (tersering)
- Asfiksia

Pemeriksaan Luar Jenazah Kasus Pencekikan


(Throttling/manual strangulation)
Tanda asphyxia (sianosis, bintik bintik
perdarahan pada konjungtiva bulbi dan
palpebra)
Tanda kekerasan pada leher (luka memar
kulit di leher, bekas tekanan jari, bekas
kuku, sidik jari)
Tanda kekerasan pada tempat lain yang
dapat menunjukkan bahwa korban
melakukan perlawanan

Bekas kekerasan pada leher karena tekanan


dari kuku

Pemeriksaan Dalam Jenazah Kasus


Pencekikan (Throttling/manual strangulation)
Fraktur os hyoid (paling sering), kartilago
tiroidea, kartilago krikoidea, dan trakea.
Fraktur jarang terjadi pada anak anak dan
dewasa
muda
karena
jaringan

jaringannya masih elastis


Perdarahan atau resapan darah pada otototot di leher tiroid, kelenjarludah, serta
mukosa dan submukosa faring atau laring
Memar atau robekan membran hipotiroid

DROWNING (Tenggelam)

Hal-hal yang perlu diketahui


pada kasus tenggelam :

Mekanisme tenggelam ada 3


macam :

Mekanisme tenggelam dalam air


tawar :

Mekanisme tenggelam dalam air


asin :

Pemeriksaan Otopsi

Pemeriksaan Otopsi

Tabel Perbedaan Tenggelam Dalam Air


Tawar dan Air Asin
Tenggelam dalam air tawar
Tenggelam dalam air
asin
Paru-paru kering

Paru-paru basah

Paru-paru besar tapi ringan

Paru-paru besar dan berat

Batas anterior menutupi jantung

Batas anterior menutup


mediastinum

Warna merah pucat dan


emphysematous

Warna ungu/kebiruan, permukaan


mengkilat

Paru-paru bila dikeluarkan dari


thorax tidak kempes

Paru-paru bila diekluarkan dari


thorax, bentuknya mendatar dan
bila ditekan menjadi cekung

Bila diiris terdengar krepitasi, tidak


mengempis, tidak mengandung
cairan dipijat keluar buih.

Bila diiris terdengar krepitasi


menurun, tanpa ditekan akan
keluar banyak cairan.

Kasus-Kasus yang
Meragukan

Kematian Mendadak pada


Tenggelam dalam Air Dingin

Pemeriksaan Khusus pada


Tenggelam

Bila test getah paru positip dan


ditemukan sebab kematian lain, maka
kemungkinannya

Bila test getah paru negatif, maka


kemungkinannya

2. Pemeriksaan darah secara kimia


(Gettler test)

Tabel Perbedaan Kadar Elektrolit Tenggelam


dalam Air Tawar dan Air Asin (Gettler)
Kadar Elektrolit
Cl
Na

Tenggelam

Tenggelam

dalam air tawar

dalam air asin

Dalam

Dalam

jantung

kiri < kanan

kiri > kanan

Dalam

Dalam

plasma

menurun
K

jantung

Dalam
meningkat

plasma

meningkat jelas
plasma

Dalam

plasma

sedikit meningkat

Teknik pemeriksaannya

Hasil ini jarang sekali positip, oleh


karena tergantung dari

3. Destruction test & analisa isi


lambung

Teknik pemeriksaan :

Cara Lain :

SUFFOCATION
Obstruksi
jalan
napas
sehingga
menghalangi masuknya udara kedalam
paru-paru yang mengakibatkan terjadinya
asphyxia. Ada beberapa jenis cara
terhalanginya udara untuk masuk kedalam
paru-paru, antara lain seperti dibawah ini :
1. Smothering (Pembekapan)
2. Choking
3. Gagging

1. Smothering (Pembekapan)
Definisi:
Suatu keadaan tertutupnya lubang-lubang
external dari jalan napas (mulut dan hidung)
secara mekanis oleh benda padat atau
bahan yang terdiri dari partikel-partikel kecil
(finely devided materials), misalnya; pasir,
lumpur, abu dan salju.

Cara kematian:
Kecelakaan (tersering)
Pembunuhan (jarang), misalnya dengan
bantal, kantong plastik dan lain-lain.

2. Choking
Definisi: Masuknya suatu benda padat
pada lumen
jalan napas dan
menyumbatnya sehingga
udara
tidak dapat mencapai paru-paru.
Cara kematian:
Kecelakaan (tersering)
Pembunuhan
Bunuh diri (jarang)

Temuan pada pemeriksaan otopsi:


Mencari bahan-bahan yang diduga menjadi
penyebab dalam rongga mulut atau dalam
lubang hidung, misalnya sepotong kain atau
handuk
yang
dimasukkan
kedalam
kerongkongan mulut, serbuk halus, pasir,
bulu, dan sebagainya.
kelainan dalam bentuk luka lecet dan dan
atau luka memar terdapat di mulut, hidung
dan daerah sekitarnya

Temuan pada pemeriksaan otopsi:


Cyanosis
Hyperaeration dan odema paru.
Beberapa bagian paru mengalami
atelektasis.
Bila korban sempat hidup lama, dapat
dijumpai bronkopneumoni atau abses paru
sebagai komplikasi.
Kelompok-kelompok alveoli yang
mengalami over distension.

3. Gagging
Pada perampokan ada kalanya korban
setelah diikat, agar tidak dapat berteriak
mulut disumbat dengan kain yang
kemudian diikat dari mulut kebelakang
kepala (gagging). Dalam hal ini palatum
molle tertekan pharings.

External Pressure On The Chest


(Traumatic Asphyxia)
Definisi:
Suatu keadaan udara terhalang untuk masuk dan
keluar paru-paru akibat gerakan napas terhenti oleh
karena tekanan dari luar pada dada. Jadi inspirasi dan
expirasi
terhenti
karena
dada
tidak
dapat
mengembang.
Cara kematian:
Kecelakaan (tersering)
Pembunuhan
Contoh kasus kecelakaan:
Terjepit antara lantai dan elevator
Tertimbun pasir/batu bara, reruntuhan gedung
Terjepit antara 2 kendaraan, atau pada dinding dengan
kendaraan yang mundur
Pada tumpukan orang yang keluar/masuk melalui pintu
yang sempit.

Temuan pada pemeriksaan otopsi


Tanda-tanda asphyxia
Roman muka dan leher cyanosis
Petechiae pada roman muka, leher, bahu,
sclera, conjunctiva, dan galea
aponeurotica (warna merah tua atau
merah ungu)
Adanya tanda-tanda kekerasan pada dada.

INHALATION OF SUFFOCATION
GASSES
Definisi
Suatu keadaan sebagai akibat organ menghirup gas
tertentu dalam jumlah berlebuhan sehingga kebutuhan
oksigen tidak terpenuhi.
Sebab kematian : oleh karena Asphyxia
Cara kematian
Kecelekaan
Pembunuhan
Bunuh diri
Gas yang menyebabkan mati lemas:
- Gas asam arang (CO2)
- Karbon Monoksida (CO)
- Hidrogen Sulfida (H2S)

Anda mungkin juga menyukai