Anda di halaman 1dari 6

SOAL PERNYATAAN SALAH

FK UMS
6/4/2016
1. Cadaveric spasme terjadi setelah fase somatic death dan setelah relaksasi
primer
2. Keadaan udema saat mati dapat memperlambat pembusukan mayat
3. Luka yang terjadi postmortem pada pemeriksaan patologi anatomi
didapatkan sel-sel inflamasi
4. Paltauf spot merupakan bercak perdarahan yang terdapat di palpebra
5. Pada bayi pembusukan terjadi lebih cepat karena panas yang cepat hilang
dari tubuh bayi
6. Penjuluran lidah pada fase pembusukan lanjut hanya dapat terjadi pada
peristiwa gantung, penjeratan/pencekikan
7. Livor mortis dilakukan insisi ditempat bintik merah yang merupakan
ekstravaskuler kemudian disiram air, warna merah tidak hilang
8. Relaksasi primer merupakan fase lanjut perubahan yang terjadi pada mayat
9. Apparent death tidak dapat terjadi pada tenggelam dan kedinginan
10. Algor mortis pada orang gemuk/atletis akan terjadi secara cepat karena
terdapat cadangan glikogen yang lebih banyak
11. Berhentinya ketiga sitem penunjang kehidupan (SSP, Jantung, Paru) secara
permanen disebut Mati Suri.
12. Relaksasi sekunder adalah salah satu tanda kematian dini.
13. Algor Mortis adalah tanda pasti kematian.
14. Livor mortis adalah warna merah tua kebiruan yang terdapat pada kulit
mayat, munculnya karena terkumpulnya darah pada kapiler bagian terendah
tubuh mayat yang menempel langsung dengan alas.
15. Rigor mortis terjadi selama mayat mengalami pembusukan.
16. Asfiksia dapat disebabkan oleh mekanisme mekanik seperti pada Decomp
Cordis.
17. Sudden death adalah kematian mendadak yang terjadi dalam waktu < 24
jam sejak gejala timbul dan salah satu penyebab nya adalah kecelakaan.
18. Pada identifikasi primer dapat menggunakan data rekam medis antemortem.
19. Incisi I pada teknik autopsi dalam sering dilakukan pada keadaan
pencekikan.
20. Zat pengawet formalin yang digunakan pengawet mayat sebesar 10%.
21. Salah satu tanda intravitalitas kasus cekik adalah cresent mark.
Semua penyebab kematian pada kasus cekik adalah karena asfiksia.

22. Mati yang terjadi akibat terhentinya fungsi ketiga organ vital sistem
penunjang kehidupan secara ireversibel disebut mati somatik.
Tanda lanjut kematian adalah relaksasi primer.
23. Salah satu penyebab terjadinya penurunan suhu pada jenazah adalah karena
metabolisme tubuh berhenti.
Adanya aliran udara dan kelembapan udara merpakan faktor yang
mempengaruhi penurunan suhu.
24. Rigor mortis adalah kekakuan otot yang reversibel yang teradi pada mayat
setelah relaksasi primer.
Reaksi supravital pada kaku mayat berlangsung antara 3-6 jam setelah
kematian.
25. Cadaveric spasme (kaku mayat) disebabkan karena habisnya cadangan
glikogen dan ATP pada saat mati.
Pada kondisi kematian dengan

extreme

nervous

tension

akan

menyebabkan cadaveric spasme.


26. Sudden death terjadi dalam 24 jam sejak onset gejala.
Penyebab mati mendadak adalah penyakit kardiovaskuler, paru dan sistem
saraf.
27. Inhalasi mepukan jalur masuk tercepat dari racun dan memiliki efek
tercepat.
Pada keracunan fenol saat dilakukan pemeriksaan dalam pada lambung akan
tampak pseudomembran abu-abu kekuningan.
28. Pada proses mumifikasi jenazah akan cepat membusuk dalam 3 bulan.
Syarat terjadinya mumifikasi adalah suhu udaraharus tinggi dan kering.
29. Jenis kerja racun sianida bekerja secara sistemik pada SSP.
Pada keracunan CO akan terbentuk warna lebam cherry red.
30. Pada pemeriksaan luka, dapat diketahui benda apa yang menyebabkan
matinya korban.
Benda-benda yang ada di TKP bisa menyebabkan luka, baik luka tajam
maupun luka tumpul.
31. Manfaat dilakukannya olah TKP adalah untuk mencari harta korban yang
hilang.
32. Cara yang boleh dilakukan untuk mengatasi keracunan yang bersifat korosif
adalah dengan dimuntahkan.
33. Pada pemeriksaan dijumpai luka dengan bentuk tidak beraturan, tepi tidak
rata, sekitar luka terdapat memar dan lecet. Luka pada pasien trersebut
meurupakan luka iris.

34. Identifikasi primer dilakukan dengan melihat langsung ciri-ciri dan benda
yang melekat pada tubuh seseorang.
35. Seorang bayi ditemukan meninggal dalam keadaan luka lecet di leher serta
tampak lebam di mulut. Tes apung paru (+) maka penyebab kematian bayi
adalah kematian yang wajar.
36. Kekakuan yang terjadi pada mayat disebut tanda kematian livor mortis.
37. Proses dekomposisi di air lebih cepat 2 kali dibandingkan dengan proses
dekomposisi yang terjadi di tanah.
38. Berat jenis tubuh lebih besar daripada berat jenis air, sehingga menyebabkan
mayat terapung.
39. Penyebab kematian utama pada kasus gantung adalah luka iris pada leher.
40. Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi mayat yang sudah
mengalami pembusukan adalah dengan menggunakan pemeriksaan visual.
41. Thanatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan kematian
dan perubahan pada mayat serta segala sesuatu yang berhubungan dengan
kehidupan.
42. Mati seluler merupakan kematian pada sel dan organ atau jaringan tubuh
yang timbul beberapa saat setelah kematian suri.
43. Mati didefinisikan dengan menggunakan trias bichat, yaitu berhentinya
ketiga sistem penunjang kehidupan yaitu sistem saraf, jantung dan otot
beserta eksremitas secara permanen.
44. Algor mortis dalam bahasa indonesia berarti lebam mayat.
45. Lebam mayat terjadi muncul pada saat 24 jam setelah kematian.
46. Pembusukan yang terjadi pada bayi terjadi berlangsung cepat karena jumlah
bakteri masih sedikit dan panas cepat hilang dari tubuh bayi.
47. Pelaksanaan visum dibuat hanya atas permintaan keluarga dari jenazah.
48. Pada asfiksia dibagi dalam beberapa fase secara berurutan yaitu fase
konvulsi, dispnu, akhir dan apnu.
49. Pada kasus tenggelam untuk menentukan penyebab kematian hanya
diperlukan pemeriksaan luar saja.
50. Terdapat beberapa macam dari mekanisme kematian yaitu karena asfiksia,
keracunan, dan kerusakan organ vital.
51. Bercak paltauf pada kasus drowning biasanya ditemukan di daerah mukosa
palpebral.
52. Kematian mendadak yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti dan
terjadi setelah 72 jam dapat dikategorikan sebagai sudden death.

53. Pada kasu skeracunan, cara masuk racun melalui peroral merupakan cara
masuk racun yang paling cepat dibanding inhalasi.
54. Kematian berdasarkan sebabnya, digolongkan menjadi asfiksia, perdarahan,
dan kerusakan organ.
55. Sidik jari tidak dapatdigunakansebagaialatidentifikasi primer karena orang
yang kembar identik memiliki sidik jari yang sama.
56. Darah yang membeku biasanya ditemukan pada kasus kematian akibat
asfiksia.
57. Lebam pada mayat akan hilang dengan penekanan jika terjadi setelah 8-12
jam.
58. Kematian akibat asfiksia yang didasari oleh penyebab alamiah tidak
memberikan gambaran intravital khas asfiksia oleh karena sebab mekanik.
59. Pemeriksaan diatom pada kasus drowning hanya dapat dilakukan pada
jaringan paru.
60. Relaksasi primer terjadi karena sel-selotot yang lisis akibat proses
pembusukan.
61. Fase relaksasi sekunder terjadi sebelum fase spastik
62. Sudden death terjadi dalam onset >24 jam setelah timbul gejala
63. Pada sudden death terdapat unsur kesengajaan dalam penyebab kematian
64. Fase konvulsi pada asfiksia terjadi setelah fase terminal
65. Tanda sianosis pada asfiksia dapat di temukan pada punggung tangan
66. Pada pemeriksaan leher ditemukan cressent mark merupakan salah satu ciri
khas dari drawning
67. Paningkatan kadar magnesium terjadi pada kasus tenggelam pada air tawar
68. Temporal hemoraghic merupakan tanda intravitalitas pada kasus intoksikasi
69. Bintik perdarahan Tidak bisa di temukan dalam durameter
70. Saat apneu terjadi kematian sel otot saja
71. Atypical drowning merupakan tenggelam dengan paru-paru terdapat banyak
cairan.
72. Konsentrasi elektrolit dalam air tawar lebih tinggi dibandingkan dalam
darah, sehingga air akan ditarik dari sirkulasi pulmonal kedalam jaringan
interstitial paru.
73. Pada waktu pertama kali orang terjun ke air, oleh gravitasi ia akan terapung.
74. Busa halus putih pada trakea jarang ditemukan pada kasus drowning.
75. Pada kasus drowning yang sudah membusuk bisa dilakukan pemeriksaan
lousef proef.
76. Pada kasus drowning yang sudah membusuk dapat didiagnosa dengan
mudah.
77. Tanda Washer woman hand seseorang ditemukan pada kasus gantung.

78. Tenggelam di air asin lebih cepat meninggal di bandingkan dengan di air
tawar.
79. Waktu yang dibutuhkan agar pembentukan gas pembusukan dapat
mengapungkan tubuh korban adalah 1-2 hari.
80. Diatome pada kasus drowning dapat ditemukan di seluruh bagian tubuh.
81. algor mortis adalah tanda yang baru muncul minimal 1 bulan setelah
kematian.
82. Sistem urologi merupakan satu dari trias sistem yang menentukan proses
kematian.
83. Trauma merupakan penyebab paling sering kasus sudden death.
84. Mekanisme kematian utama pada kasus mati tenggelam adalah perdarahan.
85. Pada kasus mati tenggelam parsial yang harus tertutup oleh cairan adalah
lubang hidung, mulut, telinga dan anus.
86. Washerwomen's hand merupakan tanda fisik luar yang pasti ditemukan pada
kasus gantung diri.
87. Pemeriksaan diatom tidak boleh diberikan asam kuat dan tidak boleh
disentrifuge karena dapat merusak paru.
88. gangguan yang dapat terjadi pada kasus mati tenggelam di air tawar adalah
edema pulmonal dan hemokonsentrasi.
89. Pada tahap asfiksia umumnya konvulsi terjadi setelah fase apneu.
90. saat pengambilan barang bukti rambut dari TKP tidak boleh dikemas dalam
amplop atau wadah kertas.
91. Pada periode relaksasi primer terjadi segera setelah kematian, seluruh otot
mengalami relaksasi dan tidak dapat digerakkan ke segala arah.
92. Kekakuan mayat dapat dimuali dari bagian dalam tubuh kea rah luar tubuh.
93. Keadaan lembab akan memperlambat proses pembusukan.
94. Pada luka robek, bentuk luka beraturan, tepi rata dan tidak tampak jembatan
jaringan antara kedua tepi luka.
95. Jika tampak pengerutan jari, telapak tangan dan kaki dapat diperkirakan
korban mati tenggelam dalam waktu baru beberapa jam.
96. Onset terjadinya sudden death dalam waktu lebih dari 24 jam.
97. Pada keracunan akibat HCN lebam pada mayat dapat berwarna merah gelap.
98. Pakaian yang ditemukan pada tubuh korban dapat digunakan sebagai salah
satu identifikasi primer pada korban.
99. Pada identifikasi sidik jari setiap orang dapat terjadi kesamaan antara sidik
jari yang satu dengan yang lainnya.
100. Pada luka tusuk, panjang luka lebih panjang daripada kedalaman luka.
101. Tanda jejas yang ditemukan pada kasus hanging adalah jejas yang bersifat
horizontal

102. Salah satu benda yang dapat menyebabkan trauma tumpul adalah pisau
103. Pada pemeriksaan leher ditemukan cresent mart merupakan salah satu ciri
kasus penjerat
104. Penyebab kematian hanging salah satunya terhambatnya saluran napas
karena cairan
105. Salah satu criteria mati mendadak adanya unsure keracunan
106. Permintaan atau persetujuan untuk dilakukan visum boleh diminta oleh
bukan keluarga atau bukan pihak berwenang (kepolisian)
107. Definisi mati menurut IDI. Dinyatakan mati bila fungsi spontan pernafasan
dan jantung telah berhenti secara pasti atau terbukti terjadinya mati otak
atau hilangnya salah satu organ tubuh
108. Lebam akan muncul pada waktu 15-20 jam setelah mati
109. Hasil visum et repertum yang sudah dilakukan bukan termasuk barang
bukti dalam persidangan
110. Pemeriksaan diatom merupakan pemeriksaan gold standar kasus
penjeratan

Anda mungkin juga menyukai