Anda di halaman 1dari 24

Pembimbing : dr. Reinhard J.

D Hutahaean, SH, SpF


Disusun oleh : Bobby D Putra Pandiangan (213210127)

INSTALASI JENAZAH DAN KEDOKTERAN FORENSIK


RSUD dr. DJASAMEN SARAGIH
PEMATANGSIANTAR
2019
Hanging adalah suatu bentuk
kematian oleh karena asfiksia, akibat
terhalangnya udara masuk ke dalam paru-
paru, disebabkan pengikatan pada leher
dan tenaga konstriksi dari tali oleh karena
pengaruh dari berat badan sendiri.
Asfiksia

Venous congestion/Apopleksia

Kombinasi dari asfiksia dan


Etiologi vena congestion (kongesti
Kematian vena)

Pada
Iskemia otak (anoksia) akibat
Hanging gangguan sirkulasi

Syok/sinkop (syok vagal)

Fraktur atau dislokasi


vertebra servikalis
Berdasarkan Typical Hanging
letak
simpul/titik Atypical Hanging
gantung

Complete Hanging

Pembagian Berdasarkan Partial Hanging


Hanging sempurna atau
tidaknya
penggantungan
Suicidal Hanging
(Gantung diri)
Berdasarkan Accidental
motif dari Hanging
penggantungan Homicidal
Hanging
1. Pertama-tama dijumpai kehilangan kemampuan pada sensasi
subjektif, kemudian diikuti oleh :

2. Kehilangan tenaga (loose of power)

3. Halusinasi penglihatan, seperti melihat cahaya

4. Halusinasi pendengaran seperti ada suara ribut-ribut di telinga

5. Kehilangan kesadaran

6. Keadaan tersebut diikuti dengan berhentinya fungsi jantung dan


pernapasan.
Pemeriksaan Luar

Gambaran
Post Mortem

Pemeriksaan Dalam
1. Apakah kematian disebabkan oleh penggantungan? Pertanyaan ini
sering diajukan kepada dokter pemeriksa dalam persidangan. Hal
ini dapat diperkirakan melalui pemeriksaan seperti di bawah ini :

a) Dengan teliti memeriksa jejas jeratan, baik pada pemeriksaan luar


maupun pemeriksaan dalam.

b) Adanya air liur yang mengalir dari sudut bibir.

c) Tanda-tanda asfiksia post mortem, seperti penonjolan bola mata,


lidah dan perdarahan berupa petekia pada wajah.
2. Apakah penggantungan tersebut merupakan bunuh diri, pembunuhan atau kecelakaan?
Biasanya faktor di bawah ini dapat dijadikan bahan pertimbangan.

a) Penggantungan biasanya merupakan tindakan bunuh diri, kecuali dibuktikan lain. Usia
tidak menjadi masalah untuk melakukan bunuh diri dengan cara ini. Pernah ada laporan
kasus dimana seorang anak berusia 12 tahun bunuh diri dengan penggantungan.

Kecelakaan yang menyebabkan penggantungan jarang terjadi kecuali pada anak-anak


berusia 12 tahun.

a) Cara terjadinya penggantungan

b) Bukti-bukti tidak langsung di tempat kejadian

c) Tanda berupa jejas penjeratan

d) Tanda-tanda kekerasan atau perlawanan


No kategori ante mortem post mortem

1. Jejas Miring, lingkaran Agak sirkuler,


terputus lingkaran utuh
2. Simpul tali Tunggal, di samping Lebih dari 1, di
depan
3. Wajah Bengkak Tidak ada, kecuali
cekik dan sufokasi
4. Mata Kongesti Tidak ada, kecuali
cekik dan sufokasi
5. Lidah Terjulur/ tidak Tidak, kecuali
terjulur sama sekali cekik
6. Sianosis Jelas Tergantung
sebab
7. Ekimosis di sisi Jelas Tidak jelas
jerat
8. Liur Menetes, arah Tidak ada
vertikal
9. Penis Ereksi dengan Tidak ada
keluar cairan
sperma
10. Feces Sering keluar Tidak ada
No Bunuh Diri Pembunuhan
1. Usia. Gantung diri lebih sering Tidak mengenal batas usia, karena
terjadi pada remaja dan orang tindakan pembunuhan dilakukan
dewasa. Anak-anak di bawah oleh musuh atau lawan dari korban
umur 10 tahun atau orang dan tidak tergantung pada usia.
dewasa di atas usia 59 tahun
jarang ditemukan bunuh diri.

2. Tanda jejas jeratan, bentuknya Tanda jejas jeratan berupa lingkaran


miring, berupa lingkaran tidak terputus, mendatar letaknya di
terputus (non-continous) dan bagian tengah leher.
terletak pada bagian atas leher.

3. Simpul tali, biasanya hanya satu Simpul tali biasanya lebih dari satu
simpul yang letaknya pada pada bagian depan leher dan simpul
bagian samping leher. tali tersebut terikat kuat.
4. Riwayat korban. Biasanya korban Sebelumnya korban tidak
mempunyai riwayat untuk mencoba mempunyai riwayat untuk bunuh
bunuh diri dengan cara lain. diri.

5. Cedera. Luka-luka pada tubuh Cedera berupa luka-luka pada tubuh


korban yang bisa menyebabkan korban biasanya mengarah kepada
kematian mendadak tidak ditemukan pembunuhan.
pada kasus bunuh diri.

6. Tangan tidak dalam keadaan terikat, Tangan yang dalam keadaan terikat
karena sulit untuk gantng diri dalam mengarahkan dugaan pada kasus
keadaan tangan terikat. pembunuhan.
7. Kemudahan. Pada kasus bunuh diri, Pada kasus pembunuhan, mayat
mayat biasanya ditemukan tergantung ditemukan tergantung pada tempat
pada tempat yang mudah dicapai oleh yang sulit dicapai oleh korban dan
korban atau sekitarnya ditemukan alat alat yang digunakan untuk
yang digunakan untuk mencapai mencapai tempat tersebut tidak
tempat tersebut. ditemukan.

8 Tempat kejadian. Jika kejadian Tempat kejadian. Bila sebaiknya pada


berlangsung di dalam kamar, dimana ruangan ditemukan terkunci dari
pintu, jendela, ditemukan dalam luar, maka penggantungan adalah
keadaan tertutup dan terkunci dari kasus pembunuhan.
dalam, maka pasti kasusnya
merupakan bunuh diri.

9 Tanda-tanda perlawanan, tidak Tanda-tanda perlawanan hampir


ditemukan pada kasus gantung diri. selalu ada kecuali korban sedang
tidur, tidak sadar atau masih anak-
anak.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai