Anda di halaman 1dari 24

Disusun Oleh :

A. Muh. Yusril Kurniawan Yahya

Pembimbing :
dr. H. Armyn A Oesman, Sp.OG (K)
Setiap tahunnya di perkirakan terjadi 7,6 juta kematian perinatal di seluruh
dunia dimana 57% diantaranya merupakan kematian fetal atau intrauterine
fetal death (IUFD). Sekitar 98% dari kematian perinatal ini terjadi di negara
yang berkembang.

Kematian janin dapat terjadi antepartum atau intrapartum dan


merupakan komplikasi yang paling berbahaya dalam kehamilan.
Insiden kematian janin ini bervariasi diantara negara. Hingga saat
ini, IUFD masih menjadi masalah utama dalam praktek obstretrik
Kematian janin dalam rahim atau Intra Uterine Fetal Death (IUFD) yaitu
kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau pada
trimester kedua dengan berat lahir 500 gram atau lebih

American College of Obstetricians and Gynecologists, Management of stillbirt


ACOG Practice Bulletin No. 102, Obstet Gynecol 2009;113:748-61
Usia pasien > 30 tahun

Merokok

Sosial Ekonomi

ANC yang minimal


Penyebab Janin
25-40%

Penyebab Plasenta
25-35%
ETIOLOGI
Penyebab Ibu
5-10%

Tidak diketahui
25-35%
1. Penyebab Janin: karena kelainan kromosom, cacat lahir non-
kromosom.

2. Penyebab plasenta : karena solusio, perdarahan janin ke Ibu,


cedera tali pusat, insufisiensi plasenta, asfiksia intrapartum,
plasenta previa, transfusi antar kembar, dan korioamnionitis.

3. Penyebab Ibu : karena, antibodi fosfolipid, diabetes, penyakit


hipertensi, trauma, persalinan normal, sepsis, asidosis, hipoksia,
ruptura uteri, kehamilan posterm, obat.

4. Tidak diketahui penyebabnya 25-35%.


Anamnesis Gejala Klinis

KJDR

Pemeriksaan USG
Anamnesis menyeluruh wajib dilakukan untuk menelusuri dan mencari apa
ada riwayat keadaan ibu yang dapat menjadi faktor risiko untuk menyebabkan
KJDR, seperti :

Riwayat keluarga : (Anomali kongenital, kelainan atau sindrom kongenital,


gangguan perkembangan)

Riwayat penyakit sebelumnya (DM, hipertensi kronik, penyakit


autoimun,alkohol, rokok, dan obat-obatan)

Riwayat Obstetri (abortus berulang, anak sebelumnya dengan gangguan


kongenital atau PJT, pre-eklamsia, hipertensi, DM, solusio plasenta pada
kehamilan sebelumnya, KJDR pada kehamilan sebelumnya) Keadaan
kehamilan sekarang (usia ibu, usia kehamilan, IMT ibu, gemelli, solusio
plasenta, trauma abdomen, KPD, kelahiran preterm, infeksi)
1. Ketidak mampuan mengidentifikasi denyut jantung janin
(Lenec, Dopler).
2. Tidak adanya pertumbuhan uterus dapat menjadi dasar
diagnosis.
3. Janin tidak bergerak dalam jangka waktu yang cukup
lama.
1. USG abdominal digunakan untuk mengkonfirmasi IUFD
yang dapat menunjukkan adanya kematian janin tanda
Spalding
2. Mendokumentasikan tidak adanya aktivitas jantung
janin
Perubahan - Perubahan Pada KJDR

1. Rigor mortis (tegang mati) :berlangsung 2,5 jam setelah


mati,kemudian lemas kembali.

2. Maserasi grade 0 (durasi < 8 jam) : kulit kemerahan


(setengah Matang)

3. Maserasi grade I (durasi > 8 jam) : timbul lepuh-lepuh pada


kulit, mula-mula terisi cairan jernih tapi kemudian menjadi merah
dan mulai mengelupas.
4. Maserasi grade II (durasi 2-7 hari) : kulit mengelupas luas,
efusi cairan serosa di rongga toraks dan abdomen. Lepuh-lepuh
pecah dan mewarnai air ketuban menjadi merah coklat.

5. Maserasi grade III (durasi >8 hari) : Hepar kuning


kecoklatan, efusi cairan keruh, mungkin terjadi mumifikasi.
Badan janin sangat lemas, hubungan antara tulang-tulang sangat
longgar dan terdapat oedem dibawah kulit
Konfirmasi DJJ (-)
USG : Spalding Sign
KJDR

Terminasi Infus Oksitosin


Pematangan Servik (Misoprostol,Prostaglandin)
Kehamilan

Sectio
Cesaria
Disseminated Intravascular
Coagulopathy (DIC)

Hemoragic Post Partum

Dampak Psikologis
Resiko kematian janin dapat sepenuhnya dihindari dengan
antenatal care yang baik. Ibu menjauhkan diri dari penyakit
infeksi, merokok, minuman beralkohol atau penggunaan
obat-obatan.
Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan
di sisi Allah-lah pahala yang besar (Q.S.At Taghabun (64) : 15)

Orang yang beriman akan ringan ketika menghadapi musibah yang


menimpanya karena ia serahkan semuanya kepada Allah SWT,
karena ia tahu bahwa anak hanya cobaan baginya dan merupakan
suatu titipan yang kelak akan diambil oleh Allah SWT.
Yaitu) ) Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan: Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun, Mereka itulah
yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S.Al-
Baqarah (2) : 156-157)
Hatinya menjadi tenang dan hatinya berisitirahat karena sabar
terhadap cobaan, hatinya ridha terhadap ketentuan Allah dan ia
tunduk terhadap takdir yang telah Allah tentukan. Karena
sesunguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami
kembali. Mereka akan mendapat rahmat dan petunjuk bagi Allah
SWT.
Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asyari dari Rasulullah
saw. bersabda, Apabila anak seorang muslim meninggal
maka Allah berkata kepada malaikat-Nya, Kalian telah
mengambil nyawa anak hambaku? Malaikat menjawab,
Benar. Allah berkata, Kalian telah mematikan buah
hatinya? Para malaikat menjawab, Benar, ya Allah. Allah
bertanya, Apa yang dikatakan hamba-Ku ketika itu?
Malaikat menjawab, Mereka memuji-Mu dan membaca
istirja. Allah berkata, Bangunkan bagi hamba-Ku itu
sebuah rumah di surga dan namakan rumah itu dengan baitul
hamdi (rumah pujian). (HR. Turmidzi dan Ibnu Hibban).
Diriwayatkan dari Abu Hasan, ia berkata, Dua orang
anak kecilku meninggal., lalu aku berkata kepada Abu
Hurairah, Apakah Anda mendengar sebuah hadits yang
membuat tenang kami ketika menghadapi anak-anak
kami yang meninggal? Abu Hurairah menjawab,
Benar, saya mendengarnya. Anak-anak kecil yang
meninggal tidak akan pernah keluar dari surga. Mereka
akan menggiring kedua orang tuanya dan mengambil
pinggir kainnya serta memegangnya erat-erat dan tidak
akan dilepas hingga masuk ke surga. (HR. Muslim).
Kematian Janin dalam Rahim (KJDR) merupakan keadaan
obstetri yang masih banyak terjadi, Khusunya di Indonesia dan
masih banyak dipandang sebelah mata, terutama pada evaluasi
dan pencegahannya. Yang dipikirkan semata adalah bagaimana
melahirkan janin dan mengamankan kondisi medis ibu maupun
kondisi psikis kedua orang tua, karena KJDR merupakan suatu
kehilangan besar yang dapat memberi dampak pada kedua orang
tuanya.
Dengan lebih diperhatikannya evaluasi dan pencegahan KJDR,
maka diharapkan angka kejadian KJDR kedepannya dapat
dikurangi. Dan sebagai tenaga medis, Antenatal Care (ANC)
yang berkualitas mutlak diperlukan sebagai ujung tombak kita
untuk mencegah kematian ibu dan anak.
Jika engkau mengejar DUANIAMU maka engkau akan
mendapatkan setetes air di muka bumi ini

Jika engkau mengejar AKHIRATMU maka engkau akan


mendapatkan seluruh air yang berada di dunia ini

SILAHKAN MEMILIH!!!

Anda mungkin juga menyukai