Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN KOMUNITAS

“IUFD”
OLEH : KELOMPOK 6
Heti Rahmawti 2020206203212P
Fajar Mifta Fauzi 2020206203231P
Elisabeth Yuliawati2020206203196P
Anastacia Atiek Yudhanarti 2020206203411P
Ahmad Yani 2020206203203P
Eri Suhandi 2020206203193P
Fernanda Yudha Sanjaya 2020206203214P
Sri Astuti2020206203428P
DEFINISI
 IUFD (Intra Uterine Fetal Demise) merupakan
kematian janin yang terjadi tanpa sebab yang jelas,
yang mengakibatkan kehamilan tidak sempurna
(Uncomplicated Pregnancy). Kematian janin terjadi
kira-kira pada 1% kehamilan dan dianggap sebagai
kematian janin jika terjadi pada janin yang telah
berusia 20 minggu atau lebih, dan bila terjadi pada
usia di bawah usia 20 minggu disebut abortus
Etiologi

 Penyebab dari kematian janin intra uterine yang


tidak dapat diketahui sekitar 25-60%, insiden
meningkat seiring dengan peningkatan usia
kehamilan. Pada beberapa kasus yang penyebabnya
teridentifikasi dengan jelas, dapat dibedakan
berdasarkan penyebab dari faktor janin, maternal
dan patologi dari plasenta (Kliman, 2000).
ETIOLOGI Faktor Ibu

 Ketidakcocokan Rh darah Ibu dengan janin


 Ketidakcocokan golongan darah Ibu dengan janin
 Berbagai penyakit pada ibu hamil
 Trauma saat hamil
 Infeksi pada ibu hamil
 Prolonged Pregnancy (kehamilan diatas 42 minggu)
 Hamil pada usia lanjut
 Ruptur uteri
 Kematian Ibu
PENYEBAB FAKTOR JANIN
 Gerakan Sangat Berlebihan
 Kelainan kromosom
 Kelainan bawaan bayi
 Malformasi janin
 Kehamilan multiple
 Intra Uterine Growth Restriction
 Infeksi (parvovirus B19, CMV, listeria)
 Insufisiensi plasenta yang idiopatik
PENYEBAB Faktor Palsenta

 Perlukaan cord
 Pecah secara mendadak (abruption)
 Premature Rupture of Membrane
 Vasa Previa
Faktor Resiko

 Berikut ini beberapa faktor resiko terjadinya


kematian janin intra uteri (Kliman, 2000) :
 Ibu usia lanjut
 Riwayat kematian janin intra uterine
 Infertilitas Ibu
 Hemokonsentrasi pada ibu
 Usia Ayah
 Obesitas
Klasifikasi

 Kematian janin dapat dibagi menjadi 4 golongan,


yaitu:
 Golongan I: kematian sebelum massa kehamilan
mencapai 20 minggu
 Gol II: kematian sesudah ibu hamil 20-28 minggu
 Gol III: kematian sesudah masa kehamilan >28
minggu (late fetal death)
 Gol IV: kematian yang tidak dapat digolongkan pada
ketiga golongan diatas
Manifestasi Klinik

 Pada wanita yang diketahui mengalami kematian


janin intra uterine (IUFD), pada beberpa hari
berikutnya mengalami penurunan ukuran payudara.
Tanda-tanda lain yang juga dapat ditemukan adalah
sebagai berikut:
......
 Tidak ada gerakan janin. Pada umumnya, ibu merasakan gerakan janin pertama pada
usia kehamilan 18 minggu (pada multipara) atau 20 minggu (pada primipara). Gerakan
janin normalnya minimal 10 kali sehari.
 Gerakan janin yang sangat hebat atau sebaliknya, gerakan janin yng semakin pelan atau
melemah.
 Ukuran abdomen menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ukuran pada saat kehamilan
normal dan tinggi fundus uteri menurun atau kehamilan yang tidak kunjung besar,
dicurigai bila pertumbuhan kehamilan tidak sesuai bulan.
 Bunyi jantung anak tidak terdengar
 Palpasi janin menjadi tidak jelas
 Pergerakan janin tidak teraba oleh tangan pemeriksa
 Pada foto roentgen dapat terlihat:
 Tulang-tulang cranial saling menutupi (tanda spalding)
 Tulang punggung janin sangat melengkung (tanda naujokes)
 Ada gelembung-gelembung gas pada badan janin
Pemeriksaan

 Anamnesis
 Inspeksi
 Palpasi
 Auskultasi
 Reaksi kehamilan
 Rontgen Foto Abdomen
 Pemeriksaan HCG urin menjadi negative setelah
beberapa hari kematian janin
Penatalaksanaan

 Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim,


sebaiknya diobservasi dahulu dalam 2-3 minggu untuk mencari
kepastian diagnosis. Selama observasi, 70-90% akan terjadi
persalinan yang spontan (POGI, 2006).
 Jika pemeriksaan Radiologi tersedia, konfirmasi kematian janin
setelah 5 hari. Tanda-tandanya berupa overlapping tulang
tengkorak, hiperfleksi kolumna vertebralis, gelembung udara
didalam jantung dan edema scalp. USG merupakan sarana
penunjang diagnostik yang baik untuk memastikan kematian
janin dimana gambarannya menunjukkan janin tanpa tanda
kehidupan, tidak ada denyut jantung janin, ukuran kepala janin
dan cairan ketuban berkurang (POGI, 2006).
......
 Dukungan mental emosional perlu diberikan
kepada pasien.Sebaiknya pasien selalu didampingi
oleh orang terdekatnya.Yakinkan bahwa
kemungkinan besar dapat lahir pervaginam. Pilihan
cara persalinan dapat secara aktif dengan induksi
maupun ekspektatif, perlu dibicarakan dengan
pasien dan keluarganya sebelum keputusan diambil
(POGI, 2006).
Pencegahan

 Beberapa pencegahan yang dianjurkan dari beberapa pustaka


yang adaantara lain sebagai berikut (Silver, 2007) :
 Memberikan nasehat pada waktu ANC mengenai nutrisi
dankeseimbangan diet makanan
 Hindari merokok, tidak meminum minuman beralkohol, jamu,
obat-obatan dan hati-hati terhadapinfeksi yang berbahaya
 Mendeteksi secara dini faktor-faktor predisposisi IUFD dan
pemberian pengobatan
 Mendeteksi gejala awal IUFD atau tanda fetal distress
 Diberlakukannya tindakan Cut off untuk terminasi kehamilan.
Asuhan Keperawatan
 Anamnesis
 Identitas klien, meliputi: nama klien, umur, agama, suku/bangsa,
pendidikan, pekerjaan, alamat, identitas suami
 Keluhan utama atau alasan kunjungan
 Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari atau
gerakan janin sangat  berkurang.
 Ibu merasakan kandungan tidak bertambah besar malah mengecil.
 Ibu belakangan ini merasa perutnya sering menjadi keras dan
merasakan sakit seperti mau melahirkan.
 Penurunan berat badan.
 Perubahan pada payudara atau nafsu makan.
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan Umum
 TTV
 Kepala
 Leher
 Dada
 Abdomen
 Panggul
 Genitourinaria
 Vulva/vagina
 Ektremitas atas dan bawah
Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium
-Reaksi biologis negative setelah 10 hari janin mati
-Hipofibrinogenemia setelah 4-5 minggu janin mati
2. Radiologi
Diagnosa Keperawatan

 Berduka berhubungan dengan kematian janin/bayi.


 Perubahan peran berhubungan dengan krisis situasi
(kematian anak).
 Harga diri, rendah berhubungan dengan kegagalan
yang dirasakan pada kejadian hidup.
 Kurang pengetahuan, mengenai kehilangan
perinatal berhubungan dengan kurangnya
informasi, kesalahan interpretasi informasi.
Simpulan

 IUFD (Intra Uterine Fetal Death) merupakan kematian janin


yang terjadi tanpa sebab yang jelas, yang mengakibatkan
kehamilan tidak sempurna (Uncomplicated Pregnancy). WHO
menyebutkan bahwa yang dinamakan kematian janin adalah
kematian yang terjadi bila usia janin 20 minggu dan berat janin
waktu lahir diatas 1000 gram.
 Penyebab dari kematian janin intra uterine yang tidak dapat
diketahui sekitar 25-60%, insiden meningkat seiring dengan
peningkatan usia kehamilan. Pada beberapa kasus yang
penyebabnya teridentifikasi dengan jelas, dapat dibedakan
berdasarkan penyebab dari faktor janin, maternal dan patologi
dari plasenta.

Anda mungkin juga menyukai