Disusun Oleh :
N 111 21 017
Pembimbing Klinik:
Mengetahui,
2.3 Etiologi
Kematian janin dapat disebabkan oleh banyak hal dan dikelompokkkan
menjadi penyebab janin, penyebab plasenta, penyebab Ibu, tidak diketahui
penyebabnya .
1. Anamnesa
1. Baru meninggal (± 2.5 jam) : bayi lemas dan ada tanda-tanda lebam
2. Maserasi tingkat I ( 48 jam) : lecet-lecet lebih banyak.
3. Maserasi tingkat II (> 48 jam) : lecet-lecet lebih banyak.
4. Maserasi tingkat III (± 3 minggu): janin lemas sekali,tulang-tulang
longgar, otak membubur.4
Induksi persalinan :
Induksi persalinan adalah suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum
inpartu, baik secara operatif maupun medisinal, untuk merangsang timbulnya
kontraksi rahim sehingga terjadi persalinan.
A. IDENTITAS
Nama : Ny. N
Umur : 25 Tahun
Alamat : Kec. Sirenja kota KAB. Donggala
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Tanggal pemeriksaan : 18 September 2022
Tempat : IGD Kebidanan RSUD. Undata Palu
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Sakit Perut Tembus Belakang
Riwayat Menstruasi :
Haid pertama kali usia 17 tahun, lama 5-7 hari, teratur dan mengganti
pembalut 3 x/hari, nyeri saat haid (+). Pasien mengaku belum pernah
menggunakan KB.
Riwayat Pernikahan :
Pasien menikah pada usia 16 tahun, jumlah pernikahan 1x bersama suami
yang sekarang sejak 9 tahun yang lalu.
Riwayat Obstetri :
Gravid : 2 Para : 1 Abortus : 0
C. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Tanda Vital
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah :110/70 mmHg
Nadi : 78 x/m
Pernapasan : 24 x/m
Suhu badan : 36,60C
SpO2 : 98 %
Pemeriksaan Fisik Umum
Kepala dan leher
- Kepala : normochepal.
- Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera icterus (-/-), pupil isokor (2,5
mm / 2,5 mm).
- Mulut : mukosa bibis kering (-), tonsil T1/T1, faring hiperemis (-).
- Leher : tidak ada pembesaran KGB.
Thorax
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin (18-09-2022)
E. RESUME
Pasien GIIP1A0 rujukan dari Puskesmas Tompe dengan keluhan nyeri
perut tembus belakang yang dialami sejak malam tanggal 17 september. Pada 18
september 2022 pukul 10.00, pasien masuk puskesmas tompe, pembukaan
lengkap pada pukul 13.30, kemudian pada pukul 14.00 ketuban pecah. Pada
pukul 14. 20 terlihat tali pusat keluar didepan vulva, dengan BJF 160 x/m
sehingga dirujuk ke RS Undata palu dengan diagnosis GIIPIA0+ Inpartu +
Gawat Janin. Saat diperjalanan pada pukul 16.30 BJF terdeteksi 148 x/m.
Saat tiba di RSUD Undata Palu pada pukul 18.00 wita, BJF tidak terdeteksi,
pelepasan darah (+), lendir (+). Pada mengaku pada saat kesulitan melahirkan
anak pertama dikarenakan panggul pasien yang sempit. Bab biasa, bak lancar.
Tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 78 x/m,
pernafasan 24 x/m, suhu badan 36,60C dan SpO2 98%. Pemeriksaan abdomen
didapatkan inspeksi perut tampak cembung pada area suprapubic . –Pada
pememeriksaan palpasi Leopold 1 : TFU 31 cm ( 2 jari BPX), Leopold 2 : Pu-
Ka, Leopold 3 : Pres-Kep, Leopold 4 : Sudah masuk PAP, BJF : (-), HIS : 4 x
durasi 40 detik dalam 10 menit. Perkusi kesan timpani pada semua lapang
abdomen. Pada pemeriksaan dalam uterus membesar, portio lunak, pembukaan
10 cm (lengkap), tampak tali pusat menggantung di depan vulva berwarna
kehitaman, denyutan (-)pelepasan : darah (-), lendir (-)
Pemeriksaan penunjang laboratorium darah rutin didapatkan HGB : 10.3
g/dl, WBC : 22 ribu/uL, RBC : 4.9 juta/uL, HCT : 33.1 %, PLT : 192 ribu/uL,
GDS 90 mg/dl.
F. DIAGNOSIS
Diagnosa : GIIPIA0 In partu + Prolapsus Tali Pusat + IUFD
G. PENATALAKSANAAN
Terapi sebelum persalinan normal
- IVFD RL 28 tpm
- Inj. Anbacim 1 gr/12 jam/iv
- Drips Metronidazole 500 mg/8 jam/iv
- Rencana Partus Pervaginam
Waktu Keterangan
18/09/2022
S : Telah lahir bayi laki-laki pada pukul 19.20 WITA,
19.20 dengan BB 3800 gram, PB 50 cm.
O : KU: Baik
Kesadaran: Compos Mentis (E4M6V5)
N: 78 x/menit
R: 24 x/menit
S: 36.6 ◦ C
SpO2: 98%.
P:
- IVFD RL + Oxytocin 1 amp 28 tpm
- Inj Anbacim 1 g/12 jam/ iv
- Drips metronidazole 500 mg/ 8 jam/ iv
- Asam Mefenamat 3 x 500 mg
- SF 1 x 1 tab
19/09/2022
S : Nyeri perut (+),nyeri bekas jahitan di perineum (+),
Asi (+), Darah (+), Kontraksi (+), Flatus (+), BAB belum
O : KU: Baik
N: 90 x/menit
R: 20 x/menit
S: 36.2◦ C
SpO2: 98%.
Pemeriksaan Obstetri : TFU teraba 3 jari bawah pusat,
Nyeri perut (+), Asi (+), Darah (+), Kontraksi (+), Flatus
(+), BAB belum
- Bebat Payudara
20/09/2022
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam data subjektif didapatkan riwayat ibu mengalami KPD, meneran
sebelum dipimpin, dan dari hasil persalinan didapatkan adanya lilitan tali
pusat.Dalam Buku Ilmu Kebidanan (2009) disebutkan bahwa faktor dasar yang
merupakan faktor predisposisi prolaps tali pusat adalah tidak terisinya secara penuh
pintu atas panggul dan serviks oleh bagian terendah janin. Factor-faktor etiologi
prolapse tali pusat meliputi beberapa factor yang sering berhubungan dengan ibu,
janin, plasenta, tali pusat, iatrogenic. Beberapa di antaranya adalah panjang tali pusat
abnormal dan ketuban pecah dini. Hal ini mendukung terjadinya kejadian prolaps tali
pusat pada Ny. N.Sedangkan pemeriksaan yang dilakukan pada saat pasien dibawa ke
puskemas tompe didapatkan hasil KU sedang, TD: 110/70 mmHg, N: 78 kali/menit,
R: 24kali/menit, pemeriksaan dalam menunjukan vulva uretra tenang, dinding vagina
licin, portio lunak, pembukaan 10 cm, presentasi belakang kepala, selaput
ketuban(-),teraba tali pusat, BJF 160 x/m Dalam kasus ini menggambarkan terjadinya
fetal distress dan prolaps talin pusat. Fetal distress terjadi bila janin tidak menerima
O2 cukup, sehingga mengalami hipoksia.Situasi ini dapat terjadi kronik (dalam
jangka waktu lama) atau akut.1
Selama trimester ketiga, rata-rata denyut jantung janin basal normal yang
telah umum diterima berkisar antara 120dan 160 kali/menit.Bradikardia dalam
kisaran 80 sampai 120 denyut/menit dengan variabilitas yang baik tidaklah
bermasalah .Masalah timbul jika interpretasikecepatan kurang dari 80 denyut/menit
dan kecepatan itu umumnya dianggap bermasalah. 2
Detak jantung janin irregular
dalam persalinansangat bervariasi dan dapat kembali setelah beberapa waktu. Bila
DJJ tidak kembali normal setelah kontraksi, hal ini menunjukkan adanya
hipoksia.Bradikardia yang terjadi di luar saat kontraksi, atau tidak menghilang setelah
kontraksi menunjukkan adanya kegawatan janin.
PENUTUP
1.1 Kesimpulan