What is known
W W What is not known
D. Planning
Apa yang sudah direncanakan bidan dan apa yang direncanakan
bidan untuk asuhan yang akan datang
What Need to be Known
Menurut Sujatha (2008) Infark kecil terlihat pada sekitar 25% plasenta dari kehamilan normal, dan infark bertambah luas terlihat pada plasenta
dari ibu preeklampsia. Preeklampsia menyebabkan kelainan sistem vaskular plasenta dalam bentuk atheorosis sehingga mengurangi aliran
darah uteroplasenta. Pada kehamilan preeklampsia ditandai oleh nekrosis, adanya sel busa dan sel inflamasi. Kerusakan pada pembuluh-
pembuluh darah ini sering menyebabkan area-area plasenta menjadi infark.
Makna klinis infark plasenta pada ibu dan janin
Untuk janin :
Hipoksia
Batasan pertumbuhan intrauterin
Prematur
Kematian janin intrauterine
Untuk ibu :
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam persalinan SC (Rasjidi, 2009)
Indikasi Mutlak Faktor mutlak untuk dilakukan SC dapat dibagi menjadi dua indikasi, yang pertama adalah indikasi ibu,
antara lain: panggul sempit absolut, kegagalan melahirkan secara normal karena kurang kuatnya stimulasi, adanya tumor
jalan lahir, stenosis serviks, plasenta previa, disproporsi sefalopelvik, dan ruptur uteri. Indikasi yang kedua adalah indikasi
janin, antara lain: kelaianan otak, gawat janin, prolapsus plasenta, perkembangan bayi yang terhambat, dan mencegah
hipoksia janin karena preeklamasi.
Indikasi Relatif Yang termasuk faktor dilakukan persalinan SC secara relatif, antara lain : riwayat sectio caesarea
sebelumnya, presentasi bokong, distosia fetal distress, preeklamsi berat, ibu dengan HIV positif sebelum inpartu atau gemeli.
Vaginal Birth After Caesarean (VBAC)
● Menurut standar yang telah ditetapkan oleh WHO bahwa persalinan caesar adalah sekitar 5 -15 % per 1000 kelahiran di
dunia (Sihombing,Saptarini and Putri, 2017),
● Menurut data terakhir WHO, di Indonesia telah terjadi peningkatan selama 18 tahun dari tahun 1994 sebanyak 5,19 %
hingga tahun 2012 sebanyak 15,39 % (WHO, 2020).
● Angka kejadian persalinan dengan operasi caesar di Jawa Timur sendiri juga terus meningkat selama tiga tahun terakhir
yaitu dari tahun 2017 berjumlah 110.473 operasi hingga tahun 2019 yaitu berjumlah 138.534 yaitu sebesar 22,5% dari
613.652 total persalinan yang ada (Laporan LB3 KIA, 2019).
● Jumlah persalinan dengan operasi caesar di Rumah Sakit/ Rumah Sakit Bersalin di Kota Surabaya tahun 2017 hingga tahun
2019 yaitu sebanyak 7.683 operasi meningkat menjadi 8.743 operasi caesar yaitu sebesar 19,4% dari 45.075 total persalinan
(Laporan LB3 KIA, 2019)
● Persalinan dengan operasi caesar di Puskesmas Benowo pada tahun 2017 berjumlah 464 (53%) dari 881 persalinan, pada
tahun 2018 berjumlah 503 (62%) dari 800 persalinan, dan pada tahun 2019 sebanyak 498 (61%) dari 816 persalinan
(LP-KIA and Profil Kesehatan, 2020).
Persepsi Ibu yang ingin VBAC
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2014).
Seperti yang dipaparkan oleh Donsu (2016) bahwa Pengetahuan terutama hasil dari rasa ingin tahu melalui proses
indra pada mata dan telinga terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan area penting yang membangun
perilaku terbuka atau open behavior.
Syarat- syarat dilakukannya VBAC tinggi badan harus lebih dari 145 cm, tinggi fundus tidak boleh lebih dari
40 cm,dan riwayat SC pertama bukan karena penyakit penyerta seperti jantung yang merupakan bagian
syarat VBAC dari kontraindikasi persalinan pervaginam secara umum (Prawirohardjo, 2016), dan hal yang
menunjang keberhasilan VBAC yang berkaitan dengan tinggi fundus uteri yaitu berat lahir kurang dari 4 kg
(Queensland Clinical Guidelines, 2015).
Keberhasilan VBAC adalah jarak kehamilan lebih dari 2 tahun sesuai dengan jarak kehamilan minimal untuk
dilakukan VBAC yaitu 12 bulan karena tubuh memerlukan waktu minimal 12 bulan untuk mengembalikan
fungsi dan anatomi dari uterus. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya ruptur uteri (Cuningham et al., 2014).
VBAC dilakukan di Rumah Sakit dan dibawah pengawasan
dokter, hal ini sesuai dengan Panduan dari American College
of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) tentang
VBAC yang membutuhkan kehadiran dokter kandungan,
ahli anestesi dan staf yang ahli dalam persalinan sesar
darurat. Untuk mendukung hal ini, kamar operasi dan
staf disiagakan, darah yang dicocokkan silang (crossmatch)
disiapkan dan pemantau denyut jantung janin manual atau
elektronik harus tersedia (ACOG, 2019).
Asuhan kebidanan sangat dipengaruhi oleh kompetensi dan pengalaman praktisi bidan karena dengan
pengalaman bidan yang baik akan menimbukan kepercayaan diri dalam memberikan pelayanan asuhan
kebidanan. Dan sebaliknya dengan pengalaman kerja yang kurang membuat kurang percaya diri dalam
keterampilan mereka sehingga kurang mendukung kelahiran normal. Serta ini telah menunjukkan hubungan
antara pengalaman klinis dan sikap dan perilaku penyedia perawatan khususnya bidan (Goemaes et al., 2016;
Zinsser, Stoll and Gross, 2016) dimana berdasarkan pengalaman yang telah dialaminya yang tidak terlepas dari
keadaan lingkungan sekitarnya (Thoha, 2010).
Pengetahuannya tentang VBAC yang didapatkan dari pengalaman pasien yang berhasil melakukan
VBAC, hal ini membenarkan bahwa Pengalaman adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dialami oleh
seseorang dalam interaksinya dengan lingkungan (Rahayu, 2018) dimana pengalaman yang didapatkan dari
orang yang melaporkan pengalamannya dapat memengaruhi persepsi seseorang, dan pengalaman juga dapat
memengaruhi seseorang, karena orang pada umumnya membuat kesimpulan yang sama dari apa yang mereka
lihat, dengar, dan rasakan (Gaspersz and Belt, 2013)
Pengulangan/Repetation
Dalam hal yang menyangkut tentang Vaginal Birth After Caesarean-section (VBAC), bidan harus memberikan
informasi kepada ibu bahwa keseluruhan dari pengalaman kehamilan dan melahirkan merupakan suatu hal yang
normal, dimana semua hormon dan sistem saraf dalam tubuh akan memberikan respon yang akan mempengaruhi
kehamilan dan persalinan (Walsh Denis & Downe Soo, 2010; Cuningham et al., 2014). Serta memberikan
pengetahuan kepada ibu melahirkan dengan operasi caesar pada persalinannya tentang rencana kehamilan
selanjutnya agar ibu dapat mempersiapkan diri Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal 126 untuk
memenuhi syarat VBAC atau kepada ibu hamil dengan riwayat operasi caesar yang kehamilannya saat ini
memenuhi syarat untuk VBAC agar ibu bisa mempersiapkan diri untuk melakukan VBAC (Horey et al., 2013)
Apakah VBAC Boleh Ditolong Bidan
Prinsip terpenting yang mutlak pada VBAC adalah harus dilakukan di rumah sakit. Karena
pada VBAC dapat beresiko komplikasi robekan rahim yang membutuhkan penanganan
(operasi) sangat cepat. Keterlambatan penanganan robekan rahim dapat berujung pada
kematian ibu dan janin. Dengan melakukan VBAC di luar RS maka akan ada potensi
keterlambatan penanganan karena harus melalui proses merujuk ke RS.(Lina Karlina, dr.
SPOG).
Keberhasilan VBAC
Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC) yaitu persalinan pervaginam pada ibu hamil
yang telah memiliki riwayat operasi caesar pada kehamilan sebelumnya.
RESIKO
KEUNTUNGAN
● 20-40% jika tidak berhasil Operasi emergensi yang
beresiko lebih tinggi pada ibu dan bayi
● Proses pemulihan lebih cepat dibading SC
● Jika gagal bisa membuat rahim robek karena bekas
● Menurunkan resiko komplikasi operasi
sayatan dari operasi caesar sebelumnya terbuka
● keberhasilan lahir normal yang tinggi pada kehamilan
● Dalam beberapa kasus pendarahan yang cukup parah,
selanjutnya
operasi angkat rahim (histerektomi) harus dilakukan
● menurunkan resiko dampak buruk kehamilan
● Jika terjadi robekan rahim maka janin akan
selanjutnya
menunjukkan pola denyut jantung yang abnormal pada
bayi
Syarat-Syarat VBAC
Syarat-syarat dilakukannya VBAC seperti yang diungkapkan Responden R1 bahwa tinggi badan harus lebih dari 145 cm,
tinggi fundus tidak boleh lebih dari 40 cm,dan riwayat SC pertama bukan karena penyakit penyerta seperti jantung yang
merupakan bagian syarat VBAC dari kontraindikasi persalinan pervaginam secara umum (Prawirohardjo, 2016), dan hal yang
menunjang keberhasilan VBAC yang berkaitan dengan tinggi fundus uteri yaitu berat lahir kurang dari 4 kg (Queensland
Clinical Guidelines, 2015)
Diketahui tentang syarat dilakukannya VBAC adalah tidak adanya penyulit atau komplikasi persalinan seperti usia lebih dari
35 tahun, memiliki riwayat abortus, dan riwayat kehamilan lebih dari 4 kali. Hal ini sesuai dengan kontraindikasi persalinan
pervaginam secara umum (Prawirohardjo, 2016).
Keberhasilan VBAC adalah jarak kehamilan lebih dari 2 tahun sesuai dengan jarak kehamilan minimal untuk dilakukan
VBAC yaitu 12 bulan karena tubuh memerlukan waktu minimal 12 bulan untuk mengembalikan fungsi dan anatomi dari
uterus. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya ruptur uteri (Cuningham et al., 2014)
Bahwa VBAC dilakukan di Rumah Sakit dan dibawah pengawasan dokter, hal ini sesuai dengan Panduan dari American
College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) tentang VBAC yang membutuhkan kehadiran dokter kandungan, ahli
anestesi dan staf yang ahli dalam persalinan sesar darurat. Untuk mendukung hal ini, kamar operasi dan staf disiagakan, darah
yang dicocokkan silang (crossmatch) disiapkan dan pemantau denyut jantung janin manual atau elektronik harus tersedia
(ACOG, 2019).
Ikhtiar mempercepat Persalinan dengan metode induksi alami.
Bersalin lama dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu yaitu ketakutan. Ketakutan
merupakan faktor utama yang menyebabkan rasa nyeri dalam persalinan, yang seyogyanya normal dan tanpa rasa nyeri
yang berarti. Ketakutan mempunyai pengaruh yang tidak baik pula terhadap his dan lancarnya pembukaan (Rohani et al,
2016).
Banyak metode yang dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi maupun non
farmakologi. Penggunaan metode farmakologi mempunyai efektifitas yang lebih baik dibanding dengan metode non
farmakologi, namun penggunaan metode farmakologi sering menimbulkan efek samping dan kadang tidak
memiliki efek yang diharapkan. Sedangkan Metode nonfarmakologi selain menurunkan nyeri pada
persalinan juga mempunyai efek noninvasif, sederhana, efektif, dan tanpa efek yang membahayakan (Budiarti, 2016).
Titik akupresur yang digunakan
untuk induksi persalinan ada beberapa titik diantaranya adalah
SP6 dan L14. Akupresur pada
titik ini diyakini untuk merangsang melepaskan
oksitosin dan kelenjar pituitary yang pada
gilirannya merangsang kontraksi rahim
untuk meningkatkan proses persalinan
atau mengelola nyeri persalinan (Budiarti,
2016). Akupresur adalah tindakan yang sangat sederhana,
mudah dilakukan,memiliki efek samping yang minimal, dan
aplikasi prinsip healingtouch pada akupresur menunjukkan
perilaku caring yang dapat mendekatkan
hubungan terapeutik bidan dan pasien
(Budiarti, 2016)
● Berhubungan Seks
1
Effect of coitus at term on length of gestation, induction of labor, and mode of delivery ( Peng Chiong Tan , Anggeriana Andi,
Noor Azmi, M N Noraihan): Hubungan seksual yang dilaporkan saat aterm dikaitkan dengan onset persalinan yang lebih awal dan
The association of sexual intercourse during pregnancy with labor onset (2014) (Mahboobeh Kafaei Atrian, Zohre Sadat,
Mahbobeh Rasolzadeh Bidgoly, Fatemeh Abbaszadeh Mohammad, Asghari Jafarabadi): Aktivitas seksual pada minggu terakhir
kehamilan mungkin berhubungan dengan permulaan persalinan. Oleh karena itu, dengan tidak adanya komplikasi pada kehamilan aterm,
aktivitas seksual dapat dianggap sebagai cara alami untuk mencegah kehamilan postmatur..
● Stimulasi Puting
Ujung saraf mmenjadi ereksi ketika menerima rangsangan seperti dingin, sentuhan dan aktivitas sensual, sisanya 10% wanita memiliki
puting susu yang datar atau terbalik (Very Well Health). Stimulasi pada puting susu meningkatkan produksi oksitosin yang membuat
Birth ball merupakan salah satu metode pereda nyeri nonfarmakologis untuk membantu ibu
mengatasi proses persalinan. Sebuah uji coba terkontrol secara acak (RCT) dilakukan untuk
mengevaluasi efektivitas, keamanan dan bahaya penggunaan bola bersalin oleh ibu hamil
Analisis multivariat menggunakan Model 4 diperoleh nilai R² sebesar 0,49 yang berarti bahwa
latihan birth ball dan dukungan suami dan keluarga memberikan kontribusi terhadap nyeri
persalinan sebesar 49%. Terdapat perbedaan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif yang
signifikan. antara primigravida yang melakukan latihan birth ball dan yang tidak. Intensitas
nyeri lebih rendah pada wanita yang melakukan latihan bola kelahiran dibandingkan dengan
Sarankan untuk mencari second opinion sesuai aturan :Undang-undang No.29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran Pasal 52 huruf (b) :Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik
kedokteran, mempunyai hak meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.Undang Undang no.
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 32 poin h : Setiap pasien memiliki hak: meminta
konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin
Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit. Permenkes No 4/2018 tentang
Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien. Ps 17 ayat (2) huruf h: meminta konsultasi
tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP)
baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit;
Apakah bidan bisa menyarankan second opinion ke dokter lain?
Dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) Tahun 2012 pasal 9 dan 10, disebutkan bahwa
seorang dokter wajib bersikap jujur terhadap pasien dan sejawatnya. Seorang dokter wajib
mengingatkan sejawatnya pada saat menangani pasien bila dia mengetahui sejawat tersebut memiliki
kekurangan dalam karakter/kompetensi, atau melakukan tindak penipuan/penggelapan. Seorang
dokter juga wajib menghormati hak-hak pasien, teman sejawatnya, dan tenaga kesehatan lainnya.
Selain itu dokter wajib menjaga kepercayaan pasien terhadap profesi. (Permana MY, Harinda F, Yusri
A, Rozaliyani A. Celetukan Beracun: Pendiskreditan Dokter pada Second ISSN 2598-179X (cetak)
Opinion. JEKI. 2019;3(2):53–5. doi: 10.26880/jeki.v3i1.35. ISSN 2598-053X (online)
Apakah pasien berhak melakukan second opinion ke dokter lain?
Dalam prinsip etika kedokteran, dikenal asas otonomi, yaitu adanya kebebasan bagi pasien untuk
menentukan pelayanan yang dihendaki oleh pasien. Salah satu contoh dari asas tersebut adalah
kebebasan bagi pasien untuk memperoleh informasi medis mengenai penyakit yang dideritanya. Hal
ini dapat diperoleh dari pencarian melalui mesin pencari, seperti google. Selain itu, pasien juga dapat
mendatangi dokter lain untuk mendapatkan informasi medis dari dokter tersebut. (Permana MY,
Harinda F, Yusri A, Rozaliyani A. Celetukan Beracun: Pendiskreditan Dokter pada Second ISSN
2598-179X (cetak) Opinion. JEKI. 2019;3(2):53–5. doi: 10.26880/jeki.v3i1.35. ISSN 2598-053X
(online)
Advice terkait Kebutuhan dan Asuhan Psikologi dan Spiritual
Model holistic pada proses persalinan terkait aspek power, passage, passage, psikologis ibu dan spiritual ibu. Menurut penelitian dari Harahap 2018 mendapatkan
bahwa perlakuan seimbang antara Kesehatan fisik, psikis dan spiritual selama kehamilan dapat menurunkan intervensi medis.
Efikasi adalah keyakinan individu memperkirakan kemampuanya melakukan tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu
4. Psikological feedback dan emotional state somatic: Keadaan seseorang merenungkan mengenai kegagalan atau keberhasilan dalam melakukan sesuatu.
Lanjutan
Pada kasus ini bidan memberikan asuhan dengan melakukan edukasi (pendkes)holistic. Diharapkan dengan edukasi holistic ibu mampu memahami proses persalinan yang akan terjadi pada
ibu, menurunkan kecemasan, dan memperbaiki kualitas hidup. Adapun komponen edukasi holistic pada kasus ini :
1. Bidan memberi edukasi tentang syarat, manfaat dan resiko dari VBAC seperti hasil pemeriksaan dari dokter . Diharapkan dengan ibu mengerti tentang proses persalinan VBAC ibu dapat
meberdayakan diri dan memilih proses persalinan yang tepat dan di tambah jika ibu melakukan second opinion bisa membuat ibu lebih yakin dalam mengambil keputusan terbaik untuk
Kesehatan ibu dan bayi
2. Bidan menggali psikologis ibu untuk mengurangi kecemasan ibu dengan melakukan pendekatan apa yang menyebabkan ibu menginginkan untuk melahirakan normal dengan Riwayat
sebelumnya melahir kan SC, misalnya; ibu takut karena dengan SC proses penyembuhan lama, tidak bisa IMD, luka mengalami infeksi, lebih sakit dll.
3. Dukungan sosial misalnya ibu merasa kurang mendapat dukungan suami pada SC sebelumnya sehingga ibu harul melakukan semua sendiri sedangkan ibu masih merasa sakit dan
mobilisasi masih terbatas. Dengan mengetahui hal ini bidan bisa juga melakukan pendekatan dan edukasi dengan suami atau orang terdekat ibu
4. spiritual ibu. : bidan bisa menyarankan ibu agar mengurangi kecemasan dengan berdoa dan beribadah mendekatkan pada tuhan agar ibu yakin dan merasa persalinan yang ibu pilih tepat
5. cultural : contohnya banyak tetangga bilang bahwa kalau Sc tidak menjadi ibu seutuhnya.
Setelah dilakukan pendekatan dan edukasi holistic diharapkan keputusan yang ibu ambil bahwa pada akhirnya bisa menjadikan ibu bertanggung jawab untuk Kesehatan dan kesejahteraan ibu
itu sendiri serta mampu menyelesaikan proses persalinan dengan baik.
Daftar Pustaka
● (Permana MY, Harinda F, Yusri A, Rozaliyani A. Celetukan Beracun: Pendiskreditan Dokter pada Second
ISSN 2598-179X (cetak) Opinion. JEKI. 2019;3(2):53–5. doi: 10.26880/jeki.v3i1.35. ISSN 2598-053X
(online)
● ACOG (2019) ‘Clinical Management Guidelines for Obstetrician–Gynecologists’,Obstetrics &
Gynecology, 133(76), pp. 168-186.
● Kartini, Farida. 2021. “Edukasi Holistik Meningkatkan Swlf Efficacy Ibu Menghadapi Persalinan”.
Yogyakarta: Deepublish
● Prawirohardjo, S. (2016) Ilmu Kebidanan. Kelima. Edited by A. Bari Saifuddin, T. Rachimhadhi,
and G. Wiknjosastro. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
● RCOG (2015) ‘Royal College of Obstetrician and Gynaecologists (RCOG) Green-topGuideline No. 45:
Birth After Previous Caesarean Birth’, Green-top Guideline,45(45),p.31.Available
at:https://www.rcog.org.uk/globalassets/documents/guidelines/gtg_45.pdf.
Thanks!
Do you have any questions?