Anda di halaman 1dari 36

Laporan Kasus

KALAZION
Oleh :
Ahmad Abd. Hadiy Az-zakiy
10542016110

Pembimbing : dr. Yusuf Bachmid Sp.M


Data Demografi Pasien
Nama : Ny. H
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 47 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia
Pekerjaan : IRT
Alamat : Parangloe
No. Register : 43 96 40
Tanggal Pemeriksaan : 10 Juni 2016
Rumah Sakit : RSUD Syekh Yusuf Gowa
Pemeriksa : dr. Yuyun Sp. M
Anamnesis

Dilakukan secara autoanamnesis


pada tanggal 10 Juni 2016
Keluhan Utama

Kelopak mata kanan atas terdapat


benjolan kecil sejak 1 bulan yang
lalu.
Anamnesis Terpimpin

Pasien datang ke Poliklinik RSUD Syekh Yusuf


Gowa dengan keluhan benjolan pada kelopak
mata kanan bagian atas yang dirasakan sejak 1
bulan yang lalu, benjolan tidak terasa sakit bila
ditekan. Mata berair tidak ada, mata tidak terasa
gatal,penglihatan tidak kabur. Pada mulanya
benjolan kecil seperti kepala jarum pentul yang
kemudian membesar.
Anamnesis Terpimpin
Ketika benjolan pertama kali muncul, pasien
langsung memeriksakan ke puskesmas terdekat
namun menurut pasien benjolan tersebut tidak
hilang. Dari anamnesis yang didapatkan, ketika
awal benjolan muncul tidak terasa nyeri namun
benjolan terlihat berwarna agak merah.

Riwayat Penyakit Terdahulu


Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama
sebelumnya (-)
OD OS
Palpebra Tampak benjolan sebesar biji
Edema (-)

Pemeriksaan Inspeksi
jagung
Silia Normal, sekret (-) Normal, sekret (-)
Apparatus
lakrimasi (-) lakrimasi (-)
Lakrimalis
Konjungtiva Hiperemis (-). Hiperemis(-)
Bola mata Normal Normal
Kornea Jernih Jernih
Bilik Mata Depan Normal Normal
Iris Coklat, Kripte (+) Coklat, kripte (+)
Pupil Bulat, Sentral Bulat, Sentral
Lensa Jernih Jernih
Mekanisme muscular Pergerakan normal ke segala Pergerakan normal ke segala
arah arah
Pemeriksaan Palpasi
Palpasi OD OS

Tensi Okuler Tn Tn

Nyeri tekan (-) (-)

Tampak massa tumor sebesar


biji jagung,konsistensi sedikit
Massa tumor kenyal,tidak nyeri,benjolan (-)
tidak bisa
digerakkan/immobile.

Glandula preaurikuler Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran


Penyinaran Oblique
No. Pemeriksaan OD OS
1. Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
2. Kornea Jernih Jernih
3. Bilik mata depan Normal Normal
4. Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)
5. Pupil Isokor, Bulat, sentral, RC(+) Isokor,Bulat, sentral, RC(+)
6. Lensa Jernih Jernih

Pemeriksaan Visus
OD 20/20 OS 20/20
Pemeriksaan Slit Lamp
SLOD :konjungtiva hiperemis (-), palpebra superior:
tampak edema nodul sebesar biji jagung konsistensi
sedikit kenyal, kornea jernih, BMD kesan normal, Iris
coklat, kripte (+), pupil bulat sentral RC (+), lensa
jernih.
SLOS : konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD
kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral,
RC (+), lensa jernih.
Resume

Pasien berusia 47 tahun datang ke Poliklinik RSUD Syekh Yusuf


Gowa dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kanan bagian
atas yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, benjolan tidak terasa
sakit bila ditekan. Mata berair tidak ada, mata tidak terasa
gatal,penglihatan tidak kabur. Pada mulanya benjolan kecil
seperti kepala jarum pentul yang kemudian membesar.

Ketika benjolan pertama kali muncul, pasien langsung


memeriksakan ke puskesmas terdekat namun menurut pasien
benjolan tersebut tidak hilang. Dari anamnesis yang didapatkan,
ketika awal benjolan muncul tidak terasa nyeri namun benjolan
terlihat berwarna agak merah.
Pada pemeriksaan oftalmologi
didapatkan :
Secara inspeksi dan palpasi didapatkan pada OS tidak ada
kelainan. Sedangkan pada OD Tampak massa tumor sebesar
biji jagung di palpebra superior, konsistensi sedikit lunak,
batas tegas, tidak dapat digerakkan, tidak nyeri pada
perabaan.Pada pemeriksaan refraksi didapatkan VOD 20/20
dan VOS 20/20. Pada pemeriksaan slit lamp OS tidak
tampak kelainan dan pada OD konjungtiva hiperemis (-),
palpebra inferior: tampak edema nodul sebesar biji jagung
konsistensi sedikit kenyal, kornea jernih, BMD kesan
normal, Iris coklat, kripte (+), pupil bulat sentral RC (+),
lensa jernih.
Diagnosis Kerja :

OD. Kalazion

Diagnosis Banding :
- Hordeolum interna
- Hordeolum externa
- Dermoid cyst
Diagnosis Banding
Hordeolum

Kista Dermoid
R/ c. xytrol ED 4x1 OD
Medikamentosa

Rencana OD Insisi kalazion


jika pasien bersedia.
Bedah
Prognosis

Ad Vitam : bonam Ad Sanactionam : bonam

Ad fungtionem : bonam Ad kosmetik : bonam


Anatomi Palpebra
5 bidang jaringan utama:
Kulit
Jaringan Otot
M. orbikularis okuli, M. rioland
M. levator palpebra
Jaringan Areolar
Tarsus
Konjungtiva Palpebra
Persyarafan Palpebra

Sensorik:
Nervus Opthalmikus (V1)
Nervus Maxillaris (V2)

Motorik:
Nervus Facialis (VII)
Nervus Okulomotor (III)
Kelenjar di Palpebra
Kelenjar Meibom (kelenjar tarsal)
Kelenjar minyak yang terbuka ke perbatasan kelopak mata.
Terdapat sekitar 30-40 buah di palpebra atas dan 20-30 buah di
palpebra bawah.
Fungsi: meminyaki air mata agar tidak cepat menguap.
Kelenjar Zeis
Kelenjar minyak yang terbuka ke folikel bulu mata.
Kelenjar Moll
Kelenjar keringat yang terbuka ke folikel bulu mata atau ke kelenjar
Zeis, tidak terbuka langusng ke permukaan kulit.
Kelenjar aksesoris Wolfring
Kelenjar air mata yang terletak di perbatasan atas tarsal.
Kalazion

Definisi
Kalazion merupakan peradangan
granulomatosa kelenjar Meibom yang
tersumbat. Pada kalazion terjadi
penyumbatan kelenjar Meibom dengan
infeksi ringan yang mengakibatkan
peradangan kronis tersebut. Biasanya
kelainan ini dimulai penyumbatan
kelenjar oleh infeksi.
Etiologi

Kalazion dapat muncul secara spontan akibat


sumbatan pada orifisium kelenjar atau karena
adanya hordeolum. Kalazion dikaitkan dengan
seborrhea, blefaritis kronik, dan akne rosasea.
Higiene yang buruk pada palpebra dan faktor
stress juga sering dikaitkan dengan terjadinya
kalazion
Patofisiologi

Inflamasi kronis
Penyumbatan Akumulasi & pembentukan
Benjolan
kelenjar Meibom sekresi sebasea jaringan
granulasi
Tanda dan Gejala Klinis
Pembengkakan kelopak mata
Tidak nyeri
Tidak berfluktuasi
Tidak hiperemik
Konjungtiva jernih
Pseudoptosis / Ptosis
Tidak ada pembesaran kelenjar preaurikular
Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola
mata akibat tekanannya sehingga terjadi kelainan
refraksi (astigmatisma) pada mata tersebut
Komplikasi
Kalazion besar dapat mengakibatkan
gangguan refraksi, misalnya astigmatisma.
Infeksi sekunder dapat mengakibatkan
menjadi hordeolum internum.
Pada beberapa kasus ditemukan kalsifikasi.
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis kalazion seringkali tidak
membutuhkan adanya pemeriksaan penunjang.
Namun, pada kalazion yang rekuren, dilakukan
pemeriksaan fine-needle aspiration cytology.
Tabel Perbandingan Kalazion, Hordeolum, dan Kista Dermoid
Kalazion Hordeolum Kista Dermoid

Definisi peradangan peradangan supuratif kelenjar pertumbuhan berlebih dari


granulomatosa Zeis, kelenjar Moll (hordeolum jaringan normal, non-cancer di
kelenjar Meibom eksternum) atau kelenjar lokasi abnormal
Meibom (hordeolum internum)
Etiologi penyumbatan kelenjar infeksi akut biasanya disebabkan terperangkapnya lapisan-lapisan
Meibom oleh bakteri Staphylococcus sp. epitel saat embriogenesis

Letak kelenjar Meibom - eksternum: kelenjar Zeis dan - dangkal: frontozygomatic


palpebra Moll suture, frontolacrimal suture
- internum: kelenjar Meibom - dalam: frontozygomatic suture,
superior orbital fissure
Gejala Klinis pembengkakan pembengkakan kelopak mata pembengkakan biasa terletak di
kelopak mata tanpa dengan rasa nyeri dan hiperemik daerah temporal dengan
rasa nyeri dan disertai pembengkakan kelenjar konsistensi keras, diameter 1-
hiperemik, diameter preaurikular, diameter dapat 2cm
dapat mencapai 8mm mencapai 8mm

Gambar
Tatalaksana
Non-medikamentosa
Kompres hangat 4 kali sehari selama masing-masing 15
menit.
Bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau dengan
sabun atau shampoo yang tidak menimbulkan iritasi.
Jangan menusuk kalazion sendiri karena dapat
menimbulkan infeksi yang lebih serius.
Hindari pemakaian make-up pada mata, karena
kemungkinan hal itu menjadi penyebab infeksi.
Hindari penggunaan lensa kontak karena dapat
menyebarkan infeksi sekunder.
Medikamentosa
Steroid topikal.
Pemberian antibiotik tertrasiklin dosis rendah (doksisiklin tablet
100mg/minggu)
Bila kecil dapat dilakukan injeksi intralesi dengan steroid yang
berdaya kerja lama (triamsinolon 0.2-2 mL of 5 mg/mL).
Indikasi Operasi Kalazion

Indikasi kosmetik
Indikasi optik: bila mengganggu visus
Indikasi sosial: bila mengganggu aktivitas sehari-hari
Indikasi medik: bila berisiko komplikasi yang lebih parah
Pada umumnya, bila tidak terjadi resorbsi dengan pengobatan konservatif
dalam waktu 2 minggu sudah dapat dilakukan pembedahan
Langkah-langkah insisi dan kuretasi kalazion:
Anastesi:
Topikal pentokain diteteskan pada mata
Injeksi obat anastesi infiltratif
(xylocaine 2%) di depan kalazion
Kalazion dijepit dengan klem kalazion
kemudian klem dibalik sehingga
konjungtiva tarsal dan kalazion
terlihat.
Dilakukan insisi tegak lurus margo
palpebra
Isi kalazion dikuret sampai bersih.
Pembersihan dengan asam karbol
dapat dilakukan dalam kavitas untuk
mencegah kekambuhan.
Klem kalazion dilepas, kemudian
diberi salep antibiotik mata, dan mata
ditutup selama 12 jam ke depan.
Komplikasi pembedahan

Insisi yang kurang baik dapat menyebabkan terbentuknya


tonjolan.
Insisi yang terlalu dalam dapat menyebabkan timbulnya fistula
dan jaringan parut.
Kuretase dan drainase yang inadekuat dapat menyebabkan
berulangnya / berkembangnya suatu granulomata.
Rusaknya sistem drainase pada kalazion dapat menyebabkan
trichiasis.
Teori Temuan pada pasien
Definisi Peradangan granulomatosa
kelenjar Meibom

OD
Etiologi Penyumbatan kelenjar Meibom Penyumbatan kelenjar Meibom
Gejala Klinis Pembengkakan kelopak mata Pembengkakan kelopak mata kanan
tanpa rasa nyeri dan hiperemik, bagian atas, tidak disertai nyeri dan
diameter dapat mencapai 8mm hiperemik, diameter 4mm
Pemeriksaan Fine-needle aspiration cytology Tidak dilakukan
Tatalaksana Steroid topikal Cendo Xitrol (Dexametason
Antibiotik oral 0,1%, Neomisin Sulfat 3,5 ml/ml,
Injeksi intralesi steroid Polimiksin B Sulfat 6000iu/ml) 4
Insisi dan drainasi dd gtt 1 OD
Rencana Operasi

Anda mungkin juga menyukai