Disusun oleh:
Ferdiansyah, S.Ked
Supervisor: dr. Herling F.Junus, Sp.OG
PERUBAHAN
KARDIOVASKULAR
SELAMA
KEHAMILAN
KLASIFIKASI
Pemeriksaan Fisik
Bunyi S2 tunggal
Murmur sistolik yang keras, kadang dijumpai murmur diastolik
Ejection clicks, late systolic clicks, opening snaps
Friction rub
Tanda Hipertensi pulmonal
Aritmia signifikan dan persisten
EKG
Blok jantung
Kardiomegali
Radiologi
Edema pulmonal
Pemeriksaan paru:
Ronki basah bilateral adalah
tanda edema alveolus dan
cairan dalam bronkiolus
terminalis.
emeriksaan jantung:
ising jantung (diastolik, presistolik, atau
kontinu), aritmia, dan pembesaran
jantung menunjukkan penyakit jantung.
P
B
PENATALAKSANAAN
Penggunaan Obat-Obat
Kardiovaskular
tik
Inotropik
ilator
Penghambat Reseptor Adrenergik
Anti Aritmia
oagulasi
Diure
Obat
Vasod
Obat
Obat
Antik
Managemen Umum
P
rekonsepsi
Riwayat
penyakit
jantung
yang
diderita
beserta
penanganannya.
Pemeriksaan fisik umum.
Pemeriksaan foto thoraks dan EKG.
Pemeriksaan trans toraks ekokardiografi (untuk mencari lesi
spesifik maupun menentukkan fraksi ejeksi.
Evaluasi status fungsional jantung (menurut NYHA atau
ACC/AHA).
Pengelompokkan penyakit jantung berdasarkan kelompok
risiko.
ntepartum
Konfirmasi usia kehamilan berdasarkan HPHT maupun USG.
Pemeriksaan ekokardiografi janin dilakukan pada usia
kehamilan 20-24 minggu khususnya pada ibu dengan
penyakit jantung kongenital.
Pemeriksaan kesejahteraan janin dilakukan untuk menilai
pertumbuhan janin baik dengan biometri janin, doppler
velocimetry, maupun NST dimulai saat usia kehamilan 3034 minggu.
Deteksi
dini
kelainan
yang
menyertai
misalnya
preeklampsia, anemia, hipertiroid, maupun infeksi.
Perencanaan kapan terminasi kehamilan.
In
trapartum
Induksi persalinan, penanganan persalinan, dan pasca
persalinan memerlukan perhatian dan keahlian khusus serta
manajemen kolaboratif oleh dokter ahli kandungan, ahli
jantung, dan ahli anestesia, dengan pengalaman yang tinggi
terhadap unit dan obat maternal fetal.
aktu kelahiran
Pada pasien dengan penyakit jantung lebih disarankan untuk
melakukan induksi persalinan. Waktu yang tepat sangatlah
individual tergantung pada status jantung gravida, skor
bishop, kesejahteraan janin dan maturitas paru janin.
nduksi persalinan
Oksitosin dan pecah ketuban buatan diindikasikan jika
skor bishop >5. Waktu induksi yang memanjang perlu
dihindari jika serviks belum matang. Metode-metode
mekanik seperti penggunaan kateter foley lebih baik jika
dibandingkan dengan agen farmakologis, khususnya
pada pasien dengan sianosis dimana adanya penurunan
tahanan vaskular sistemik atau tekanan darah akan
sangat merugikan.
asca persalinan
Infus oksitosin intra vena lambat (<2 U/menit) deberikan
setelah pengeluaran plasenta.
Bantuan berupa pemasangan stolking elastik pada
tungkai bawah, dan ambulasi dini sangat penting untuk
mengurangi risiko tromboemboli.
Pemantauan hemodinamik harus dilanjutkan selama
minimal 24 jam setelah melahirkan.
Perdarahan
postpartum,
anemia,
infeksi,
dan
tromboemboli merupakan komplikasi yang lebih serius
pada wanita dengan penyakit jantung.
CONTOH
POIN
sebelumnya
<
40%,
kardiomiopati
kardiomiopati hipertropik
1
restriktif,
atau
1
agal jantung
dema paru
KOMPLIKAS
I
ritmia
mboli paru
uptur aorta
ndokarditis bakterialis
PROGNOSIS
KEMATIAN PERINATAL
Gangguan
fungsional Angka
ibu
Kelas I
perinatal
5%
Kelas II
10-15%
Kelas III
35%
Kelas IV
>50%
kematian
TERIMA KASIH