Pendahuluan
Kejang :
Ggn neurologi yang banyak pada anak.
Kejang demam :
Bentuk kejang yang paling umum
Definisi
Serangan sekali atau berulang :
Gerakan kejang Kehilangan kesadaran Gangguan perasaan Gangguan kelakuan
Kejadian
Prevalensi rate :
2,5 - 5 % pada bayi / anak / dewasa
Semua
Kejang + kejang post trauma : 7 %
Etiologi
Epilepsi yg tidak diketahui sebabnya :
Epilepsi idiopatik
Epilepsi kriptogenik
Epilepsi primer akibat kelainan biokimia yang periodik Ggn elektrofisiologinya dpt ditegakkan
Faktor genetik
Kembar monozigote menderita epilepsi yg sama Kejadian epilepsi
Pd famili : 2,5 %, Pd populasi : 0,5 %
Infeksi
Infeksi sistemik - kejang demam :
Pd sal. Nafas : 70 - 77,7% Pd sal. Pencernaan : 23,3 - 30% Terutama pd umur : 6 bl - 4 th Kejang umum >>, lama kejang 20 menit : = 1,4 : 1
Hipoglikemi : bila kadar gula darah 20 - 40 mg% Ggn.Saraf autonomik : keringat, mau muntah, pucat, palpitasi, tremor Tak sadar, kejang Insulin berlebihan Hipopituitari, inefisien adrenal, glikogen storage, hiperplasia pulau-pulau langerhans, adenoma pankreas. Peny. Hepar : Reyes syndrome Defisiensi vit. B6 Fenilktonuria Kekurangan enzim fenilalanin hidroksilase
Faktor fisik :
Sebagian kecil serangan epilepsi timbul bila kena cahaya tertentu / TV epilepsi.
Neoplasma otak
Dapat menimbulkan kejang fokal / umum Jarang.
Trauma kepala
Trauma lahir : kontusio / laserasi Trauma sesudah lahir : 6 bl - 3 th sesudah kerusakan Sulit mengingat ada trauma kepala Ada kejang fokal sesuai lokasi lesi
Patologi
Tidak ada patologi khusus Pada kejang demam + epilepsi idiopatik :
Ggn neuro-fisiologik ok. ggn. biokimia.
Kejang fokal :
Frontal, parietal, ccipital, temporal lobe.
Guna klasifikasi :
Menetapkan lokasi kerusakan pd otak Dasar memilih antikonvulsan yg tepat Menyulitkan : pd seorang terdapat 2 atau lebih tipe kejang
Waktu timbul serangan : setiap hari, mau tidur, bangun tidur, malam atau siang Status konvulsivus :
serangan berulang-ulang tanpa diselingi sadar 1/3 pd thn pertama 85 % sebelum umur 5 th Bila tjd pd umur 6 bl kebawah, sebab kerusakan otal yg luas
Pd penderita grand mal, bisa bersama petit mal atau psychomotor dll.
Bisa kepala terjatuh / sedikit gerakan tangan Inkontinentia urine jarang sekali Tdk sampai terjatuh kelantai Banyak serangan 1x - beratus kali / hari Selama pubertas frek menurun Petit mal bisa bersama grand mal atau mjd grand mal.
Serangan bisa diikuti hemiparese menetap Kejang dpt dimulai dgn twitching angg. gerak Serangan menjalar dari jari --> lengan -> muka --> badan dan tungkai sebelah kanan Kesadaran tetap baik Sekali-kali menyebar keseb --> kesadaran hilang
Bicara tdk relevan, kelakuan yg tdk senonoh. Keadaan mengantuk sering terjadi Lama serangan 1 - 2 mnt, sekali-sekali berjam- jam.
Kejang olfactory
Penciuman berubah : berbau busuk Hampir serupa dgn auditory, gustatory phenomena
Kejang mioklonus
Serangan menyentak secara tibatiba bgn tubuh Waktu serangan sering bangun / mau tidur Bila mioklonus tdk teratur --> peny. Saraf difus
Kejang akinetik
Serangan dgn kesadaran hilang sekejap Tonus otot penegak hilang Setelah serangan segar / bangkit kembali Bisa hanya kepala terjatuh
Infantil spasm
Sindr link dr berbagai kelainan Timbul pd umur 1-13 bl Serangan : kepala, angg. gerak tiba-tiba fleksi & adduksi Frek 1x dalam bbp hari sampai 200x / hari Waktu serangan plg banyak baru bangun dan sesudah makan. Bisa berhenti spontan pd umur 3 4 th Sebagian berobah mjd fokal epilepsi 90 % disertai retardasi mental Pd ensefalografi: pelebaran ventrikel
Pemeriksaan Fisik
Dokter yg dpt menyaksikan kejang --> jelas tipe kejang Pem. neurologi setelah kejang normal Setelah kejang periksa kulit / badan, apa ada kerusakan akibat serangan Diteliti apa penyebab kejang yg sebenarnya
Badan sebelah dibandingkan dgn sebelah lagi Pem sendi sendi dan funduskopi Pem sistematik :
Kesadaran Motorik Sensibilitas Koordinasi Refleks
Pemeriksaan Laboratorium
EEG
Perlu pd penderita kejang Dilakukan diantara kejang Penderita kejang 75-85 % memp EEG abnormal
EEG mioklonik:
Polyspike wave
Rontgenogram
X-Ray foto kepala :
fraktur, peregangan sutura, pengapuran, abnormal besar / btk kepala
Diferensial Diagnosis
Pem ditujukan menetapkan penyebab kejang Anak baru lahir :
Malformasi otak Hipokalsemia Anoxia Trauma lahir Infeksi Kern ikterus Hipoglikemi
Umur 3 hr-10 bl :
Piridoksin
Umur bl pertama :
Fenilketonuria Maple syrup dis Ibu keracunan morfin-heroin
Umur 1 bl - 6bl :
Infantil spasm
Umur 6 bl-1 th :
Breath holding spell
Umur 6 bl - 4 th :
Kejang demam
Umur 2 th :
Kejang berulang ( epilepsi ) Kerusakan struktur otak Ggn metabolik
Umur 4 th 10 h :
Petit mal epilepsi.
Pengobatan
Pemberian IVFD Piridoksin 20 50 mg IV MgSO4 2 % Calcium glukonat 5 % Glukose Diazepam 0,2 1 mg / kg bb
Epilepsi
Defenisi
Epilepsi ialah terjadinya serangan sementara
Ggn kesadaran Gerakan kejang Ggn perasaan Kelakuan Dgn frekuensi dua kali atau lebih yang sifatnya sama
Klasifikasi
International Classification of the Epilepsi Gastaut H 1982
Epilepsi umum
Epilepsi umum primer
Epilepsi petit mal absence Epilepsi petit mal myoclonic Epilepsi grand mal Epilepsi gab petit mal dan grand mal
Epilepsi partiel
Epilepsi partiel primer
Epilepsi partiel motor dgn gel paku ( spike ) di centro mid temporal Epilepsi partiel affective dgn gel paku ( spike ) di mid temporal Epilepsi partiel sensorimotor dgn gel paku ( spike ) di parietal Epilepsi partiel visual dgn gel paku ombak (spike-wave,di occipital )
Definisi
Suatu serangan kejang akibat kenaikan suhu tubuh ok proses yg tjd diluar kranium.
Patologi
Kejang lama :
sel neuron kekurangan darah hilang sel gliosis dlm korteks otak kecil, thalamus, nukleus amygdaloid, hypocampus dan uncus.
Biokimia
Sifat otak, peka kejang bila panas belum jelas diketahui. Perubahan pd : Na, K, Ca (-) Hiperglikemia sementara (-) Hipoglikemi dan hipokalsemi masingmasing 3 / 1000 kasus ( Wolf 1978 )
Gambaran klinik
Insiden 3-4% dr anak-anak yg usia muda. Kejangnya sebentar dan berhenti sendiri Plg sering pd usia 6 bl - 3 th. Variasi kejang : tonik-klonik, tonik, klonik fokal, akinetik Serangan kejang terjadi dlm 24 jam Pertama dr peny. panas Anak laki-laki > anak perempuan Setelah kejang, tdk ada reaksi beberapa menit kmd sadar kembali dan suhu tubuh naik
Penyakit penyerta
Yg sering penyakit :
Sal nafas bgn atas Otitis media Pharingitis, Roseola Shigellosis
Faktor predisposisi
Umur Tingkat kenaikan suhu Sifat panas yg terjadi Cepatnya kenaikan suhu Anak-anak yg seblumnya abnormal pertumbuhan / perkembangan Ambang kejang yg rendah
Differensial diagnosis
Perlu anamnese yg benar Bedakan :
Gemetar Menggigil Quivering Menyentak ( jerk ) Tremulous, twitching
Menigitis ( bakteri, viral, granulomatous ) Ensefalitis Infeksi subdural / epidural Arteritis Infeksi toxocara Embolus sepsis Reyes syndrome Intoksikasi Pb Sindroma hemolitik uremik Thrombophlebitis karotis
Prognosis
Meninggal : tidak ada Hemiparesis menetap : 0,2 % Epilepsi : 2 4 % ( Nelson Ellenberg 1976 )
Bila satu faktor resiko 3 % epilepsi Bila dua atau lebih faktor resiko 13 % epilepsi Epilepsi tjd mulai dalam 1 th pertama setelah kejang demam 3/4 kasus mjd epilepsi dlm 3 th dr kejang demam Kejang demam berulang : 1/3 kasus plg sdkt 1 x berulang Dan dr yg berulang 1/2 lagi akan mengalami kejang demam ulangan lagi Kejang demam yg pertama lebih dini kemungkinan berulang lebih banyak
Inteligence :
IQ dlm batas yg serupa dgn saudara-saudaranya.
Ggn belajar :
Kemajuan pendidikan dibandingkan dgn yg kejang demam tdk ada.
Genetics :
Kejang demam sering terdpt dlm famili / keluarga, 10 % org tua penderita kejang demam, positif peny. yg serupa
Pengobatan
Akut :
Kejang harus diakhiri dgn cepat / tepat sesuai dgn bahan / fasilitas yg ada setempat Jalan nafas dipertahankan agar tetap bebas jangan terjadi aspirasi Suhu tbh diturunkan dgn membuka baju, kompres es, obat aspirin / anti piretik
Evaluasi
Hrs dianggap penyakit yg serius Lakukan anamnesa yg baik Pemeriksaan seri atau anjuran pemeriksaan khusus yg penting :
Anamnese Pungsi lumbal EEG Bila perlu CT-scan X- foto kepala
Pencegahan
Pemberian diazepam per rektal Pencegahan jangka lama :
Phenobarbital Valproic acid
Penanganan umum :
Menurunkan suhu tubuh Membuat posisi miring Pengobatan infeksi Mengatasi kejang