A. HEMOSTASIS PRIMER
1. Waktu Perdarahan (Bleeding Time)
Merupakan waktu lamanya proses perdarahan terjadi, yaitu dihitung
sejak keluarnya darah dari pembuluh darah hingga darah berhenti mengalir
ditempat tusukan.
Tujuan pemeriksaan ini adalah menilai kemampuan vaskuler dan
trombosit dalam menghentikan perdarahan.
Prinsip pemeriksaan ini dengan mengukur waktu antara tusukan yang
dibuat pada kapiler hingga berhentinya aliran darah. Faktor pembekuan
HEMATOLOGI II 1
HEMOSTASIS & FIBRINOLISIS
darah yang berperan pada proses ini adalah pembuluh darah kapiler dan
trombosit. ada dua metode yang dapat digunakan :
a) metode duke dilakukan dengan membuat tusukan pada cuping telinga
menggunakan lancet. Waktu perdarahan mulai dihitung dengan
menggunakan stopwatch sampai dengan darah berhenti keluar. nilai
normal berkisar antara 1 – 3 menit.
b) metode ivy dilakukan dengan membendung peredaran darah pada lengan
bagian atas yang dipasang tensimeter dengan tekanan 40 mmHg.
Kemudian kulit lengan bawah ditusuk menggunakan lancet. nilai normal
berkisar 1-6 menit.
2. Perhitungan Platelet
Prinsipnya adalah perhitungan jumlah trombosit melalui mikroskop
setelah pengenceran sampel secara manual atau secara automatic. sampel
yang digunakan adalah darah dengan antikoagulan EDTA. Dalam keadaan
normal jumlah trombosit berkisar antara 150.000 – 450.000/µL darah.
HEMATOLOGI II 2
HEMOSTASIS & FIBRINOLISIS
3. Activated Partial Tromboplastin Time (aPTT)
Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui ada tidaknya defisiensi
aktivasi faktor pembekuan jalur intrinsik. Faktor-faktor yang masul dalam jalur
intrinsik adalah FI, FVIII, FIX, FXI, FXII. Selain itu juga, digunakan untuk
skrining preoperasi dan memonitor terapi antikoagulan oral, misalnya heparin
yang memberikan hasil aPTT memanjang pada unit 0,1 dan diatasnya.
Prinsip pemeriksaan yaitu dengan mengukur waktu penggumpalan plasma
sitrat yang kekurangan platelet atau trombosit dengan adanya kalsium,
fosfolipid serta activator dari slaah satu faktor-faktor kontak yang berbentuk
kental maupun cair.
Tes aPTT mengukur waktu pembekuan dari plasma tes setelah
penambahan reagen tromboplastin parsial yang diikuti dengan activation time
kemudian ditambahkan kalsium klorida. Adanya defisiensi FVIII, FIX,FXI, dan
FXII pada konsentrasi 40% dan lebih rendah dari itu akan memberikan hasil
aPTT yang memanjang. Heparin merupakan salah satu contoh yang dapat
memberikan hasil aPTT memanjang.
HEMATOLOGI II 3
HEMOSTASIS & FIBRINOLISIS
Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam bentuk detik, aktivitas protrombin
dan INR. Rasio (INR) yaitu nilai PT pasien dan nilai rata-rata PT plasma
normal. Hasil ini dipengaruhi oleh kepekaan tromboplastin yang dipakai dan
teknik pemeriksaan. Karena itu pemeriksaan yang dilakukan harus selalu
disertai control dengan plasma normal. Nilai normal PT tergantung dari
reagen, cara pemeriksaan dan alat yang digunakan.
D. PEMBENTUKAN FIBRIN
1. Masa Trombin (Trombin Time / TT)
Enzim Trombin merupakan protein yang berperan dalam proses
pembekuan dengan mengubah fibrinogen larut menjadi fibrin yang tidak
larut. Reagen thrombin telah terbukti sangat berguna dalam evaluasi
laboratorium pada diagnosa penyakit yang disebabkan oleh kelainan
fibrinogen, termasuk hipofibrinogenemia dan disfibrinogenemia.
Prinsip pemeriksaan yaitu dengan mengukur lamanya terbentuk bekuan
bila kedalam plasma ditambahkan reagen thrombin. Waktu pembekuan
thrombin yang memanjang akan terjadi pada sampel dengan kadar fibrinogen
sekitar 100 mg/dl dan kurang dari 10 mg/dl. Beberapa hal yang dapat
menyebabkan thrombin time memanjang seperti nonfunctional fibrinogen
molecules (disfibrinogenemia), kehadiran heparin dll.
HEMATOLOGI II 4
HEMOSTASIS & FIBRINOLISIS
untuk mengetahui kadar fibrinogen berdasarkan kurva standar. Kadar plasma
fibrinogen normal berkisar antara 200-400 mg.dl
E. FIBRINOLISIS
D-Dimer
Produk akhir dari proses fibrinolysis berupa FDP (Fibrin Degradation
Product) dapat dibagi menjadi beberapa fragmen dan salah satunya addalah
D-Dimer. Oleh karena itu D-Dimer dapat digunakan untuk pemeriksaan tahap
fibrinolysis dengan menentukan secara kuantitatif jumlah D-Dimer dalam
plasma.
Adanya D-Dimer dalam sampel akan bereaksi dengan partikel lateks
membentuk agregat. Kemudian Agregat ini akan membesar dan menyebabkan
penurunan penyebaran sinar. Perubahan proses ini sebanding dengan jumlah
D-Dimer dalam sampel. Partikel lateks yang dilapisi dengan antibody
monoclonal yang akan bereaksi dengan fibrin D-Dimer, namun tidak akan
bereaksi dengan fibrinogen, sehingga dapat menentukan adanya D-Dimer
dalam plasma manusia.
Nilai normal D-Dimer adalah kurang dari 100 ng/ml, nilai tersebut
didapat bila preanalitik dan alat pemeriksanya tidak memiliki faktor
kesalahan.
HEMATOLOGI II 5
HEMOSTASIS & FIBRINOLISIS
Tes Activated Partial Tromboplastin Time (APTT)
Uji ini dilakukan pada spesimen darah yang telah diberi sitrat. Plasma dikeluarkan
dan diletakkan di tabung sampel, tempatzat ini direkalsifikasi, dan ditambahkan
reagen yang mengandung suatu faktor aktif permukaanseperti kaolin dan fosfolipid.
Uji ini dapat dilakukan secara manual atau dapat dievaluasi dengan menggunakan
instrument otomatis yang mengeluarkan reagen yang bersangkutan.
APTT lebih sensitive dalam mendeteksi kelainan faktor pembekuan daripada PPT
karena aktivator yang ditambahkan secara invitro memperpendek waktu
pembekuan. Dengan memperpendek waktu pembekuan, kelainan pembekuan minor
dapat dideteksi.
PRA ANALITIK
1. Persiapan pasien
Tidak lakukan persiapan khusus
2. Persiapan sampel
a. Sampel darah dapat diperoleh melalui vena punksi
b. Anti koagulan yang dipakai adalah sodium citrate 3,2 % atau 3,8 %
dengan perbandingan 9 : 1 (9 bagian darah : 1 bagian natrium sitrat).
Sampel darah disentrifus selama 10 - 15 menit dengan kecepatan 2000
rpm.
HEMATOLOGI II 6
HEMOSTASIS & FIBRINOLISIS
c. Penampung tidak boleh terbuat dari bahan yang dapat menginduksi
aktivasi kontak seperti gelas berlapis silicon atau plastik.
3. Prinsip
Tes APTT adalah tes yang dilakukan dengan menambahkan reagen APTT yang
mengandung aktivator plasma dan fosfolipid pada sampel tes.
Fosfolipidberfungsi sebagai pengganti platelet. Campuran diinkubasi selama
3 - 5 menit untuk aktivasi optimum, kemudian direkalsifikasi dengan kalsium
klorida dan beberapa saat terbentuk bekuan.
4. Alat
a. Tabung reaksi
b. Incubator
c. Rak tabung
d. Batang pengaduk
e. Stopwatch
5. Bahan
a. Plasma sitrat
b. Reagen APTT
c. Kalsium klorida (CaCl2) 0,025 M
ANALITIK
Cara Kerja
a. CaCl2 0,025 M secukupnya diinkubasi dalam waterbath 370C
b. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 0,1 ml (100 µl) plasma penderita,
kemudian tabung dimasukkan kedalam waterbath dan dibiarkan selama 1
menit.
c. Ditambahkan 0,1 ml (100 µl) tromboplastin parsial (fosfolipid), dikocok
sebentar dan dibiarkan dalam waterbath selama 2 - 3 menit.
HEMATOLOGI II 7
HEMOSTASIS & FIBRINOLISIS
d. Ditambahkan 0,1 ml (100 µl) larutan CaCl2 0,025 M yang telah diinkubasi dan
pada saat yang sama stopwatch dihidupkan.
e. Dicek adanya bekuan fibrin dengan menggunakan ose tumpul/bulat. Tepat
pada saat terlihat benang fibrin stopwatch dimatikan dan dicatat waktu
pembekuaannya. Atau dengan mengangkat tabung dari waterbath kemudian
menggoyangkan tabung ke muka dan ke belakang sampai tampak bekuan.
f. Dengan cara yang sama, dikerjakan pula control plasma normal.
PASCA ANALITIK
Nilai Rujukan : 30 - 45 detik
Masa protrombin adalah uji koagulasi yang sering dilakukan. Masa protrombin
plasma (plasma protrombin time, PPT) menilai kemampuan faktor koagilasi
ekstrinsik, yaitu faktor I (fibrinogen), faktor II (protrombin), faktor V (proakselerin),
faktor VII (prokavertin) dan faktot X (faktor stuart).
PRA ANALITIK
1. Persiapan pasien
Tidak dilakukan persiapan khusus
HEMATOLOGI II 8
HEMOSTASIS & FIBRINOLISIS
2. Persiapan sampel
a. Sampel darah dapat diperoleh melalui vena punksi
b. Anti koagulan yang dipakai adalah sodium citrate 3,2% atau 3,8% dengan
perbandingan 9 : 1 (9 bagian darah : 1 bagian natrium sitrat). Sampel
darah disentrifus selama 10-15 menit dengan kecepatan 2000 rpm.
c. Penampung tidak boleh terbuat dari bahan yang dapat menginduksi
aktivasi kontak seperti gelas berlapis silicon atau plastic.
3. Prinsip
Protrombin time, PT tahap pertama mengukur waktu bekuan dari
plasma setelah penambahan faktor jaringan (trombolastin) dan kalsium.
Rekalsifikasi dari plasma dengan adanya faktor jaringan menimbulkan aktivasi
faktor X, akibatnya membentuk thrombin dan berakhir menjadi bekuan fibrin.
4. Alat
a. Tabung reaksi
b. Incubator
c. Rak tabung
d. Batang pengaduk
5. Bahan
a. Plasma sitrat
b. Reagen tromboplastin dan CaCl2
ANALITIK
Cara Kerja
a. Reagen tromboplastin 200 µl dimasukkan dalam tabung 1
b. Plasma sitrat 200 µl dimasukkan dalam tabung 2
HEMATOLOGI II 9
HEMOSTASIS & FIBRINOLISIS
c. Tabung 1 dan 2 diinkubasi selama 3 menit dalam inkubator yang bersuhu
370C
d. Ambil plasma 100 µl pada tabung 2, masukkan dalam tabung 1
e. Jalankan stopwatch, aduk amati hingga terjadi bekuan
f. Hentika stopwatch ketika sudah tampak bekuan fibrin
g. Tes diulang pada plasma control
PASCA ANALITIK
Nilai Rujukan : 10 – 14 detik
INR 2,0 – 3,0
Masa perdarahan (bleeding time, BT) adalah uji laboratorium untuk menentukan
lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara
laboratoris. Waktu perdarahan tergantung atas ketepatgunaan cairan jaringan dalam
memacu koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit. Metode yang
digunakan yaitu metode Duke dan metode Ivy.
PRA ANALITIK
1. Persiapan Pasien
b. Jelaskan bahwa tidak ada larangan makan atau minum sebelum tes.
HEMATOLOGI II 10
HEMOSTASIS & FIBRINOLISIS
c. Jelaskan hal yang diperlukan.seperti dipasangi alat pengukur tekanan
darah, diinsisi kecil dua garis dan akan nada perdarahan sekitar 10-20
menit.
b. Kapas Alkohol
d. Plester
e. Stopwatch
f. Tensimeter
ANALITIK
1. Cara Duke
a. Disinfeksi cuping telinga dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering.
b. Tusuklah pinggir anak daun telinga dengan lanset sedalam 2-4 mm jika
terlihat darah mulai keluar jalankan stopwatch.
c. Lap dengan kertas saring atau tissue tiap 30 detik sampai perdarahan
berhenti, tanpa menyentuh permukaan kulit.
HEMATOLOGI II 11
HEMOSTASIS & FIBRINOLISIS
2. Cara Ivy
a. Bersihkan bagian voler lengan bawah dengan alcohol 70% dan biarkan
kering lagi.
f. Isaplah tetes darah yang keluar tiap 30 detik memakai tissue atau kertas
saring, jagalah jangan sampai menekan kulit waktu mengisap darah.
g. Hentikan stopwatch pada waktu darah tidak dapat diisap lagi dan catatlah
waktunya.
PASCA ANALITIK
Nilai Rujukan
1. Metode Duke : 1-7 menit
2. Metode Ivy : 1-8 menit
HEMATOLOGI II 12
HEMOSTASIS & FIBRINOLISIS