1
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dikaji dalam
pembangunan sistem informasi pengolahan data pasien rawat inap di Rumah
Sakit Umum Daerah Sungailiat, yaitu :
a. Sistem informasi ini tidak membahas proses kerjasama rumah sakit dengan
asuransi kesehatan atau perusahaan yang memberikan tanggungan layanan
kesehatan kepada karyawannya. Sistem informasi ini juga tidak membahas
proses klaim biaya tagihan kepada pihak asuransi atau perusahaan.
b. Proses rawat inap hanya berisi tentang mengentri dokter,
mengentri obat, mengentri biaya, mengentri kamar, mencetak kartu pasien,
mengentri buku registrasi, mengentri surat persetujuan rawat inap, mengentri
surat persetujuan tindakan medis, mengentri rekam
medis, mencetak resep, mencetak resume,
mengentri rincian biaya perawatan rawat inap, mencetak kwitansi
rawat inap, mencetak kwitansi obat.
c. Laporan yang dihasilkan berisi tentang jumlah pasien rawat inap
yang keluar dari Rumah Sakit.
d. Sistem ini hanya menangani proses rawat inap dari pasien yang datang
melalui IGD (Instalasi Gawat Darurat) dan digunakan hanya untuk pegawai
di bagian rawat inap.
Penulis menggunakan berbagai sumber bacaan, baik dari buku – buku ilmiah,
hasil pencarian di internet, catatan sewaktu kuliah, dan diktat – diktat yang
berkaitan dengan permasalahan skripsi ini.
b. Analisa Sistem
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
2
1) Menganalisa sistem yang ada, yaitu mempelajari dan mengetahui apa
yang dilakukan oleh sistem yang ada.
2) Spesifikasi sistem, yaitu melakukan spesifikasi masukan yang ada,
database yang ada, proses yang
dilakukan dan keluaran yang dihasilkan.
Produk – produk yang dihasilkan dari tahap ini adalah berupa model dari
sistem yang ada, sedangkan alat – alat yang digunakan antara lain, yaitu :
1) Activity diagram sistem berjalan, digunakan untuk memodelkan
alur kerja atau waterflow sebuah
proses bisnis dan urutan serangkaian aktivitas di dalam suatu proses
bisnis.
2) Usecase diagram sistem usulan, digunakan untuk
menggambarkan
hubungan antara usecase dengan aktor tanpa mendeskripsikan
bagaimana
aktivitas – aktivitas tersebut
diimplementasikan.
3) Deskripsi usecase, digunakan untuk mendeskripsikan fungsi dasar
(basic function) dari sistem, apa yang dapat dilakukan oleh user
dan bagaimana sistem merespon
3
. Rancangan Sistem
Tahap perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci
berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model
yang ada dan model sistem baru yang diusulkan dengan disertai rancangan
database dan spesifikasi program.
Alat – alat yang digunakan pada tahap perancangan sistem informasi
ini antara lai sebagai berikut :
1) ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD digunakan untuk mempresentasikan hubungan yang terjadi
antara satu atau lebih komponen sistem.
2) LRS (Logical Record Structure)
LRS terdiri dari link – link (hubungan) di antara tipe record. Link ini
menunjukkan arah dari satu tipe record
lainnya.
3) Spesifikasi Basis Data
Spesifikasi basis data digunakan untuk menjelaskan tipe data yang
ada pada LRS secara detail.
4) Sequence Diagram
Menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam suatu urutan
waktu. Urutan waktu yang dimaksud adalah urutan kejadian yang
dilakukan oleh seorang aktor dalam menjalankan suatu sistem.
4
Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Sungailiat, diharapkan dapat mempermudah
pegawai maupun pihak yang membutuhkan khususnya bagian
perencanaan dalam membantu pekerjaan dan mendapatkan data serta
informasi yang dibutuhkan.
c. Bagi Masyarakat, Sebagai bahan informasi dan referensi kepada
masyarakat atau peneliti yang lain yang akan melakukan penelitian sejenis.
5
kesimpulan apakah hasil yang didapat (dikerjakan), layak untuk digunakan
(diimplementasikan). Saran merupakan manifestasi dari penulis untuk
dilaksanakan.
2. Landasan Teori
2.1.1 Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam
pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan
kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang
menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sedangkan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponen
mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu.
6
pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, membantu pengembangan
kesehatan, dan lain-lain.
3. Pengelolahan Proyek
3.1 Ruang Lingkup Proyek
Proyek Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Pasien Rawat
Inap merupakan proyek untuk membangun sistem informasi mengenai rawat
inap pada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Sungailiat. Sistem yang akan
dibangun tersebut diberi nama Sistem Informasi Pengolahan Data Pasien Rawat
Inap pada Rumah Sakit Umum Daerah Sungailiat. Program tersebut harus dapat
:
a. Mengentri Dokter. b. Mengentri Obat.
c. Mengentri Biaya. d. Mengentri Kamar.
e. Mencetak Kartu Pasien. f. Mengentri B.Registrasi. g.
Mengentri SPRI.
h. Mengentri SPTM.
i. Mengentri Rekam Medis. j. Mencetak Resep.
k. Mencetak Resume.
l. Mengentri Rincian BPRI.
m. Mencetak Kwitansi Rawat Inap. n. Mencetak Kwitansi Obat.
o. Mencetak Laporan Rawat Inap.
7
b. Komitmen dan dukungan dari tim proyek.
c. Ketersediaan sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetisi
masing–masing.
d. Kerjasama yang baik dari semua pihak yang sesuai dengan kompetensi
masing – masing.
e. Kontinuitas pelaksanaan proyek.
f. Disiplin pelaksanaan sesuai dengan rencana kerja proyek.
g. Dokumentasi proyek yang baik dan lengkap.
h. Tersedianya semua fasilitas pendukung proyek yang sesuai dan
memadai.
8
c. Ketersediaan sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetisi
masing–masing.
d. Kerjasama yang baik dari semua pihak yang sesuai dengan kompetensi
masing – masing.
e. Kontinuitas pelaksanaan proyek.
f. Disiplin pelaksanaan sesuai dengan rencana kerja proyek.
g. Dokumentasi proyek yang baik dan lengkap.
h. Tersedianya semua fasilitas pendukung proyek yang sesuai dan
memadai.
9
dokter memberikan Surat Persetujuan Tindakan Medis (SPTM) untuk
keluarga jika pasien dalam kondisi parah. Jika keluarga menyetujui
maka serahkan kembali Surat Persetujuan Tindakan Medis (SPTM) ke
dokter. Dokter berikan Surat Persetujuan Tindakan Medis (SPTM) ke
perawat, kemudian dokter akan melakukan tindakan medis.
f. Proses Pendataan dan Penerimaan Pasien
Rawat Inap
Kemudian jika pasien sudah dalam keadaan stabil perawat menjelaskan
menyerahkan Surat Persetujuan Rawat Inap (SPRI) kepada keluarga
pasien. Keluarga pasien menyerahkan Surat Persetujuan Rawat Inap
(SPRI) yang telah ditandatangani ke petugas
Tempat Penerimaan Pasien (TPP). Petugas
mewawancarai mengenai identitas pasien kemudian petugas TPP
membuat kartu pasien dan rekam medis untuk pasien baru, kemudian
petugas serahkan kartu pasien ke keluarga pasien. Jika pasien sudah
pernah berobat maka petugas TPP menghubungi petugas diruang
penyimpanan untuk
pemeriksaan dan tindakan medis, kemudian dokter memberikan Surat
Persetujuan Tindakan Medis (SPTM) untuk pasien. Jika pasien menyetujui maka
serahkan kembali Surat Persetujuan Tindakan Medis (SPTM) ke dokter.
Kemudian akan dilakukan tindakan medis, beri konfirmasi keadaan pasien.
h. Proses Pembayaran Rawat Inap
Perawat akan mengkonfirmasikan dan memberikan rincian biaya
perawatan rawat inap (Rincian BPRI) kepada pasien yang harus dibayar di
Bagian loket. Kemudian pasien akan menyerahkan rincian biaya
perawatan rawat inap dan uang pembayaran
ke Bagian loket. Bagian loket akan
menyerahkan kwitansi rawat inap sebagai bukti pembayaran.
i. Proses Penebusan Obat Pulang
Dokter akan memberikan ringkasan pulang atau resume untuk kontrol
pasien dan resep obat ke perawat. Kemudian perawat akan menyerahkan
resume dan resep obat kepada pasien. Lalu pasien akan ke Bagian loket
untuk menebus resep obat. Kemudian pasien mendapatkan obat dan
kwitansi obat sebagai bukti pembayaran oleh Bagian loket.
j. Proses Pembuatan Laporan
Kepala Ruangan melakukan sensus harian dan menyerahkan ke Bagian
Rekam Medis untuk dibuat laporan rawat inap, kemudian Bagian Rekam
Medis serahkan laporan ke Kepala Bidang Perencanaan dan Pelaporan.
10
meminta berkas rekam medis pasien yang dulu untuk dicatat. Keluarga
pasien diwawancarai petugas TPP mengenai kamar yang akan dipilih, lalu
pasien akan diantar oleh perawat kekamar yang dipilih. Jika kamar kosong
petugas TPP konfirmasi ke
11
ambar 4.6 Activity Diagram Proses Pendataan dan Penerimaan Pasien Ra
watTU
Saran
Sehubungan dengan hal – hal tersebut diatas,
untuk dapat meningkatkan keberhasilan Sistem Informasi Pengolaha Data
Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Umum Daerah Sungailiat ini, maka
langkah yang diperlukan dalam membangun sistem komputerisasi ini
s a n g a t l a h p penting, .
12
13
SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK PADA RUMAH SAKIT
BERSALIN GRAHA RAP
TANJUNG BALAI
KARIMUN
Bab 1
pendahuluan
1.1 latar belakang
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting baik di
Perusahaan, Institusi Pendidikan, rumah sakit dan lainnya. Penggunaan
Teknologi Informasi (TI) ini dapat menunjang aktifitas suatu perusahaan yang
digunakan untuk menyimpan, mengolah maupun menyajikan data.
Rumah sakit merupakan salah satu bagian dalam pelayanan kesehatan
yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan. Kebutuhan
akan kesehatan yang sangat vital membuat peran rumah sakit menjadi amat
penting. Semakin lama peran rumah sakit pun mulai mengalami pergeseran.
Seiring dengan perkembangan yang terus menerus terjadi pada rumah sakit
yang semula cenderung bermotif sosial kini mulai banyak yang memiliki motif
mencari keuntungan. Apapun motifnya, semua rumah sakit memiliki satu
kesamaan peran, yakni memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
Pencatatan data riwayat kesehatan pasien adalah hal yang penting
dalam dunia medis dan dikenal dengan istilah data rekam medis.
Selama pasien melakukan pemeriksaan atau menjalani perawatan medis
oleh dokter atau suatu instansi medis, maka
status kesehatan pasien akan dicatat sebagai data rekam medis pasien. Data
rekam medis pasien tersebut dapat dipakai sebagai acuan untuk pemeriksaan
kesehatan pasien selanjutnya, sekaligus sebagai bukti tercatat mengenai
diagnosis penyakit pasien dan pelayanan medis yang diperoleh pasien (Suhadi,
2007:1).
Rumah Sakit Bersalin Graha RAP sebagai salah satu Rumah Sakit yang
berada di wilayah Tanjung Balai Karimun dipandang sebagai tempat Penelitian
yang sangat relevan . Pada bagian ini diharapkan dapat mempelajari dan
menggambarkan kebutuhan perangkat lunak di Rumah Sakit Bersalin Graha
14
RAP, bahkan dapat membuat analisis dan perancangan perangkat lunak
berdasarkan kondisi di lapangan sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari.
Berdasarkan pengamatan seluruh kegiatan yang berhubungan dangan
pasien masih dilakukan secara manual sehingga menghabiskan cukup banyak
waktu untuk memproses seluruh data pasien serta meyebabakan media
penyimpanan yang semakin lama semakin penuh. Ketika pasien kehilangan
atau lupa membawa kartu pasien, maka petugas harus mencari kembali data
pasien tersebut, jika data pasien yang dibutuhkan tidak ditemukan maka
petugas akan mencatat ulang data pasien dengan nomor dokumen rekam
medik yang baru. Mengingat pentingnya dokumen rekam medik, kejadian
duplikasi nomor dokumen rekam medik tersebut mengakibatkan kerugian yang
dialami oleh pasien, dokter maupun pihak manajemen rumah sakit. Merugikan
pasien karena haknya tidak terpenuhi dimana informasi riwayat penyakitnya
tidak berkesinambungan. Sedangkan untuk dokter kerugian yang dialami
adalah kesulitan dalam memonitor perkembangan riwayat penyakit pasien.
Oleh karena itu, perlu digunakan komputer dan sistem basis data yang baik
sebagai alat bantu dalam mengelola data-data pasien tersebut menjadi suatu
sistem informasi yang berguna bagi perkembangan rumah sakit dimasa yang
akan datang.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui dan menganalisis Sistem Informasi Rekam Medis Pada
Rumah Sakit
Bersalin Graha RAP Tanjung Balai Karimun.
2. Mengusulkan suatu sistem yang baru yaitu sistem informasi
rekam medik.
1.3 Manfaat
1. Untuk mempercepat pemrosesan seluruh dokumen pasien pada Rumah
Sakit Bersalin
Graha RAP Tanjung Balai Karimun.
2. Mengatasi sering terjadinya redudansi data, sering terjadi kehilangan
kartu rekam medik pada sistem lama sehingga dapat mengurangi
kesalahan – kesalahan serta mempercepat dalam pengolahan data
pasien. Dengan cara menyimpan data pasien dan data kartu rekam
medik secara komputerisasi dalam satu database sehingga memberikan
15
kemudahan pada pihak rumah sakit dalam meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit
Dasar Teori
1.4.1 Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sekumpulan elemen-elemen atau
komponen yakni manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur
kerja, ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan
untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan. (Kadir, 2003:10).
1.4.2 Rumah Sakit
Rumah sakit menurut WHO (1957) (dalam Qauliyah, 2008) yaitu suatu
bagian menyeluruh, (Integrasi) dari organisasi dan medis, berfungsi
memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif
maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan
keluarga dan lingkungan, rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga
kesehatan serta untuk penelitian biososial.
16
dalam UU Praktik Kedokteran tidak. Ini menunjukan pengaturan rekam medis
pada UU Praktik Kedokteran lebih luas, berlaku baik untuk sarana kesehatan
maupun di luar sarana kesehatan.
Isi
Rekam
Medis :
a) Catatan, merupakan uraian tentang identitas pasien, pemeriksaan
pasien, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain baik
dilakukan oleh dokter dan dokter gigi maupun tenaga kesehatan
lainnya sesuai dengan kompetensinya.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
2.1.Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi,
maka metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data dilakukan
sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Dalam hal ini yang akan dilakukan adalah melihat serta mempelajari
permasalahan yang ada dilapangan yang erat kaitannya dengan objek
yang diteliti yaitu informasi pelayanan pasien.
2. Metode Studi Pustaka
Metode yang dilakukan adalah dengan cara mencari bahan yang
mendukung dalam pendefinisian masalah melalui buku-buku, internet,
yang erat kaitannya dengan objek permasalahan.
3. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai secara langsung para
pegawai serta staf-staf yang ada.
17
Halaman Pendataan pasien merupakan halaaman yang digunakan
admin untuk melakukan pengisiaan data pasien untuk pasien yang baru
mendaftarkan diri sebagai pasien di Graha Rap.
18
Gambar 3.3.. Halaman
Input Diagnosa
19
kepada pasien dan fitur kembali di gunakan untuk kembali kemenu
sebelumnya.
20
Gambar 3.5 Halaman Hasil Periksa
21
mencari pasien berdasarkan no kartu, fitur delete digunakan untuk menghapus
data pasien serta fitur edit digunakan untuk mengedit data paien jika terjadi
perubahan.
3.8Halaman
Pembayaran
22
kesimpulan
Dengan Mengunakan Sistem yang telah terkomputerisasi antar bagian- bagian
maka pelayanan kepada pasien akan lebih cepat dan akurat. Dengan
adanya sistem yang baru akan dapat mempermudah dalam pencarian data
pasien.Dengan adanya sistem yang baru ini sistem dapat membuat laporan
secara otomatis untuk beberapa pihak terkait. Laporan terbagi menjadi
beberapa antara lain laporan registrasi pasien, laporan transaksi pasien,
laporan rekam medis, laporan hasil pemeriksaan pasien.
23
5. DAFTAR
PUSATAKA
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta :
penerbit ANDI. Qauliyah, Asta.(2008). Pengertian dan Fungsi Rumah
Sakit. [Online] Tersedia :
http//astaqualiyah.com/2008/01/01/pengertian_&fungsi_rumah_sakit/.
Sjamsuhidat, dkk, (2006), Manual Rekam Medik, Jakarta Selatan : Konsil
Kedokteran
Indonesia.
Whitten, L Jeffery.2004. Metode Desain dan Analisis Sistem. Indianapolis :
penerbit ANDI.
24
MAKALAH
APLIKASI KOMPUTER
SISTEM INFORMASI DATA PASIEN DAN
SISTEM INFORMASI DATA HASIL LABORATORIUM
OLEH
Riski ugraini
P00341016035
25
DAFTAR ISI
SAMPUL ....................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .......................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................... 2
C. TUJUAN .......................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS ............................ 4
B. METODE PENGUMPULAN DATA ...................................... 5
C. METODE ANALISIS DATA ............................................... 6
D. OPERASI DASAR YANG DILAKUKAN DALAM LIS ........... 7
E. ANALISA WAWANCARA ................................................. 8
26
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat serta
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“SISTEM INFORMASI DATA PASIEN DAN SISTEM INFORMASI DATA HASIL
LABORATORIUM “ tepat pada waktu yang ditentukan. Makalah ini adalah salah
satu tugas dari mata kuliah APLIKASI KOMPUTER
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah APLIKASI
KOMPUTER. selama penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat bantuan
berupa arahan atau bimbingan.
Semoga makalah ini dapat bermafaat bagi semua pihak khusnya bagi para
pembaca dan saya sebagai penyusunan makalah ini. Saya banyak mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun.
27