Persiapan pasien:
• Tidak memerlukan persiapan
Persiapan sampel :
• Darah kapiler segar :morfologi dan hasil
pewarnaan yang optimal pada sediaan apus
• Darah EDTA/heparin : tidak berpengaruh
terhadap morfologi eritrosit dan lekosit serta
mencegah trombosit bergumpal. Tes sebaiknya
dilakukan dalam waktu kurang dari 2 jam.
• Jangan pakai darah oxalat: morfologi leukosit
Prinsip Sediaan apus:
• Dibuat apusan darah pada kaca objek
Prinsip pewarnaan :
• Romanosky yaitu menggunakan dua zat warna
yang berbeda yang terdiri dari Azure B
(trimethylthionin)yang bersifat basa dan eosin Y
(tetrabromoflourescein) yang bersifat asam
seperti yang dianjurkan oleh The International
Council for Standardization in Hematology, dan
pewarnaan yang dianjurkan adalah Wright-Giemsa
dan May Grunwald-Giemsa (MGG).
ALAT:
• Kaca Objek 25x75 mm
• Rak pengecatan
• Rak kaca objek
• Pipet Pasteur
• Mikroskop
BAHAN:
• Zat warna
• Kering
• Bebas debu
• Bebas lemak
Kaca • Kaca
Objek penggeser:
kaca yang sisi
pendeknya
rata sakali
Bahan:
o Zat warna Wright …………....1 gr
o Methanol absolut …………….600 ml
Catatan: Gambar
memperlihatkan
eritrosit normal.
Hanya sedikit
eritrosit yang
tumpang tindih,
tetapi pada semua
sel lain ada halo
sentral yang jelas.
Ukuran: < 6 m
Distribusi:
dalam darah :<
10 % dalam
darah
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran:
Catatan:
x500 Eritrosit
dalam gambar
adalah mikrosit
dan diameternya
jauh lebih kecil
daripada
diameter limfosit
kecil (10-12 m).
Eritrosit bersifat
hipokrom.
Trombosit normal
.
Catatan: Eritrosit
dalam gambar
kebanyakan adalah
mikrosit dan
diameternya jauh
lebih kecil
daripada diameter
limfosit kecil (10-
12 m). Derajat
hemoglobinisasi
cukup. Trombosit
normal dan ada
satu ovalosit .
1.mikrosit 2.norm
osit
Ukuran: 9 - 12
m
Distribusi dalam
darah: < 10 %
dari eritrosit
dalam darah
normal
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: 500
×
Catatan: Terlihat
banyak makrosit
(besarnya
sebanding dengan
limfosit yang
terletak di tengah
dalam gambar ini.
Juga ada 3 sel
sasaran (3 target
cell), sedikit
ovalosit dan
trombosit normal.
.
Catatan: Anak
panah
menunjukkan
normosit.
Kebanyakan
eritrosit adalah
makrosit
(bandingkan
dengan limfosit).
5 ovalosit terlihat.
1.makrosit 2.elipt
osit
Ukuran: > 12 m
Distribusi dalam
darah: < 2 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran:
x500
Catatan:
Contoh tipikal
dari
anisositosis
eritrositt.
Anak panah
menunjuk
satu dari
enam
megalosit.
Juga banyak
terlihat
.
Catatan: Megalosit
ditunjuk oleh anak
panah. Cukup
banyak anisositosis
eritrosit
(bandingkan
dengan limfosit).
Sejumlah ovalosit
dan dua skistosit .
1.makrosit 2.mikr
osit 3.elliptosit 4.
skistosit
Definisi: Terdapat
sekaligus mikrosit,
makrosit dan
normosit dalam
darah
Distribusi dalam
darah: < 10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan: MGG
Perbesaran:: x500
Catatan:
Anisopoikilositosis
eritrosit. Satu
megalosit dan
banyak makrosit dan
mikrosit. Di antara
poikilosit terlihat
skistosit dan
ovalosit . Limfosit
kecil bisa digunakan
sebagai pembanding
.
Catatan: Jelas
tampak
anisopoikilositosis.
Satu megalosit
dan banyak
makro- dan
mikrosit .
Kebanyakan sel
ovalosit, juga
tampak skistosit
1.megalosit 2.ma
krosit 3.mikrosit
4.skistosit
Definisi:
eritrosit
berbentuk oval
atau lonjong
Distribusi
dalam darah: <
10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran:
x1000
Catatan: Anak
panah menunjuk
sebuah ovalosit.
Juga ada satu sel
sasaran.
Catatan:
Ditunjuk oleh
anak panah
sebuah ovalosit
yang lonjong,
kadang-kadang
disebut sel
seperti pensil. Di
samping itu
terlihat 6 ovalosit
lainnya yang
tidak begitu
lonjong. Juga
jelas anisositosis.
Trombosit
normal.
Definisi: Eritrosit
dengan bentuk
seperti air mata.
(sel ini berbeda
dengan
pseudolakrimosit
yang memiliki
sitoplasma
merah jambu
pada salah satu
kutupnya. Sel-sel
ini terlihat
banyak sekali
pada bagian film
darah yang tipis.
Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran:
x1000
Catatan: anak
panah menunjuk
sebuah lakrimosit.
Juga banyak
ovalosit dan
.
Catatan: Dalam
gambar terlihat 3
lakrimosit. Dis
samping itu ada
ovalosit dan
anisositosis.
1.lakrimosit 2.ellipt
osit
Definisi: Eritrosit
yang memiliki
daerah gelap di
tengahdikelilingi
oleh cincin
sitoplasma yang
berwarna terang
1 tanpa
hemoglobin
Distribusi dalam
darah: < 2 % dari
eritrosit dalam
darah normal.
Pewarnaan:
1
MGG
Perbesaran:
x1000
Catatan: anak
panah menunjuk
salah satu dari 2
sel sasaran
Catatan:
Dalam gambar
ada 7 sel
sasaran.
Sedikit
anisositosis
dan trombosit
Definisi: Eritrosit
dengan tonjolan
sitoplasma runcing
dan tidak teratur
seperti duri.
Adanya duri
sitoplasma
mengakibatkan
berkurangnya
daerah pucat
ditengah sel
Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x 1000
Catatan: Dalam
gambar terlihat 6
akantosit (dua
diantaranya ditunjuk
oleh anak panah) dan
beberapa ekinosit.
Juga ada mikrositosis
ringan.
Catatan:
Dalam gambar
terklihat satu
akantosit. Di
samping itu
ada ovalosit
dan ekinosit .
1.burr-
cell 2.elliptosi
t
Definisi:
Eritrosit dengan
tonjolan
sitoplasma yang
teratur.
Sel biasanya
bikonkaf.
Distribusi
dalam darah:
normal tidak
ada
Pewarnaan:
MGG
Catatan: Terlihat
Perbesaran: x
banyak
1000 ekinosit,
ada satu eritrosit
normal di
antaranya.
Catatan: Anak
panah menunjuk
sebuah ekinosit.
Di samping itu,
ada ovalosit, sel
sasaran dan
skistosit. Juga
sedikit
anisositosis.
1.sel sasaran
2.eliptosit 3.ski
stosit
Definisi:
Eritrosit
dengan
sitoplasma
mengerut. Ini
adalah artefak
biasa.
Distribusi
dalam darah:
tidak ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000
Catatan: Semua
eritrosit
,mengalami
pengerutan
sitoplasma
(crenated)
.
Catatan: Semua
eritrosit
,mengalami
pengerutan
sitoplasma
(crenated)
Definisi:
Eritrosit
dengan bentuk
tidak teratur
Distribusi
dalam darah:
normal tidak
ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000
Catatan: skistosit
yang ditunjuk
adalah satu dari 6
yang terlihat
dalam gambar.
Juga ada
anisositosis.
1.skistosit 2.mikr
o-sit
Definisi:
eritrosit dengan
daerah pucat
memanjang
Distribusi
dalam darah: <
5% dari eritrosit
dalam darah
normal
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
Catatan:
1000
Dalam
gambar ada
beberapa
stomatosit
dan 3
trombosit
normal.
.
Catatan:
Pada
stomatositosi
s herediter
banyak
dijumpai
stomatosit
Definisi: ferosit
memiliki
diameter lebih
kecil daripada
normal; tanpa
halo di tengah
dan berwarna
lebih gelap.
Distribusi
dalam darah:
normal tidak
ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000
Catatan: Dua
sferosit dengan
diameter lebih
kecil daripada
eritrosit normal
, tidak ada halo
dan warna lebih
gelap
Definisi: Eritrosit
yang memanjang
dan melengkung
dengan dua kutup
yang runcing.
Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x
1000
Catatan: Satu
drepanosit.
Anisopoikilositos
is jelas.
Pewarnaan
eritrosit. kurang
baik
Definisi: Eritrosit
1000
Catatan: Satu
drepanosit.
Anisopoikilosito
sis jelas.
Pewarnaan
eritrosit.
kurang baik
Definisi:
Keberadaan
berbagai bentuk
sekaligus dari
eritrosit dalam
darah
Distribusi dalam
darah: < 10 %
dari eritrosit
dalam darah
normal
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000
Catatan:
anisopoikilositosis
yang jelas dari
eritrosit dengan
adanya berbagai
bentuk. 1.sel
sasaran 2.eliptosit
3.akantosit 4.sto
matosit5.burr-
cell 6. eritrosit
polikromatik
Definisi: Pucat
berlebihan pada
bagian tengah
eritrosit, melebihi
sepertiga
diameternya.
Disebabkan
hemoglobinisasi
yang tidak adekuat
Distribusi dalam
darah: < 10 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan: MGG
Catatan:
Perbesaran:
Kebanyakan selx500
memperlihatkan
halo sangat besar
(sel hipokrom), yang
mencapai lebih
daripada sepertiga
diameternya. Hanya
sedikit sel yang
.
Catatan:
Hipokromia.
Hanya sedikit
sel normosit,
lebih dari itu
mikrositosis
dan banyak
ovalosit.
Definisi: teritrosit
mengambil
pewarnaan basa dan
asam sehingga
terlihat agak
lembayung. Ini
disebabkan adanya
asam ribonukleat di
dalam sel. Sel-sel
ini adalah
retikulosit.
Distribusi dalam
darah: < 1.5 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x500
Catatan: Polikromasia intensif.. Di dekat sel yang ditunjuk anak panah, 3 sel lainnya
memperlihatkan polikromasia . Semua sel ini adalah mikro-, makro atau megalosit
dan tidak memperlihatkan zona perinuklear. Dalam perkembangannya ini sesuai
dengan Retikulosit. Juga cukup banyak anisositosis dan satu sel dengan basophilic
stippling. Trombosit normal. 1. eritrosit polikromatik 2.basophilic stippling
.
Catatan: Dalam
gambar 4 sel
bersifat
polikrpmatofilik
(salah satu
ditunjuk oleh
anak panah).
Juga ada
beberapa
ovalosit,
akantosit, dan
trombosit
normal . 1.
eritrosit
polikromatik
2.akantosit
3.elliptosit
Definisi:
Eritrosit dengan
daerah tengah
pucat yang besar
dan daerah
sitoplasma yang
tipis. Diameter
sel ini lebih
besar daripada
eritrosit normal
tetaoi
volumenya sama
Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
Catatan: anak
1000
panah menunjuk
anulosit yang
khas. dengan halo
perinuklear besar
dan sitoplasma
EVALUASI ERITROSIT
(SIZE&STAINING)
•Anemia Mikrositik Hipokrom
misalnya pada penderita defisiensi
Fe.
•Anemia Normositik Normokrom
misalnya pada pendarahan akut.
•Anemia Mikrositik misalnya pada
defisiensi Vit. B12 dan asam folat.
EVALUASI ERITROSIT
(BENDA-BENDA INKLUSI)
• Normoblast pada pendarahan akut, hemolisis berat
mielofibrosis, asplenia, leukemia, mieloftsis.
• Basophilic Stippling anemia sindroma Mielodisplasia.
• Howell Jolly Bodies pada anemia megaloblastik,
asplenia, hemolisis berat.
• Cabot’s, Ring pada hemolisis berat.
• Heinz Bodies pada talasemia, anemia hemolitik
karena obat, leukemia
• Parasit : plasmodium malaria, biasanya disertai
dengan tanda-tanda hemolitik.
Catatan:
Eritroblas
polikromatofilik
dini terdapat
. dalam darah.
Juga ada
beberapa
ovalosit dan
mikrosit.
Definisi:
granula
sitoplasma
halus yang
tersebar rata
Distribusi
dalam darah: <
0.1 % dari
eritrosit dalam
darah normal
Pewarnaan:
MGG
Perbesaran: x
1000
Catatan: sel
dengan
basophilic
stippling. juga
ada anisositosis
dan mikrositosis,
ovalosit dan
skistosit
Definisi: fragmen
kromatin bulat
yang tinggal
dalam sitoplasma
eritrosit dewasa
yang diakibatkan
pembelahan
abnormal
dari.eritroblas
Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x
1000
Catatan: Dalam
gambar ada 3
sel dengan
Howell-Jolly
bodies
.
Catatan: Eritrosit
Polikromatofilik
dengan 2 Howell-
Jolly bodies. Di
samping itu ada
anisositosis dan
eritrosit polikro-
matofilik di atasnya
Definisi: cincin
yang terbentuk
karena kegagalan
eritropoiesis.
Mungkin
terbentuk dari
bagian kumparan
mitosis (a mitotic
spindle)
Distribusi dalam
darah: normal
tidak ada
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x
1000
Catatan: Cincin
Cabot ditunjuk
anak panah. Juga
anisositosis
eritrosit dan
beberapa
stomatosit.
Catatan: Cincin
Cabot ditunjuk
anak panah. Juga
anisositosis
. eritrosit dan
ovalosit dan
skistosit.
EVALUASI ERITROSIT
(DISTRIBUSI)
•Rouleaux formation
MultipelMieloma,makroglobulinemia
Waldenstorm
EVALUASI LEUKOSIT: HITUNG
JENIS LEUKOSIT: DIFF COUNT
• Basofil 0 - 1%
• Eosinofil 1% - 3%
• Netrofil batang 2% - 6%
• Netrofil segmen 50% - 70%
• Limfosit 20% - 40%
• Monosit 2% - 8%
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
JUMLAH 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100
Kelainan Leukosit
• Persentase jumlah netrofil
• Limfosit meningkat
• Hipersegmentasi
• Granulasitoksis
• Vakuolisasi sitoplasma
• Batang auer
• Drumstick
• Piknotik nukleus
• Sindrom chediak
• Anomali alder reilly
• Anomali may hegglin
Peningkatan
jumlah
leukosit
muda dalam
darah tepi.
Misalnya
peningkatan
jumlah
netrofil
batang > 10%
dalam darah
tepi
Granula besar
berwarna gelap
Didalam
sitoplasma
penderita
infeksi berat
Kelainan
herediter
Netrofil
matang
mempunya inti
dengan 2 lobus
dengan
kromatin agak
kasar tp fungsi
tetap sama
Suatu massa
yang besar
yang
berbentuk
bulat dan
berwarna biru
pucat di tepi
sitoplasma
Pada infeksi
berat luka
bakar,
keganasan
Didalam
netrofil
terdapat
vakuola
sebagai
tanda
adanya
infeksi
EVALUASI TROMBOSIT
•Diameter trombosit adalah 1-3 μm
•Tidak berinti
•Mempunyai granula dan bentuknya
reguler.
•Jumlah trombosit dalam keadaan
normal diperkirakan terdapat 1
trombosit per 15 – 20 eritrosit atau
5 – 15 per lapangan pandang imersi
Trombositosis Trombositopenia
• Mieloproliferatif • Radiasi eritroleukimia
• Pendarahan akut • Anemia megaloblastik
• Infeksi • Giant hemangioma
• Penyakit inflamasi, • Thrombotic Purpura(TTP)
• Hodgkin • Disseminated
• Trombosis vena Intravasucular
• post splenektomi Coagulation (DIC)
• Immunologic,
Thrombocytopenia
Purpura (ITP)
• Sindroma Mielodisplasia
1. ERITROSIT