Anda di halaman 1dari 21

PEMBUATAN SEDIAAN APUS

DARAH SESUAI KONSEP K3


PRINSIP
 Meneteskan darah lalu dipaparkan di atas
obyek glass kemudian dilakukan pengecatan
dan diperiksa dibawah mikroskop
KEGUNAAN APUSAN DARAH
1. Evaluasi morfologi sel darah
2. Memperkirakan jumlah trombosit
3. Identifikasi parasit
4. Menghitung jenis leukosit
ALAT DAN BAHAN
 Darah EDTA
 Obyekglass
 Spreader
 Pewarna Giemsa/Wright
 Pipet tetes
KONSEP K3 PEMBUATAN APUSAN
DARAH
1. Peralatan dalam keadaan bersih sebelum dan
sesudah digunakan
2. Menggunakan APD
3. Tidak menunda waktu pemeriksaan
4. Verifikasi identitas pasien pada label dan
lembar pemeriksaan
5. Mengecek kelayakan spesimen darah
6. Kaca Obyek harus kering , bebas lemak,
kotoran
7. Tidak menyentuh mulut dan mata selama
bekerja
8. Segera dibuat apusan setelah diteteskan 
menyebabkan penyebaran sel darah tidak
merata
9. Sampah dibuang sesuai tempatnya( jarum
dan pecahan kaca dibuang di limbah jarum)
10. Dekontaminasi cuci tangan dengan sabun
11. Membersihkan meja kerja sebelum dan
sesudah kerja
PROSEDUR
 Meletakkan tetes kecil darah
 Dengan kaca obyek lain/spreader bentuklah

sudut 30 – 45⁰, lalu geser sampai menyentuh


tetasan darah
 Menunggu tetesan darah menyebar pada

spreader
 Mendorong spreader kedepan sehingga

dihasilkan lapisan tipis dibelakangnya


 Mengering udarakan preparat apusan darah
 Pengecatan dengan giemsa/Wright
Ilustrasi Prosedur:
Metode Pewarnaan SADT
 Ada 2 metode pewarnaan SADT yaitu
 1. Wright
 2. Giemsa
Prosedur Pengecatan Wright
1. Sediaan Apusan Darah yang telah kering
difiksasi dengan Metanol 2-3 menit
2. Biarkan sampai kering selama 1-2 menit
3. Tambahkan larutan Wright, diamkan 2
menit
3. Tambahakan Buffer, diamkan 1 menit
4. Basuh dengan air suling perlahan
5. Dikeringkan udara dan diperiksa pada
mikroskop perbesaran 100x
Prosedur Pengecatan Giemsa
 1. Sediaan Apusan Darah yang telah kering
difiksasi dengan Metanol 2-3 menit
 2. Rendam pada larutan Giemsa 3% selama

20-30 menit
 3. Dibilas dengan air mengalir
 4. Dikeringkan udara dan diperiksa pada

mikroskop perbesaran 100x


Hasil Pewarnaan
Yang bisa diamati dengan SADT yi:
 Sel Eritrosit
 Sel Trombosit
 Sel Leukosit (jenis) :

1. Basofil
2. Eosinofil
3. Neutrofil Batang
4. Neutrofil Segmen
5. Limfosit
6. Monosit
NILAI NORMAL JENIS LEUKOSIT
 Basofil = 0-1 %
 Eosinofil = 1-3 %
 N. Batang = 2-6 %
 N. Segmen = 50-70 %
 Limfosit = 20-40 %
 Monosit = 2-8 %
Gambaran Jenis Sel Leukosit
 Keterangan Gambar :
a. N. Batang
b. N. Segmen
c. Eosinofil
d. Basofil
e. Monosit
f. Limfosit
Cara Pembacaan SADT (Jenis
Leukosit)
 Hitung jenis leukosit menggunakan 10
kolom, mengelompokkan setiap 10 sel yang
dihitung dalam satu kolom, sampai
mendapatkan 100 sel dalam 10 kolom 
Schilling Hemogram
Schilling Hemogram
SELESAI…

Anda mungkin juga menyukai