Anda di halaman 1dari 23

PEMERIKSAAN SEDIAAN APUS DARAH

• Menggunakan pewarnaan pada apusan


darah
– Pewarnaan Wright-Giemsa
– Pewarnaan May Grunwald-Giemsa
(MGG)
• Tujuan : mengetahui morfologi sel-sel darah
– RBC
– WBC
– PLT
Pra Analitik

• Persiapan pasien: tidak memerlukan persiapan khusus


• Persiapan sampel:
- Darah kapiler
- Darah EDTA (etilen diamin tetra asetat). EDTA
dapat dipakai karena tidak berpengaruh terhadap
morfologi eritrosit dan lekosit serta mencegah trombosit
bergumpal
- Tiap 1 ul EDTA digunakan untuk 1 ml drh vena
• Alat:
a. Kaca Objek 25x75 mm
b. Batang gelas
c. Rak kaca objek
d. Pipet Pasteur
Bahan/reagen :
1. Metanol absolut
2 Larutan dapar (buffer) pH 6,4
3 Zat warna Giemsa
Analitik
• Cara Membuat Sediaan Apus
1. Satu tetes kecil darah diletakkan pada ± 2 –3 mm dari ujung kaca
objek
2. Kaca penghapus diletakkan dengan sudut 30 – 45 derajat terhadap
kaca objek didepan tetes darah.
3. Kaca pengapus ditarik kebelakang sehingga tetes darah , ditunggu
sampai darah menyebar pada sudut tersebut
4. Dengan gerak yang mantap , kaca penghapus didorong sehingga
terbentuk apusan darah sepanjang 3 – 4 cm pada kaca objek
5. Darah harus habis sebelum kaca penghapus mencapai ujung lain dari
kaca objek
6. Apusan darah tidak terlalu tipis atau terlalu tebal
7. Apusan darah dibiarkan mengering di udara. Identitas pasien ditulis
pada bagian tebal apusan dengan pensil kaca.
• Apusan darah
• Tidak melebar sampai tepi kaca objek,
panjangnya setengah sampai dua pertiga panjang
kaca
• Mempunyai bagian yang cukup tipis untuk
diperiksa, pada bagian itu eritrosit terletak
berdekatan tanpa bertumpukan.
• Rata , tidak berlubang-lubang dan tidak bergaris-
garis
• Mempunyai penyebaran lekosit yang baik, tidak
berhimpun pada pinggir-pinggir atau ujung-ujung
sediaan
Cara Mewarnai Sediaan Apus

• Letakkan sediaan apus pada dua batang gelas di atas bak


tempat pewarnaan.
• Fiksasi sediaan apus dengan metanol absolut 2 – 3 menit.
• Genangi sediaan apus dengan zat warna Giemsa yang
baru diencerkan
• Biarkan selama 20 – 30 menit.
• Bilas dengan air ledeng, mula-mula dengan aliran lambat
kemudian lebih kuat dengan tujuan menghilangkan semua
kelebihan zat warna
• Letakkan sediaan hapus dalam rak dalam posisi tegak dan
biarkan mengering
Morfologi sel Eritrosit

• Perhatikan:
– Ukuran (size):
Diameter eritrosit yang normal (normositik) adalah 6 – 8 µm atau
kurang lebih sama dengan inti limposit kecil
– Bentuk (shape):
Bentuknya bikonkaf bundar dimana bagian tepi lebih merah daripada
bagian sentralnya
– Warna (staining):
Bagian sentral lebih pucat disebut akromia sentral yang luasnya
antara 1/3 -1/2 kali diameter eritrosit
– Benda-benda inklusi (structure intracel):
– Distribusi : merata
• Normal
Morfologi sel Lekosit
• Lekosit adalah sel berinti
• Sel polimorfonuklear netrofil (PMN)
• Sel Mononuklear (MN)
• Eosinofil (1% - 3%)
• Basofil (0-1%)
• Netrofil batang (2%-6%)
• Netrofil segmen (50%-70%)
• Limfosit (20%-40%)
• Monosit (2%-8%)
Morfologi sel Trombosit
• Diameter trombosit adalah 1-3 µm
• Tidak berinti, mempunyai granula dan
bentuknya reguler
• Perkiraan jumlah trombosit dalam keadaan
normal diperkirakan terdapat 5 – 15 per
lapangan pandang
Neutrophils
Band form Neutrophils
Platelet aggregates

• Platelet aggregates may


be composed of
apparently intact
platelets, degranulated
pale grey platelets or a
mixture of both, as in this
example
If the platelet count is low
it is essential to examine
the blood film carefully
for platelet aggregates

Anda mungkin juga menyukai