Anda di halaman 1dari 28

dr.

Andy Bariyadi, SpPK


Departemen Laboratorium Patologi Klinik
Sediaan Apus Darah Tepi (SADT)

Apusan darah  spesimen untuk pemeriksaan


mikroskopis dibuat dengan menyebarkan tetes darah
ke objek glass diikuti dengan pewarnaan
Romanowsky

SADT  suatu cara yang sampai saat ini masih


digunakan pada pemeriksaan di laboratorium

Prinsip pemeriksaan SADT  dengan meneteskan


darah lalu dipaparkan di atas objek glass, kemudian
dilakukan pengecatan & diperiksa dibawah
mikroskop
Prinsip pemeriksaan SADT

Tetes
darah

Di objek
glass

pewarnaan
Manfaat pemeriksaan SADT

1. Untuk menilai berbagai unsur sel darah :


o Leukosit :
• Morfologi leukosit
• Hitung jenis leukosit
• Menilai jumlah leukosit yg pada sediaan apus sesuai
dengan nilai perhitungan
o Eritrosit :
• Melihat morfologi eritrosit
• Formasi eritrosit (roulleaux)
o Trombosit :
• Menghitung jumlah trombosit
• Melihat morfologi trombosit
Manfaat pemeriksaan SADT

2. Mencari ada tidaknya parasit :


o Malaria, mikrofilaria

3. Untuk memberikan arahan bagi pemeriksaan lebih lanjut yang


akan membantu dalam menegakkan :
o Jenis Anemia
o Keganasaa hematologi
Bahan Pemeriksaan

o Darah kapiler atau vena ( tanpa antikoagulan )


• Segera diapus di objek glass
 Menghindari terjadinya bekuan darah

o Darah vena + antikoagulan Na2EDTA 1 mg/cc darah


• Homogenisasi yang baik
 Menghindari terjadinya bekuan darah
• Diapus di glass objek sebelum 2 jam
 Menghindari perubahan bentuk eritrosit
Pewarnaan

PEWARNAAN : GIEMSA/WRIGHT’S

Prinsip : Romanowsky
penggunaan 2 zat warna berbeda, yaitu Azur B (trimetiltionin)
bersifat basa & Eosin Y (Tetrabromfluresein) bersifat asam

Azur B mewarnai komponen sel yang bersifat asam


(kromatin, DNA, RNA, granula basofil, sitoplasma limfosit)
Eosin Y mewarnai komponen sel yang bersifat basa
(Hb, granula eosinofil & neutrofil)

Ikatan Eosin Y pada Azur B yang beragregasi


Warna U N G U

Efek Romanowsky Giemsa


Pewarnaan

Efek Romanowsky Giemsa

o ASAM
 Purpleviolet color to the nuclear chromatin, dark
blue-violet color to the basophil granules, and deep
blue color to the cytoplasm of lymphocytes

o BASA
 Hemoglobin (stained pink-red), and granules in
eosinophils (stained orange-red). Neutrophil granules
are slightly basic and stain violet-pink
Reagent

Reagens :

1. Metanol absolut  larutan fiksasi


2. Zat warna Giemsa yang baru diencerkan

Larutan Giemsa stok diencerkan 20 X dengan aquadest


atau dengan larutan buffer (1:19)
Peralatan

1. Kaca Obyek :
• Harus betul-betul bersih, bebas lemak & kering
• Sebelum dipakai, objek glass yang disimpan kering harus
diapus dengan alkohol  dikeringkan

2. Kaca pengapus :
• Objek glass untuk penghapus / pendorong tetesan darah
• Tepi kaca harus rata, patahkan sudutnya menurut garis
diagonal  apusan darah tidak mencapai tepi kaca obyek

3. Rak untuk mewarnai


4. Pipet
5. Gelas ukur / tabung reaksi
Cara Kerja
A. Bahan : darah kapiler
1. Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol, biarkan kering.
Tusuk dengan blood Lancet

tetesan darah pertama hapus dgn kapas kering

2. 1 tetes darah diteteskan di atas gelas obyek


(1 cm dari ujung kaca)
B. Bahan darah vena + EDTA

Teteskan 1 tetes darah pada


Ojek glass (1 cm dari ujung
kaca gelas obyek)
2

1
3

3. Letakkan kaca penghapus dengan sudut 30-45 terhadap kaca obyek,


di depan tetesan darah
Dorong kaca pengapus ke
belakang  menyentuh tetesan
darah, sehingga tetesan darah
melebar mengikuti kaca pengapus

4. Dorong kaca pengapus ke arah


depan

Apusan darah (3-4 cm) atau


Panjang = ½ - ⅔ kaca obyek &
apusan tidak boleh sampai tepi
Objek glass
5. Biarkan apusan darah mengering di udara
6. Tulis identitas pasien di bagian tebal apusan dengan pencil
7. Sediaan diwarnai dengan Giemsa
Ciri-ciri sediaan hapus yang baik

 Tidak melebar sampai tepi objek glass, panjangnya =


½ - ⅔ panjang objek glass
 Mempunyai bagian yang cukup tipis untuk diperiksa
 Rata, tidak berlubang-lubang & tidak bergaris-garis
 Mempunyai penyebaran lekosit yang baik, tidak
bertumpuk pada bagian pinggir atau ujung-ujung
sediaan
1. Letakkan sediaan hapus pada tempat
pewarnaan

2. Fiksasi dengan methanol absolut


selama 2 – 3 menit

3. Buang kelebihan methanol

4. Warnai dengan larutan Giemsa


selama 20 - 30 menit
5. Bilas dengan air mengalir, mula-mula
dengan aliran lambat kemudian aliran
lebih cepat

Menghilangkan semua
kelebihan zat warna

Letakkan sediaan hapus pada rak


Dengan posisi tegak dan biarkan
mengering.
Sediaan hapus yang tidak baik (gagal)

Sediaan hapus yang baik

Sebaran sel pada sediaan hapus darah tepi yang baik

1. Kepala
4 2. Ekor
2 6 3 5 1 3. Daerah limfosit
4 4. Daerah granulosit / monosit
5. Eritrosit berkelompok
6. Eritrosit terpisah
HASIL:

1. Granulosit :
• Inti sel : merah keunguan
• Granula eosinofilik : merah
• Granula basofilik : biru tua
• Granula netrofilik : merah keunguan
2. Limfosit :
• sitoplasma : biru
3. Eritrosit : merah pucat
4. Trombosit : biru dengan internal bodies berwarna ungu
A. Eritrosit
B. Limfosit besar
C. N. segmen
D. Eosinofil
E. N. Segmen
F. Monosit
G. Trombosit
H. Limfosit kecil
I. N. Batang
J. Basofil
HASIL PRAKTIKUM
Gambar jenis-jenis leukosit normal dalam darah tepi :

Nama sel Karakteristik sel GAMBAR


Bentuk Diameter (ų) Sitoplasma Inti
Basofil

Eosinofil

N. Batang

N. Segmen

Limfosit
Kecil

Limfosit
besar

Monosit
Hitung jenis leukosit :
menentukan distribusi / persentase leukosit berdasarkan jenisnya.

CARA KERJA
1. Dengan menggunakan sediaan hapus darah tepi yang sudah diwarnai;
pembacaan dilakukan dengan 2 cara :
• Dengan blood cell sheet
• Dengan blood cell counter

Blood Cell counter

2. Secara otomatis.
Hitung Jenis Leukosit dengan Blood Cell Sheet :
Alat : 1. Mikroskop ( lensa okuler 10 X, lensa obyektif 40 X )
2. Blood cell sheet (lembar hitung jenis)

Bahan : Sediaan Hapus darah tepi yang sudah diwarnai

Catatan :
1. Makin banyak leukosit yang dihitung, makin kecil kesalahan yang terjadi
2. Penghitungan dilakukan sebanyak 100 leukosit.
Tetapi pada keadaan leukositosis, harus lebih banyak leukosit yang dihitung

JUMLAH LEUKOSIT / mm3 JUMLAH LEUKOSIT YG


DIHITUNG PD HITUNG JENIS
10.000 – 20.000 200 SEL
> 20.000 – 50.000 300 SEL
> 50.000 400 SEL

3. Eritrosit berinti (normoblast) tidak ikut dihitung. Tetapi dilaporkan jumlahnya


dalam 100 leukosit (misalnya : nomoblast = 2%)
Cara Kerja :
1. Periksa sediaan hapus darah tepi di bawah mikroskop
lensa obyektif 10 x

Cari bagian di mana eritrosit tersebar berdampingan


(bagian yang tipis di ujung sediaan)

2. Mulailah menghitung dari sebelah atas (tepi) sediaan.


Dengan arah gerakan sesuai dengan anak panah pada gambar :
3. Ganti lensa obyektif 10 x dengan yang 100 x minyak imersi

4. Catat setiap leukosit yang dililhat dengan memberi tanda ( I ) dalam kolom
yang sesuai, untuk masing-masing leukosit

5. Satu kolom hanya untuk 10 leukosit.


Sel ke 11 dst dicatat dalam kolom berikutnya sampai
jumlah leukosit yang dihitung 100 leukosit

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 JML
Basofil
Eosinofil
N. Batang
N. Segmen
Limfosit
Monosit
TOTAL
Normoblast 100

Anda mungkin juga menyukai