Tetes
darah
Di objek
glass
pewarnaan
Manfaat pemeriksaan SADT
PEWARNAAN : GIEMSA/WRIGHT’S
Prinsip : Romanowsky
penggunaan 2 zat warna berbeda, yaitu Azur B (trimetiltionin)
bersifat basa & Eosin Y (Tetrabromfluresein) bersifat asam
o ASAM
Purpleviolet color to the nuclear chromatin, dark
blue-violet color to the basophil granules, and deep
blue color to the cytoplasm of lymphocytes
o BASA
Hemoglobin (stained pink-red), and granules in
eosinophils (stained orange-red). Neutrophil granules
are slightly basic and stain violet-pink
Reagent
Reagens :
1. Kaca Obyek :
• Harus betul-betul bersih, bebas lemak & kering
• Sebelum dipakai, objek glass yang disimpan kering harus
diapus dengan alkohol dikeringkan
2. Kaca pengapus :
• Objek glass untuk penghapus / pendorong tetesan darah
• Tepi kaca harus rata, patahkan sudutnya menurut garis
diagonal apusan darah tidak mencapai tepi kaca obyek
1
3
Menghilangkan semua
kelebihan zat warna
1. Kepala
4 2. Ekor
2 6 3 5 1 3. Daerah limfosit
4 4. Daerah granulosit / monosit
5. Eritrosit berkelompok
6. Eritrosit terpisah
HASIL:
1. Granulosit :
• Inti sel : merah keunguan
• Granula eosinofilik : merah
• Granula basofilik : biru tua
• Granula netrofilik : merah keunguan
2. Limfosit :
• sitoplasma : biru
3. Eritrosit : merah pucat
4. Trombosit : biru dengan internal bodies berwarna ungu
A. Eritrosit
B. Limfosit besar
C. N. segmen
D. Eosinofil
E. N. Segmen
F. Monosit
G. Trombosit
H. Limfosit kecil
I. N. Batang
J. Basofil
HASIL PRAKTIKUM
Gambar jenis-jenis leukosit normal dalam darah tepi :
Eosinofil
N. Batang
N. Segmen
Limfosit
Kecil
Limfosit
besar
Monosit
Hitung jenis leukosit :
menentukan distribusi / persentase leukosit berdasarkan jenisnya.
CARA KERJA
1. Dengan menggunakan sediaan hapus darah tepi yang sudah diwarnai;
pembacaan dilakukan dengan 2 cara :
• Dengan blood cell sheet
• Dengan blood cell counter
2. Secara otomatis.
Hitung Jenis Leukosit dengan Blood Cell Sheet :
Alat : 1. Mikroskop ( lensa okuler 10 X, lensa obyektif 40 X )
2. Blood cell sheet (lembar hitung jenis)
Catatan :
1. Makin banyak leukosit yang dihitung, makin kecil kesalahan yang terjadi
2. Penghitungan dilakukan sebanyak 100 leukosit.
Tetapi pada keadaan leukositosis, harus lebih banyak leukosit yang dihitung
4. Catat setiap leukosit yang dililhat dengan memberi tanda ( I ) dalam kolom
yang sesuai, untuk masing-masing leukosit
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 JML
Basofil
Eosinofil
N. Batang
N. Segmen
Limfosit
Monosit
TOTAL
Normoblast 100