Anda di halaman 1dari 33

Reaksi Anafilaktik

dr. Andy Bariyadi, SpPK


Departemen Laboratorium Patologi Klinik
Reaksi alergi

Dijumpai di unit gawat darurat


Masa perawatan

Ringan  Ruam Berat  Anafilaksis

Reaksi alergi akut, progresif, & mengancam nyawa

Pemicu oleh semua agen yg dapat mengaktifasi sel


mast & basofil

Alergen : makanan, obat-obatan, sengatan atau racun


hewan, latex, & injeksi alergen saat immunoterapi
Definisi

Reaksi alergi/hipersensitivitas  respon imun berlebihan & tdk


diinginkan karena dpt menimbulkan kerusakan jaringan tubuh

Gell & Coombs dibagi menjadi 4 tipe berdasar


Reaksi dpt terjadi
kecepatan & mekanisme imun yg terjadi
secara tunggal,
dua atau lebih jenis
reaksi yg terjadi
secara bersamaan
Reaksi anafilaksis Reaksi anafilaktoid
reaksi yg tdk melalui reaksi imunologik
Reaksi anafilaktik
Gejala timbul melalui reaksi alergen &
Reaksi tipe I antibodi

Reaksi hipersensitifitas sistemik, akut yg


dimediasi oleh IgE akibat pelepasan mediator sel
Gejala yg timbul &
mast, basofil
pengobatannya sama

para pakar sepakat bahwa anafilaksis 


keadaan darurat yg potensial & dpt
Reaksi anafilaksis
mengancam nyawa
Patofisiologi

Reaksi anafilaksis

Merupakan reaksi hipersensivitas tipe I atau reaksi


cepat dimana reaksi segera muncul setelah terkena
alergen

Fase sensitisasi
Perjalanan reaksi ini dibagi
menjadi tiga fase Fase aktivasi

Fase efektor
Fase Sensitisasi

 Masuknya antigen ke dalam tubuh lalu ditangkap


oleh sel imun non spesifik
 kemudian di fagosit & dipersentasikan ke sel
Th2.
 Sel ini akan merangsang sel B berubah menjadi
sel plasma
 Sel plasma membentuk antibodi IgE
 Antibodi ini akan diikat oleh sel yang memiliki
reseptor IgE yaitu sel mast, basofil, & eosinofil
Fase Aktivasi

 Paparan kedua  interaksi antara IgE pada


permukaan sel mast & basofil dengan antigen
spesifik
 Mengakibatkan perubahan membran sel mast &
basofil
 Menyebabkan granul-granul yg penuh berisikan
mediator bergerak kepermukaan sel
 Terjadilah eksositosis & isi granul yg mengandung
mediator dikeluarkan dari sel mast & basofil
Fase Efektor

 Adanya degranulasi sel mast menimbulkan


pelepasan mediator inflamasi

 Bahan-bahan ini dapat meningkatkan


kemampuan degranulasi sel mast lebih
lanjut sehingga menimbulkan dampak klinis
pada organ organ tubuh yg dikenal dengan
fase efektor
Type- I Hypersensitivity: Production of IgE in Response to an
Allergen
Type- I Hypersensitivity: Allergen Interaction with IgE on the
Surface of Mast Cells Triggers the Release of Inflammatory
Mediators
Manifestasi Klinis

Mamfestasi klinis anafilaksis sangat bervariasi


Secara klinik terdapat 3 tipe reaksi anafilaktik :
 Reaksi cepat yg terjadi beberapa menit sampai I jam
setelah terpapar dengan allergen
 Reaksi moderat terjadi antara I sampai 24 jam
setelah terpapar dengan allergen
 Reaksi lambat terjadi lebih dari 24 jam setelah
terpapar dengan alergen
Berdasarkan derajat keluhan, anafilaksis dibagi :
 Derajat ringan
 Derajat sedang
 Derajat berat

Derajat ringan
 Sering dengan keluhan kesemutan perifer, sensasi
hangat, rasa sesak di mulut & tenggorok
 Dapat juga terjadi kongesti hidung, pembengkakan
periorbital, pruritus, bersin-bersin, & mata berair
 Awitan gejala-geoala dimulai dalam 2 jam pertama
setelah pemajanan
Derajat sedang
 Mencakup semua gejala-gejala ringan
 Ditambah bronkospasme & edema jalan nafas / laring
dengan dispnea, batuk & mengi
 Wajah kemerahan, hangat, ansietas, & gatal-gatal juga
sering terjadi
 Awitan gejala-gejala sama dengan reaksi ringan

Derajat berat
 Awitan sangat mendadak dengan tanda & gejala yg
sama disertai kemajuan yg pesat kearah bronkospame,
edema laring, dispnea berat, & Sianosis
 Bisa diiringi gejala disfagia, keram abdomen, muntah,
diare, kejang
 Henti jantung & koma jarang terjadi, kematian
disebabkan oleh gagal napas, aritmia ventrikel
Gejala dapat tjd segera setelah terpapar dengan antigen

dapat tjd pada satu / lebih organ target: kardiovaskuler,


respirasi, gastrointestinal, kulit, mata, susunan saraf
pusat, sistem saluran kencing

Keluhan yg sering dijumpai pada fase permulaan ialah rasa


takut, perih dalam mulut, gatal pada mata & kulit, panas &
kesemutan pada tungkai, sesak, serak, mual, pusing, lemas
& sakit perut
 Pada mata terdapat hıperemi konıungtiva, edema
sekret mata yg berlebihan

 Pada rhinitis alergi dapat dijumpai allergic shiners


yaitu daerah di bawah palpebra inferior yg menjadi
gelap & bengkak

 Pada kulit terdapat eritema, edema, gatal, urtikaria,


kulit terasa hangat/dingin, lembab/basah &
diaphoresis
 Pada sistem respırasi
• Hıperventılasi, alıran darah paru
menurun, penurunan saturasi oksigen,
peningkatan tekanan pulmonal, gagal
nafas, & penurunan volume tidal LAB
 Pemeriksaan AGD
• Obstruksi saluran napas yg komplit
penyebab kematian paling serıng

• Bunyi napas mengi terjadi apabila


saluran napas bawah terganggu
karena bronkospasme/edema mukosa
 Pada susunan saraf pusat
Keadaan bingung & gelisah diikuti pula oleh
penurunan kesadaran şampai terjadi koma

 Pada sistem kardiovaskular


Hipotensi, takikardia, pucat, keringat LAB
dingin, tanda iskemıa otot jantung (angına),  Fungsi jantung
kebocoran endotel yg menyebabkan tjd
edema, disertai dengan aritmia

 Pada ginjal
Hipoperfusi ginjal yg mengakibatkan LAB
penurunan pengeluaran urine  Fungsi Ginjal
(oligouri/anuri) akibat penurunan GER, yg  Urinalisis
akhirnya mengakibatkan gagal gınjal akut
 Pada sistem hepatobilier
LAB
Hipoperfusi mengakibatkan tjd nekrosis
 Fungsi hati
sel sentral, penıngkatan kadar enzım  PT/aPTT
hati, & koagulopati

Pada sistem gastrointestinal


LAB
merupakan akibat dari edema intestinal  Elektrolit
akut & spasme otot polos, berupa nyeri
abdomen, mual-muntah / diare
 Pada sistem hematologi
Depresi sumsum tulang yg LAB
 Darah rutin
menyebabkan tjd koagulopati,
 Fungsi trombosit
gangguan fungsi trombosit & DİC  PT/aPTT

 Pada sistem neuroendokrin &


LAB
metabolik
 Glukosa darah
Tjd supresi kelenjar adrenal,  Hormon thyroid
resistensi insulin, disfungsi thyroid
Syok Anafilaktik

l . Secara tiba-tiba onsetnya & progresif yg cepat dari


gejala pertama:

 Pasien terlihat baik atau tidak baik


 Kebanyakan reaksi terjadi dalam beberapa menit
 Waktu onset reaksi anfilaksis tergantung tipe trigger
 Trigger intravena akan lebih cepat dari pada sengatan &
obat oral
 Pasien biasanya cemas dan dapat mengalami "sense of
impending"
2. Life-threatening Airway and/or Breathing and/or
Circulation
 Problems Pasien dapat mengalami masalah A atau B atau
C atau kombinasinya

Airway Problem :
• Pembengkakan jalan nafas seperti tenggorokan & Lidah
membengkak (faring/laring oedema)  Pasien sulit
bernafas, menelan, merasa tenggorokan tertutup

• Suara Hoarse

• Stridor, tingginya suara inspirasi karena saluran nafas


atas yg mengalami obstruksi
Breathing Problems :

• Nafas pendek, pengingkatan frekuensi


nafas
• Wheezing
• Pasien menjadi lelah
• Kebingungan karena hipoksia
• Sianosis (kebiruan)  biasanya pada late
sign
• Respiratory arrest
Circulation problem :

• Tanda syok, pucat, berkeringat.


• Peningkatan frekuensi nadi (takikardi)
• Tekanan darah rendah (hipotensi), merasa ingin
jatuh (dizziness), kolaps
• Penurunan tingkat kesadaran atau kehilangan
kesadaran
• Iskemik myocardial
• Cardiac arrest
3. Perubahan Kulit & Mukosa

 Sering muncul gambaran pertama & muncul lebih dari


80% dari reaksi anafilaksis
 Dapat berlangsung lambat atau secara dramatis
 Mungkin hanya perubahan kulit, perubahan mukosa atau
keduanya
 Mungkin eritema setengahnya atau secara general,
rash merah
 Urtikaria yang muncul dimana saja pada tubuh
 Angioedema pada kelopak mata, bibir, mulut &
tenggorokan
Pemeriksaan Penunjang

• Membantu menentukan diagnosis


Pemeriksaan • Memantau keadaan
laboratorium • Memonitor hasil pengobatan serta
mendeteksi komplikasi

 Hitung eosinofil dapat normal / meningkat


 IgE total dapat normal / meningkat
 Pemeriksaan lain yg lebih bermakna yaitu IgE spesifik dengan
RAST atau ELISA
Pemeriksaan secara invivo
dengan uji kulit untuk mencari
alergen penyebab:
• prick test
• scratch test
• skin end-point titration/
SET

Pemeriksaan lainnya :
analisa gas darah, elektrolit,
gula darah, tes fungsi hati, tes
fungsi ginjal, feses lengkap,
elektrokardiografi, rontgen
thorak, dll
Scratch Test
Skin end-point titration
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai