Anda di halaman 1dari 22

DIAGNOSIS

LABORATORIUM FILARIASIS

Dewi Inderiati
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
FILARIASIS LIMFATIK

◦ Ada 3 species cacing filaria di Indonesia, yaitu:


◦ Wuchereria bancrofti
◦ Brugia malayi penyebaran paling luas di
Indonesia
◦ Brugia timori tersebar di Indonesia timur (pulau
Flores, Alor, Rote dll)
Penyakit kaki gajah
di Indonesia

◦ 236 dari 514 Kabupaten


merupakan daerah
endemiS

◦ 159 Kabupaten daerah


endemic Brugia SP

◦ 86 dari 255 juta


penduduk beresiko
DIAGNOSIS
No. Teknik diagnosis Bahan sediaan

1. Parasitologis
- Sediaan darah tebal - Darah perifer malam hari
- Sediaan darah filtrasi - Darah vena (1 ml) malam hari*

2. Serologis
- Deteksi antigen - Darah /plasma (siang hari)
(W. bancrofti)

3. - Deteksi antibodi
(B. malayi /B.timori)

Biologi molekuler - Darah malam

* Volumenya 1 ml jadi filtrasi darah lebih sensitif dari darah tebal


A B C

D E F

A) Sediaan darah tebal 20 ul,


B) Sediaan darah tebal 60 ul, masing garis 20 ul darah,
C) Sediaan filtrasi darah vena 1 ml
D) Serologi - antigen W. bancrofti (ICT) – sudah tidak diproduksi
E) Serologi - antigen W. bancrofti (FTS)
F) Serologi - antibodi Brugia sp
DIAGNOSIS Microfilariae in blood

◦ GOLD STANDARD:
Menemukan mikrofilaria
Morfologi mikrofilaria

Ruang kosong di kepala

Sarung

Inti badan

Lekuk badan
Morfologi mikrofilaria
Morfologi W. bancrofti B. malayi B. Timori

Ruang kepala: 1:1 2:1 3:1


(panjang : lebar)

Inti badan: teratur tidak teratur tidak teratur

Ekor: (inti tambahan) tidak ada 2 inti (letak dekat) 2 inti (letak jauh)

Sarung (Giemsa): pucat merah pucat


(menutupi dari kepala sampai
ekor)

Lekuk badan: halus kaku agak kaku


Mikrofilaria Wuchereria bancrofti
Ruang kosong kepala

panjang

lebar

sarung
Bm Bt

• Sarung : kemerahan • Pucat

• ruang kepala:
-2x1 -3x1

Ruang kepala

Bt Bm

• 2 inti tambahan
pada ekor 2 inti
tambahan
pada ekor

Ekor & inti tambahan


SEDIAAN DARAH TEBAL

•Darah malam (jam 20.00 ke atas)

•Sediaan darah tebal

Lama Baru
20 ul 60 ul
Alat dan Bahan: Kapas alkohol 70%, Lancet,
tabung kapiler, kaca benda)

Lancet Tabung kapiler

Kapas alkohol

Kaca benda
Cara mengambil
darah jari
Pembuatan sediaan darah tebal
Pemeriksaan filtrasi nukleopor
Bahan dan alat

Filter nukleopor

Pewarnaan giemsa

Syringe

Metanol

Filter holder
Timer

1 cc darah
dalam
Kaca benda antikoagulan
Pipet Pinset
Pemeriksaan filtrasi nukleopor

◦ Syringe ditempelkan ke
filter holder.

◦ Darah dimasukkan ke
dalam syringe dan
disemprotkan ke luar.

◦ Cuci filter dengan air


hingga air yang keluar
bersih (tidak ada warna
merah).
Pemeriksaan filtrasi nukleopor

◦ Periksa sediaan di
bawah mikroskop.
Diagnosis
◦ Serologi:
Deteksi Antigen ◦ Deteksi Antigen –
hanya untuk
Wuchereria bancrofti

◦ Deteksi Antibodi (IgG4)


– untuk Brugia sp

Deteksi Antibodi
◦ Dapat menggunakan
sampel darah siang hari
Diagnosis

◦IgG4 adalah petanda infeksi Brugia


malayi dan Brugia timori
◦Perlu darah (siang/malam)

Brugia rapid test


Diagnosis

Antigen detection (circulating filarial antigen) telah


digunakan untuk mendeteksi infeksi aktif dari orang yang
terinfeksi Wuchereria bancrofti.

Sampel darah siang/malam

ICT
Immuno ChromatographyTest
DIAGNOSIS
• Deteksi antigen (FTS test) untuk Wuchereria bancrofti
• Sensitivitas FTS: 3x lebih baik dari ICT test
• Sampel darah siang/malam

Filariasis Test Strip (FTS)

Anda mungkin juga menyukai