Anda di halaman 1dari 31

PENGERTIAN CSS / LCS

• LIQUOUR CEREBRO SPINALIS : cairan otak yang yang jernih / tidak berwarna diambil
melalui pungsi di rongga subaracnoid bagian lumbal dan diproduksi oleh sel
ependymal berbentuk kolom yang melapisi ventrikel dan pleksus koroideus
/jaringan pembuluh darah (terdapat di ventrikel :tertius, quartus dan lateralis), di
sekresi / dikeluarkan dari dalam sel melalui transpor aktif (energi : ATP) dan
ultrafiltrasi oleh plasma darah. Otak memproduksi sekitar : 0,2-07 ml/ menit atau 500
ml/hari atau 25 ml / jam.
Fungsi Cairan Otak / CSS:
• melindungi (mekanis dan imunologis) jaringan penyokong susunan saraf pusat dari
trauma mekanik
• pengatur eksitabilitas komposisi ion tubuh/ homeosstasis sistem ion seperti Natrium,
Kalium, meregulasi volume tekanan intrakranial
• untuk sirkulasi, transpor nutrisi misal glukosa dan pelepasan hasil metabolisme seperti
urea ke otak
• untuk lubrikasi susunan saraf pusat
• Pertahanan terhadap invasi bakteri
Cairan serebrospinal bersirkulasi di ruang subarachnoid otak dan sumsum tulang
belakang , dan di ventrikel otak.

CSF menempati ruang subarachnoid (antara mater


arachnoid dan pia mater ) dan sistem ventrikel di sekitar dan
di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Ini
mengisi ventrikel otak, CISTERN , dan sulci , serta saluran
sentral di sumsum tulang belakang. Ada juga hubungan dari
ruang subarachnoid ke labirin tulang telinga bagian
dalam melalui saluran perilimfatik
di mana perilimfe bersambung dengan cairan serebrospinal.
Sel ependymal dari pleksus koroid memiliki beberapa silia
untuk motil /bergerak pada permukaan apikal yaitu
menggerakkan CSF melalui ventrikel.
FUNGSI PEMERIKSAAN CSS

Px : mikros, makroskopis, kimia, bakteriologi, serologi.


• Tujuan : diagnosis meningitis, mengetahui adanya perdaraha
di subaracnoid, memantau penyakit /terapi obat misal ganggua
saraf,
• Volume yang dibutuhkan untuk pemeriksaan CSS: 15 ml.
• Persiapan pemeriksaan : tabung harus bersih,
jernih/terang/transparan dan steril
• Larutan natrium citrat 20% mencegah pembekuan: 0,01 ml Na
Citrat /1 ml cairan otak.
• Pengambilan pungsi lumbal dengan memasukkan jarum ke ruang
subarakhnoid di kolumna vertebralis di lumbal antara L3-L4 atau
Pungsi lumbal L4-L5 karena daerah lumbal lebih praktis dan aman hanya
terdapat filum terminale sehingga kemungkinan melukai sistem
saraf kecil.
• Lakukan tindakan antisepsis pada kulit di sekitar daerah pungsi
radius 10 cm dengan larutan Povidon iodin, kemudian dilanjutkan
dengan larutan alkohol 70% dan tutup dengan handuk steril di mana
daerah pungsi lumbal di biarkan terbuka.
• Tentukan kembali daerah pungsi dengan menekan ibu jari tangan
yang telah memakai sarung tangan steril selama 15 – 30 detik yang
akan menandai titik pungsi tersebut selama 1 menit.
• Tusukkan jarum spinal/stylet pada tempat yang telah di tentukan
secara perlahan-lahan menyusur tulang vertebra sebelah proksimal
dengann mulut jarum terbuka ke atas .
• Jarak antara kulit dan ruang subarakhnoi berbeda pada tiap anak
tergantung umur dan keadaan gizi. Umumnya 1,5 – 2,5 cm pada
bayi dan meningkat menjadi 5 cm pada umur 3 –5 tahun. Pada
remaja jaraknya 6 – 8 cm.
• Lepaskan stylet perlahan-lahan dan cairan akan keluar.
• Untuk mendapatkan aliran cairan yang lebih baik, jarum di putar
hingga mulut jarum mengarah ke kranial. Ambil cairan untuk
pemeriksaan. Cabut jarum dan tutup lubang bekas tusukan dengan
plester.
CAIRAN OTAK / CSS / CAIRAN SEREBROSPINALIS
TABUNG PENAMPUNG CSS
PENGUMPULAN CSS
• Spesimen CSS dikumpulkan dalam tabung • Kelebihan cairan CSS saat sampling tidak
steril, diberi label 1, 2, 3 dan 4 sesuai urutan Px
masing2 vol 2-4 ml. dibuang dan harus dibekukan sampai
• Tabung 1 untuk Px kimia dan serologia tidak ada penggunaan lebih lanjut.
karena paling sedikit
dipengaruhi oleh darah atau bakteri Penyimpanan CSS:
• Tabung 2 untuk PX mikrobiologi (STERIL)
• Tabung 3 untuk PX HEMATOLOGI : jumlah sel
dinginkan di
dan jenis sel refrigerator.
• Tabung 4 untuk Px : tambahan yaitu px
sitologi.
• Sampel CSF untik Px bilirubin vol 1ml tabung
dipusingkan selama 2000 rpm 5 menit dibekukan/
diperiksa titak boleh > 1jam. Supernatan frozen.
kemudian disimpan suhu 4℃ dalam gelap Px
ini diperlukan jika ada indikasi
perdarahan di subaracnoid krn biasanya
bilirubin serum meningkat maka bilirubin
CSS juga akan meningkat).
MAKROSKOPIS WARNA
Prinsip : membandingkan warna cairan otak dengan larutan aquades dengan
latar belakang putih dan di tempat yg terang.
pra analitik ; Usahakan sampel tidak bercampur dengan darah saat pungsi
lumbal
analitik : siapkan 1 tabung akuades dan 1 tabung CSS bandingkan secara
visual, dan diamati
post analitik: interprestasi
MAKROSKOPIS KEKERUHAN

post analitik→ interprestasi


• normal : cairan otak tidak berwarna dan jernih
• dilaporkan : jernih, agak jernih /keruh, keruh dan
sangat keruh.
• Pada kasus Traumatik : kekeruhan tidak rata dengan
ciri misal tabung 1,2, dan 3 kepekatan warnanya
berbeda/ kekeruhan nya berbeda.
• Pemeriksaan CSS pertama kali di samping
tempat tidur dan dilaporkan di laboratorium
px makroskois
• Bagaimana tampilan CSS : apakah jernih,
berawan, keruh, seperti susu, xantokromik,
• merah dapat disebabkan bilirubin, Hb, eritrosit
• merah cerah : pungsi mengenai pembuluh darah
• kuning : pendarahan lama
• merah coklat : pendarahan di daerah intrakranial
• keruh biasanya jumlah sel leukosit ≥ 200/mm3 dan
eritrosit 400/mm3
• CSF yang berdarah disebabkan oleh
pendarahan trauma di intrakranial krn
• Xanthochromia kekurangan fibrinogen, atau tusukan
disebabkan krn terjadi selama prosedur pengambilan /juga
akibat misal tabung (kontaminasi)
peningkatan • jika terjadi pendarahan otak maka,
bilirubin,adanya protein, ketiga tabung spesimen CSF akan ada
adanya pigmen karoten, darahnya.
dan melanoma(kanker • tabung 1 ada darah dan jumlahnya
akan berkurang secara bertahap dalam
melanosit) tabung 2 dan 3 --> Maka biasanya
• Xanthochromia sering dilakukan perhitungan jumlah eritrosit
untuk mengetahui penurunan jumlah
ditemukan pada bayi eritrosit secara konstan.
prematur akibat fungsi
hatinya yang belum
matang
MAKROSKOPIS BEKUAN / CLOT
Pra-analitik : hindari CSS tercampur darah saat pungsi/ terkena pembuluh darah.
Analitik : sampel ditaruh dalam beker gelas, digunakan batang pengaduk untuk
melihat ada/ tidaknya bekuan.
Post Analitik : Interprestasi
▪ Normal : Cairan otak tidak ada bekuan/ krn tidak ada fibrinogen, jernih, tidak
berwarna, sedikit leukosit, glukosa dan protein. Volume : 125 -150 ml
▪ Pelaporan Bekuan : halus,kasar/ besar (meningitis purulenta), berupa
kepingan, serat-serat, selaput tipis dia atas permukaan (peradangan yg
menahun),
▪ Diperiksa 10 menit setelah pengambilan
▪ jika ditemukan bekuan seperti Gambaran sarang laba-laba pada permukaan
cairan - pertengahan cairan setelah CSS didiamkan 6-12 jam biasanya:
suspek meningitis tbc.
▪ Bekuan pada CSS membeku seluruhnya biasanya terjadi pada Sindroma
Froin
▪ CSS akan menggumpal bila jumlah protein meningkat (albumin dan globulin)
dijumpai pada meningitis purulenta, CSS yg xanthocrome.
MIKROSKOPIS
• HARUS DIHITUNG SEGERA karena leukosit terutama
granulosit dan sel darah merah mulai lisis dalam 1 jam, DAN
LEUKOSIT 40% hancur setelah 2 jam dan kalau tidak
segera saat (pengiriman spesimen) didinginkan
• jumlah WBC/leukosit dewasa, normal : 0 – 5 sel / mikroliter
(mm3) dan bayi baru lahir, normal : 30 sel / mikroliter (mm3)
mononuclear atau sering disebut sbg monosit, dan anak - 5
tahun: 0-20 sel / (mm3),
• perhitungan dilakukan manual jika ditemukan leukosit 5
leukosit / mm3 dan 20 leukosit / (mm3) pada newborn/bayi
baru lahir.
MIKROSKOPIS LEUKOSIT
Prinsip ; Cairan Otak diencerkan dg larutan Turk, kemudian sel leukosit
dihitung secara mikroskopis dalam kamar hitung (FUSH ROSENTHAL)-->
DISARANKAN.
Alat: pipet thoma leukosit,kamar hitung, mikroskop, objek glass.
Reagen Larutan Turk (larutan turk ( 1%
dakam 1 ml akuades, asam asetat glasial 1 ml dan tambahkan 100 ml
akuades dan saring sebelum digunakan.
Pengenceran 10 x : boleh menggunakan pipet thoma leukosit, mikropipet;
artinya 1 bagian sampel CSS dengan 9 bagian larutan pengencer
menggunakan Larutan Turk. Kalau membuat larutan 1 ml maka : 0,1 ml CSS
+ 0,9 ml Larutan Turk.
Aalitik
• mengisi pipet leukosit
• mengisi kamar hitung
• menghitung jumlah leukosit dalam lensa objektif 10 x
Rumus : jumlah sel LEUKOSIT /mm3 = (NXP) / V (p.l.t) X jumlah kotak.
CATATAN : SEMUA SEL LEUKOSIT DIHITUNG DALAM SELURUH BIDANG / 9
BIDANG (0,9mm3)
N : Jumlah sel yang dihitung P :Pengenceran V : Volume bilik hitung.
Catatan: Kalau menghitung sampel CSF yang tidak diencerkan (JERNIH) ,
maka dibaca menggunakan objektif 40x untuk memastikan bahwa sel yang
dhitung leukosit. PENGENCERAN DILAKUKAN JIKA KERUH CSS
HITUNG JENIS METODE MIKROSKOPIK
• Bila jumlah sel leukosit < 200 interprestasi :limfosit dan segmen
/ mm3 caranya adalah: pusing normal : limfosit (60-80%), monosit 30%,
sel lain≤ 2%
CSS kecepatan 1500-2000rpm
infeksi virus meningitis syphilitica,
selama 10 menit, buang meningitis tbc → limfosit meningkat
supernatan di tabung lain, bila peradangan akut : segmen banyak
selnya banyak tidak perlu biasanya terinfeksi akibait bakteri cocci
pyogen, pneumococci, meningococci.
dipusingkan dan sedimen dan ditemukan segmen yg besar pada
dibuat apusan dibiarkan kasus abses serebral
kering dengan alergi : eosinofil meningkat
sendirinya(terkena udara) fagositosis bakteri : makrofag meningkat
leukemia : sel leukosit yang imatur
jangan memakai panas utk meningkat
merekatkan sediaan dan ke Pada 25% kasus multiple sclerosis
mudian di cat menggunakan (gangguan saraf otak,mata dan tulang
belakang) biasanya jumlah monosit dapat (>
giemsa/wrigth 50/mm3).
BAKTERIOSKOPI

• Memakai sedimen (bahan • Pulasan terhadap bakterri


pemeriksaan) dan dicat tahan asam baik dilakukan
dengan cat gram dan pada bekuan halus dengan
Ziehnelson (Kinyoun) selaput di permukaan dan
tujuan untuk Menemukan : tidak terdapatnya batang
M. tbc, meningococci, tahan asam dalam bahan ini
pneumococci, tidak mengkesampingkan
streptococco. H. kemungkinan meningitis tbc.
influenzae
:
KIMIAWI : kadar PROTEIN
• Batas normal kadar • peningkatan kadar protein :
inflamasi, infeksi, perdarahan
protein dipengaruhi oleh intrakranial, traumatic, multiple
tempat mengambil sclerosis.
cairan otak. semakin • peningkatan sedang (150-
kranial semakin sedikit 200mg/dl) : inflamasi akibat
meningitis ensefalitis, tumor
kadar proteinnya. intrakranial, perdarahan
• cairan otak subaracnoid, infrak serebri
• bila meningitis akibat bakteri
dalam/ventrikuli kadar dapat mencapai ≥ 500 mg/dl.
protein : 5-15 mg/dl ; • abnormal jika jumlahnya 200-
sisterna magna : 10-25 1000mg/dl
mg/dl; dan bagian .
lumbal : 15-40 mg/dl.
• jumlah kadar protein pada DEWASA normalnya : 15-
45 mg/dl. Pada newborn kadar protein normalnya:
150 mg/dl dan pada usia >60 tahun > tinggi.
KIMIAWI : MENDETEKSI PROTEIN TES BUSA
• Prinsip : tes kasar untuk menilai kadar protein dengan melihat
ada tidaknya busa.
Abnormal jika CSS ada protein : 10-45 mg% (rata-rata 25 mg %)
tetapi kadar tersebut pada percobaan kualitatif memberikan
hasil - (negatif).
Analitik : CSS dalam tabung reaksi dikocok kuat dan diamati
Cairan otak normal hanya memiliki busa sedikit dan hilang
setelah 1-2 menit. KALAU KADAR TINGGI PROTEINNNYA
BIASANYA >5 MENIT MASIH ADA BUSA.
Interprestasi :
(-) : timbul sedikit busa dan hilang setelah 1-2 menit
(+): timbul banyak busa yang belum hilang setelah didiamkan
sampai 5 menit.
KIMIAWI UNTUK MELIHAT GLOBULIN
Metode : Nonne Apelt
Prinsip: Protein dalam suasana asam akan membentuk endapan
atau gumpalan berbentuk seperti cincin. Makin tnggi kadarnya
maka cincin yang terbentuk makin tebal.
Reagen : Larutan amonium sulfat jenih (amonium sulfat 80
g+akuades 100 ml, disaring).
Analitik :
1. Tabung reaksi diisi dengan amonium sulfat jenuh sebanyak 1ml
2. Ditambahkan secara hati-hati cairan otak sebanyak 1-2 ml
melalui dinding tabung sehingga terbentuk 2 lapisan
3. Diiamkan selama 3 menit . Amati batas kedua larutan.
Post analitik
(-) Tidak ada cincin
(+1) : cincin putih bila dikocok menghilang dan cairan jernih
(+2): cincin putih bila dikocok menyebabkan cairan sedikit keruh
(+3) : cincin putih bila dikocok menyebabkan cairan tampak
seperti awan
(+4) : cincin putih bila dikocok menyebabkan cairan sangat keruH
Tes ini lebih bermakna daripada Pandy karena dalam keadaan
normal hasilnya akan negatif. (tidak ada kekeruhan pada batas
cairan).
KIMIAWI UNTUK MELIHAT ALBUMIN
• Metode Asam asetat 10%, agar
mendekati ke titik isoelektrik protein dan
dilakukan pemanasan agar terdenaturasi,
presipitasi jika ada protein dalam CSS.
• Prinsip : Adanya albumin dalam CSS jika
muncul kekeruhan.
• Analitik : Kocok isi tabung percobaan
globulin, kemudian saring filtratnya
diasamkan dg menambahkan satu tetes
asam asetat 10% kemudian didihkan.
• P
KIMIAWI UNTUK MELIHAT ALBUMIN & GLOBULIN

• Metode : PANDY --> dikerjalan di bedside.samping


tempat tidur pasien.
• REAGEN : Larutan Fenol jemuh dalam air (fenolum
liquefaktum 10 ml +akuades 90 ml)
• Analitik :
1. Masukkan 1 ml reagen Pandy pada tabung
2. Tabung ditarung di depan latar belakan warna hitam
Teteskan 3 tetes CSS dengan perlahan tetes demi tetes
mengggunakan pipet tetes
3 Amati Perubahan Reagen Setiap Penambahan dan dibaca.
Post analitik
+1 : keruh jelas (<50-100 mg%)
+2 : keruh seperti awan (kurang lebih 100-300 mg%)
+3 : keruh seperti awan besar (kurang lebih 300-500 mg%)
+4: sangat keruh SEPERTI SUSU (>500mg%).
KADAR GLUKOSA : sempel harus segar : 0,1 ml
atau sesuai prosedur yg dipakai
• Kasus Meningitis kadar glukosa CSS • Kadar CSS Normal :
menurun disebabkan karena glukosa secara umum lebih kurang
dimakan oleh bakteri, leukosit dan sel (1/2)/ 50-60% dari kadar
ganas--> INFLAMASI, PERDARAHAN glukosa plasma. atau 50-80
SUBARACHNOID, HIPOGLIKEMIA, mg/dl glukosa.
CHEMICAL MENINGITIS.
• Kadar <40 mg/dl pada
• Atau Kadar akan meningkat jika
kasus meningitis
hiperglikemia. (namun tidak >300
mg/dl). supuratif/tbc/fungi/tumor
• Metode : sama dengan metode yang • Kadar normal : infeksi
sering dipakai pada analisa glukosa virus, 50% meningitis
darah, perbedaanya adalah volume bakteri.
cairan otak 4 x lebih banyak.
NILAI NORMAL CSS
• pengecatan gram (melihat fungi
• GLUKOSA : 40-85 mg/dl /jamur) : normalnya negatif
• protein total : 15-45 mg/dl Candida albicans, Cryptococcus
• kultur : steril neoformans atau dengan pewarnaan
menggunakan tinta india yaitu 1 tetes
• bj : 1,006-1,009 tinta dan 1 tetes CSS , tutup dengan
• warna : jernih/tidak berwarna gelas penutup.
• hitung jenis : limfosit 70%; • serologis : skrining sifilis (tes
monosit dan makrofag 30% VDRL)/Venereal Disease Research
sel lain ≤2% Laboratory): negatif. hasil akan (+)
• laktat <35 mg/dl jika sifilis aktif dan (-) jika pada
sifilis yang diobati / tidak terinveksi
Treponema Pallidum →tes non
spesifik maka harus dikonfirmasi
dg tes spesifik.
• tes fluoresent treponemal antibody
absorption (FTA-ABS) (+) pada
sifilis aktif/yg diobati.
BU DEVI ...
TERIMA KASIH
Reduksi urin
• Negatif (-) : biru atau hijau jernih
• Positif (+) 1 : keruh, hijau agak
kuning (0,5 – 1% glukose)
• Positif (++) 2 : kuning kehijauan
dengan endapan (1 – 1,5%
glukose)
• Positif (+++) 3 : kuning
kemerahan dengan endapan (2 –
3,2% glukose)
• Positif (++++) 4 : merah jingga
sampai merah bata (> 3,5%
glukose)
protein urin
• Negatif : tetap jernih
• Positif (+) 1 : terlihat kekeruhan
yang minimal 0,01-0,05 gr%
• Positif (++) 2 : kekeruhan nyata
dengan butir-butir halus 0,05-0,2
gr%
• Positif (+++) 3 : terlihat
gumpalan-gumpalan nyata 0,2-
0,5 gr%
• Positif (++++) 4 : gumpalan-
gumpalan besar atau membeku
lebih dari 0,5 gr%
menghitung jumlah sperma

Anda mungkin juga menyukai