Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK PENGGANTI PRAKTIKUM URINALISA & CAIRAN TUBUH

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Urinalisa dan Cairan Tubuh

Dosen Pengampu : Devi Etivia Purlinda, S.ST., M.Si.

Disusun oleh :

Kelompok 2

Nama Anggota :

1) Rafli Akbar Ismail (P1337434119068)


2) Dhiya Syifa Rahmadani (P1337434119054)
3) Eka Mukti Wijayanti (P1337434119076)
4) Nurhaliza Suid (P1337434119071)

5) Felina Dwi Pasari (P1337434119081)


6) Atiya Rahmatika (P1337434119084)
7) Ervina AyuIstiqomah (P1337434119099)
8) Kintan Yaumi LQ (P1337434119105)
DIII TLM Reg B Tk.2

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2020/2021
PEMERIKSAAN CAIRAN SEREBROSPINAL

Link video : https://youtu.be/KSCFYLUJc7U

Proses masuknya cairan serebrospinal :

1) Pengumpulan sampel
2) Penyimpanan
3) Pengangkutan cairan
4) Pemeriksaan kasar
5) Penghitungan sel csf

Tujuan Pemeriksaan : cairan serebrospinal untuk diagnosis kelainan CNS

Sample yang digunakan :

1) lumbar
2) cisternal
3) tusukan serviks lateral
4) ventricular cannulas or shunts

Pengumpulan, penyimpanan, dan pengangkutan sampel CSS

1) tabung 1 : biokimia
2) tabgung 2 : mikrobiologi
3) tabung 3 : jumlah sel
4) tabung 4 : sitology
5) tabung 3 : keran traumatis
6) mikrobiologi : tidak pernah menggunakan tabung 1

Saran: 12 ml CSF dipartisi menjadi tiga sampai empat tabung steril

Rekomendasi mengenai partisi CSF dan tempat penyimpanan bahwa 12 ml CSF harus
dibagi menjadi 3-4 tabung steril (CSF tidak dibiarkan mengendap sebelum partisi ). Stabilitas
sampel CSF harus segera dianalisis setelah pengumpulan, stabilitas sampel CSF bervariasi
tergantung pada prosedur yang memerintahkan, sampel CSF pada analisis hematologi harus
dilakukan dalam waktu 1 jam setelah aspirasi karena jika lebih maka akan cepat lisis, cairan
sel darah merah dan sel darah putih memiliki stabilitas terbatas dalam CSF karena CSF
bersifat hipertonik, jumlah dan jenis sel sangat penting dipresentasikan untuk mendiagnosis
meningitis serta mendeteksi adanya leukemia SPP, sampel CSF pada hematologi baiknya di
suhu kamar, Refrigerator (pendinginan) tidak dianjurkan untuk specimen kultur, organism
seperti Haemophilus influenza dan Neisseria meningitides juga tidak bertahan hidup pada
suhu pendingin, simpan 3-4 ml sampel CSF pada di suhu 4 oC untuk penyelidikan umum
seperti adanya bakteri dan jamur, pengujian anti body, rekasipolimerasi (PCR), dan
mendeteksi adanya antigen.

Bila ada peningkatan jumlah sel koagulan bisa terjadi penggumpalan. Hal tersebut
bisa ditemukan jika kandungan protein dalam cairan serebrospinal sangat tinggi,
penggumpalan juga mungkin terjadi ketika dalam kondisi trap traumatis. Ross Lee CSF
berdarah itu mungkin membedakan apakah adanya darah karena perdarahan sub arachnoid
atau prosedur kerantraumatis. Untuk itu peralatan hitung sel CSF diperlukan. Prosedur
kerantraumatis untuk peralatan hitung sel CSF diperlukan slide mikroskopis (objek glass),
bilik hitung (Neubauer Chamber), Centrifuge, dan pewarna Leishman.

Jumlah total cairan specimen secara menyeluruh dengan inverse lembut setidaknya
10x. Gunakan pipet untuk mentransfer cairan yang tidak diencerkan ke bilik hitung
hemositometer. Kedua sisi ruangan dengan menggunakan teknik yang tepat memungkinkan
sel untuk melakukannya, atur focus dibawah daya rendah (perbesaran 10x) sesuaikan
kondensor dan diafragma agar maksimal. Setelah itu alihkan keperbesaran 40x dan sesuaikan
jika perlu dan untuk ke sampel murni biasanya semua sembilan kotak dihitung, rata – rata
hasil dari kedua sisi ruang. Perlunya mengencerkan CSF dan jumlah kotak yang dilawan
tergantung pada seluleritas specimen, penyesuaian dalam prosedur harus dilakukan sesuai
dengan WBC dan RBC. Harus dihitung jika pengenceran diperlukan saline isotonic dapat
digunakan karena mempertahankan baik WBC dan RBC pengencerah1 : 1 biasanya sudah
cukup.

Bekuan bisa ditemukan pada kondisi traumatik.

Perdarahan banyak pada CSF bisa dibedakan karena hemoragik sub arachnoid atau karena
traumatik.

Prosedur Hitung Sel

Alat dan Bahan

Bilik hitung, kaca objek, pewarna leishman, dan sentrifus


Cara Kerja:

1. Menghomogenkan spesimen secara pelan selama 10x

2. Memipet spesimen yang tidak diencerkan ke bilik hitung

3. Tunggu hingga mengendap

4. Atur di perbesaran 10x untuk melihat lapang pandang

5. Atur di perbesaran 40x

6. Pada sampel yang tidak diencerkan, perhitungan dengan 9 kotak lalu dijumlah dan dirata-
rata hasilnya.

Jika pengencer diperlukan, garam isotonic bisa digunakan untuk mengawetkan WBC
dan RBC. Pengenceran1 : 1 biasanya cukup untuk menghitung jumlah sel. Jika hitungannya
sangat tinggi ketika pengenceran WBC, penggunaan larutan Turks bisa dilakukan. RBC dan
WBC dihitung secara terpisah.

Perlu diperhatikan untuk memeriksa apakah sel darah merah mengalami krenasi atau
tidak. Dalam perdarahan subarakanoid, sel krenasi terlihat seperti sel darah merah yang
tampak normal akibat terkena traumatis. Juga dimungkinkan untuk membedakan antara
neutrofil dan limfosit serta menentukan persentase masing-masing jenis.

“Catatan : Kebutuhan untuk mengencerkan CSF danjumlah kotak yang dihitung tergantung
pada sel spesimen. Penyesuaian dalam prosedur dibuat sesuai, baik WBC dan RBC harus
dihitung.”

Perhitungan :

Sel / μl =

=
Keterangan :
 9 = area dihitung
 N = jumlahsel
 = faktorkedalaman
 1 = pengenceran

Pembeda perhitungan jumlah WBC :


 Putar sampel dengan kecepatan 1500 rpm selama 1 menit
 Buang supernatant
 Menahan kembali sedimen dalam larutan yang tersedia
 Buat hapusan dari sedimen
 Tambahkan pewarna Romanowsky (seperti pewarna Leishman)
 Diamkan selama 1 menit

Hitung Diferensial Leukosit

 Membuat apusan
 Tambahkan pewarna Romanowsky (pewarna Leishman)
 Biarkan dengan posisi berdiri selama 1 menit
 Encerkan dengan buffer pH 6,8
 Diamkan selama 3 menit
 Setelah kering, amati preparat di bawah mikroskop
 Hitung diferensial leukosit
 Uji jaminan kualitas oleh dua orang dan analisis laporan dilakukan secara berkala.

Gangguan/Kesalahan

 Homogenisasi yang tidaktepatsebelumpemeriksaan


 Sentrifugasi yang tidaktepat
 Gelembung udara
 Waktu pemeriksaan melebihi 20 menit akan mengakibatkan disintegrasi sel(sel rusak)
 Pewarnaan debris
Biokimia

Glukosa dan protein CSF

Kadar glukosa dan protein diukurseperti yang dilakukan dalam sampel serum, mencari
instruksi khusus dari produsen mengenai pemrograman atau kolaborator.

Protein CSF

 Kadar Normal : 14 – 45 mg/dL


 Diperolehdari plasma

Hasil dicatat dalam minigram per desiliter dari pada gram per desiliter seperti dalam
penetapan kadar protein serum.

Glukosa CSF

 Kadar Normal : 40 – 80 mg/dL

Nilai Rujukan Pemeriksaan CSF

Warna :jernih dan tidak berwarna

Tekanan pembukaan CSF tidak berwarna 50-175 mm H2O, berat jenis 1,006-1,009,
glukosa 40-80 mg/dl, total protein 15-45 mg/dl, leukosit 0-5 mikroliter pada orang dewasa
dan anak-anak, bayi baru lahir >30 mikroliter. Hitungan diferensial 60-80% limfosit hingga
30% monosit dan makrofag sel lain, 2% sel lain atau kurang motorik. Situs dan makrofag
agak lebih tinggi pada pewarnaan gram negatif. Biakan Sifilis harus steril, serologi darah
merah harus negatif, jumlah sel biasanya tidak ada sel darah merah di CSF kecuali jarum
melewati pembuluh darah dalam perjalanan ke CSF.

Anda mungkin juga menyukai