IMUNOHEMATOLOGI
“ PENCUCIAN SEL DARAH MERAH PEKAT “
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
1804034084
VI D
JAKARTA
2020
PRAKTIKUM “ PENCUCIAN SEL DARAH MERAH PEKAT “
Prinsip : Dengan penambahan larutan saline dan pemutaran maka akan menghasilkan sel darah merah
yang bebas dari protein atau globulin
Tujuan : Untuk mendapatkan sel darah merah pekat yang telah dicuci sehingga bebas dari protein atau
globulin
Peralatan : 1. Centrifuge
2. Labu semprot
3. Tabung reaksi
4. Pipet pasteur
5. Rak tabung
6. Parafilm
Hasil Pemutaran : Sel darah merah pekat yang telah dicuci ( 100 % )
Judul praktikum : Pencucian Sel Eritrosit Pekat
: Agatha
Identitas
Nama Pasien Fransisca : Perempuan
Nama :…………………………………..
: 22 Tahun Jenis Kelamin ::
………………………
Tanggal : 26-05-2020 :/12.00
Jum’at– 12.30
Usia: ……………….
……… Waktu pengambilan darah
………
………
Hasil Praktikum :
………
…… Setelah sel darah merah pekat ditambahkan dengan saline ( NaCl
0,9%) serta disentrifugasi maka akan terbentuk 2 lapisan yaitu,
supernatan (bagian atas) dan sel darah merah pekat (100%) (bagian
dasar tabung). Pencucian dilakukan 2x ( sesuai kebutuhan) dan
supernatannya dibuang.
Pembahasan :
Pencucian sel darah merah bertujuan untuk mendapatkan sel darah merah yang
bebas dari protein atau globulin yang dapat mengganggu sejumlah pemeriksaan
serologi. Selain plasma atau serum, komponen darah yang lain juga digunakan
dalam penentuan golongan darah. Komponen darah tersebut adalah sel darah merah
(eritrosit). Sel darah merah (eritrosit) merupakan sel darah yang berbentuk cakram
kecil bikonkaf yang cekung pada kedua sisinya. Pada permukaan eritrosit ini
terdapat suatu factor yang dapat digunakan untuk menentukan golongan darah.
Faktor ini disebut dengan antigen (aglutinogen). Sel darah merah yang digunakan
adalah sel darah merah yang berasal dari pemisahan sel darah merah dengan
plasma. Hal ini dikeranakan dalam pembuatan plasma sel-sel darah yang tepisah
masih dalam keadaan yang utuh. Namun sebelum digunakan dalam pembuatan
suspense darah merah dalam penentuan golongan darah, sel-sel darah merah ini,
harus dicuci terlebih dahulu, pencucian ini bertujuan untuk mendapatkan sel darah
merah pekat yang bebas dari sisa-sisa plasma dan untuk menghilangkan agglutinine
atau antibody.
Adanya agglutinine ini tentu dapat mengganggu proses penentuan golongan darah.
Pencucian dilakukan dengan menggunakan larutan saline 0,9% atau NaCl 0,9
%. Konsentrasi larutan saline (NaCl 0,9%) ini digunakan karena memiliki
osmolaritas yang sama dengan sel-darah merah. Dengan kata lain larutan ini
isotonis dengan sel darah merah. Sehingga sel darah merah yang dicuci masih
memiliki morfologi yang sama dan tidak mengalami lisis atau krenasi karena
pencucian. Proses pencucian dilakukan dengan menambahkan larutan saline (NaCl)
kedalam sel darah merah pekat sebanyak 4 - 4,5 mL atau sampai ¾ volume tabung.
Sel darah merah dengan larutan saline kemudian dihomogenkan dengan cara
mengocok dengan menggunakan pipet Pasteur sehingga tercampur rata. Untuk
memisahkan sel-sel darah yang telah tercuci dengan larutan pencucinya makan
dilakukan centrifugasi pada kecepatan 3000rpm selama 1 sampai 3 menit atau
1500rpm selama 1,5 menit. Tergantung alat centrifuge yang digunakan. Dari
centrifugasi sel-sel darah merah yang telah tercuci akan mengendap pada dasar
tabung dan cairan supernatannya yang merupakan larutan pencuci atau saline
berada pada bagian atas. Seperti pemisahan sel darah dengan plasma, cairan
supernatannya dipipet dengan pipet Pasteur secara hati-hati agar sel-sel darah tidak
bercampur dengan larutan saline.
Kesimpulan :
2. Jasin, Maskoeri. 1989. Biologi Umum, untuk perguruan tinggi. Surabaya : Bina Pustaka Tama.
3. Wirasuta, Made Agus Gelgel. 2008. Analisis Toksikologi Forensik Dan Interpretasi Temuan
Analisis.
..............................................................................................................................................