Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM ANALISIS PANGAN

ANALISIS BRILIANT BLUE PADA PERMEN JELLY ANEKA RASA

DOSEN PEMBIMBING :
apt. Dra. Hurip Budi Riyanti, M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9 (7C)
1. Hilyah Masfufah 1804034068
2. Riski Nabillah Putri 1804034084

D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2021
Hari/Tanggal : Rabu, 8 Desember 2021

Prinsip : Penyerapan zat warna contoh benang wol dalam suasana asam dengan
pemanasan dilanjutkan dengan pelarutan benang wol yang telah berwarna

Metode : Kromatografi kertas menggunakan benang wol

Pustaka : SNI 01-2895-1992

Alat dan Bahan :


a. Alat :
- Gelas piala 10 ml, 100 m|,250 ml
- Pengaduk kaca
- Kertas saring
- Bejana kromotografi
- Penangas air
- Benang wol bebas lemak
- Kertas saring biasa
- Kertas saring whatman
b. Bahan :
- Permen jelly aneka rasa
- Bahan pembanding eritrosin
- Larutan HCL 10%
- Larutan NH4OH 10%
- Aquades
c. Pereaksi :
- Asam asetat glasial
- Larutan asam asetat 6%
- Ammonia NH4OH, Bj. 0,88
- Larutan baku zat warna makanan
- Larutan elusi (butanol)

Prosedur Kerja :
1. Persiapan benang wol bebas lemak Ekstrak / rendah benang wol dengan eter atau
petroleum
2. Penarikan warna dengan benang wol
3. Dimasukkan sampel (permen jelly aneka rasa) sebanyak 2 gr ke dalam beaker glass,
diencerkan dengan aquades, diasamkan dengan HCL 10% hingga terendam
4. Dimasukkan benang wol secukupnya kedalam contoh yang sudah dipersiapkan.
Dipanaskan diatas api sambil diaduk - aduk selama 10 menit. Diambil benang wol,
dicuci berulang - ulang dengan air hingga bersih.
5. Dimasukkan benang wol ke dalam beaker glass. Lalu ditambahkan larutan amonia
encer dipanaskan di atas hot plate hingga zat warna pada benang wol luntur. Diambil
benang wolnya, disaring larutan berwarna tersebut dan pekatkan
6. Pekatan ditotolkan pada kertas kromotografi, juga totolkan zat warna pembanding
yang cocok (maksudnya: jika larutan pekatan berwarna merah gunakan zat warna
pernbanding merah).
7. Dimasukkan kertas tersebut kedalam bejana kronotografi yang terlebih dahulu sudah
dijenuhkan dengan uap elusi
8. Dibandingkan Rf bercak contoh dengan Rf bercak standar

Hasil =

9,7
Rf = 12
= 0,80

hRf = 0.80 x 100


= 80

𝑅𝑓 sampel = 0,80
hRf baku sampel = 80

Pembahasan =
Dalam mengindentifikasi zat pewarna sintesis pada sampel permen jelly aneka
rasa digunakan larutan baku briliant blue dengan Rf = 0,80. Dari hasil analisa di atas
dapat disimpulkan bahwa pewarna yang terdapat pada sampel (permen jelly aneka rasa)
mengandung pewarna Eritrosin karena jarak Rf2 pada sampel (permen jelly aneka rasa)
mendekati Rf baku Eritrosin, yang sesuai dengan aturan penggunaan zat pewarna
sintesis makanan dan minuman yang ada di Indonesia dan telah ditetapkan oleh SK
Menteri Kesehatan RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88, bahwa makanan yang
menggunakan bahan tambahan makanan yang tidak sesuai dengan ketentuan
mempunyai pengaruh langsung terhadap derajat kesehatan masyarakat dan masyarakat
perlu dilindungi dari makanan yang menggunakan bahan tambahan makanan yang tidak
memenuhi persyaratan kesehatan yang terlihat dalam lampiran. Oleh sebab itu permen
jelly aneka rasa sudah layak dikonsumsi oleh konsumen.
Zat pewarna sintetis digunakan dalam produk makanan dan minuman agar dapat
memberi warna yang menarik pada makan dan minuman tersebut, sehingga menjadi
daya tarik bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. Pada prinsipnya penyerapan
zat warna sampel benang wol dalam suasana asam dengan pemanasan, dilanjutkan
dengan pelarutan benang wol yang telah berwarna dalam ammonia, kemudian
dilanjutkan dengan pemekatan dan penotolan pada kertas saring dengan jarak tertentu.
Dilakukan pengelusian dengan eluen (isobutanol : etanol : air) dengan perbandingan (3 :
2 : 2). Penambahan air terhadap pelarut yang menyebabkan senyawa-senyawa tersebut
bergerak, isobutanol bukan pelarut asam-asam amino jika tidak dijenuhkan dengan air,
etanol yaitu untuk menaikkan kelarutan dari asam-asam amino, ketiga pelarut ini adalah
baik untuk pemisahan asam-asam amino.

Kesimpulan :
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan hasil yaitu, 𝑅𝑓
sampel 0,80 dan hRf baku sampel 80. Zat pewarna sintetis dalam permen jelly aneka
rasa sudah sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88,
sehingga sudah layak dikonsumsi oleh konsumen.

Daftar Pustaka :
- SNI 01-2895-1992, Cara Uji Pewarna Tambahan Makanan. Badan Standardisasi
Nasional
- Hasmil, Amalia. 2018. Identifikasi Zat Pewarna Sintetis Pada Permen Jelly Aneka
Rasa Dengan Metode Kromatografi Kertas. Medan: Universitas Sumatera Utara
- Cahyadi, S,. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Cetakan
Pertama . PT. Bumi Aksara. Jakarta . 53-55 ; 60-64

Anda mungkin juga menyukai