Anda di halaman 1dari 18

MODUL PRAKTIKUM

ANALISA OBAT TRADISIONAL II

PENYUSUN :
TIM PENYUSUN

PRODI DIII ANALISIS FARMASI DAN MAKANAN


JURUSAN ANALISIS FARMASI DAN MAKANAN
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
PRAKTIKUM 1, 2
PENGENALAN ALAT DAN REAGEN
Tujuan
Mahasiswa mampu mengenal alat yang digunakan dalam praktikum dan mampu membuat
reagen praktikum

Metode
1. Mengenal alat yang digunakan dalam praktikum
Menggambar alat yang digunakan dalam praktikum beserta penjelasan fungsinya
2. Membuat reagen
Membuat daftar reagen yang digunakan dalam praktikum beserta cara pembuatannya
Membuat beberapa reagen

Pengenalan Alat
Carilah alat yang digunakan di laboratorium dan tuliskan fungsinya

Nama Alat Gambar Fungsi

Reagen
Carilah reagen yang digunakan pada praktikum Analisa Obat Tradisional dan cara pembuatannya
Nama Reagen Cara Pembuatan Cara Penyimpanan

Referensi
Mulyono. 2015. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta. Bumi Aksara.
PRAKTIKUM 3
PREPARASI SAMPEL OBAT TRADISIONAL

Tujuan
Mengetahui teknik preparasi sampel
Metode
Preparasi sampel adalah proses persiapan sampel agar layak untuk di uji dilaboratorium. Langkah
umum dari analisis sampel suatu produk obat diuraikan pada gambar dibawah. Batch produk obat
dapat terdiri dari ratusan hingga jutaan unit dosis individual. Sample representative dari bacth harus
diambil untuk digunakan dalam pengujian.
Langkah umum untuk preparasi dan analisis sampel.
a. Preparasi sampel dapat mencakup salah satu dari langkah-langkah berikut :
disintegrasi/disperse, pengurangan ukuran partikel (mis. penggilingan milling, penggilingan
grinding, homogenisasi) ekstrasi dan pelarutan analit yang diminati, derivatisasi, konsentrasi.
Pembersihan (mis. menghapus gangguan) dan klarifikasi 9mis. penyaringan untuk
mengilangkan bahan yang tidak larut.
b. Metode analisis meliputi kromatografi, spektroskopi, titrasi dll.
Proses umum yang terlibat dalam persiapan sampel dan bentuk sediaan adalah :
1. Larutan   
2. Powder atau suspense dan
3. bentuk sediaan padat
Langkah tambahan seperti derivitisasi, konsentrasi atau pembersihan sampel juga mungkin
diperlukan sebelum analisis.
Tujuan preparasi disini yaitu untuk menyiapkan suatu zat yang akan dianalisis di
laboratorium. Hal ini karena dalam analisis kimia ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
sebelum sampel tersebut diuji, antara lain ukuran sampel harus sekian mesh atau mikrometer
ataupun sampel harus terlebih dahulu dihomogenkan. Jadi, sampel yang akan di analisa harus
memiliki ukuran yang sesuai dengan standar yang menjadi metode Analisa tersebut, sehingga
menjadi akurat dan presisi.
Dalam pengerjaan preparasi sampel dan analisa sediaan obat, salah satu hal yang sangat
menentukan adalah ketersediaan alat-alat. Sediaan obat atau sampel secara umum tidak dapat
dianalisis secara langsung, untuk beberapa sampel perlu dilakukan homogenisasi,
penggilingan sehingga menjadi serbuk, ekstaksi, karektristik suhu dari sampel ataupun suhu
dalam ruangan pengujian.
PRAKTIKUM 4
TEKNIK ANALISIS PADA SEDIAAN OBAT TRADISIONAL

Tujuan
Mengetahui teknik analisis pada sediaan obat tradisional
Alat dan Bahan
Alat alat gelas
Piknometer
Viskometer
pH meter
Obyek glass
Kertas saring

Bahan :
Sampel sirup OT
Sampel salep OT
Indikator PP
Akuades

Metode
Sediaan Cair
1. Pemeriksaan Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis yang dilakukan meliputi pengamatan bentuk, konsistensi, warna, rasa
serta bau dari sampel
2. Penentuan Bobot Jenis
Bobot jenis dari sampel ditententukan dengan menggunakan piknometer.
Piknometer kosong ditimbang lalu disi dengan akuades, ditimbang kembali, diperoleh masa air
sehingga dapat dihitung massa jenis air. Piknometer kemudian diisi dengan sampel, ditimbang,
diperoleh massa sampel, kemudian bobot jenis dihitung.
3. Penentuan pH
Pengukuran pH dilakukan dengan mencelupkan elektroda dari pH-meter digital ke dalam
sampel, yang sebelumnya telah dikalibrasi pada larutan buffer, kemudian pH-meter dinyalakan
dan ditunggu sampai layar pada pH-meter menunjukkan angka yang stabil.
4. Penentuan Viskositas
Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan viscometer Brookfield Model RV
dengan kecepatan geser dan nomor spindel yang sesuai, kemudian hasil pembacaan dikalikan
dengan faktor pencari.
Sediaan Semi Padat
1. Uji homogenitas
Timbang 0,5 g salep kemudian oleskan pada kaca obyek lalu tutup obyek glass. Amati
2. Uji pH
0,5 g salep dilarutkan dalam 30 mL akuades kemudian ukur pH menggunakan pH meter
3. Uji proteksi (gunakan indikator pp)
4. Uji daya sebar
0,5 gram salep letakkan pada kaca kemudian tutup dengan kaca penutup. Diukur diameter
sediaan yang menyebar dengan mengambil rata rata diameter dari beberapa sisi. Ditambahkan
beban tambahan sebesar 150 gram, diamkan selama 1 menit dan catat diameter salep yang
menyebar. Amati perubahan diameter setiap 1 menit selama 10 menit (atau ketika diameter
sudah konstan)
5. Uji daya lekat
Salep diletakkan secukupnya di atas gelas obyek dan tutup dengan gelas obyek lainnya.
Tambahkan beban 1000 gram selama 5 menit. Setelah 5 menit beban diturunkan dan catat
waktunya hingga kedua gelas obyek ini terlepas.
PRAKTIKUM 5
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
Tujuan
Mengetahui prinsip KLT

Metode

Diskusi
Jelaskan prinsip KLT!

Referensi
Rohman, A. 2009. Kromatografi untuk Analisis Obat. Yogyakarta : Graha Ilmu
PRAKTIKUM 5
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS - DENSITOMETRI
Tujuan
Mengetahui prinsip KLT - Densitometri

Metode

Diskusi
Jelaskan prinsip KLT – Densitometri!

Referensi
Rohman, A. 2009. Kromatografi untuk Analisis Obat. Yogyakarta: Graha Ilmu
PRAKTIKUM 7
SPEKTROFOTOMETER
Tujuan
Mengetahui prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis
Metode

Diskusi
Jelaskan prinsip spektrofotometri UV-Vis

Referensi
Sastrohamidjojo, H., 2018. Dasar-Dasar Spektroskopi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
PRAKTIKUM 8
ANALISIS FENOL

Tujuan
1. Menganalisis kualitatif senyawa fenol dalam sediaan obat tradisional
2. Menganalisis kuantitatif senyawa fenol dalam sediaan obat tradisional
Alat dan Bahan
Alat :
Alat – alat gelas
Bahan
- Sampel obat tradisional
- HCl 2M
- Eter
- Reagen Folin ciocalteau
- Lempeng silika gel 60 F254
- Toluen pa
- Etil asetat pa
- Larutan etil p-metoksiinamat (dalam metanol)
- Asam galat
- Aquades
- Na Karbonat 15%
- Aluminium Foil
- Kertas saring
Metode
Kualitatif
1. Pembuatan larutan uji
Sampel OT serbuk 2 g dalam Erlenmeyer ditambahkan 10 mL HCl 2M, dipanaskan di
atas penangas air selama 30 menit. Setelah disaring, kemudian filtrate tadi dimasukkan
dalam corong pisah. Ampas kemudian disaring lagi dengan metode dan pelarut yang
sama. Filtrat dicampur, ditambah dengan 20 mL eter digojok kuat2 dan biarkan beberapa
saat hingga terbentuk 2 lapisan. Lapisan larutan eter dipisahkan kemudian diuapkan
hingga sisa sekitar 5 mL.
2. Reaksi Warna
1 mL larutan uji ditambah pereaksi Folin ciocalteau dipanaskan sebentar di atas penangas
air. Amati warna yang terbentuk
3. KLT
Fase diam : Lempeng silika gel 60 F254
Fase gerak : Toluen : etil asetat (95 : 5)
Larutan pembanding : larutan etil p-metoksisinamat dalam metanol Analsisis Hasil :
Pengamatan dibawah sinar UV 254, hitung nilai Rf
Kuantitatif
1. Preparasi sampel : serbuk sampel 2 g dalam Erlenmeyer ditambahkan 10 mL HCl 2 M,
dipanaskan di atas penangas air selama 30 menit. Saring, filtrate kemudian dimasukkan ke
dalam corong pisah. Ampas disaring lagi dengan metode dan pelarut yang sama. Filtrate
kemudian dicampur dan ditambahkan 20 mL eter gojok kuat dan diamkan beberapa saat sampai
terpisah 2 larutan. Larutan eter kemudian dipisahkan kemudian diuapkan hingga sekitar 5 mL.
2. Pembuatan larutan induk asam galat
Ditimbang seksama 10 mg asam galat, dilarutkan dalam akuades hingga tanda batas dengan
labu takar 100 mL
3. Pembuatan larutan baku asam galat
Larutan dibuat dalam berbagai konsentrasi (1,2,3,4,5,6 ppm).
Larutan baku (masing masing 1,0 mL) dimasukkan dalam labu takar 10 mL, tambahkan
500 mikroL pereaksi FC dan 2 mL larutan natrium karbonat 15%, campur secara perlahan
hingga tercampur sempurna. Tambahkan akuades hingga tanda batas. Larutan kemudian
dipindahkan ke dalam tabung reaksi dan ditutup dengan aluminium foil kemudian panaskan di
atas penangas air suhu 50 oC selama 5 menit. Didinginkan kemudian diukur absorbansinya pada
panjang gelombang 756 nm. Persamaan regres diperoleh dari data konsentrasi dengan absorban
sehingga diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
4. Pengujian
Larutan sampel diperlakukan seperti langkah pada butir 3.
Hitung kadar fenol total.
PRAKTIKUM 9
ANALISIS FLAVONOID
Tujuan
1. Menganalisis kualitatif senyawa flavonoid dalam sediaan obat tradisional
2. Menganalisis kuantitatif senyawa flavonoid dalam sediaan obat tradisional
Alat dan Bahan
Alat :
- Alat gelas
- Bejana KLT
Bahan :
- Sampel Obat Tradisional
- Lempeng silika gel 60 F254
- Diklormetan
- Metanol
- Kloroform
- Logam Mg
- Serbuk Seng asam klorida
- HCl pekat
- Amonium klorida
- Toluen
- Aseton
- Larutan sitroborat

Metode
Kualitatif
1. Reaksi warna
Sampel OT serbuk 2 g digojog dengan 30 mL diklormetan selama 15 menit, lalu disaring. Filtrat
diuapkan hingga kering. Residu dilarutkan dalam 1-2 mL metanol 50%, kemudian ditambahkan
sedikit logam magnesium atau serbuk seng dan 5-6 tetes HCl pekat (penambahan hati hati dalam
almari asam), panaskan sebentar di atas penangas air dan amati warna yang timbul.
2. Uji KLT
Bahan uji : serbuk 2 g tambah 10 mL metanol, panaskan di atas penangas air selama
15 menit, lalu disaring. Filtrat diuapkan hingga kental.
Fase diam : lempeng silika gel 60 F254
Fase gerak : toluene : aseton (1:1)
Larutan deteksi : (1) 5% aluminium klorida dalam metanol,
(2) larutan sitroborat (pengamatan dengan pemanasan)
Analisis : diamati pada sinar tampak dan sinar UV 366 nm sebelum dan sesudah perlakuan. Nilai
Rf noda dihitung dan warna yang timbul dicatat.
Kuantitatif
1. Preparasi sampel
Sampel OT 5 g serbuk dimasukkan ke dalam Erlenmeyer tambahkan 15 mL metanol, panaskan
10 menit di atas penangas air. Setelah dingin, larutan disaring. Dibuat campuran 0,1 mL AlCl 3
10% dan 0,1 mL natrium asetat 1M dan 2,8 mL akuades, Campuran ini dimasukkan ke dalam
ekstrak metanol dan biarkan bereaksi selama 30 menit pada suhu ruang.
2. Pembutan larutan baku pembanding
Kuersetin baku ditimbang 25 mg dengan seksama dan dilarutkan dalam metanol sehingga
didapatkan kadar larutan induk 1 mg/mL. Berbagai konsentrasi larutan kuersetin (100,
80,60,40,20,10 mikrogram/mL) diambil 2 mL dan tambahkan pereaksi 0,1 mL AlCl3 10%, 0,1
mL natrium asetat 1M dan 2,8 mL akuades. Selanjutnya larutan digojog dengan baik dan
biarkan bereaksi selama 30 menit pada suhu ruangan, ukur absorbansinya pada panjang
gelombang 425 nm.
3. Pengujian
Larutan sampel diukur panjang gelombang 425 nm. Hitung kadar flavonoid total
PRAKTIKUM 10
ANALISIS ALKALOID

Tujuan
Menganalisis kualitatif senyawa alkaloid dalam sediaan obat tradisional
Alat dan Bahan
Alat:
Plat tetes/Tabung reaksi
Pipet tetes
Bahan:
Sampel OT
Etanol
Kertas saring
Dragendorf (K[BiI4])
Mayer (K2[HgI4])
Wagner (I/KI)
Metode
Kualitatif
1. Reaksi warna
Sampel OT serbuk 2 g dilarutkan dengan etanol 10 ml lalu saring.
Larutan deteksi : Dragendorf (K[BiI4])  hasil positif warna oranye
Mayer (K2[HgI4])  hasil positif warna kuning-putih
Wagner (I/KI)  hasil positif warna merah-coklat
2. Uji KLT
Bahan uji : serbuk 2 g tambah 10 mL etanol, panaskan di atas penangas air selama 15
menit, lalu disaring. Filtrat diuapkan hingga kental.
Fase diam : lempeng silika gel 60 F254
Fase gerak : diklormetan:metanol
Larutan deteksi : dragendorf + NaNO2
Analisis : diamati pada sinar tampak dan sinar UV 254 nm sebelum dan sesudah perlakuan. Nilai
Rf noda dihitung dan warna yang timbul dicatat.
PRAKTIKUM 11
ANALISIS TERPENOID
Tujuan
Menganalisis kualitatif senyawa triterpenoid dalam sediaan obat tradisional
Alat dan Bahan
Alat:
Plat tetes/Tabung reaksi
Pipet tetes
Bahan:
Sampel OT
Etanol
Methanol
Vanillin
Asam sulfat
Kertas saring
Plat KLT
diklormetan

Metode
Kualitatif
1. Reaksi warna
Sampel OT serbuk 2 g dilarutkan dengan etanol 10 ml, lalu saring. Tambahkan dengan larutan
vanilin asam sulfat, dipanaskan selama 15 menit. Hasil positif ditunjukkan dengan warna ungu.
2. Uji KLT
Bahan uji : serbuk 2 g tambah 10 mL etanol, panaskan di atas penangas air selama 15
menit, lalu disaring. Filtrat diuapkan hingga kental.
Fase diam : lempeng silika gel 60 F254
Fase gerak : diklormetan:metanol
Larutan deteksi : vanilin asam sulfat
Analisis : diamati pada sinar tampak dan sinar UV 254 nm sebelum dan sesudah perlakuan. Nilai
Rf noda dihitung dan warna yang timbul dicatat.
PRAKTIKUM 12
EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI

Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan analisis kualitatif senyawa minyak atsiri dalam sampel

Alat dan Bahan


Alat :
Alat gelas
Bejana KLT
Bahan :
Serbuk buah adas (Foeniculi Vulgaris Fructus)
Heksan/PE
Kalium permanganate
Vanillin-asam sulfat
Lempeng silika gel 60 F254
Kertas saring
Metilen klorida
Toluene
Etil asetat
Larutan 0,5 % vanillin asam sulfat-etanol (4:1)

Metode
1. Ekstraksi
Serbuk simplisia (5 g) disari menggunakan pelarut heksan/PE (30mL) di atas penangas air
selama 20-30 menit kemudian disaring. Filtrat yang diperoleh diuapkan secara vakum
sehingga diperoleh ekstrak agak kental
2. Reaksi warna
Ekstrak kental kemudian diidentifikasi menggunakan reagen kalium permanganate dan
vanillin-asam sulfat
3. Uji KLT
Serbuk simplisia (2g) disari menggunakan metilen klorida 20mL sambil digojog.
Kemudian disaring dengan cepat. Filtrat diuapkan hingga hampir kering, lalu residu
dilarutkan dalam 1-2 mL toluene
Larutan uji KLT
Fase diam : lempeng silika gel 60 F254
Fase gerak : Toluen : etil asetat (90:10)
Larutan deteksi : Larutan 0,5 % vanillin asam sulfat-etanol (4:1)
Analisis : Pengamatan dilakukan pada sinar UV 254 dan 366 nm tanpa perlakuan serta
sinar tampak setelah perlakuan. Nilai Rf dihitung dari tiap becak yang timbul.
PRAKTIKUM 13
EKSTRAKSI LIPID
Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan analisis kualitatif senyawa lipid dalam sampel
Alat dan Bahan
Alat:
Chamber
Batang pengaduk
Rotary evaporator
Bahan:
Serbuk Biji mengkudu
Heksan
Sodium sulfat

Metode
1. Ekstraksi
Serbuk biji mengkudu sebanyak 100 gr diekstraksi secara maserasi dengan
menggunakan heksana dengan perbandingan 1:10 selama 3 hari dengan
pengadukan. Setelah 3 hari ekstrak disaring, filtrate ditambah sodium sulfat
untuk mengurangi air yang tersisa. Setelah filtrasi, ekstrak dikeringkan dengan
rotary evaporator pada suhu 40C. lipid yang terekstrak ditimbang untuk
menentukan berat lipid total.
2. Hitung berat lipid total

Anda mungkin juga menyukai