Anda di halaman 1dari 10

Aspek Imunopatologi, Klinis dan

Gambaran Histopatologi Cutaneous


Lupus Erythematosus
Arisanty
Departemen Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran, Universitas
Indonesia : Jakarta
Pendahuluan
• Lupus merupakan penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem imun tubuh
yang bekerja dengan keliru. Dalam kondisi normal, sistem imun seharusnya
melindungi tubuh dari serangan infeksi virus atau bakteri.
• Sedangkan pada pengidap lupus, sistem imun justru menyerang jaringan dan organ
tubuh sendiri. Inflamasi yang disebabkan oleh lupus bisa menyerang berbagai bagian
tubuh, antara lain, Sel darah dan Paru-paru.
• Lupus kerap dijuluki sebagai penyakit seribu wajah karena kelihaiannya dalam meniru
gejala penyakit lain.
• Kesulitan diagnosis biasanya dapat menyebabkan langkah penanganan yang kurang
tepat.
• Penyakit ini dibedakan dalam beberapa jenis, salah satunya lupus eritematosus
sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE) dan Discoid Lupus Eritematosus (DLE)
Berikut beberapa penyebab dan jenis penyakit
Lupus
1. SLE
• Jenis lupus ini yang paling sering diidap masyarakat umum dan merupakan bahan utama pembahasan pada artikel.
• SLE dapat menyerang jaringan serta organ tubuh mana saja dengan tingkat gejala yang ringan sampai parah.
• Banyak yang hanya merasakan beberapa gejala ringan untuk waktu lama atau bahkan tidak sama sekali sebelum tiba-
tiba mengalami serangan yang parah. Timbulnya rasa nyeri dan lelah berkepanjangan merupakan salah satu gejala
ringan SLE. Oleh karena itu, pengidap SLE bisa merasa tertekan, depresi, dan cemas, meski hanya mengalami gejala
ringan.
2. Lupus Eritematosus Diskoid (discoid lupus erythematosus/DLE).
• DLE pada dasarnya hanya menyerang kulit. Namun, dampak yang ditimbulkan oleh lupus jenis ini mampu menyerang
jaringan dan organ tubuh lainnya. DLE umumnya bisa dikendalikan dengan menghindari paparan langsung sinar
matahari dan obat-obatan. Berikut beberapa gejala DLE: rambut rontok, pitak permanen, ruam merah dan bulat,
seperti sisik pada kulit yang terkadang akan menebal dan menjadi bekas luka.
3. Lupus Akibat Obat
• Efek samping obat pasti berbeda-beda pada tiap orang. Kira-kira ada lebih dari 100 jenis obat yang bisa menimbulkan
efek samping yang mirip dengan gejala lupus pada orang-orang tertentu.
Gambar Acute Cutaneous Lupus Erythematosus (ACLE)

ACLE lokal, terlihat eritema berbatas ACLE generalisata, terlihat plak eritema
tegas membentuk gambaran seperti berbatas tegas pada tangan bagian dorsal,
kupu-kupu dengan sedikit edema. jari dan sekitar kuku tanpa melibatkan area
sendi.
Tampak penebalan daerah membran basal, Tampak adanya infiltrat limfosit di sekitar folikel
perubahan vakuola, dan atropi epidermis. rambut (H&E).
Gambar Discoid Lupus Erythematosus (DLE)

Terlihat plak eritema di dahi dengan Adanya plak eritema pada daerah leher dan wajah,
hiperkeratosis dan folikel rambut yang berbatas tegas, bulat sampai oval dengan sedikit
menghilang pada laki-laki berumur 60 tahun indurasi. Beberapa plak memperlihatkan
Tampak follicular plugging. DLE memperlihatkan infiltrat di dermis superfisial
dan bagian dalam dengan aksentuasi perifolikuler
(H&E).
Tampak parakeratosis dan musin. Deposit C3 di daerah membran basemen
Kesimpulan
• CLE (cutaneous lupus erythematosus) memperlihatkan
gambaran mikroskopik histopatologi yang spesifik untuk lupus
eritematosus.
• Berdasarkan gambaran klinis, perubahan histopatologi,
kelainan laboratorium dan lamanya lesi CLE diklasifikasikan
menjadi acute cutaneous lupus erythematosus, subacute
cutaneous lupus erythematosus, dan chronic cutaneous lupus
erythematosus.
• Terapi CLE terdiri atas lokal dan sistemik, namun yang paling
penting mengevaluasi apakah ada lupus eritematosus sistemik
yang menyertainya karena prognosis CLE bergantung pada
aktivitas dan derajat keparahan SLE.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai