Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PANGAN

ANALISIS BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP)


(ANALISIS PEMANIS BUATAN)

Dosen Pembimbing :
Heriyenni, S.Pd, M.Si

Dibuat Oleh:
RIZKA RAMADHANI PUTRI
202210591

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA (1A)


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
1. Judul Pratikum : Analisis Bahan Tambahan Pangan (BTP)
Pemanis Buatan (Permen)
2. Gol / Praktek ke : 3 / VIII
3. Hari / Tanggal Pratikum : Senin / 05 April 2021
4. Tujuan Pratikum : Untuk menganalisis pemanis buatan pada permen.
5. Tinjauan Pustaka :
Menurut peraturan menteri kesehatan RI No. 329/Menkes/PER/XIII 1976
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan bahan tambahan makanan adalah bahan
yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk
meningkatkan mutu. Yang termasuk ke dalam bahan makanan tambahan adalah
pengawet, pewarna, penyedap rasa dan aroma, pemantap, anti oksidan, pengemulsi,
anti gumpal, pemucat, dan pengental (Abdul Rohman, 2018).
Fungsi bahan tambahan pangan yaitu sebagai anti oksidan, anti kempal,
pengasam, penentral, enzim, pemanis buatan, pemutih dan pematang, penumbuh gizi,
pengawet, penyemulsi, pengercis, penyedap dan bahan tambahan lain (Cahy
Sciparinto).
Pemanis merupakan senyawa kimia yang sering ditumbuhkan dan digunakan
untuk keperluan produk olahan pangan, industry, serta minuman dan makanan
kesehatan pemanis. Berfungsi untuk menciptakan rasa dan aroma. Industri lebih
menyukai pemanis sintetis karena harga murah dan tingkat kemanisan lebih tinggi.
Pemanis dikelompokkan menjadi 2, yaitu sintetis dan buatan yang menyebuhkan rasa
manis tetapi tidak ada gizi. Jenis-jenis pemanis buatan yaitu sakarin, siklamat,
aspartame, dulsin, dan sorbitol.
6. Alat dan Bahan
Alat :
 Erlenmeyer
 Kertas Saring
 Kertas Lakmus Biru
 Tabung Reaksi
Bahan :
Reagen
 Hcl 10%
 Kristal NaNO3
 Kristal BaCl2
Bahan Utama : Permen

6. Prosedur Kerja :
1) Ambil 20 ml sampel dan masukkan ke dalam erlenmeyer. Tambahkan 0,4 gram
BaCl2 kristal, kocok sampai homogen dan diamkan selama 2 menit.
2) Kemudian sampel disaring dengan menggunakan kertas saring dan sampel dibagi
menjadi 2 tabung reaksi.
3) Menanamkan HCl 10% ke dalam salah satu tabung reaksi dan diperiksa
keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus berubah menjadi merah/
4) Kemudian menambahkan 0,04 gram NaNO3 kristal.
5) Kemudian bandingkan dengan tabung reaksi yang satunya.
6) Apabila pada tabung yang ditambahkan reagen lebih keruh (terdapat endapan
putih) maka merupakan siklamat.

7. Skema Kerja & Reaksi :


8. Hasil Percobaan :
Terdapat endapan putih yang dimana dari sampel permen tersebut menghasilkan
positif pemanis buatan siklamat.

9. Pembahasan :
Pada pratikum kali ini, yaitu analisis bahan tambahan pangan pada pemanis
buatan yang bertujuan untuk menentukan adanya siklamat pada sampel. Sampel yang
digunakan adalah permen. Yang dimana pada 20 ml terdapat siklamat. Sifat siklamat
tersebut sangat mudah larut dalam air dan tingkat kemanisan 30 kali gula. Pemanis
buatan dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia yang dapat menyebabkan
kanker kentung kemih.
Dari hasil yang didapat setelah dilakukan perbandingan tabung reaksi, tabung
reaksi yang ditumbuhkan reagen lebih keruh dan sedikit terdapat endapan putih, maka
dari itu hasil yang ditunjukkan adanya siklamat. Oleh karena itu, kita harus bisa
mengurangi konsumsi permen secara berlebihan.

10. Kesimpulan :
Dari hasil pratikum dapat disimpulkan bahwa permen mengandung pemanis
buatan yaitu natrium siklamat yang menunjukkan adanya keruh dan endapan putih
pada sampel. Maka dari itu, permen tidak baik di konsumsi secara berlebihan.
11. Saran :
Sebaiknya praktikum harus dilakukan benar-benar mengikuti prosedur kerja yang ada.
Agar tidak terjadinya kesalahan. Sehingga apa yang dipraktikan sesuai dengan teori
yang telah dipelajari.

12. Daftar Pustaka :


Rahman, abdul. 2018. Analisis Makanan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Suparinto Cahyo, 2006. Kimia Pangan, Yogyakarta : Klinisius
https://youtu.be/hfJGcPobez4

Anda mungkin juga menyukai