Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KE-VI

KIMIA FARMASI
IDENTIFIKASI BAHAN PEMANIS DENGAN METODE PENGENDAPAN

Disusun oleh :

Nadia Aulia Oktaviani (19.71.020981)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI D3 FARMASI
PERCOBAAN KE – VI

IDENTIFIKASI BAHAN PEMANIS DENGAN METODE PENGENDAPAN

I. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip dasar identifikasi rhodamine B dan methanil yellow
2. Mengetahui cara identifikasi adanya kandungan siklamat dan sakarin pada sampel
dengan menggunakan uji pengendapan.

II. DASAR TEORI


Bahan tambahan makanan merupakan bahan tambahan dan bukan bahan
utama yang digunakan pada makanan, yang digunakan untuk memperoleh
produk makanan atau minuman yang enak, menarik, dan tahan lama (Rasyid dkk.,
2011).Salah satu bahan tambahan makanan yang digunakan adalah pemanis.
Di pasaran tersedia 2 jenis pemanis yaitu pemanis alami dan pemanis buatan.
Pemanis alami/sukrosa berasal dari tanaman tebu (Saccharum officinarumL.),
dan bit (Beta vulgarisL.) (Rasyiddkk., 2011). Sedangkan pemanis buatan merupakan
zat/bahan dengan rasa manis dan jumlah kalori yang lebih rendah daripada gula
(Nurlailah dkk., 2017). Penggunaan pemanis buatan sudah diizinkan
penggunaannya, dan tercantum didalam Peraturan MenteriKesehatan RI Nomor
Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 6No.2Desember201982P-ISSN:
2406-9388 E-ISSN: 2580-8303208/Menkes/Per/IV/1985 adalah siklamat, sakarin
dan aspartam. Sakarin dan siklamat digunakan bagi seseorang yang
melakukan diet gula, karena menghasilkan kalori yang rendah (Arini,
2018).Sakarin memiliki tingkat kemanisan 300 kali dari gula biasa (sukrosa) dan
menimbulkan rasa ikutan yang pahit sedangkan siklamat tidak menimbulkan rasa
ikutan yang pahit. Siklamat memiliki tingkat kemanisan 30kali dari pada
sukrosa (Rasyiddkk., 2011). Batas maksimum penggunaan sakarin yang di atur oleh
ADI (Acceptable Daily Intake) adalah 0-5 mg/BB/hari dan kadar maksimum
penggunaan sakarin dalam minuman 300 mg/L sedangkan batas maksimum
penggunaan siklamat adalah 0-11 mg/BB/hari dan kadar maksimum penggunaan
siklamat dalam minuman 3 g/L (Lestari, 2011).Penggunaan pemanis sintetis dalam
jumlah yang berlebihan sangat tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan
efek merugikan bagi kesehatan, seperti penyakit syaraf, insomnia, hipertensidan
kanker otak (Devitria & Sepriyani, 2018).

III. ALAT DAN BAHAN

No Alat No Bahan
1. Pengaduk 1. Aquadest

2. Beaker glass 2. Resolsinol


3. Cawan penguap 3. N-heksana
4. Hotplate 4. H2SO4 Pekat
5. Corong pisah 5. NaOH
6. Spatula 6. HCl 25%
7. Tabung reaksi 7. I2
8. HCl 10%
9. BaCl2
10. NaNO2
11. BaSO4
IV. PROSEDUR KERJA
Uji Sakarin

Masukkan sejumlah sampel ke


dalam beaker glass

Ditambahkan 50 ml aquadest

Diaduk hingga homogen

Dimasukkan sampel kedalam


corong pisah

Ditambahkan 20 ml n-heksana ke
dalam corong pisah

Ditambahkan 5 mL HCl 25% ke


dalam corong pisah

Gojog campuran dalam corong


pisah untuk mengekstrak sakarin
yang terkandung di dalam sampel

Didiamkan beberapa saat hingga


terbentuk 2 lapisan
Dipisahkan lapisan bawah

Diambil lapisan atas yang


mengandung sakarin, tuang ke
dalam cawan penguap

Ditambahkan 5 tetes H2SO4


pekat ke dalam cawan yang
berisi ekstrak sakarin

Ditambahkan 1/2 sendok


spatula resolsibol ke dalam
cwan yang berisi ekstrak sakarin

Diaduk hingga larut

Diuapkan pelarut dalam cawan


pengua[ hingga sedikit yang
terisisa

Dituangkan dalam tabung reaksi


dan di tambahkan aquadest

Ditambahkan NaOH hingga


basa

Ditambahkan I2 beberapa tetes

Diamati perubahan yang terjadi


Uji Siklamat

Dimasukkan sampel yang


akan di uji

Dilarutkan dengan aquades

Diaduk hingga homogen

Ditambahkan 1ml NaOH


10%

Diaduk hingga larut dan


didiamkan selama 5 menit

Disaring samepl
menggunakan kertas saring

Ditambahkan 2mL BaCl 5%

Dikocok hingga homogen

Ditambahkan 2mL HCl

Ditambahkan 0,2 gr
natrium nitrit

Dikocok hingga homogen

Diamati perubahan yang


terjadi
V. HASIL PENGAMATAN

No Nama Uji Sampel 1


1. Uji Sakarin Larutan berwarna kuning dan terdapat endapan
oranye diatasnya (-)
2. Uji Siklamat Larutan berwarna pink keruh dan tidak terdapat
endapan (-)

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian pada sampel produk yang
diduga mengandung zat pemanis buatan yang dilarang pemakaiannya untuk manusia
apabila melebihi batas yang diwajarkan. Zat pemanis yang diduga itu adalah sakarin
dan siklamat. Penentuan kandungan sakarin dan siklamat ini dilakukan dengan cara
pengendapan.
Pada uji sampel diduga memiliki kandungan sakarin menggunakan metode
pengendapan dimana dikatakan bahwa uji zat pemanis sakarin positif apabila
didapatkan larutan berwarna kuning kehijauan atau hijau kekuningan. Pertama, sampel
diencerkan dengan aquadest yang bertujuan untuk memudahkan samepl bercampur
dengan pereaksi. Setelah itu, sampel yang sudah diencerkan dimasukkan kedalam
corong pisah. Lalu ditambahkan 20 mL n-heksana yang kemudian di beri 5 mL HCl
25% yang bertujuan untuk mengubah garam sakarin yang terdapat di dalam sampel
menjadi asam sakarin yang tidak larut dalam air. Setelah itu corong pisah di kocok lalu
didiamkan sampai terbentuk 2 lapisan. Setelah terbentuk 2 lapisan, diambil lapisan atas
yang mengandung sakarin, tuang ke dalam cawan penguap dan ditambahkan 5 tetes
H2SO4 pekat dan 1/2 sendok spatula resolsinol ke dalam cawan yang berisi ekstrak
sakarin lalu diuapkan. Setelah diuapkan di tambahkan NaOH sampai sampel memiliki
pH basa dan juga I2 beberapa tetes. Hasil yang diperoleh larutan yang berwarna kuning
dan berendapan hal ini dikarenakan kemungkinan proses pengamatan yang terlalu cepat
sehingga dalam pengamatan secara cepat sampel tersebut tidak mengandung sakarin
karena warna yang dihasilkan berbeda dengan teori.
Pada uji sampel yang di duga memiliki kandungan siklamat dimana
dikatakan suatu bahan mengandung pemanis buatan siklamat apabila larutan yang
dihasilkan berwarna putih keruh dan berendapan putih. Penambahan HCl 10% dalam
sampel berfungsi untu mengasamkan larutan. Larutan dibuatdalam keadaan asam agar
reaksi yang akan terjadi dapat lebih mudah bereaksi. Penambahan BaCl2 10% berfungsi
untuk mengendapkan pengotor-pengotor yang ada dalam larutan, seperti adanya ion
karbonat. Penambahan NaNO2 10 % berfungsi untuk memutuskan ikatan sulfat dalam
siklamat. Ketika ikatan sulfat telah diputus maka ion akanbereaksi deng anion sulfat
dan menghasilkan endapan barium sulfat (BaSO4). Hasil yang diperoleh yaitu
terbentuk larutan berwarna pink keruh yang berarti sampel tersebut negatif
mengandung pemanis buatan siklamat yang mana secara teori seharusnya didapatkan
larutan putih keruh berendapan. Hasil yang diperoleh larutan yang berwarna pink tak
berendapan ini dikarenakan kemungkinan proses pengamatan yang terlalu cepat
sehingga dalam pengamatan secara cepat sampel tersebut tidak mengandung sakarin
karena warna yang dihasilkan berbeda dengan teori. Pengendapan yang seharusnya
terjadi diakibatka penambahanBaCl2(barium klorida) pada suasana asam pada sampel,
tunggu selama 30 menit kemudian ditambah NaNO2(natrium nitrit) sehingga
membentuk endapan BaSO4(barium sulfat) lalu dipanaskan di atas hotplateatau
penangas air, dan ditunggu selama 30 menit kemudian hasil yang didapat setelah
dilakukan pemanas adalah tidak terdapat endapan putih.

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, untuk
mengidentifikasi adanya zat pemanis buatan sakarin di dalam sampel dapat dilakukan
dengan metodepengendapan. Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan hasil
perubahan warna larutan yang menjadi warna kuning berendepan warna oranye yang
mana menandakan bahwa sampel negatif mengandung sakarin.
Pada identifikasi adanya kandungan zat pemanis buatan siklamat dapat
dilakukan dengan metode pengendapan. Pada praktikum kali ini di dapatkan hasil
berupa perubahan warna larutan yang menjadi warna pink keruh tak berendapan yang
mana menandakan bahwa sampel negatif mengandung siklamat .
VIII. PUSTAKA
Hesti Marliza, dkk. 2019. Analisis Kualitatif Sakarin dan Siklamat pada Es Doger di
Kota Batam. Batam: Sekolah Tinggi Kesehatan Mitra Bunda Persada.
Lusi Marlina, dkk. 2016. Identifikasi Kandungan Siklamat pada Minuman yang Dijual
Di Pinggir Jalan Cihampelas sampai Jalan Batujajar. Bandung:
Politeknik TEDC.

Anda mungkin juga menyukai