Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN KAPSUL

Nama Mahasiswa Nadia Aulia Oktaviani


NIM 19.71.020981
Kelas Farmasi A
Apt. rabiatul Adawiyah, S.Farm.,
Dosen Pengampu
M.Si

LABORATORIUM ILMU RESEP


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2021
I. PEMBAHASAN

Hasil Praktikum Teori Pembahasan Kesimpulan

Kapsul adalah sediaan Gambar 4.1 1. Ekstrak kering


yang mengandung satu menunjukkan bahwa temulawak dapat
macam bahan obat atau sudut diam dari dibuat menjadi
lebih yang dimasukkan ke ketujuh formula sediaan kapsul
dalam cangkang atau tersebut memenuhi dengan
wadah kecil yang persyaratan. Dari menggunakan
umumnya dibuat dari ketujuh formula, berbagai jenis
gelatin (Suparman, 2019 formula 2 granul sebagai
dalam Palevi, 2020). memberikan bahan pengisi,
hasil sudut diam yaitu
Kapsul dapat didefinisikan terbaik. Sudut diam granulamilum
sebagai bentuk sediaan lebih kecil sama manihot, granul
padat, dimana satu macam dengan 20o laktosa, granul
bahan obat atau lebih biasanya amilum : laktosa
bahan yang dimasukkan menunjukkan bahwa (50:50) dan
ke dalam cangkang atau bahan dapat mengalir granul avicel ph
wadah kecil yang bebas, bila sudut 102 karena semua
umumnya dibuat dari lebih besar atau formula
gelatin yang sesuai. sama dengan 40o memunuhi
Kebanyakan kapsul yang biasanya daya persyaratan
beredar di pasaran adalah mengalirnya kurang evaluasi sediaan
kapsul yang semuanya baik. Semakin kecil kapsul yang
dapat ditelan oleh pasien. sudut tertera pada
Selain itu terdapat sediaan diam semakin baik Farmakope
kapsul yang dapat sifat alir granul. Indonesia edisi
disisipkan ke dalam rektum Sudut diam lebih tiga.
sehingga obat dilepaskan kecil atau sama 2. Dari hasil
dan diabsorbsi di tempat dengan 30° biasanya evaluasi yang
tersebut, atau isi kapsul bahan dapat mengalir diperoleh, semua
dapat dipindahkan dari bebas. Bila sudut formula
cangkang gelatin dan diam lebih besar atau memenuhi
digunakan sebagai sama persyaratan
pengukur yang dini dari dengan 40° biasanya evaluasi sediaan
obat-obat bentuk serbuk. daya mengalirnya kapsul sesuai
Cangkang dapat larut dan kurang baik (Banker dengan yang
dipisahkan dari isinya. dan Anderson, 1994; tertera pada
1. Kapsul Lunak Sharma, et al., 2011). Farmakope
(Soft Capsule): Indonesia edisi
berisi bahan obat Gambar 4.2 tiga, namun bahan
berupa menunjukkan bahwa pengisi berupa
minyak/larutan ketujuh formula avicel ph 102
obat dalam memiliki waktu alir merupakan yang
minyak. yang bervariasi akan paling efisien
2. Kapsul keras tetapi masih karena proses
(Hard Capsule): memenuhi pengerjaannya
berisi bahan obat persyaratan waktu yang lebih mudah
yang kering (Ansel, alir. Dari ketujuh dan singkat.
2011 dalam Palevi, formula, formula 1
2020). memberikan waktu
alir paling baik.
Jenis Kapsul Menurut Voight
1. Kapsul Keras (1995), syarat waktu
Kapsul gelatin yang diperlukan
cangkang keras granul untuk
adalah sediaan mengalir yaitu lebih
padat yang terdiri kecil dari 10 detik.
dari obat dalam Gambar 4.3
cangkang keras menunjukkan nilai
atau lunak yang indeks tap yang
dapat larut. Kapsul bervariasi, namun
gelatin cangkang ketujuh formula
keras terbuat dari memenuhi
gelatin berkekuatan persyaratan indeks
gel relatif tinggi tap yaitu lebih kecil
dibandingkan dari 20% (Voight,
kapsul gelatin 1995).
cangkang lunak Tabel 4.5
(Hidayat, 2016 menunjukkan bahwa
dalam Palevi, hasil uji keragaman
2020). Mayoritas bobot tablet
dari produk kapsul memenuhi
terbuat dari gelatin persyaratan. Ketujuh
kapsul keras. Formula kapsul
Kapsul keras dibuat memenuhi
dua cangkang yaitu persyaratan yang
badan cangkang tercantum di
kapsul dan dalam Farmakope
penutupnya yang Indonesia Edisi III
lebih pendek dari (1979), dimana
badan cangkang persyaratannya yaitu
kapsul. Penutup tidak lebih dari dua
kapsul kapsul yang masing-
menyelubungi masing bobotnya
sesuai dengan menyimpang dari
ujung badan kapsul. bobot rata-rata dari
Cangkang kapsul harga yang ditetapkan
keras terbuat dari pada kolom A yaitu
campuran gelatin, (5%) dan tidak satu
gula, dan air. kapsulpun yang
Bahan tersebut bobotnya
jelas, tidak menyimpang dari
berwarna dan bobot rata-rata dari
rasanya hambar. harga yang
Kapsul dengan ditetapkan pada
dua bagian telah kolom B yaitu (10%).
digunakan hamper Formula yang
seabad di bidang mendekati dosis yang
farmasi bidang, direncanakan adalah
dan gelatin telah F3.
diadopsi sebagai
bahan utama kapsul Gambar 4.4
ini karena menunjukkan ketujuh
karakteristiknya formula memenuhi
yang sangat baik persyaratan waktu
sebagai gelatinizer. hancur yang tertera
Namun, gelatin pada Farmakope
adalah salah satu Indonesia Edisi tiga,
proteinnya berasal yaitu tidak lebih dari
dari hewan; oleh 15 menit (Ditjen
karena itu tidak POM, 1979). Jenis
stabil dari sudut bahan pengisi dan
pandang kimia ukuran partikel
dan memiliki risiko granul berpengaruh
TSE (Transmissible terhadap waktu
Spongiform hancur kaspsul.
Encephalopathy) Dari hasil yang
(Rabadiya and diperoleh granul
Rabadiya, 2013 laktosa lebih mudah
dalam Palevi, hancur daripada
2020). granul amilum karena
2. Kapsul Lunak laktosa bersifat lebih
Gelatin lunak hidrofilik
(softgel atau lunak dibandingkan dengan
elastis) kapsul amilum, begitu juga
terdiri dari satu dengan pengaruh
bagian cangkang ukuran partikel
lunak tertutup rapat. dimana ukuran
Gelatin lunak partikel granul yang
kapsul dibuat lebih kecil akan lebih
dengan cepat hancur.
menambahkan Dari keseluruhan
plasticizer, yaitu rangkaian evaluasi
gliserin atau diperoleh hasil
polyhydric alkohol keseragaman bobot
(sorbitol) hingga menunjukkan
gelatin. Bahan penyimpangan bobot
tambahan pada kolom A1
plasticizer memiliki berada pada rentang
fungsi dapat antara
meningkatkan 1,69% sampai dengan
elastisitas dan 4,88%, pada kolom
ketahanan gelatin. A2 berada pada
Gelatin lunak rentang pada kolom
kapsul dibuat dalam B.
berbagai bentuk berada pada rentang
seperti tabung yang antara 0,63 sampai
berbentuk bulat, dengan 3,86, dan
elips, lonjong, dan pada kolom B berada
khusus bentuk pada rentang antara
dengan atau tanpa 1,69% sampai dengan
twist off. Kapsul 4,88%. Waktu hancur
gelatin lunak dapat berkisar antara
mengandung cairan 6,01 menit sampai
tidak berair, dengan 10,50 menit.
suspensi, bahan Dari ketujuh formula
pucat, atau kering semuanya memenuhi
bubuk. Peran kriteria persyaratan
kapsul gelatin lunak evaluasi sediaan
sangat penting kapsul sesuai dengan
untuk mengandung yang tertera pada
zat obat yang Farmakope Indonesia
mudah menguap edisi tiga. Namun
atau obat bahan granul avicel
yang rentan merupakan formula
terhadap kerusakan dengan cara
dikehadiran udara pembuatan yang
(Rabadiya and paling efisien karena
Rabadiya, 2013 proses pengerjaannya
dalam Palevi, yang paling mudah
2020).). dan singkat dibanding
formula yang lain.
Kapsul keras dihasilkan
dari dua cara yaitu dengan
mencelupkan pin cetakan
stainless steel yang telah
dilumasi ke dalam larutan
gelatin 45-58°C viskositas
yang ditentukan, yang
tergantung dengan ukuran
kapsul dan penutup kapsul
atau tubuh yang haruus
dibentuk. Gelatin diambil
oleh pin sebagai hasil
gelasi, dan ketebalan film
yang dihasilkan adalah
diatur oleh viskositas
solusi. Cangkang kapsul
selesai melewati aliran
udara dingin untuk
membantu pengaturan
gelatin, dan setelah itu
mereka perlahan-lahan
dikeringkan dengan
volume kelembaban yang
besar udara terkontrol
dipanaskan hingga
beberapa derajat di atas
suhu sekitar dan ditiup
langsung di atas pin.
Bagian kapsul dipindahkan
dari pin mereka, dipangkas
dan dipasang bersama (C
Rowe et al., 2015 dalam
Palevi, 2020).
Berbeda dengan kapsul
keras dua potong, kapsul
gelatin lunak dibuat, diisi
dan disegel dalam satu
proses. Gelatin yang
digunakan untuk
membentuk cangkang
lunak memiliki kekuatan
gelatin yang lebih rendah
daripada yang digunakan
untuk kapsul keras, dan
viskositas larutan juga
lebih rendah, yang
menghasilkan cangkang
yang lebih fleksibel. Aditif
untuk formulasi cangkang
lunak adalah plasticizer
seperti polialkohol
(gliserin, propilen glikol,
polietilen glikol). Sorbitol
dapat ditambahkan sebagai
agen pelembab, dimana
jumlah air yang lebih besar
akan bertindak sebagai
plasticizer. Zat pewarna
dan opasifikasi juga
ditambahkan. Isi dapat
berinteraksi dengan gelatin
dan plasticizer secara
kimia. Mungkin ada
migrasi komponen
pengisian ke cangkang dan
plasticizer dari cangkang
ke filler. Interaksi ini harus
diperhitungkan selama
perumusan cangkang
gelatin dan pengisian. (C
Rowe et al., 2015 dalam
Palevi, 2020).

Ada tiga cara pengisian


kapsul, yaitu:
1. Dengan tangan
Merupakan cara
yang paling
sederhana, yaitu
dengan tangan
tanpa bantuan alat
lain. Cara ini sering
digunakan di
apotek untuk
melayani resep
dokter. Pada
pengisian dengan
cara ini sebaiknya
digunakan sarung
tangan untuk
mencegahalergi
yang mungkin
timbul akibat
petugas tidak tahan
terhadap obat
tersebut.
2. Dengan Alat Bukan
Mesin
Alat yang dimaksud
di sini adalah alat
yang menggunakan
tangan manusia.
Dengan
menggunakan alat
ini akan didapatkan
kapsul yang lebih
seragam dan
pengerjaannya
dapat lebih cepat,
sebab sekali buat
dapat dihasilkan
berpuluh-puluh
kapsul.
3. Dengan Mesin
Untuk
memproduksi
kapsul secara besar-
besaran dan
menjaga
keseragaman
kapsul, perlu
dipergunakan alat
yang otomatis
mulai dari
membuka, mengisi
sampai dengan
menutup kapsul
(Syamsuni, 2013
dalam Palevi,
2020).

Uji Preformulasi Granul


1. Sudut Diam Granul
Penentuan sudut
diam granul
dilakukan dengan
cara:
Ditimbang 100 g
granul kemudian
dimasukkan ke
dalam corong alir
yang telah
dirangkai,
permukaan granul
diratakan, lalu
penutup corong
dibuka, sehingga
granul mengalir
sampai habis.
Tinggi tumpukan
granul yang
terbentuk diukur.
Sudut diam dapat
dihitung dengan
menggunakan
rumus:

Keterangan :
θ = sudut diam
H = tinggi
tumpukan granul
(cm)
D = diameter
tumpukan granul
(cm)
Granul yang
mempunyai daya
alir bebas akan
mempunyai sudut
diam antara 20°
sampai 40° (Banker
dan Anderson,
1994).
2. Waktu Alir Granul
Penentuan waktu
alir granul
dilakukan dengan
cara:
Ditimbang 100 g
granul, kemudian
dimasukkan ke
dalam corong yang
telah dirangkai
kemudian
permukaanya
diratakan. Penutup
bawah dibuka
bersamaan dengan
dihidupkan
stopwatch.
Stopwatch
dihentikan tepat
pada saat garnul
habis melewati
corong dan dicatat
waktu alirnya.
Syarat waktu alir
granul lebih kecil
dari 10 detik
(Voight, 1995).
3. Indeks Tap Granul
Dimasukkan granul
ke dalam gelas ukur
sampai garis tanda
dan dinyatakan
sebagai volume
awalnya (V0),
kemudian gelas
ukur dihentakkan
sebanyak 20 kali
dengan alat yang
dimodifikasi
sehingga diperoleh
volume akhir (V1).
Indeks tap dapat
dihitung dengan
rumus :
Keterangan:

V0 = volume
sebelum hentakan
V1 = volume
setelah hentakan
Syarat indeks tap
lebih kecil dari 20
% (Voight, 1995).

Evaluasi Sediaan Kapsul


1. Uji Keseragaman
bobot
Persyaratan tidak
boleh lebih dari 2
kapsul yang
masing-masing
bobotnya
menyimpang dari
bobot rata-rata dari
harga yang
ditetapkan pada
kolom Adan tidak
boleh satu kapsul
yang menyimpang
dari bobot rata-rata
dari harga yang
ditetapkan pada
kolom B.
Jika tidak
mencukupi 20
kapsul, dapat
digunakan 10
kapsul dengan
persyaratan: Tidak
satu kapsul pun
yang bobotnya
menyimpang
lebihbesar dari
bobot rata-rata
yang ditetapkan
pada kolom A dan
kolom B (Ditjen
POM, 1979)
2. Uji Waktu Hancur
Dimasukkan satu
kapsul kedalam
masing-masing
tabung keranjang,
lalu
dimasukkan satu
cakram pada tiap
tabung, alat
dijalankan. Sebagai
media
digunakan air
dengan suhu 37 + 1
oC. Pada akhir
batas waktu
dinyatakan sebagai
waktu hancur
kapsul, kapsul
dinyatakan hancur
jika tidak ada lagi
kapsul yang
tertinggal pada
kawat kasa.
Pengujian
dilakukan dengan 6
kapsul, dimana
selama 15 menit
seluruh kapsul telah
hancur dan
melewati
kasa pada tabung
(Ditjen POM,
1979).
II. POST TEST
1. Sebutkan apa saja uji evaluasi uji mutu sediaan tablet!
Jawab :
Uji evaluasi uji mutu sediaan tablet meliputi, keseragaman bobot, kekerasan. kerapuhan tablet, waktu melarut, laju alir, indeks tap, sudut
diam dan uji tanggapan rasa.
2. Buatlah cara kerja yang dikerjakan dalam bentuk bagan!
Uji Preformulasi Sudut Diam Granul

Ditimbang 100 g granul kemudian dimasukkan ke dalam corong alir yang telah
dirangkai

Permukaan granul diratakan, lalu penutup corong dibuka, sehingga 30


granul mengalir sampai habis. Tinggi tumpukan granul yang terbentuk diukur.

Granul yang mempunyai daya alir bebas akan mempunyai sudut diam antara 20°
sampai 40° (Banker dan Anderson, 1994).
Uji Preformulasi Waktu Alir Granul

Ditimbang 100 g granul, kemudian dimasukkan ke dalam corong yang


telah dirangkai kemudian permukaanya diratakan.

Penutup bawah dibuka


bersamaan dengan dihidupkan stopwatch. Stopwatch dihentikan tepat pada saat
garnul habis melewati corong dan dicatat waktu alirnya.

Syarat waktu alir granul


lebih kecil dari 10 detik (Voight, 1995)
Uji Preformulasi Indeks Tap Granul

Dimasukkan granul ke dalam gelas ukur sampai garis tanda dan dinyatakan
sebagai volume awalnya (V0)

kemudian gelas ukur dihentakkan sebanyak 20 kali


dengan alat yang dimodifikasi sehingga diperoleh volume akhir (V1)..

Syarat indeks tap lebih kecil dari 20 % (Voight, 1995).


Uji Keseragaman Bobot

Ditimbang 20 kapsul, dihitung bobot rata-rata tiap kapsul, lalu ditimbang


kapsul satu persatu.

Persyaratan tidak boleh lebih dari 2 kapsul yang masing-masing bobotnya


menyimpang dari bobot rata-rata dari harga yang ditetapkan pada kolom A
dan tidak boleh satu kapsul yang menyimpang dari bobot rata-rata dari
harga yang ditetapkan pada kolom B.

Jika tidak mencukupi 20 kapsul, dapat digunakan 10 kapsul dengan


persyaratan: Tidak satu kapsul pun yang bobotnya menyimpang lebih
besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan pada kolom A dan kolom B
(Ditjen POM, 1979)
Uji Waktu Hancur

Dimasukkan satu kapsul kedalam masing-masing tabung keranjang, lalu


dimasukkan satu cakram pada tiap tabung, alat dijalankan.

Sebagai media digunakan air dengan suhu 37 + 1 oC. Pada akhir batas waktu dinyatakan
sebagai waktu hancur kapsul, kapsul dinyatakan hancur jika tidak ada lagi
kapsul yang tertinggal pada kawat kasa.

Pengujian dilakukan dengan 6 kapsul, dimana selama 15 menit seluruh kapsul telah hancur dan melewati
kasa pada tabung (Ditjen POM, 1979).
III. DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 650.
Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi
keempat, 255-271, 607-608, 700, Jakarta, UI Press.
Banker, G.S., and Anderson, N.R., 1994, Tablet, In Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig J.L., Eds, The Theory and Practice of
Industrial Pharmacy, 3rd ed., Philadelphia, Lea and Febiger.
Voight, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendari Noerono, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta, 566-567.
Palevi, Leonita Reza. 2020. Tinjauan Islam Mengenai Penggunaan Obat Berbentuk Kapsul. Skripsi thesis, Universitas
Muhammadiyah Semarang.

IV. LAMPIRAN
https://talentaconfseries.usu.ac.id/tm/article/view/260/221 Diakses pada hari Senin, 8 November 2021 Pada 13:20 WIB.
Penilaian Laporan
Nilai Karakteristik Kriteria Penilaian
4 Amat Baik Hasil Praktikum sesuai teori, pembahasan tepat, kesimpulan tepat.
Hasil Praktikum sesuai teori, pembahasan kurang tepat, kesimpulan tepat, atau
Hasil Praktikum sesuai teori, pembahasan tepat, kesimpulan kurang tepat, atau
3 Baik
Hasil Praktikum tidak sesuai teori, pembahasan tepat, kesimpulan kurang tepat, atau
Hasil Praktikum tidak sesuai teori, pembahasan kurang tepat, kesimpulan tepat,
2 Cukup Hasil Praktikum tidak sesuai teori, pembahasan kurang tepat, kesimpulan kurang tepat.
1 Kurang Hasil Praktikum tidak sesuai teori, pembahasan tidak tepat, kesimpulan tidak tepat.

Anda mungkin juga menyukai