DOSEN PEMBIMBING :
KELOMPOK B3-b :
II. TUJUAN
a. Menentukan fomula sediaan kapsul dari bahan herbal
b. Membuat sediaan kapsul dari bahan herbal
c. Membuat kemasan sediaan kapsul herbal yang baik dan menaik
d. Melakukan evaluasi sediaan kapsul herbal
Keuntungan :
a. Bentuknya menarik dan praktis
b. Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutup obat yang berasa dan berbau tidak
enak.
c. Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam perut sehingga obat cepat diabsorbsi
d. Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dengan dosis yang berbeda sesuai
kebutuhan pasien
e. Kapsul dapat diisikan dengan cepat karena tidak memerlukan bahan zat tambahan atau
Kerugian :
a. Tidak bisa untuk zat – zat yang mudah menguap karena pori – pori kapsul tidak bisa
menahan penguapan
c. Tidak bisa untuk zat – zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
Cangkang kapsul kelihatannya keras, tetapi sebenarnya masih mengandung air dengan
kadar 10-15% (FI ed. IV) dan 12-16% menurut literatur lain. Jika disimpan di tempat yang
lembab, kapsul akan menjadi lunak dan melengket satu sama lain serta sukar dibuka karena
kapsul itu dapat menyerap air dari udara yang lembab. Sebaliknya jika disimpan di tempat
yang terlalu kering, kapsul itu akan kehilangan airnya sehingga menjadi rapuh dan mudah
pecah..
Oleh karena itu, penyimpanan kapsul sebaiknya dalam tempat atau ruangan yang :
2. Terbuat dari botol-gelas, tertutup rapat, dan diberi bahan pengering (silica gel)
3. Terbuat dari wadah botol-plastik, tertutup rapat yang juga diberi bahan pengering
1. Dengan tangan
Merupakan cara yang paling sederhana yaitu dengan tangan tanpa bantuan alat lain. Cara
ini sering digunakan di Apotek untuk melayani resep dokter. Pengisian dengan cara ini
sebaiknya menggunakan sarung tangan untuk mencegah alergi terhadap obat tersebut.
Caranya :
a. Serbuk dibagi terlebih dahulu dengan jumlah yang diminta di atas kertas perkamen.
b. Tiap serbuk tersebut dimasukkan kedalam badan kapsul satu per satu lalu ditutup.
Alat yang dimaksud disini adalah pengisian kapsul yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian
yang tetap dan bagian yang bergerak. Dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul
yang lebih seragam dan pengerjaannya dapat lebih cepat, karena sekali buat dapat
menghasilkan berpuluh – puluh kapsul. Alat ini terdiri atas 2 bagian yaitu bagian yang tutup
Caranya :
b. Badan kapsul dimasukkan ke dalam lubang pada bagian alat yang tidak bergerak/tetap.
e. Tutup kapsul dengan cara merapatkan atau menggerakan bagian alat yang bergerak.
3. Dengan mesin
Untuk memproduksi kapsul besar – besaran dan menjaga keseragaman kapsul, perlu
dipergunakan alat yang otomatis mulai dari membuka, mengisi, sampai dengan menutup
kapsul.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi menurut FI III adalah sebagai berikut
1. Keseragaman Bobot
kapsul A B
≤ 120 mg 10 20
≥ 120 mg 7,5 15
3. Hitung bobot isi tiap kapsul dan hitung bobot rata-rata isi tiap kapsul
4. Memenuhi syarat FI, jika perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang ditetapkan
dalam kolom “A” dan untuk setiap 2 kapsul terhadap bobot rata-rata
Formulasi tanaman obat menjadi sediaan kapsul membuat ekstrak lebih mudah
digunakan. Pengikat yang digunakan dalam formulasi dapat meningkatkan
kekuatan ikatan antar granul dan mengurangi butiran halus (fines) sehingga
meningkatkan aliran granul
ALAT :
- Cetakan kapsul
- Sudip
- Batang
BAHAN :
- Serbuk daun kangkung (6g)
- Kapsul (20)
V. CARA KERJA
1,94 g
Bobot rata- rata 20 kapsul kosong = = 0,097
20
7,63 g
Bobot rata- rata 20 kapsul yang berisi = = 0,3815 g = 381,5 mg
20
1) 0,39 g
2) 0,38 g
3) 0,39 g
4) 0,38 g
5) 0,38 g
6) 0,38 g
7) 0,39 g
8) 0,39 g
9) 0,37 g
10) 0,38 g
3,83 g
= 0,383 g 383 mg
10
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membuat kapsul herbal dari daun kangkung. Kangkung
adalah sayuran yang dikenal memiliki efek sedatif dan telah dibuktikan melalui
bahan utama yaitu kangkung 1kg. tahap pembuatan awalnya kangkung dicuci
ditimbang setelah itu timbang ekstrak kangkung sebanyak 6 g dan susun cangkang
1,94 g
Bobot rata- rata 20 kapsul kosong = = 0,097
20
7,63 g
Bobot rata- rata 20 kapsul yang berisi = = 0,3815 g = 381,5 mg
20
11) 0,39 g
12) 0,38 g
13) 0,39 g
14) 0,38 g
15) 0,38 g
16) 0,38 g
17) 0,39 g
18) 0,39 g
19) 0,37 g
20) 0,38 g
3,83 g
= 0,383 g 383 mg
10
produksi kapsul. Uji keseragaman bobot bertujuan untuk melihat apakah kapsulyang
telah dibuat mempunyai bobot yangseragam atau tidak. Keseragaman bobot akan
cara menimbang 20 kapsul. Timbang satu persatu kapsul. hitung bobot isi kapsul dan
bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul terhadap
bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang ditetapkan kolom A dan
untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang ditetapkan kolom B. Dari hasil
Farmakope Indonesia.
20 kapsul yang bobotnya tidak lebih dari 7,5% seharusnya 18 kapsul menyimpang
lebih besar dari 7,5% dan 2 kapsul bobotnya menyimpang dari 15%. Hal ini berarti
aktif yang terkandung dalam kapsul tersebut tidak seragam, yang dimungkinkan akibat
adanya kesalahan praktikan pada saat penimbangan bahan dan kesalahan dalam proses
pembuatan.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian inidapat disimpulkan bahwa kapsul ekstrak daun
jeruk purut dalam konsentrasi yang sesuai dengan formulasi sehingga menghasilkan
sediaan kaspul yang baik.Uji sifat fisik pada sediaan kapsul menunjukkan ketidak-
seragaman zat aktif karena tidak sesuai dengan persyaratan berdasarkan Farmakope
Indonesia Edisi Ketiga, sedangkan pada uji waktu hancur sediaan ini memenuhi
persyaratan karena sediaan kapsul yang dibuat dapat hancur dalam waktu kurang dari
30 menit
DAFTAR PUSTAKA
Anggara R. Pengaruh Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir.) Terhadap Efek Sedasi Pada
Mencit BALB/C. 2009;1–2.
Lachman L. Teori dan Praktek Farmasi Industri. I. Lachman L, editor. Jakarta; 1994.