Anda di halaman 1dari 4

Zat warna yang tidak diizinkan

ANALISIS KADAR RHODAMIN B PADA GULA KAPAS DAN ARBANAT DENGAN


SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DI KOTA BANJARMASIN
Metode : analisis kualitatif
Prinsip :
Alat dan bahan :
Alat :
1. Timbangan analitik
2. Hotplate/ waterbath
3. Cawan uap
4. Beaker glass 100 ml
5. Tabung reaksi
6. Sendok tanduk
7. Batang pengaduk
8. Kaca arloji
Bahan :
1. Sampel
2. Aquadest
3. Baku rhodamin b
4. Ammonia encer 10 %
5. Asam asetat 10 %
6. Etanol 96%
7. HCL P
8. H2SO4 P
9. NaOH 10 %
10. NH4OH 10%
Langkah kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Di organoleptik sampel dengan wadah kaca arloji
3. Dihomogonesisasi sampel di mortir dengan alu
4. Dipotong benang wool dengan panjang 15 cm lalu dibagi 6 bagian
5. Direndam benang wool di etanol 70% untuk menghilangkan lemak
6. Ditimbang seksama 3 gram sampel menggunakan timbangan analitik
7. Diencerkan ammonia pekat dengan cara :
8. Diukur 10 ml ammonia 2 % lalu tambahkan ke sampel , lalu dipanaskan selama 30 menit
9. Disaring melalui kertas saring , lalu filtrat dipanaskan di hotplate
10. Dilarutkan residu dari penguapan sampel, lalu dilarutkan dalam asam asetat 10%
11. Dipanaskan kembali di hotplate selama 20 menit
12. Dicuci benag wool dengan aquadest hingga air bilasan jernih yang dibandingkan dengan
aquadest
13. Diletakkan benang wool di cawan uap, lalu ditambahkan ammonia 10 %
14. Dipanaskan diatas hotplate sampai warna dari benang wool luntur
15. Didapat filtrat lalu dipekatkan menggunakan waterbath
16. Dipindahkan filtrat ke dalam tabung reaksi untuk diuji reaksi warna
17. Ditambahkan pereaksi sebanyak 3-5 tetes ,lalu diamati perubahan warna yang terjadi
Yang tidak diizinkan 2
SNI
Metoda Analisis kualitatif secara kromatografi kertas

Prinsip
Penyerapan zat warna contoh benang wol dalam suasana asam dengan pemanasan,
Dilanjutkan dengan pelarutan benang wol yang telah berwarna
Langkah kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dipotong benang wool bagi menjadi 3 bagian
3. Direndam benang wool menggunakan etanol untuk menghilangkan lemak
4. Ditimbang 30-50 gram sampel dengan menggunakan timbangan analitik
5. Dilarutkan dengan aquadest
6. Dilakukan orientasi cek ph , jika larutan sampel bersifat basa dengan ph >4 maka asamkan
dengan asam asetat encer 10 %
7. Dimasukkan benang wool bebas lemak kedalam larutan sampel
8. Dipanaskan diatas waterbath selama 10 menit, sambil diaduk sesekali menggunkan batang
pengaduk
9. Dicuci benang wool menggunakan aquadest hingga air bilasan bersih dan tidak berwarna
10. Dipindahkan benang wool kedalam cawan uap
11. Diencerkan ammonia pekat menjadi ammonia 10 % dengan cara:
12. Diukur ammonia sebanyak 10 ml lalu tambahkan kedalam benang wool
13. Dipanaskan diwaterbath hingga pewarna di benang wool luntur
14. Disingkirkan benang wool , lalu larutan warna dipekatkan diwaterbath
15. Dipindahkan larutan pekat kedalam tabung reaksi
16. Ditotolkan zat warna dan baku pembanding pada kertas whatman no .1
17. Diukur fase gerak menggunakan gelas ukur, lalu dicampurkan dalam satu erlenmeyer,
homogenkan
18. Dimasukkan kedalam chamber, lalu dijenuhkan chamber yang ditandai dengan basahnya
seluruh kertas saring
19. Dieluasi hingga sampai akhir jarak rambatnya
20. Dibandingkan rf bercak dengan rf baku pembanding zar warna

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Ditimbang seksama 10 gram sampel , dimasukkan kedalam erlenmeyer
3. Diencerkan ammonia pekat menjadi ammonia 2 % dengan cara :
4. Ditambahkan ammonia 2% ke dalam erlenmeyer berisi sampel
5. Didiamkan selama 1 x 24 jam , lalu disaring melalui kertas saring
6. Diuapkan filtrat yang didapat dari penyaringan diatas hot plate sampai pekat
7. Ditambahkan air suling sebanyak 30 ml lalu diaduk
8. Dimasukkan kedalam corong pisah
9. Ditambah NaOH 10% sebanyak 6 ml ke dalam corong pisah
10. Diekstraksi dengan 30 ml diertil eter , didapat lapisan eter lalu dicuci dengan 5ml NaOH 0,5
%
11. Diekstraksi lapisan eter dengan 10 ml HCl 0,1 N sebanyak 3 kali , di ambil lapisan HCL 0,1
N
12. Dipindahkan kedalam labu ukur , lalu tepatkan dengan HCL 0,1 N hingga tanda batas

1. Ditimbang sampel sebanyak 10-25 gram menggunakan timbangan analitik


2. Diasamkan dengan 5ml asam asetat encer 10 % , lalu cek ph
3. Dimasukkan benang wool kedalam beaker sampel
4. Dipanaskan diwaterbath selama 10 menit, sambil sesekali diaduk
5. Dibilas benang wool dengan air hingga air bilasan tidak berwarna
6. Dipindahkan benang wool kedalam cawan uap
7. Ditambahkan ammonia 10 % ,lalu dipanaskan sampai warna pada benang wool luntur
8. Benang wool dibuang, lalu dipekatkan larutan diatas waterbath hingga kering
9. Dilarutkan dengan 4-5 tetes metanol
10. Dipindahkan kedalam tabung reaksi
11. Ditotolkan sampel dan baku pada kertas kromatografi
12. Dibuat eluen etil metil keton : aseton : air ( 70 : 30: 30)
13. Dituang eluen kedalam chamber, lalu dijenuhkan chamber hingga ditandai basahnya
seluruh kertas saring
14. Dieluasi hingga sampai jarak rambatnya , lalu dibandingan rf sampel dan baku

Zat warna yang diizinkan :


Lansamigi, A. M., Nur, A. V., Wirasti, W., & Rahmasari, K. S. (2021, December). Analisis Kadar Zat
Pewarna Tartrazin pada Minuman Ringan Berkarbonasi Khas Pekalongan dengan Metode High
Performance Liquid Chromatography (HPLC). In Prosiding Seminar Nasional Kesehatan (Vol. 1, pp.
685-691).

Analisis Kadar Zat Pewarna Tartrazin pada Minuman Ringan Berkarbonasi Khas Pekalongan
dengan Metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
Metode : analisis kualitatif berupa uji reaksi warna
Prinsip :
Alat dan bahan :
Alat :

1.

Anda mungkin juga menyukai