Anda di halaman 1dari 41

III.

METODE PRATIKUM

3.1 Tempat dan Waktu

Pratikum kimia dasar di laksanakan di Laboratorium Agronomi, Fakultas

Pertanian, Universitas Tadolako, Palu. Di laksanakan mulai tanggal 08 Oktober 2023

sampai tanggal 23 November 2023. Di mulai pada pukul 8.00 WITA sampai dengan

selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan berupa pipet volume,pipet ukur, pipet tetes, labu ukur,

gelas ukur, Erlenmeyer,tabung reaksi ,corong, neraca analitik,rak tabung dan gegep,

batang pengaduk, spatula, buret, klem,statif, tabung bengkok, gelas arloji, botol

semprot, sentrifuge, tabung sentrifuge ,oven, neraca analitik, kaca arloji, gegep

desikator, labu ukur 100 mL, gelas kimia 250 mL, pipet volum 25 mL, Erlenmeyer

250 mL,buret 50 mL, labu semprot, batang pengaduk, gelas arloji, lumpang dan alu,

ayakan, pemanas, gelas ukur 100 mL, cawan penguap, gelas kimia 100 mL, gelas

ukur 100 mL, ph meter, kertas pH universal, magnetic stirrer, Bunsen, kaki tiga, kasa

asbes, stopwatch, penangas air, dan vortex.

Bahan yang digunakan yaitu aquades, sampel padat seperti kepingan logam

atau serpihan batu, padatan NaOH, larutan NaOH 1 M, larutan HCL 1 M, indicator

PP, tanah, kacang hijau, kacang kedelai, indikator PP, kertas lakmus, reagen nesler,

spirtus bakar, kapur tohor, asam sulfat pekat, difenil amin, asam nitrat, amonium

molibdat, asam klorida, natrium kobalti nitrit, larutan KCL 1 M, larutan natrium
hidroksida 0,01 M, larutan asam klorida 0,01 M, larutan alfa naftol 10% dalam

alcohol 95 %, reagen fehling A, reagen fehling B, reagen barfoed, larutan iodium 0,1

N, larutan glukosa 10%, larutan maltose 10 %, larutan sukrosa 10 %, larutan pati 1%,

tauge, larutan NaOH 10 %, larutan ninhydrin 0,1 %< larutan NaOH 2 N, larutan

CuSO4 0,01 N, reagen millons 0,5 %, larutan timbal asetat 0,2 N, reagen biuret,

etanol, heksana aseton, minyak kelapa, NaOH 2 % dalam etanol, dan NaOH 2 %

dalam methanol.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Stoikiometri

3.3.1.1 Penentuan Kadar Air

Cawan porselin disiapkan terlebih dahulu lalu dimasukkan dalam oven yang

bersuhu 1000C selama 20 menit. Setelah itu cawan porselin dikeluarkan dari oven

dengan menggunakan gegep. Kemudian dimasukkan ke dalam desikator selama 10

menit. Langkah selanjutnya yaitu dengan menimbang cawan porselin yang telah

dipanaskan dengan menggunakan neraca analitik dan dinyatakan beratnya sebagai

berat cawan porselin kosong (W1), dan mengisinya dengan bahan yang hendak di

tetapkan kadar airnya. Cawan porselin yang telah terisi dengan bahan selanjutnya

ditimbang kembali dengan neraca analitik dan beratnya dicatat (W 2). Cawan porselin

dimasukkan kembali kedalam oven yang bersuhu sama dengan cawan porselin

kosong kemudian dipanaskan selama 2 jam dan mencatat beratnya (W 3). Langkah

akhir yaitu menghitung kadar air bahan.

2
Menyiapkan cawan porselin terlebih dahulu lalu dimasukkan kedalam oven yang
bersuhu 100°C selama 20 menit.

Kemudian cawan porselin tersebut dikeluarkan dari oven menggunakan gegep,


Kemudian dimasukkan kedalam desikator selama 10 menit.

Setelah dikeluarkan dari desikator Cawan porselin ditimbang menggunakan


neraca analitik dan mencatat beratnya sebagai berat cawan porselin kosong. Dan
isi dengan bahan yang hendak ditetapkan kadar airnya.

Menimbang kembali cawan porselin dengan neraca analitik dan mencatat


beratnya.

cawan porselin panaskan kembali dalam oven yang bersuhu sama dengan kaca
arloji kosong dan beratnya di catat.

Menghitung kadar air bahannya menggunakan rumus kadar air bahan

Gambar 1. Bagan Kerja Stoikiometri (Penentuan kadar air)

3
3.3.2 Larutan

3.3.2.1 Membuat Larutan Dari Zat Padat.

Pertama menimbang sebanyak 2g Naoh dan memasukkannnya kedalam gelas

kimia yang berisi aquades sebanyak 50 ml. kemudian di aduk dengan menggunakan

batang pengaduk hingga semua zat Naoh larut, dan larutan di pindahkan kedalam

labu ukur, setelah itu menambvahkan aquades dengan pipet tetes hingga sampai tanda

batas. Selanjutnya larutan sebanyak 25 ml diambil menggunakan pipet volume, lalu

memasukkan kedalam erlenmeyer dan di tambahkan 3 tetes indikator PP. kemudian

mengisi asam klorida 1 M didalam buret 50 ml. larutan Naoh dalam erlenmeyer tadi

di titrasi hingga larutan tidak berwarna dan mencatat volume HCL yang digunakan

langkah terakhir menentukan konsetrasi Naoh menggunakan rumus pengenceran

diatas.

4
Menimbang NaOH sebanyak 2g lalu di masukan kedalam gelas kimia yang berisi
aquades sebanyak 50 mL

Lalu di aduk dengan batang pengaduk hingga semua zat NaOH larut

kemudianlarutan di pindahkan kedalam labu ukur dan ditambahkan akuades

dengan pipet tetes hingga tanda batas

Selanjutnya, larutan sebanyak 25ml di ambil menggunakan pipet volume

kemudian memasukannya kedalam erlemenmeyer dan menambahkan 3 tetes

indikator PP

Kemudian mengisi asam klorida 1 m di buret 50 ml

Mengtitrasi larutan NaOH dalam erlenmeyer hingga larutan tidak berwarna

Mencatat volume larutan HCL yang digunakan dan menentukan

konsentrasiNaOH menggunakan rumus pengenseran di atas


Gambar 6. Bagan kerja Larutan (Zat Padat)

5
3.3.2.2 Membuat Larutan Dari Zat Cair

Pertama mengukur asam klorida 1 M menggunakan pipet volume 10 mL

sebanyak 5 mL, dan dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 mL. kemudian di

tambahkan aquades melalui pipet tetes sampai tanda batas. Langkah selanjutnya

campuran di kocok hingga homogen, lalu di ambil sebanyak 10 mL dengan pipet

tetes dan di masukkan kedalam erlenmeyer lalu tambahkan 3 tetes indikator PP.

kemudian buret 50 ml di isi larutan NaOH 1 m. titrasi larutan HCL dalam erlenmeyer

hingga larutan berwarna merah mudah selanjutnya mencatat volume larutan NaOH

yang di gunakan sertan menentukan konsentrasi HCL menggunakan rumus

pengenceran.

6
Mengukur asam klorida 1 M menggunakan pipet volume 10 mL sebanyak 5 mL,

lalu dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 mL

Menambahkan 85 mL aquades melalui pipet tetes sampai tanda batas

Campuran di kocok hingga homogen, kemudian sebanyak 25 mL di ambil

menggunakan pipet volume lalu memasukkan ke dalam erlenmeyer dan

menambahkan 3 tetes indikator PP

Buret 50 mL di isi dengan larutan NaOH 1 M

Larutan HCL dalam erlenmeyer di titrasi hingga berwamamerah muda

Mencatat Volume larutan, NaOH yang di gunakan dan menentukan HCL


menggunakan rumus persamaan
Gambar 7. Bagan Kerja Larutan (Zat Cair)

7
3.3.3 Sistem Periodik Unsur unsur

3.3.3.1 Nitrogen Organik

Tabung reaksi disiapkan terlebih dahulu kemudian diberi kode A, B, C, D. E,

F. Lalu tabung A, B, dan C diberi kertas lakmus merah pada permukaan tabung dan

dipanaskan. Selanjutnya diamati perubahan warna pada kertas lakmus tersebut.

Setelah itu tabung D, E, dan F disumbat dengan gabus yang dilengkapi dengan pipa

bengkok dan menghubungkan dengan tabung lain yang berisi aquades, kemudian

tabung dipanaskan selama 30 menit dan tabung yang berisi aquades tersebut

dikeluarkan dan ditetesi dengan indikator PP. Akhirnya perubahan warna yang

terjadi diamati.

8
Tabung Reaksı disiapkan terlebih dahulu, Kemudian diberikode, A, B, C, D, E, F.

Tabung A, B, dan C diberi kertas lakmus merah pada permukaan tabung lalu

dipanaskan dan mengamati perubahaan wama pada kertas lakmus tersebut

Tabung D, E, dan F disumbat dengan gabus yang dilengkapi dengan pipa bengkok

dan menghubungkan dengan tabung lain yang berisi aquades

Tabung dipanaskan selama 30 menit, kemudian tabung yang berisi aquades

dikeluarkan dan ditetesi dengan indikator PP.

Perubahan warna yang terjadi diamati


Gambar 2. Bagan Kerja Sistem Periodik Unsur ( Nitrogen Organik)

9
3.3.3.2 Nitrogen Nitrat-Amoniak

Tanah halus 20 g di masukkan ke dalam erlenmeyer lalu di tambahkan dengan

100 ml aquades kemudian di kocok selama 10 menit. Selanjutmya campurannya di

saring dan di tampung filtratnya di dalam erlenmeyer. Kemudian erlenmeyer tersebut

di sumbat dengan gabus yang di lengkapi pipa bengkok yang terhubung dengan

tabung reaksi berisi 5 ml aquades. Setelah itu di panaskan selama 30 menit, tabung

yang berisi aquades di pisahkan kemudian di tetesi dengan reagen nesler dan

mengamati perubahan warna yang terjadi. Langkah selanjutnya cairan dalam

erlenmeyer pada butir d di pimdah kan ke dalam cawan penguap untuk kemudian di

panaskan hingga hampir kering dan mendinginkannya. Setelah dingin di tambahkan

dengan 5 tetes asam sulfat pekat kemudian memasukkannya ke dalam tabung reaksi

yang berisi reagen difenil amin dan mengamati serta mencatat perubahannya.

10
Memasukkan tanah halus 20 g ke dalam erlenmeyer, kemudian di tambahkan 100

ml aquades dan di kocok selama 10 menit

Campurannya di saring dan di tampung filtratnya di dalam erlenmeyer

Erlenmeyer di sumbat dengan gabus yang dilengkapi dengan pipa bengkok yang

terhubung dengan tabung reaksi berisi 5 ml aquades

Setelah itu di panaskan selama 30 menit dan menyisakan tabung yang berisi

aquades, kemudian di tetesi dengan reagen nesler dan mengamati perubahan yang

terjadi

Selanjutnya caran dalam erlenmeyer pada buty d di pindahkan ke dalam cawan

penguap kemudian di panaskan hingga hampur kering dan dı dıngınkan

menambahkan 5 tetes asam sulfat pekat kemudian memasukkannya ke dalam

tabung reaksi yang berisi reagen difenil amin dan mengamati serta mencatat

perubahannya,
11
Gambar 3. Bagan Kerja Sistem Periodik Unsur ( Nitrogen Nitrat-Amoniak)

3.3.3.3 Unsur Fosfat

3 buah cawan porselin disiapkan, kemudian di isi masing-masing cawan

dengan 2 g tanah, 2 g bubuk kacang kedelai, 2g bubuk kacang hijau. Lalu dipanaskan

dengan api bunsen. Setelah dipanaskan lalu cawan di dinginkan lalu di tambah kan

dengan 10 ml asam nitrat pekat di panaskan kembali sampai mendidih, setelah di

panaskan, cawan di dinginkan dan menambahkan aquades dengan volume yang sama.

Setelah itu di saring dan tampung filtratnya di dalam tabung reaksi, lalu menetesinya

kembali dengan reagen ammonium molibdat setelah itu mengamati perubahan warna

yang terjadi.

12
3 buah cawanporselin disiapkan dan diberi masing masing cawan dengan 2 g

tanah, 2 g bubuk kacang kedelai dan 2 g bubuk kacang hijau. Lalu dipanaskan

dengan api bunsen

Selanjutnya mendinginkan lalu menambahkan 10 ml asam nitrat pekat dan di

panaskan hingga mendidih.

Kemudian mendiginkannya lalu di tambahkan aquades dengan volume yang sama

filtratnya di tampung dan disaring dalam tabung reaksi kemudian menetesi dengan

reagen amoniom molibdat dau mengamati

Gambar 4. Bagan Kerja Sistem Periodik Unsur ( Unsur Fosfat)

13
3.3.3.4 Kalium

Langkah pertama yaitu dengan memasukkan 10 g tanah halus ke dalam

erlenmeyer, dan menambahkan 25 ml asam klorida 0,1 N dengan mendidihkannya

selama lima menit. Kemudian filtratnya dibakar dan disaring hingga kering dan

residunya dibakar. Kemudian tambahkan air panas sebanyak 25 ml dan dinginkan

filtratnya disaring dan di tampung ke dalam tabung reaksi.Kemudian di tetesi larutan

natrium kobalti nitrat dan di amati perubahan apa yang terjadi.

14
Memasukkan 10 gram tanah halus kedalam erlenmeyer, kemudian
menambahkan 25 ml asam klonda 0,1 N dan mendidihkannya selama 5 menit

Kemudian menyaring filtratnya dan menguapkan hingga kering lalu residunya di

bakar

Selanjutnya Mendinginkan lalu menambahkan air panas sebanyak 25 ml lalu di

saring dan di tampung filtratnya dalam tabung reaksi

Langkah akhir, menambahkan beberapa tetes larutan natrium kobaltın nitrat dan
mengamati perubahan yang terjadi.

Gambar 5. Bagan Kerja Sistem Periodik Unsur ( Kalium)

15
3.3.4 Asam Basa

3.3.4.1 Menentukan pH tanah

Langkah pertama menimbang contoh tanah sebanyak 10 gram lalu di masukan

kedalam lumpung dan gerus halus. Kemudian masukan kedalam erlenmeyer dan di

tambahkan akuades sebanyak 50 ml kemudian kocok selama 30 menit diamkan

sampai tanah mengendap lalu mengukur pH menggunkan pH meter dan kertas pH

universal kemudian hal yang sama di lakukan pada butir 1, 2, dan 3 namun akuades

nya di ganti dengan KCL 0,01 M.

16
Menimbang contoh tanah sebanyak 10 g, Kemudian memasukkannya ke dalam

lumpang dan gerus halus

Memasukkan ke dalam erlenmeyer dan menambahkan aquades sebanyak 50 mL,

kemudian mengokocok selama 30 menit.

Diamkan tanahnya sampai mengendap dan mengukur pHnya menggunakan pH

meter dan kertas pH universal

Hal yang sama dilakukan pada butir 1, 2, dan 3 akan tetapi aquadesnya diganti
dengan KCL 0,01 м

Gambar 8. Bagan kerja Asam Basa ( Menentukan pH tanah )

17
3.3.4.2 Menentukan pH larutan NaOH 0,01 M dan larutan HCL 0,01 M

Langkah pertama larutan NaOH 0,01 M diambil sebanyak 25 mL dan

dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 mL, kemudian pH-nya di ukur dan di catat

menggunakan pH meter dan pH universal, kemudian sebanyak 25 mL larutan HCL

0,01 M diambil menggunakan gelas ukur dan dimasukkan kedalam gelas kimia 100

mL, setelah itu mengukur dan mencatat pH-nya menggunakan pH meter dan pH

universal.

25 mL larutan NaOH 0,01 M di ambil dan memasukannya ke dalam gelaskimia

100 mL, kemudian pH-nya dicatat dan diukur menggunakan pH meter dan pH

universal

25 mL larutan HCL 0.01 M di ambil dan memasukannya ke dalam gelas, ukur

kimia 100 mL, kemudian pH-nya dicatat dan diukur menggunakan pH meter dan

pH universal
18
Gambar 9. Bagan kerja Asam Basa (Menentukan pH larutan)

3.3.5 Identifikasi gugus fungsi

3.3.5.1 Hidrokarbon Jenuh Dan Tak Jenuh

Langkah pertama menyiapkan 2 tabung reaksi. Sebanyak 5 tetes sikloheksana

dan 5 tetes benzene di masukkan ke dalam masing masing tabung reaksi. Sebanyak 7

tetes laruta KmnO4 ditambahkan ke dalam masing masing tabung reaksi. Selama 2

menit kedua tabung reaksi di goyangkan dan mencatat dan mengamati perubahan

yang terjadi.

Menyiapkan 2 tabung reaksi dan memasukkan 5 tetes sikloheksana dan 5 tetes

benzene di dalam masing masingtabung

Meneteskan 7 tetes Kmn dan di tambahkan ke dalam masing masing tabung reaksi

Kedua tabung digoyangkan selama 2 menit dan mengamati dan mencatat

perubahan yang terjadi

Gambar 10. Bagan kerja Identifikasi gugus fungsi (Hidrokarbon jenuh dan tak jenu)

19
3.3.5.2 Alkohol Dan Fenol

Langkah pertama menyiapkan 2 tabung reaksi, dan sebanyak 1 mL etanol dan

1 mL fenol dimasukkan ke dalam masing masing tabung reaksi. Setelah itu

menambahkan sebanyak 10 tetes NaOH 2 M ke dalam masing masing tabung reaksi.

Setelah itu kedua tabung reaksi digoyangkan untuk setiap penambahan 1 tetes NaOH

dan mengamati apa yang terjadi. Selanjutnya menambahkan 5 tetes HCL teknis ke

dalam tabung reaksi 2 yang berisi fenol teknis dan langkah akhir mengamati dan

mencatat perubahan yang terjadi.

Menyiapkan 2 tabung reaksi dan memasukkan 1 mL etanol dan 1 ml. fenol ke

dalam masing masing tabung reaksi.

Menambahkan 10 tetes NaOH 2 M ke dalam masing masing tabung reaksi dan

digoyangkan untuk setiap penambahan 1 tetes NaOH lalu mengamati apa yang

Menambahkan 5 tetes HCL teknis ke dalam tabung reaksi 2 yang berisi fenol
20
teknis dan mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi
Gambar 11. Bagan kerja identifikasi gugus fungsi (alkohol dan fenol)

3.3.5.3 Aldehid dan Keton

Hal yang pertama dilakukan yaitu dengan menyiapkan 2 tabung reaksi dan

ditambahkan 2 mL reagen fehling biru kedalam masing masing tabung reaksi,

dilanjutkan dengan menambahkan 5 tetes asetal dehid ke dalam tabung reaksi 1 dan 5

tetes aseton ke dalam tabung reaksi 2. Setelah itu kedua tabung reaksi dipanaskan di

atas penangas air, kemudian mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.

Menyiapkan 2 tabung reaksi dan memasukkan 2 mL reagen fehling biru ke dalam

masing masing tabung reaksi.

Menambahkan 5 tetes asetaldehid ke dalam tabung reaksi 1 dan 5 tetes aseton ke

dalam tabung reaksi 2

21
Memanaskan kedua tahung di atas penangas air, dan mengamati dan mencatat

perubahan yang terjadi

Gambar 11. Bagan kerja identifikasi gugus fungsi (Aldehid Dan Keton )

3.3.6 Senyawa karbon

3.3.6.1 Uji Fehling

Langkah pertama menyiapkan 4 buah tabung reaksi yang di beri kode A, B, C,

dan D dan disimpan di dalam rak tabung. Selanjutnya tabung reaksi A B C dan D di

masukan masing-masing 2 ml larutan fehling a dan fehling b kemudian masing-

masing tabung reaksi di tambahkan dengan 2 ml larutan glukosa 10 % untuk tabung

A, 2 ml larutan maltose 10% untuk tabung B, 2 ml larutan sikrosa 10% untuk tabung

C dan 2 ml larutan pati 1% umtuk tabung D langkah selanjutnya yaitu ke empat

tabung tersebut di kocok kemudian di masukkan kedalam penangas air dan

memanaskan nya selama 15 menit. Langkah akhir yang di lakukan yaitu dengan

mengamati dan mencatat warna endapan yang terbentuk.

22
Menyiapkan 4 tabung reaksi, kemudian diberi kode A, B, C, dan D dan disimpan

dalam rak tabung

Memasukkan 2 mL. Jarutan fehling A dan fehhling B sebanyak 2 ml. pada

masing masing tabung

 Mengisi masing masing tabung reaksi diisi dengan

 Tabung reaksi A di isi dengan 2 ml. larutan glukosa 10%

 Tabung reaksi B di isi dengan 2 mL. larutan maltose 10%

 Tabung reaksi C di isi dengan 2 mL larutan sukrosa 10%

 Tabung reaksi D di isi dengan 2 mL. larutan pati 1%

Mengamati dan mencatat warna yang terbentuk pada masing masing tabung I

23
Gambar 12. Bagan kerja senyawa karbon identifikasi karbohidrat (Uji Fehling)

3.3.6.2 Uji Molisch

Langkah pertama menyiapkan empat buah tabung reaksi, kemudian di beri

kode A,B,C dan D lalu ke empat tabung reaksi di simpan di dalam rak tabung.

Selanjutnya tabung reaksi A di isi dengan 1 ml larutan glukosa 10%, tabung B

dengan 1 ml larutan maltose 10%, tabung C dengan 1 ml larutan sukrosa 10%,

tabung reaksi D dengan 1 ml larutan pati 1%, kemudian masing-masing tabung

ditambahkan 3 tetes larutan alfa naftol lalu di kocok secara perlahan-lahan dan

menambahkan 2 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung secara hati-hati.

Langkah akhir mengamati dan mencatat warna yang terbentuk pada masing-masing

tabung.

24
Menyiapkan 4 tabung reaksi, kemudian diberi kode A, B, C, dan D dan disimpan

dalam rak tabung

 Mengisi masing masing tabung reaksi diisi dengan

 Tabung reaksi A di isi dengan 1 mL. larutan glukosa 10%

 Tabung reaksi B di isi dengan 1 mL larutan maltose 10%

 Tabung reaksi C di isi dengan 1 mL larutan sukrosa 10%

Menambahkan 3 tetes larutan alfa naftol pada masing masing tabung dan dikocok

secara perlahan, kemudian di tambahkan 2 mL asam sulfat pekat melalui dinding

tabung secara hati hati (jangan dikocok)

25
Mengamati dan mencatat warna yang terbentuk pada masing masing tabung

Gambar 13. Bagan kerja senyawa karbon identifikasi karbohidrat (Uji Molisch)

3.3.6.3 Uji Barfoed

Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan beri kode A dan B,

selanjutnya simpan dalam rak tabung, Ke dalam tabung reaksi A masukkan 3 m

larutan glukosa 10% dan tabung reaksi B masukkan 3 mL larutan sukrosa 10%,

Masing-masing tabung tambahkan 3 ml reagen Barfoed, kocok campuran dan

masukkan ke dalam penangas air,Amati dan catat waktu terbentuknya endapan merah

bata.

Menyiapkan 2 tabung yang bersih dan beri kode A dan B, lalu simpan dalam rak

tabung

 tabung reaksi A masukkan 3 mL larutan glukosa 10% dan

 tabung reaksi B masukkan 3 mL larutan sukrosa 10%

26
Menambahkan masing-masing tabung 3 mL reagen Barfoed, kocok campuran dan

masukkan ke dalam penangas air Amati dan catat waktu terbentuknya endapan

merah bata

Gambar 13. Bagan kerja senyawa karbon identifikasi karbohidrat (Uji Barfoed)

3.3.6.4 Uji Iodium

Hal yang di lakukan yaitu dengan menyiapkan empat buah tabung reaksi yang

di beri kode A,B,C dan D ke empat tabung reksi di masukkan kedalam rak tabung

selanjutnya tabung A di isi dengan 1 ml larutan glukosa 10%, tabung B dengan 1 ml

larutan maltose 10%, tabung C dengan 1 ml larutan sukrosa 10% dan tabung D

dengan 1 ml larutan pati 1%. Masing-masing tabung reaksi di tambahkan 5 tetes

larutan iodium 0,1% langkah akhir yaitu dengan mengocok dengan perlahanlahan dan

mengamati wara yang terbentuk masing-masing tabung

27
Menyiapkan 4 tabung reaksi, kemudian diberi kode A, B, C, dan D dan disimpan

dalam rak tabung

Mengisi masing masing tabung reaksi dusi dengan

 Tabung reaksi A di isi dengan 1 mL. larutan glukosa 10%

 Tabung reaksi B di isi dengan 1 mL larutan maltose 10%

 Tabung reaksi C di isi dengan 1 mL larutan sukrosa 10%

 Tabung reaksi D di isi dengan 1 ml. larutan pati 1%

Menambahkan 5 tetes larutan iodium 0,1 N pada masing masing tabung dan

dikocok secara perlahan


28
Mengamati dan mencatat warna yang terbentuk pada masing masing tabung

Gambar 15. Bagan kerja senyawa karbon identifikasi karbohidrat (Uji Iodium)

3.3.7 Identifikasi protein

3.3.7.1 Uji Xanthoprotein

Menyiapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan diberi kode 1 dan 2, kemudian

memasukkannya ke dalam rak tabung reaksi. Pada tabung 1 diisi dengan 2 mL

ekstrak kacang kedelai dan pada tabung 2 diisi dengan 2 mL ekstrak tauge. Kemudian

masing masing tabung ditambahkan 5 tetes asam nitrat pekat, dan dipanaskan lalu

mengamati perubahan warna yang terjadi. Kedua tabung di dinginkan, kemudian

ditambahkan larutan 10 % secara perlahan menggunakan pipet tetes sampai terjadi

perubahan warna, selanjutnya mengamati dan mencatat perubahan warna yang

terjadi.

29
Menyiapkan 2 tabung reaksi, kemudian diberi kode A dan B dan disimpan dalam

raktabung

 Mengisi masing masing tabung reaksi dengan:

 Tabung reaksi A di isi dengan 2 ml. ekstrak kacang kedelai

 Tabung reaksi B di isi dengan 2 mL. ektrak tauge

Menambahkan 5 tetes asam nitrat pekat pada masing masing tabung dan

dipanaskan

30
Kemudian didinginkan. lalu ditambahkan larutan NaOH 10% secara perlahan

dengan pipet tetes sampai terjadi perubahan wama.

Mengamati dan mencatat warna yang terbentuk pada masing masing tabung

Gambar 14. Bagan kerja senyawa karbon identifikasi protein (Uji Xanthoprotein)

3.3.7.2 Uji Biuret

Langkah pertama, menyiapkan dua tabung reaksi yang bersih dan di beri

kode 1 dan 2, kemudian di masukkan ke dalam rak tabung. Selanjutnya tabung 1 di isi

dengan 2 ml ekstrak kacang kedelai dan tabung 2 di isi dengan 2 ml ekstrak tauge.

Pada masing-masing tabel di tambahkan 2 ml larutan tembaga sulfat 0,5 % dan secara

perlahan di tambahkan 2 ml NaOH 10%, kemudian di kocok. Langkah akhir yaitu

dengan mengamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi pada masing-masing

tabung.

31
Menyiapkan 2 tabung reaksi, kemudian diberi kode A dan B dan disimpan dalam

rak tabung

 Mengisi masing masing tabung reaksi dengan:

 Tabung reaksi A di isi dengan 2 mLI. ekstrak kacang kedelai

 Tabung reaksi B di isi dengan 2 m. ektrak tauge

Menambahkan 2 mL larutan tembaga sulfat 0,5% pada masing masing tabung,

dan secaraperlahan di tambahkan 2 mL NaOH 10%, kemudian di kocok


32
Mengamati dan mencatat perubahan warna yang terbentuk pada masing masing

tabung

Gambar 16. Bagan kerja senyawa karbon identifikasi protein (Uji Biuret)

3.3.7.3 Uji Ninhidrin

Langkah pertama yaitu dengan menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan di

beri kode 1 dan 2, lalu di masukkan ke dalam rak tabung reaksi. Selanjutnya pada

tabung 1 di isi dengan 2 ml ekstrak kacang kedelai dan tabung 2 di isi dengan 2 ml

ekstrak tauge. Pada masing-masing tabel di tambahkan 5 tetes larutan ninhidrin 0,1%

lalu di panaskan di atas penangas air selama 10 menit. Langkah terakhir yaitu dengan

mengamati dan mencatat perubahan warna yang terbentuk pada masingmasing

tabung.

33
Menyiapkan 2 tabung reaksi, kemudian dibsxi kode A dan B dan disimpan

dalam rak tabung

 Mengisi masing masing tabung reaksi dengan;

 Tabung reaksi A di isi dengan 2 ml. ekstrak kacang kedelai

 Tabung reaksi B di isi dengan 2 ml. ektraktauge

34
Menambahkan 5 tetes larutan ninhidrin 0,1% pada masing masing tabung, dan

dipanaskan di atas penangas air selama 10 menit

Mengamati dan mencatat perubahan wana yang terbentuk pada masing masing
tabung

Gambar 17. Bagan kerja senyawa karbon identifikasi protein (Uji Ninhidrin)

3.3.8 Identifikasi Sifat Minyak Dan Lemak

3.3.8.1 Uji Kelarutan

Langkah pertama yaitu dengan menyiapkan 4 tabung reaksi dan di beri kode

A, B, C dan D. Pada tabung A di isi dengan 2 ml air dan 10 tetes minyak kelapa, pada

tabung B di isi dengan 2 ml etanol dan 10 tetes minyak kelapa, pada tabung C di isi

dengan 2 ml heksana dan 10 tetes minyak kelapa, pada tabung D di isi dengan 2 ml

aseton dan 10 tetes minyak kelapa. Langkah selanjutnya semua tabung di tutup

35
dengan sumbat karet lalu di kocok dengan vortex selama 10 menit. Kemudian

mengamati kelarutan minyak dalam setiap tabung.

Menyiapkan 4 tabung reaksi, kemudian diberi kode A, B, C, dan D dan disimpan

dalam rak tabung.

 Mengisi masing masing tabung reaksi diisi dengan:

 Tabung reaksi A di isi dengan 2 mL air dan 10 tetes minyak kelapa


36
 Tabung reaksi B di isi dengan 2 mL etanol dan 10 tetes minyak kelapa

 Tabung reaksi C di isi dengan 2 mL heksana dan 10 tetes minyak kelapa


Menutup semuatabung dengan sumbat kadet, lalu di kocok dengan vortex selama 1

menit dan di diamkan selama 10 menit

Mengamati kelarutan minyak pada masing masing tabung

Gambar 18. Bagan kerja senyawa karbon identifikasi minyak dan lemak (Uji
Kelarutan)

3.3.8.2 Reaksi Penyabunan

Langkah pertama menyiapkan 2 buah erlenmeyer 50 ml dan di beri kode A

dan B. kemudian erlenmeyer berkode A di isi dengan 1 ml air dan di tambahkan 10

ml KOH 0,5 N dan erlenmeyer berkode B di isi dengan 1 ml minyak kelapa dan di

tambahkan 10 ml KOH 0,5 N. langkah selanjutnya memanaskan kedua erlenmeyer di

atas penangas air sambil mengaduknya kurang lebih 10 menit. Langkah akhir yaitu

37
mengamati dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pad masing-masing

tabung.

Menyiapkan 2 erlenmeyer, kemudian diberi kode A dan B

Mengisi masing masing erlenmeyer diisi dengan:

Erlenmeyer A di isi dengan 1 mL air dan 10 mL KOH 0,5 N

Erlenmeyer B di isi dengan 1 ml minyak kelapa dan 10 mL KOH 0,5 N

38

Memanaskan kedua erlenmeyer di ataspenangas air sambil mengaduk kurang


lebih 10 menit

Gambar 19. Bagan kerja senyawa karbon identifikasi minyak dan lemak (Reaksi

penyabunan)

3.3.8.3 Uji pembentukan Emulsi

Langkah pertama dengan menyiapkan 2 tabung reaksi dan di beri kode A dan

B lalu memasukkan kedua tabung ke dalam rak tabung. Pada tabung A di isi dengan

10 ml air kemudian menambahkan 2 ml minyak kelapa dan pada tabung B di isi

dengan 10 ml air kmudian menambahkan 2 ml minyak kelapa dan 2 ml twin

39
80. Selanjutnya kedua tabung di kocok selama 5 menit kemudian mendiamkannya

pada suhu ruang selama 15 menit. Langkah akhir yaitu mengamati dan mencatat

perubahan-perubahn yang terjadi pada masing-masing tabung.

Menyiapkan 2 tabung reaksi, kemudian diberi kode A dan B dan dimasukkan ke

dalam rak tabung

 Mengisi masing masing tabung diisi dengan:

 Tabung A di isi dengan 10 mL air dan 2 mL minyak kelapa

 Tabung B di isi dengan 10 mL air dan 2 mL minyak kelapa dan twin 80


40
Mengocok kedua tabung dengan vortex selama 5 menit dan di diamkan pada suhu

ruang selama 15 menit

Mengamati dan mencatat kelarutan minyak pada masing masing erlenmeyer

Gambar 20. Bagan kerja senyawa karbon identifikasi minyak dan lemak (Uji

Pembentukan Emulsi)

41

Anda mungkin juga menyukai