A
11 farmasi
TITRASI
NITRIMETRI
PEMBUATAN BAKU SEKUNDER
A. Cara kerja
1. Pembakuan larutan baku NaNO2 0,1 M
a. Larutkan 7,5 g NANO2 dalam air secukupnya hingga 1000,0 ml.
b. Pembakuan: Lebih kurang 0,4 g asam sulfanilat p.a ditimbang seksama yang sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 120° C, masukkan dalam gelas piala.
Tambahkan 0,2 g Natrium bikarbonat dan sedikit air aduk hingga larut. Encerkan dengan 100 ml air, tambahkan 10 ml HCI P, dinginkan sampai suhu tidak lebih
dari 15 derajat C. Titrasi pelan-pelan dengan NaNO, 0,1 M, hingga setetes larutan segera memberikan warna biru kepada kertas kanji yodida atau pasta kanji
yodida. Titrasi selesai jika titik akhir dapat ditunjukkan lagi setelah larutan dibiarkan selama 2 menit.
Tiap ml mengandung larutan NaNO2 0,1 M setara dengan 17,32 mg NH2C6H4SO3
1. Optimasi Metode O
Optimasi metode meliputi tahapan-tahapan:
a. Penentuan waktu refluks Dilakukan refluks selama 1 jam dan 1,5 jam pada 500 mg parasetamol standar murni Refluks I jam dan 1,5 jam diperlakukan secara
sama, yaitu: 500 mg sampel ditambah 5 ml larutan sirup yang direfluks dengan 30 ml HSO, 10% (v/v). Hasil refluks didinginkan, ditambah air sampai 100 ml 500
mg sampel ditambah 5 ml larutan sirup yang direfluks dengan 30 ml HSO, 10% (v/v). Hasil refluks didinginkan, ditambah air sampai 100 ml dan ditambah
dengan 10 ml HCI P, dinginkan sampai suhu tidak lebih dari 15 C. Kedua larutan tersebut dititrasi pelan-pelan dengan menggunakan larutan baku NaNO, hingga
setetes larutan segera memberikan wama biru pada pasta kanji yodida. Titrasi selesai jika titik akhir dapat ditunjukkan lagi setelah larutan dibiarkan selama 2
menit.
b. Pembuatan variasi jumlah parasetamol Dari hasil recovery diketahui bahwa refluks 1 jam dan 1,5 jam memberikan hasil yang tidak jauh berbeda, maka
dilakukan refluks selama 1 jam pada 100 mg, 200 mg, 300 mg, 400 mg, dan 500 mg parasetamol, yang diperlakukan sama seperti prosedur kerja dan dilakukan
penentuan perolehan kembali.
c. Melihat pengaruh dari pewarna Digunakan pewarna carmoisine 0,01% tanpa sampel dan diperlakukan sama seperti prosedur kerja
1. Pembuatan blanko positif dan blanko negatif
a. Pembuatan blanko positif 5 ml sirup parasetamol ditambah 30 ml H,SO4 10% (v/v) tanpa direfluks, ditambahkan air sampai 100 ml , kemudian ditambah 10
ml HCI P dan dititrasi dengan NaNO, 0,1 M, dengan indikator pasta kanji yodida.
b. Pembuatan blanko negatif Diperlakukan seperti prosedur kerja 3.a tanpa diberi sanpel.
1. Penetapan kadar parasetamol dalam sirup parasetamol 5 ml sirup parasetamol ditambah dengan 30 ml H2SO4 10% (v/v), direfluks selama 1 jam, hasil refluks
didinginkan dan ditambah air sampai 100 ml, ditambah 10 ml HCl dan dititrasi dengan larutan baku NaNO, dengan indikator pasta kanji yodida.
ALAT DAN BAHAN
1.2 Bahan :
11. Aquadest
12. Aluminium foil
13. HCl pekat
14. kertas indicator kanji
CARA KERJA
15. Ditimbang saksama 50,2 mg sulfamerazin
16. Dilarutkan dalam Erlenmeyer dengan 50 ml air suling dan 5 ml HCl pekat.
17. Erlenmeyer diutup dengan aluminium foil, dinginkan dengan cara merendam erlenmeyer berisi larutan
kedalam es batu, sambil diukur suhu tidak kurang dari 15 0C dengan menggunakan termometer.
18. Dititrasi dengan NaNO2 hingga menunjukkan warna biru segera pada saat digoreskan tetesan larutannya
pada kertas kanji iodida.
19. Dicatat volume titrasinya.
Penetapan Kadar
1. Pembuatan Larutan Baku INH dan Vit B6
a. Pembuatan Larutan Baku INH
Isoniazida
INH ditimbang seksama sebanyak 10 mg, lalu dimasukkan ke dalam labu takar 10 mL
dan dilarutkan dengan aquadest, kemudian ditambahkan aquadest sampai garis tanda
batas sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 1000 μg/mL. Larutan disonifikasi
selama 5 menit dan disaring dengan membran penyaring nylon 0,45μm.