Anda di halaman 1dari 3

Working Instruction Analysis Peroxide Value

Pembuatan Chemical Acetic Acid:Chloroform 3:2 100mL


1. Memipet Acetic Acid murni sebanyak 60mL
2. Memipet Chloroform sebanyak 40mL

Gelas ukur 100 ml, gelas beaker 100 ml atau Erlenmeyer, magnetic stirer
Pembuatan Larutan Na2S2O3 0.1N
1. Menimbang sebanyak 6.204gr Na2S2O3 kemudian tambahkan 250mL aquadest hingga
tanda batas, aduk hingga homogen atau 1.241 gr / 50 ml

Kertas timbang, gelas beakr 100 ml, labu ukur 250 ml, spatula
Pembuatan Kalium Iodida (KI) Jenuh (dikatakan jenuh dibuat sampai chemical KI tidak
larut di aquadest)
1. Menimbang ± 10g Kalium Iodida lalu masukan kedalam gelas piala
2. Menambahkan aquadest sebanyak 6mL lalu goyangkan dan amati beberapa saat untuk
memastikan larutan KI sudah ada dalam kondisi jenuh (dibuktikan dengan tidak larutnya
lagi KI)

Gelas beaker 100 ml, spatula, pipet 10 ml , bulpet, gelas ukur 25 ml


Pembuatan Indikator Starch 1%
1. Menimbang 1 g starch kedalam gelas piala 100 mL
2. Menambahkan 100mL aquadest
3. Panaskan campuran menggunakan hot plate pada suhu 100-150 oC hingga campuran
berwarna bening
4. Dinginkan sebentar lalu pindahkan ke dalam botol kaca gelap (botol indicator) simpan di
kulkas pada suhu 4 -10°C

Spatula, gelas beaker 100-200 ml atau Erlenmeyer, magnetic stirrer, gelas ukur 100 ml
Catatan:
a. Indikator bisa bertahan hingga 2 – 3 minggu jika disimpan didalam kulkas
b. Indikator harus dibuat baru jika pada saat titrasi titik akhir warna biru menjadi tidak
berwarna tidak benar benar terlihat dengan jelas
Standarisasi Larutan Na2S2O3 0.1N

1. Menimbang 0.16 – 0.22 g kalium dikromat lalu masukan ke Erlenmeyer


2. Menambahkan 25 mL aquadest kedalam erlenmeyer lalu larutkan
3. Menambahkan 5 mL asam klorida 37% kedalam erlenmeyer
4. Menambahkan 20 mL kalium iodide 10% kedalam erlenmeyer lalu aduk dengan cara
goyangkan hingga tercampur sempurna dan diamkan selama 5 menit
5. Menambahkan 100 mL aquadest kedalam erlenmeyer
6. Melakukan titrasi menggunakan sodium thiosulfate yang ingin diketahui normalitasnya,
hingga warna kuning hampir hilang
7. Menambahkan 1 – 2 mL indikator starch dan lanjutkan titrasi secara perlahan hingga warna
biru menghilang sempurna
8. Lakukan prosedur 1-8 sebanyak 3 kali untuk menghitung rata-rata normalitas Sodium
Thiosulfat

20.394 𝑥 𝑊
𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑆𝑜𝑑𝑖𝑢𝑚 𝑇𝑖𝑜𝑠𝑢𝑙𝑓𝑎𝑡 =
𝑉

Dimana:

W: Mass of kalium dikromat (g)


V: Volume titrant of Sodium thio sulfat (mL)

9. Encerkan Sodium Tiosulfat yang sudah distandarisasi menjadi 0.01N

Prosedur Analisa Peroxide


1. Jika sampel dalam keadaan beku, cairkan sampel pada suhu 50-55 beberapa menit (hingga
sampel bisa ditimbang)
2. Menimbang sampel sebanyak 5gr ke dalam Erlenmeyer
3. Menambahkan Acetic Acid:Chloroform 3:2 sebanyak 30mL kemudian aduk hingga
homogen
4. Menambahkan KI jenuh 0.5mL diaduk hingga homogen dan diamkan selama 1 menit
(untuk waktu harus dimaintain tidak boleh lebih dari 1 menit, gunakan stopwatch
untuk menghitung. Stopwatch dinyalakan setelah pengadukan selesai)
5. Setelah 1 menit reaksi di stop menggunakan aquades (tambahkan 30 mL aquadest), akan
terbentuk 2 lapisan (sampel PV bagian atas yang berwarna hitam sementara CPO bagian
bawah berwarna orange)
6. Menambahkan 0.5 mL indikator starch kedalam erlenmeyer yang sudah berisi sampel
7. Kemudian titrasi menggunakan Na2S2O3 0.01 N hingga berubah warna lapisan atas dari
hitam menjadi bening. Titrasi secara berkala teteskan sedikit demi sedikit hingga berubah
warna (volume Na2S2O3 sekitar kurang dari 1mL, 0.5-0.8mL)
8. Setelah cairan berubah menjadi warna putih maka proses titrasi dihentikan
9. Buat larutan blanko tanpa sampel, lakukan prosedur 3 hingga 8
Erlenmeyer, pipet 10 ml 2 pcs, gelas ukur 50-100 ml 2 pcs

B = Volume titrant, mL of blank


S = Volume titrant, mL of sample
N = Normality of sodium thiosulfate solution

Anda mungkin juga menyukai