METODE PRAKTIKUM
Adapun alat yang digunakan tediri dari pipet volume, pipet ukur, pipet
tetes, labu ukur, gelas ukur, gelas ukur erlenmeyer, tabung reaksi, corong, neraca
analitik, rak tabung dan gegep, batang pengaduk, spatula, buret, klem, statif,
tabung bengkok, gelas arloji. botol semprot, sentrifuge, lumpang dan alu ayakan,
pemanas, pipa bengkok, gelas ukur 100 ml pipet tetes, erlenmeyer, corong dan
cawan penguap. oven, neraca analitik, kaca arloji, gegep dan desikator. Pipet
volum 10 mt. gelas plais 20 ml, nerses analitik cawan porselin, bunsen, kaki tiga,
gelas ukur 100 ml, neraca analitik, labu ukur 100 ml gelas kimia 250 ml, pipet
volum 25 ml, erlenmeyer 250 ml buret 50 ml neraca analitik, labu semprot, batang
pengaduk dan gelas arloji. lumpang dan alu. gelas kimia 100 ml erlenmeyer 250
ml. gelas akur 100 ml neraca analitik pH meter kertas pl universal dan magnetik
stirrer, tabung reaksi. gelas ukur gelas kimia, rak tabung. pipet tetes, bunsen, kaki
tiga, dan stopwatch. rak tabung, pipet tetes, neraca analitik, penangas air
stopwatch. gelas kimia 250 ml. gelss kimia 100 ml penangas air, batang pengaduk,
vortes,
Adapun bahan yang di gunakan yaitu aquades, tanah,kacang hijau, kacang
kedelai, indikator PP, kertas lakmus, reagen nesler, spirtus bakar, kapur tohor,
H2SO4, HNO3 asam sulfat pekat, difenil amin, asam nitrat, amonium molibdat,
asam klorida, natrium, kobalti nitrit, padatan amorf, padatan NaOH, larutan
M, larutan asam klorida 0,01 M, sikloheksana, benzen, KmnO4 1%, etanol teknis,
tauge, larutan ninhidrin, larutan CUSO4, reagen biuret, heksana dan minyak
kelapa.
3.3.2 Stoikiometri
Cuci bersih kaca arloji yang hendak digunakan kemudian masukkan ke
dalam oven bersuhu 100˚C selama 20 menit, gelas arloji yang telah dipanaskan
keluarkan dari oven dengan tang dan masukkan kedalam desikator sekitar 10
menit (agak dingin), timbang gelas arloji yang telah dipanaskan tersebut dengan
neraca analitik dan nyatakan beratnya sebagai berat gelas arloji kosong (W1),
kemudian isi dengan bahan yang hendak ditetapkan kadar airnya, kaca arloji yang
telah terisi dengan bahan selanjutnya ditimbang kembali dengan neraca analitik
dan catat beratnya(W2), masukkan kembali kaca arloji yang berisi bahan kedalam
oven yang bersuhu sama dengan kaca arloji kosong, kemudian panaskan hingga
beratnya constant (pemanasan berlangsung sekitar 2 jam) dan catat beratnya (W3).
yang berisi air murni sebanyak 95 mL (air yang digunakan bebas dari karbon
dioksida) lalu aduk dengan batang pengaduk hingga semua zat NaOH larut,
kemudian pindahkan larutan kedalam labu ukur dan tambahkan air murni dengan
pipet hingga tanda batas. Kemudian ambil larutan sebanyak 25 mL dengan pipet
volume, lalu masukkan kedalam erlenmeyer, dan tambahkan 3 tetes indikator PP.
Setelah itu siapkan buret 50 mL lalu isi dengan asam klorida 1 N, titrasi larutan
NaOH dalam erlenmeyer hingga larutan tidak berwarna, langkah terakhir catat
100 mL, tambahkan air murni 85 mL, kemudian tambahkan air murni melalui
pipet tetes sampai tanda terang (volumenya tepat 100 mL), lalu kocok campuran
hingga homogen, kemudian ambil dengan pipet tetes volume sebanyak 25 mL dan
masukan ke dalam erlenmeyer, tambahkan 3 tetes indikator PP. Setelah itu siapkan
buret 50 mL, kemudian isi dengan larutan NaOH 1 N lalu titrasi larutan HCl
Pada percobaan nitrogen organik jenis bahan yang digunakan yaitu: tanah,
kacang kedelai, tanak, dan kapur tohor tabung yang digunakan sebanyak 6 buah
sebanyak 2g. Pada tabung A dan D di isi dengan tanah, pada tabung B dan E di isi
dengan kacang kedelai, pada tabung C dan F di isi dengan tanah, dan kapur tohor
dan C beri kertas lakmus merah pada permukaan tabung kemudian panaskan dan
amati perubahan warna kertas lakmus, tabung D, E dan F sumbat dengan gabus
yang dilengkapi dengan pipa bengkok dan hubungkan dengan tabung lain yang
berisi aquades, panaskan tabung selama 30 menit dan keluarkan tabung berisi air,
kemudian tetesi dengan indicator PP. Amati perubahan warna yang terjadi.
100 mL aquades dan kocok selama 10 menit, saring campuran dan tampung
filtratnya dalam Erlenmeyer, sumbat dengan gabus yang dilengkapi pipa bengkok.
Pipa ini dihubungkan dengan tabung reaksi berisi 5 mL aquades, panaskan selama
30 menit, pisahkan tabung berisi aquades, kemudian tetesi dengan reagen Nesler
dan amati perubahan warna yang terjadi, cairan dalam Erlenmeyer pada butir d
tabung reaksi yang berisi reagen difenil amin, amati dan catat perubahannya.
tanah, 2 g bubuk kacang kedelai dan 2 g bubuk kacang ijo. Bahan-bahan dalam
nitrat pekat dan panaskan hingga mendidih, dinginkan, kemudian tambahkan air
destilata dengan volume yang sama, saring dan tampung filtratnya dalam tabung
reaksi, kemudian tetesi dengan reagen ammonium molibdat dan amati perubahan
warna larutan.
3.3.5 Kalium
ml asam klorida 0,1 N dan didihkan selama lima menit, saring kemudian uapkan
filtratnya hingga kering dan bakar residunya, dinginkan, kemudian tambahkan air
panas sebanyak 25 ml, saring Kembali dan tampung filtratnya dalam tabung
reaksi, tambahkan beberapa tetes larutan natrium kobalti nitrat dan amati
lumpang dan tumbuk hingga halus, setelah itu masukkan ke dalam erlenmeyer dan
dan kertas universal, kemudian lakukan hal yang sama pada butir 1, 2 , 3, akan
dalam gelas kimia 100 ml, kemudian ukur dan catat pll-nya dengan pH meter dan
masukkan ke dalam gelas kimia 100 mL., kemudian ukur dan catat pH-nya
tabung rekasi. Kedua tabung rekasi digoyang untuk setiap penambahan I tetes
NaOH dan amati apa yang terjadi. Sebanyak 5 tetes HCI teknis ditambahkan
kedalam tabung reaksi 2 yang berisi fenol teknis, amati dan catat perubahan yang
terjadi.
reaksi I dan 5 tetes aseton ke dalam tabung reaksi 2 Ke dun tabung rekasi
dipanaskan di atas penangas air amati dan catat perubahan yang terjadi.
(HCI dalam etanol), dan 0,2 ml. NaOH 6N Homogenkan, lalu dipanaskan dalam
penangan air beberapa saat setelah itu dinginkan. Tambahkan 2 ml. HCI I N dan 1
Keempat tabung reaksi simpan di dalam rak tabung ke dalam tabung reaksı A, B,
tersebut, kemudian masukkan ke dalam penangas air dan panaskan selama kurang
Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan ben kode A dan B,
masukkan ke dalam penangas air amati dan catat waktu terbentuknya endapan
merah bata.
Siapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan diberi kode 1 dan 2.
kemudian dimasukkan kedalam rak tabung. pada tabung yang berkode 1 diisi
dihasilakn merupakan ekstrak kacang kedelai, ini dilakukan oleh laboran). Pada
tabung yang berkode 2 diisi dengan 2 mL ekstrak tauge (ekstrak tauge dibuat
dengan cara tauge sebanyak 30gram diblender dengan 200 mL air, kemudian
tambahkan 5 tetes asam nitrat pekat lalu panaskan dan amati perubahan warna
perlahanlahandengan pipet tetes sampai terjadi perubahan warna, amati dan catat
Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan diberi kode 1 dan 2,
ekstrak kacang kedelai dan pada tabung berkode 2 diisi dengan 2 mL ekstrak
Siapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan diberi kode 1 dan 2 lalu
dimasukkan kedalam rak tebung. Pada tabung yang berkode 1 diisi dengan 2 mL
ekstrak kacang kedelai sedangkan pada tabung yang berkode 2 diisi dengan 2 mL
Pada uji kelarutan,menyiapkan 4 buah tabung reaksi dan beri kode A,B,C
dan D, keempat tabung reaksi dimasukan kedalam rak tabung. Pada tabung A diisi
dengan 2 ml air dan 10 tetes minyak kelapa,tabung B diisi dengan 2 ml air dan 10
tetes minyak kelapa, tabung C diisi dengan 2 ml heksana dan 10 tetes miyak
kelapa dan pada tabung D diisi dengan 2 ml aseton dan 10 tetes minyak kelapa.
tutup semua tabung dengan menggunakan sumbat karet, lalu keempat tabung di