Anda di halaman 1dari 10

BAB III.

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat

Praktikum kimia dasar dilaksanakan di Laboratorium Agroindustri

Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Sulawesi Tengah. Dimulai pada

tanggal 17 Oktober-17 November 2023. Pada pukul 12:40 WITA-selesai.

3.2 Alat Dan Bahan

Adapun alat yang digunakan tediri dari pipet volume, pipet ukur, pipet

tetes, labu ukur, gelas ukur, gelas ukur erlenmeyer, tabung reaksi, corong, neraca

analitik, rak tabung dan gegep, batang pengaduk, spatula, buret, klem, statif,

tabung bengkok, gelas arloji. botol semprot, sentrifuge, lumpang dan alu ayakan,

pemanas, pipa bengkok, gelas ukur 100 ml pipet tetes, erlenmeyer, corong dan

cawan penguap. oven, neraca analitik, kaca arloji, gegep dan desikator. Pipet

volum 10 mt. gelas plais 20 ml, nerses analitik cawan porselin, bunsen, kaki tiga,

gelas ukur 100 ml, neraca analitik, labu ukur 100 ml gelas kimia 250 ml, pipet

volum 25 ml, erlenmeyer 250 ml buret 50 ml neraca analitik, labu semprot, batang

pengaduk dan gelas arloji. lumpang dan alu. gelas kimia 100 ml erlenmeyer 250

ml. gelas akur 100 ml neraca analitik pH meter kertas pl universal dan magnetik

stirrer, tabung reaksi. gelas ukur gelas kimia, rak tabung. pipet tetes, bunsen, kaki

tiga, dan stopwatch. rak tabung, pipet tetes, neraca analitik, penangas air

stopwatch. gelas kimia 250 ml. gelss kimia 100 ml penangas air, batang pengaduk,

vortes,
Adapun bahan yang di gunakan yaitu aquades, tanah,kacang hijau, kacang

kedelai, indikator PP, kertas lakmus, reagen nesler, spirtus bakar, kapur tohor,

H2SO4, HNO3 asam sulfat pekat, difenil amin, asam nitrat, amonium molibdat,

asam klorida, natrium, kobalti nitrit, padatan amorf, padatan NaOH, larutan

NaOH 1 M, larutan HCl 1 M, larutan KCl 1 M, larutan natrium hidroksida 0,01

M, larutan asam klorida 0,01 M, sikloheksana, benzen, KmnO4 1%, etanol teknis,

fenol teknis, larutan natrium hidroksida 2 M, teknis, larutaan iodium, larutan

glukosa, larutan sukrosa,larutan pati, FeCL3, reagen fehling biru.reagen fehling A,

tauge, larutan ninhidrin, larutan CUSO4, reagen biuret, heksana dan minyak

kelapa.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pengenalan alat dan k3

Pada pengenalan alat laboratorium, asisten laboratorium menjelaskan

penggunaan dari alat-alat yang ada di laboratorium, lalu praktikan

menggambarkan, mengamati serta mencatat fungsi dari alat-alat laboratorium

yang telah dijelaskan oleh asisten.

Pada pengenalan kesehatan keselamatan kerja, praktikan mencatat hal-hal

yang mendukung keselamtan kerja di laboratorium lalu menggambar, serta

spesifikasi bahan kimia yang ada di laboratorium.

3.3.2 Stoikiometri
Cuci bersih kaca arloji yang hendak digunakan kemudian masukkan ke

dalam oven bersuhu 100˚C selama 20 menit, gelas arloji yang telah dipanaskan

keluarkan dari oven dengan tang dan masukkan kedalam desikator sekitar 10

menit (agak dingin), timbang gelas arloji yang telah dipanaskan tersebut dengan

neraca analitik dan nyatakan beratnya sebagai berat gelas arloji kosong (W1),

kemudian isi dengan bahan yang hendak ditetapkan kadar airnya, kaca arloji yang

telah terisi dengan bahan selanjutnya ditimbang kembali dengan neraca analitik

dan catat beratnya(W2), masukkan kembali kaca arloji yang berisi bahan kedalam

oven yang bersuhu sama dengan kaca arloji kosong, kemudian panaskan hingga

beratnya constant (pemanasan berlangsung sekitar 2 jam) dan catat beratnya (W3).

3.3.3 Membuat larutan dari zat padat

Timbang NaOH sebanyak 4gram dan masukkan ke dalam gelas kimia

yang berisi air murni sebanyak 95 mL (air yang digunakan bebas dari karbon

dioksida) lalu aduk dengan batang pengaduk hingga semua zat NaOH larut,

kemudian pindahkan larutan kedalam labu ukur dan tambahkan air murni dengan

pipet hingga tanda batas. Kemudian ambil larutan sebanyak 25 mL dengan pipet

volume, lalu masukkan kedalam erlenmeyer, dan tambahkan 3 tetes indikator PP.

Setelah itu siapkan buret 50 mL lalu isi dengan asam klorida 1 N, titrasi larutan

NaOH dalam erlenmeyer hingga larutan tidak berwarna, langkah terakhir catat

volume larutan HCl yang digunakan.

3.3.3 Membuat larutan dari zat cair


Ukur larutan HCl teknis (konsentrasinya 10 N) sebanyak 10 mL

menggunakan pipet volume 10 mL, kemudian dimasukkan kedalam gelas ukur

100 mL, tambahkan air murni 85 mL, kemudian tambahkan air murni melalui

pipet tetes sampai tanda terang (volumenya tepat 100 mL), lalu kocok campuran

hingga homogen, kemudian ambil dengan pipet tetes volume sebanyak 25 mL dan

masukan ke dalam erlenmeyer, tambahkan 3 tetes indikator PP. Setelah itu siapkan

buret 50 mL, kemudian isi dengan larutan NaOH 1 N lalu titrasi larutan HCl

dalam erlenmeyer hingga larutan berwarna merah muda.kemudian catat volume

larutan NaOH yang digunakan.

3.3.4 Nitrogen organic

Pada percobaan nitrogen organik jenis bahan yang digunakan yaitu: tanah,

kacang kedelai, tanak, dan kapur tohor tabung yang digunakan sebanyak 6 buah

yang diberi kode A, B, C, D, E, dan F masing-masing tabung di isi dengan bahan

sebanyak 2g. Pada tabung A dan D di isi dengan tanah, pada tabung B dan E di isi

dengan kacang kedelai, pada tabung C dan F di isi dengan tanah, dan kapur tohor

di isi pada semua tabung. Masing-masing tabung berisi 2g sampel.Tabung A, B

dan C beri kertas lakmus merah pada permukaan tabung kemudian panaskan dan

amati perubahan warna kertas lakmus, tabung D, E dan F sumbat dengan gabus

yang dilengkapi dengan pipa bengkok dan hubungkan dengan tabung lain yang

berisi aquades, panaskan tabung selama 30 menit dan keluarkan tabung berisi air,

kemudian tetesi dengan indicator PP. Amati perubahan warna yang terjadi.

3.3.4 Nitrogen nitrat-amoniak


Masukkan 20 g tanah halus ke dalam Erlenmeyer, kemudian tambahkan

100 mL aquades dan kocok selama 10 menit, saring campuran dan tampung

filtratnya dalam Erlenmeyer, sumbat dengan gabus yang dilengkapi pipa bengkok.

Pipa ini dihubungkan dengan tabung reaksi berisi 5 mL aquades, panaskan selama

30 menit, pisahkan tabung berisi aquades, kemudian tetesi dengan reagen Nesler

dan amati perubahan warna yang terjadi, cairan dalam Erlenmeyer pada butir d

dipindahkan ke dalam cawan penguap kemudian panaskan hingga hampir kering,

dinginkan f. Tambahkan 5 tetes asam sulfat pekat, kemudian masukkan ke dalam

tabung reaksi yang berisi reagen difenil amin, amati dan catat perubahannya.

3.3.4 Unsur fosfat

Siapkan 3 buah cawan forselin, kemudian ini masing-masing dengan 2 g

tanah, 2 g bubuk kacang kedelai dan 2 g bubuk kacang ijo. Bahan-bahan dalam

cawan bakar dengan api Bunsen, dinginkan, kemudian tambahkan 10 ml asam

nitrat pekat dan panaskan hingga mendidih, dinginkan, kemudian tambahkan air

destilata dengan volume yang sama, saring dan tampung filtratnya dalam tabung

reaksi, kemudian tetesi dengan reagen ammonium molibdat dan amati perubahan

warna larutan.

3.3.5 Kalium

Masukkan 10 g tanah halus ke dalam Erlenmeyer, kemudian tambahkan 25

ml asam klorida 0,1 N dan didihkan selama lima menit, saring kemudian uapkan

filtratnya hingga kering dan bakar residunya, dinginkan, kemudian tambahkan air

panas sebanyak 25 ml, saring Kembali dan tampung filtratnya dalam tabung
reaksi, tambahkan beberapa tetes larutan natrium kobalti nitrat dan amati

perubahan yang terjadi.

3.3.5 Menentukan pH Tanah

Timbang contoh tanah sebayak 10 gram, kemudian dimasukkan kedalam

lumpang dan tumbuk hingga halus, setelah itu masukkan ke dalam erlenmeyer dan

tambahakan aquades sebanyak 50 mL lalu kocok selama 30 menit, setelah itu

diamkan sampai tanahnya mengendap dan ukur pH-nya menggunakan pH meter

dan kertas universal, kemudian lakukan hal yang sama pada butir 1, 2 , 3, akan

tetapi aquadesnya ganti dengan menggunakan KCl 0,01 M.

3.3.5 Menentukan pH larutan NaOH 0,01 N dan larutan HCl 0,01 N.

Ambil 25 mL larutan NaOH 0,01 M dengan gelas ukur, masukkan ke

dalam gelas kimia 100 ml, kemudian ukur dan catat pll-nya dengan pH meter dan

kertas pH universal. Ambil 25 mL larutan HCI 0,01 M dengan gelas ukur

masukkan ke dalam gelas kimia 100 mL., kemudian ukur dan catat pH-nya

dengan pH meter dan kertas pH universal.

3.3.6 Hidrokarbon Jenuh Dan Tidak Jenuh

Siapkan 2 tabung reaksi, kemudian tambahkan sebanyak 5 tetes

sikloheksena dan 5 tetes benzene dimasukkan kedalam masing-masing tabung

reaksi, kemudian tambahkan sebanyak 7 tetes larutan KMnO, ditambahkan


kedalam masing masing tabung reaksi Kedua tabung reaksi digoyangkan selama 2

menit dan amati dan catat yang terjadi.

3.3.6 Alkohol dan Fenol

Siapkan 2 tabung reaksi,kemudian tambahkan sebanyak 1 mL. etanol dan

1 ml. fenol dimasukkan kedalam masing masing tabung reaksi,kemudian

tambahkan sebanyak 10 tetes NaOH 2 M ditambahkan ke dalam masing-masing

tabung rekasi. Kedua tabung rekasi digoyang untuk setiap penambahan I tetes

NaOH dan amati apa yang terjadi. Sebanyak 5 tetes HCI teknis ditambahkan

kedalam tabung reaksi 2 yang berisi fenol teknis, amati dan catat perubahan yang

terjadi.

3.3.6 Aldehid dan keton

Siapkan 2 tabung reaksi Tambahkan 2 mL reagen fehling biru ke dalam

masing-masing tabung reaksi,Tambahkan 5 tetes asetaldehid ke dalam tabung

reaksi I dan 5 tetes aseton ke dalam tabung reaksi 2 Ke dun tabung rekasi

dipanaskan di atas penangas air amati dan catat perubahan yang terjadi.

3.6.3.6 Gugus Ester

Masukkan ke dalam tabung reaksi 3 tetes ant sens, ml. ar hidroksiamin

(HCI dalam etanol), dan 0,2 ml. NaOH 6N Homogenkan, lalu dipanaskan dalam
penangan air beberapa saat setelah itu dinginkan. Tambahkan 2 ml. HCI I N dan 1

tetes FeCI, amati dan catat perubahan yang terjadi.

3.3.7 Uji Fehling

Siapkan empat buah tabung reaksi kemudian beri kode A. B, C dan D

Keempat tabung reaksi simpan di dalam rak tabung ke dalam tabung reaksı A, B,

C dan D masukkan masing-masing 2 ml. larutan Fehling A dan Fehling B,

Masing-masing tabung reaksi tambahkan 2 mL larutan glukosa 10 % untuk tabung

A, 2 mL larutan maltose 10 % untuk tabung B, 2 mL larutan sukrosa 10% untuk

tabung C dan 2 mL larutan pati 1 % untuk tabung D, Kocok keempat tabung

tersebut, kemudian masukkan ke dalam penangas air dan panaskan selama kurang

lebih 15 menit. Amati dan catat warna endapan yang terbentuk.

3.3.7 Uji Barfoed

Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan ben kode A dan B,

selanjutnya simpan dalam rak tabung ke dalam tabung reaksi A masukkan 3 mL

larutan glukosa 10 % dan tabung reaksi B masukkan 3 ml. larutan sukrosa 10 % 1

masing-masing tabung tambahkan 3 mL reagen Barfoed, kocok campuran dan

masukkan ke dalam penangas air amati dan catat waktu terbentuknya endapan

merah bata.

3.3.7. Uji Xanthoprotein

Siapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan diberi kode 1 dan 2.

kemudian dimasukkan kedalam rak tabung. pada tabung yang berkode 1 diisi

dengan 2 mL ekstrak kacang kedelai(ekstrak kacang kedelai dilakukan dengan


cara kacang kedelai berbentuk tepung sebanyak 20 gram ditambahkan larutan

NaOH 0,1 N dikocok selama 30 menit kemudian didekantasi.Filtrat yang

dihasilakn merupakan ekstrak kacang kedelai, ini dilakukan oleh laboran). Pada

tabung yang berkode 2 diisi dengan 2 mL ekstrak tauge (ekstrak tauge dibuat

dengan cara tauge sebanyak 30gram diblender dengan 200 mL air, kemudian

disaring, filtratnya merupakan ekstrak tauge). kemudian masing-masing tabung

tambahkan 5 tetes asam nitrat pekat lalu panaskan dan amati perubahan warna

yang terjadi, setelah itu tambahkan larutan NaOH 10% secara

perlahanlahandengan pipet tetes sampai terjadi perubahan warna, amati dan catat

perubahan warna yang terjadi.

3.3.7 Uji Biuret

Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan diberi kode 1 dan 2,

kemudian dimasukkan kedalam rak tabung. Pada tabung berkode 1 diisi 2 mL

ekstrak kacang kedelai dan pada tabung berkode 2 diisi dengan 2 mL ekstrak

tauge. Setelah itu masing-masing tabung ditambahkan 2 mL larutan tembaga

sulfat 0,5% dan secara perlahan ditambahkan 2 mL NaOH 10% kemmudian

dikocok dan amati perubahan warna yang terjadi.

3.3.7 Uji Ninhidrin

Siapkan 2 buah tabung reaksi yang bersih dan diberi kode 1 dan 2 lalu

dimasukkan kedalam rak tebung. Pada tabung yang berkode 1 diisi dengan 2 mL

ekstrak kacang kedelai sedangkan pada tabung yang berkode 2 diisi dengan 2 mL

ekstrak tauge, masing-masing tabung tambahkan 5 tetes larutan ninhidrin 0,1%,


kemudian panaskan diatas penangas air selama 10 menit. amati dan catat warna

yang terbentuk pada masing-masing tabung.

3.3.8 Uji Kelarutan

Pada uji kelarutan,menyiapkan 4 buah tabung reaksi dan beri kode A,B,C

dan D, keempat tabung reaksi dimasukan kedalam rak tabung. Pada tabung A diisi

dengan 2 ml air dan 10 tetes minyak kelapa,tabung B diisi dengan 2 ml air dan 10

tetes minyak kelapa, tabung C diisi dengan 2 ml heksana dan 10 tetes miyak

kelapa dan pada tabung D diisi dengan 2 ml aseton dan 10 tetes minyak kelapa.

tutup semua tabung dengan menggunakan sumbat karet, lalu keempat tabung di

kocok selama 1 menit, kemudian diamkan selama 10 menit,mengamati kelarutan

minyak dalam setiap tabung.

3.3.8 Uji Reaksi Penyabunan

Siapkan dua buah erlenmeyer 50 mL yang diberi kode A dan B, pada

erlenmeyer berkode A diisi dengan 1 mL air, kemudian ditambahkan 10 mL KOH

0,5 N, sedangkan pada erlenmeyer berkode B diisi dengan 1 mL minyak kelapa

,kemudian ditambahkan 10 mL KOH 0,5 N. Kedua erlenmeyer dipanaskan diatas

penangas air sambil diaduk selama kurang lebih 10 menit.

Anda mungkin juga menyukai