Anda di halaman 1dari 3

DESAIN PROJEK KIMIA TERAPAN KELOMPOK 8

BIDANG PERTANIAN

 Nadya filiandini 19036027


 Nova Anggriani Sirait 19036028
 Oltry Noveliza Yudelta 19036029

JUDUL : “Pembuatan Pupuk Organik Padat Dengan Cara Aerob”

ALAT :
1. Wadah plastic
2. Alat pengaduk
3. alat analisa yang digunakan yaitu Atomic Absorbtion Spectrophometry (AAS)
4. dan Spektrofotometer UV-Vis.
5. Untuk pengujian : labu ukur 100 ml
6. Penangas air
7. Pipet tetes
8. Gelas ukur
9. Labu destilasi
10. Erlenmeyer
11. Hot plate

BAHAN :
1. sabut kelpa
2. kulit pisang
3. daun pepaya
4. kotoran ayam yang
5. EM4
6. Unuk pengujian : H2SO4 pekat dan
7. K2Cr2O7 2 N
8. Aquades
9. indikator PP dan
10. NaOH 40 %
11. HCl pekat
12. HNO3 pekat
13. ammonium molibdat

PROSEDUR KERJA
a. Sabut kelapa dipreparasi dengan cara dikecilkan ukurannya dan ditimbang sebanyak 20 gram
b. begitupun kulit pisang dan daun pepaya ditimbang sebanyak 20 gram.
c. Kemudian semua limbah organik (sabut kelapa, kulit pisang dan daun pepaya) dimasukkan
kedalam wadah dan
d. ditambahkan aktivator EM-4 dengan volume yang bervarisi yaitu 0, 100, 200 dan 300 mL.
e. Lalu didiamkan selama seminggu secara aerob dan
f. tiap hari dilakukan pengukuran pH dan temperatur.
g. Setelah itu dilakukan pengujian kadar C, N, P dan K.
h. Setelah didapatkan campuran terbaik dari variasi aktivator EM-4
i. kemudian dilakukan prosedur secara berulang

PENGUJIAN SAMPEL
1. Analisa C-Organik dengan metode Atomic Absorbtion Spectrophometry
a. Ditimbang 0,5 gram contoh, dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml.
b. Ditambahkan 15 ml H2SO4 pekat dan 20 ml K2Cr2O7 2 N,
c. dipanaskan di atas penangas air sampai berubah warna.
d. Kemudian didinginkan dan dipipet sebanyak 15 mL kedalam labu ukur 100 mL
e. lalu diencerkan dengan aquabides sampai tanda batas.
f. Di analisa menggunakan alat Atomic Absorbtion Spectrophometry (AAS)..

2. Analisa Nitrogen dengan metode titrasi


a. Ditimbang dengan teliti 2 gram contoh dan masukkan ke dalam labu ukur.
b. Ditambahkan 25 ml H2SO4 pekat dengan gelas ukur dan didihkan diatas hot plate selama 1
jam.
c. Setelah dingin, diencerkan dengan aquades dan dipindahkan ke dalam labu ukur 500 ml
d. lalu diisi sampai tanda garis dan dikocok sampai homogen.
e. Dipipet 25 ml larutan tersebut ke dalam labu destilasi dan ditambahkan aquades hingga 300
ml ditambahkan indikator PP dan NaOH 40 % 50 ml.
f. Disiapkan alat destilasi dan larutan ini didestilasi.
g. Destilat ditampung ke dalam 50 ml H2SO4 0,25 N dalam erlemenmeyer 500 ml yang
mengandung beberapa tetes indikator campuran merah metil-biru metilena, ujung pendingin
harus tercelup dalam larutan penampung.
h. Penambahan NaOH harus dilakukan dengan cepat. Dihentikan destilasi setelah erlenmeyer
berisi sekitar 250 ml destilat.
i. Dititrasi kelebihan H2SO4 0,25 N dengan NaOH 0,2537 N hingga titik akhir titrasi tercapai
dan dicatat volume NaOH 0,0,2537 N yang dipakai.
j. Dilakukan titrasi terhadap blanko.
k. Perubahan warna dari violet ke putih

3. Analisa Kalium dengan metode Atomic Absorbtion Spectrophometry


a. Ditimbang dengan teliti 3 gram contoh ke dalam erlenmeyer.
b. Ditambahkan HCl pekat 15 ml dan HNO3 pekat 5 ml.
c. Dipanaskan di atas hot plate dengan suhu rendah selama 1 jam.
d. Disaring ke dalam labu ukur 250 ml kemudian di impitkan.
e. Dipipet sebanyak 5 ml ke dalam labu ukur 100 ml lalu di tambahkan aquades hingga tanda
batas.
f. Di analisa menggunakan alat Atomic Absorbtion Spectrophometry (AAS).

4. Analisa Phospat dengan metode spektrofotometri UV-Vis.


a. Ditimbang dengan teliti 3 gram contoh ke dalam erlenmeyer.
b. Ditambahkan HCl pekat 30 ml dan HNO3 pekat 10 ml.
c. Dipanaskan di atas hot plate dengan suhu rendah selama 1 jam.
d. Disaring ke dalam labu ukur 250 ml kemudian di impitkan.
e. Dipipet ammonium molibdat sebanyak 25 ml ke dalam labu ukur 100 ml.
f. Di masukkan sampel sebanyak 25 ml lalu diimptkan hingga tanda batas.
g. Dibuat blanko dan larutan standar ( 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1; 2; 3 ) ppm.
h. Kemudian di analisa menggunakan spektrofotometr UV-Vis.

Anda mungkin juga menyukai