BIDANG PERTANIAN
ALAT :
1. Wadah plastic
2. Alat pengaduk
3. alat analisa yang digunakan yaitu Atomic Absorbtion Spectrophometry (AAS)
4. dan Spektrofotometer UV-Vis.
5. Untuk pengujian : labu ukur 100 ml
6. Penangas air
7. Pipet tetes
8. Gelas ukur
9. Labu destilasi
10. Erlenmeyer
11. Hot plate
BAHAN :
1. sabut kelpa
2. kulit pisang
3. daun pepaya
4. kotoran ayam yang
5. EM4
6. Unuk pengujian : H2SO4 pekat dan
7. K2Cr2O7 2 N
8. Aquades
9. indikator PP dan
10. NaOH 40 %
11. HCl pekat
12. HNO3 pekat
13. ammonium molibdat
PROSEDUR KERJA
a. Sabut kelapa dipreparasi dengan cara dikecilkan ukurannya dan ditimbang sebanyak 20 gram
b. begitupun kulit pisang dan daun pepaya ditimbang sebanyak 20 gram.
c. Kemudian semua limbah organik (sabut kelapa, kulit pisang dan daun pepaya) dimasukkan
kedalam wadah dan
d. ditambahkan aktivator EM-4 dengan volume yang bervarisi yaitu 0, 100, 200 dan 300 mL.
e. Lalu didiamkan selama seminggu secara aerob dan
f. tiap hari dilakukan pengukuran pH dan temperatur.
g. Setelah itu dilakukan pengujian kadar C, N, P dan K.
h. Setelah didapatkan campuran terbaik dari variasi aktivator EM-4
i. kemudian dilakukan prosedur secara berulang
PENGUJIAN SAMPEL
1. Analisa C-Organik dengan metode Atomic Absorbtion Spectrophometry
a. Ditimbang 0,5 gram contoh, dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml.
b. Ditambahkan 15 ml H2SO4 pekat dan 20 ml K2Cr2O7 2 N,
c. dipanaskan di atas penangas air sampai berubah warna.
d. Kemudian didinginkan dan dipipet sebanyak 15 mL kedalam labu ukur 100 mL
e. lalu diencerkan dengan aquabides sampai tanda batas.
f. Di analisa menggunakan alat Atomic Absorbtion Spectrophometry (AAS)..