Anda di halaman 1dari 4

KEGIATAN V

ANALISIS MINERAL

I. PENDAHULUAN
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal
sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar,
semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas
karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen
(N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa
anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan
oksigen sehingga terbentuk garam anorganik. Sifat biologi yaitu mempunyai sifat daya
larut dalam air agar mudah dimanfaatkan oleh tubuh.

Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Untuk mengetahui metode penentuan mineral pada produk pangan
2. Untuk mengetahui kadar mineral pada bahan pangan

Manfaat
Manfaat praktikum ini adalah
1. Setiap mahasiswa dapat mengetahui cara penentuan mineral dalam suatu
bahan pangan
2. Setiap mahasiswa dapat mengetahui kadar mineral dalam suatu bahan pangan

II. PROSEDUR ANALISIS


A. Metode Argentometri
Alat
1. Buret dan Statif 6. Beaker Glass 100 mL, 250 mL,
2. Neraca digital 7. Mortar dan pistil
3. Corong 8. Makropipet 10 mL
4. Erlenmayer 250 mL 9. Batang pengaduk
5. Erlenmeyer 100 mL 10. Pipet tetes
11. Spatula 13. Pisau
12. Gelas ukur 100 mL

Bahan
1. Sampel Ikan Tongkol (segar, rebus, goreng)
2. Ag NO3 murni
3. K2CrO4 5%
4. Aquades
5. Kertas saring
6. Tisu
Prosedur Kerja
1. Preparasi Sampel

Ditimbang sampel sebanyak 20 gram dan dihaluskan dengan mortar dan pistil

Ditambahkan 100 mL aquades dan dipanaskan selama 15 menit

Dilakukan penyaringan untuk menghasilkan filtrat jernih yang akan digunakan


sebagai stok sampel

2. Pembuatan Larutan AgNO3 0,1 N

Ditimbang AgNO3 murni sebanyak 5,1 gram dan dilarutkan dalam 50 mL


aquades, kemudian ditambahkan aquades hingga 300 mL, dimasukkan dalam
botol coklat

3. Pembuatan Larutan K2CrO4 5%

Ditimbang K2CrO4 sebanyak 5 gram dan dilarutkan dalam 100 mL aquades


sambal diaduk, kemudian dimasukkan dalam botol coklat
4. Standarisasi Larutan AgNO3

Ditimbang NaCl 1,17 gram dan dilarutkan dalam aquades 200 mL

Diambil 20 mL larutan NaCL 0,1 N dan 1 mL larutan K2CrO4 5% , dimasukkan


dalam erlenmeyer

Dilakukan titrasi pada NaCl dan K2CrO4 dengan AgNO3 sampai berubah warna
menjadi coklat merah (merah keruh)/ merah bata

5. Penetapan Kadar Garam pada Sampel

Diambil 30 mL larutan stok sampel dan diencerkan dalam 100 mL aquades

Diambil 10 mL larutan sampel hasil pengenceran dan dimasukkan ke dalam


Erlenmeyer 250 mL

Ditambahkan 3 tetes larutan K2CrO4 5% dan dititrasi dengan AgNO3 sampai


berubah warna menjadi coklat merah (merah keruh)/ merah bata

Perhitungan
V AgNO 3 x M AgNO 3 x BE NaCl
Kadar NaCl (%) = x 100%
Mg sampel

III. TABEL PENGAMATAN


Nama sampel :
Tanggal praktikum :
Metode Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Rata-rata

Anda mungkin juga menyukai