Anda di halaman 1dari 16

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALISIS

PEMBUATAN LARUTAN

NAMA : WIRI RESKY AMALIA

STAMBUK : 15020140074

KELAS : C3

ASISTEN : ISNUL KHATIMAH,S.FARM.

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2015
I. HCl (Asam Klorida) (1:1) 500 mL
a. Alat dan Bahan
Alat :
1. Pipet volume 50 mL
2. Labu ukur 500 mL
3. Bulk
4. Botol cokelat 1000 mL
5. Corong
Bahan :
1. HCl (Asam Klorida)
2. Aquadest
b. Prosedur Kerja
Asam Klorida (6 M, (1:1) )
Kepada 500 mL air tambahkan 500 mL Asam Klorida pekat,
dan biarkan larutan menjadi pada suhu kamar. (Vogel II : 626)
c. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dipipet HCl (Asam Klorida) sebanyak 250 mL (dilakukan di
dalam lemari asam) , lalu dimasukan ke dalam labu ukur
500 mL
3. Ditambahkan aquadest 250 mL ke dalam labu ukur 500
mL (lakukan di lemari asam)
4. Ditutup labu ukur dengan rapat kemudian dihomogenkan
5. Dipindahkan larutan ke dalam botol cokelat (lakukan di
dalam lemari asam)
d. Perhitungan
HCl (Asam Klorida) (1:1) 500 mL
1 x
=
1 500 mL

X = 500 mL
1 bagian Pelarut : 1 bagian HCl (Asam Klorida)
250 mL : 250 mL

II. Larutan KI (Kalium Iodida) (1:5) 120 mL


a. Alat dan bahan
Alat :
1. Pipet volume 50 mL
2. Labu ukur 500 mL
3. Bulk
4. Botol cokelat
Bahan :
1. KI (Kalium Iodida)
2. Aquadest
b. Prosedur Kerja
Kalium Iodida (0,1 M)
Larutkan 16,6 g Kalium iodida, KI (Kalium Iodida) dalam air
dan encerkan sampai menjadi 1 Liter. (Vogel III : 624)
c. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 24 mg Kalium iodida
3. Dilarutkan 24 mg Kalium iodida di dalam air dan
dicukupkan sampai menjadi 120 mL
d. Perhitungan
KI (Kalium iodida) ( 1 ;5) 120 mL
1 x
5 = 120

5x = 120
X = 24 mg

III. Larutan Baku Na2S2O3 ( Natrium Tiosulfat) 0,1 N 2000 mL


a. Alat dan Bahan
Alat :
1. 1 Gelas arloji
2. 2 Gelas piala 1000 mL
3. Labu ukur
4. Buret
5. Penyangga Buret
6. Botol Cokelat
7. Etiket
Bahan :
1. Na2S2O3 ( Natrium Tiosulfat)
2. Aquadest
3. Na2CO3 (Natrium karbonat)
4. Air bebas CO2 (Karbon dioksida)
5. Kalium bikromat
6. KI (Kalium iodida)
7. HCl (Asam Klorida)
b. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Larutan Baku Na2S2O3 (Natrium Tiosulfat) 0,1 N
500 mL
Timbang 13 gram Na2S2O3 (Natrium Tiosulfat) dalam
gelas arloji. Pindahkan ke dalam 250 mL, larutkan dengan
50 mL air suling dan tambahkan 100 mg Na 2CO3 (Natrium
Karbonat). Aduk dengan baik hingga homogen. Pindahkan
larutan ke dalam labu ukur, encerkan dengan air suling
bebas CO2 sampai volume larutan 500 mL. simpan dalam
botol yang tertutup dan beri etiket. (Penuntun Praktikum
KAF 2015: 33)
2. Pembakuan Larutan Na2S2O3 (Natrium Tiosulfat) 0,1 N
Timbang saksama 210 mg kalium bikromat P yang
sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 120o selama 4
jam, larutkan dalam 100 mL air dalam labu-500 mL
bersumbat kaca. Goyangkan hingga larut, angkat tutup,
tambahkan dengan cepat 3 g kalium iodida P, 2 g natrium
bikarboat P dan 5 mL asam klorida P, sumbat labu,
goyangkan hingga tercampur, biarkan di tempat gelap
selama 10 menit, bilasi tutup dan dinding labu sebelah
dalam dengan air. Titrasi dengan larutan natrium tiosulfat
menggunakan indicator larutan kanji P. Hitung normalitas
larutan.
1 mL Natrium tiosulfat 0,1 N setara dengan 4,903 mg
Kalium bikarbonat (FI edisi III 1979 : 749)

c. Cara Kerja
Pembuatan larutan Na2S2O3 (Natrium Tiosulfat) 0,1 N 2000 mL
Ket : Karena Gelas piala yang tersedia di laboratorium adalah
gelas piala 1000 mL, sehingga pembuatan larutan Na 2S2O3
(Natrium Tiosulfat) 0,1 N 2000 mL dibuat 1000 mL di gelas
piala 1 dan dibuat 1000 mL di gelas piala 2
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 26 g Na2S2O3 (Natrium Tiosulfat) dalam gelas
arloji
3. Dipindahkan ke dalam gelas piala 1000 mL
4. Dilarutkan dengan 100 mL air suling dan tambahkan 200
mg Na2CO3 (Natrium karbonat)
5. Diaduk dengan baik hingga homogen
6. Dipindahkan larutan ke dalam labu ukur
7. Diencerkan dengan air suling bebas CO2(Karbon
dioksida) sampai volume 1000 mL
8. Kerjakan cara kerja 1 sampai 7 untuk gelas piala 2
Pembakuan Larutan Na2S2O3 (Natrium Tiosulfat) 0,1 N
1. Ditimbang seksama 210 mg Kalium bikromat yang
0
sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 210 selama 4
jam
2. Dilarutkan dalam 100 mL air dalam labu 500 mL
bersumbat kaca
3. Digoyangkan hinngga larut
4. Dibuka tutup
5. Ditambahkan dengan cepat 3 g Kalium Iodida P, 2 g
natrium bikarbonat P, dan 5 mL Asam Klorida P
6. Disumbat labu, lalu digoyangkan hingga tercampur
7. Dibiarkan di tempat gelap hingga 10 menit
8. Dibilas tutup dan dinding labu sebelah dalam dengan air
9. Dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat menggunakan
indikator larutan kanji
10. Simpan dalam botol cokelat dan beri etiket
11. Hitung Normalitas larutan
1 mL larutan Na2S2O3 (Natrium Tiosulfat) 0,1 N setara
dengan 4,03 mg Kalium bikromat
(FI edisi III : 749)

d. Perhitungan
g
BM = 248,17 mol
mol 248,17 g
BE = valensi = 1 = 248,17 mol
g = N x BE x V
g
= 0,,1 N x 248,17 mol x2L

= 49,634 g
Normalitas larutan Kalium bikromat
Mg Fk
N = Vtitran Bst
IV. Larutan Baku AgNO3 (Perak nitrat) 0,1 N 3500 mL
a. Alat dan Bahan
Alat :
1. Cawan poselin
2. Gelas piala
3. 3 labu ukur 1000 mL
4. Gelas arloji
5. Corong
6. Erlenmeyer
7. Buret
8. Penyangga buret
9. Batang pengaduk
Bahan :
1. AgNO3 (Perak nitrat)
2. Kristal Nacl (Natrium klorida) murni
3. Larutan K2CrO4 (Kalium kromat) 5 %
4. Aquadest
b. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Larutan Baku AgNO3 (Perak Nitrat) 0,1 N
Ditimbang dengan teliti 11 12 g AgNO 3 (Perak
Nitrat) murni dalam cawan. Dipanaskan dala oven pada
suhu 100 1100C selama 1 jam, kemudian didinginkan
dalam eksikator. Ditimbang dengan teliti AgNO3 (Perak
Nitrat) yang telah dingin sebanyak 8,5 g dengan memakai
botol timbang. Dipindahkan dalam gelas piala dan
dilarutkan degan 50 mL air suling, diaduk hingga
homogeny. Dipindahkan ke dalam labu ukur 500 mL,
ditambahkan air suling sampai batas. Kemudian
dipindahkan dalam botol yang telah diberi etiket.
(Penuntun Praktikum KAF 2015 : 26-27)
2. Pembakuan Larutan AgNO3 (Perak Nitrat) N dengan NaCl
(Natrium Klorida)
Ditimbang 4 g NaCl (Natrium Klorida) murni dalam
gelas arloji, dikeringkan dalam oven pada suhu 105 110 0
C selama 2 jam. Didinginkan dalam eksikatir hingga suhu
sama dengan suhu udara luar. Ditimbang dengan teliti
2,92 g NaCl (Natrium Klorida) dengan memakai botol
timbang, dipindahkan dalam labuukur 500 mL melalui
corong. Botol timbang dibilas dengan air suling hingga
bersih lalu hasil bilasan dimasukan ke dalam labu ukur,
dikocok hingga homogen. Diencerkan dengan air suling
sampai volume larutan 500 mL sambil dikocok hingga
homogen. Diencerkan dengan air suling sampai volume
larutan 500 mL sambil dikocok hingga homogen.dipipet
25 larutan, dimasukan dalam Erlenmeyer, lalu
ditambahkan 0,5 1 mL larutan K2CrO4 (Kalium Kromat)
5%. Larutan baku AgNO3 (Perak Nitrat) yang telah
ditentukan Normalitasnya dimasukkan ke dalam buret.
Titrasi dengan NaCl (Natrium Klorida) yang berada dalam
Erlenmeyer dengan larutan AgNO3 (Perak Nitrat) sambil
dikocok. Titrasi berakhir setelah terjadi perubahan warna
dari kuning menjadi cokelat merah (merah keruh). Ulangi
titrasi sampai 3 kali, kemudian hasilnya dirata - ratakan.
Tiap mL AgNO3 (Perak nitrat) 0,1 N setara degan 5,85
mg NaCl (Penuntun Praktikum KAF 2015 : 27)
c. Cara Kerja
Pembuatan larutan baku AgNO3 (Perak nitrat) 0,1 N 3500 mL
Ket : Labu ukur yang tersedia di laboratorium adalah labu
ukur 1000 mL, sehingga pembuatan larutan AgNO3 0,1 N
3500 mL dibuat dalam 4 labu ukur 1000 mL.
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 22 - 24 g AgNO3 (Perak nitrat) murni (untuk
labu ukur 1000 mL) dan 11 12 g AgNO 3 (Perak nitrat)
murni (untuk labu ukur 500 mL) dalam cawan
3. Dipanaskan dalam oven pada suhu 100 0C 1100C selama
1 jam
4. Didinginkan dalam eksikator
5. Ditimbang dengan teliti AgNO3 (Perak nitrat) yang telah
dingin sebanyak 17 g untuk labu ukur 1000 mL dan 8,5 g
untuk labu ukur 500 mL dengan memakai botol timbang
6. Dipindahlan dalam gelas piala dan dilarutkan dengan 100
mL aquadest untuk untuk labu ukur 1000 mL dan 50 mL
aquadest untuk labu ukur 500 mL
7. Diaduk hingga homogen
8. Dipindahkan ke dalam labu ukur 1000 mL dan labu ukur
500 mL sesuai takaran masing masing
9. Ditambahkan air suling sampai batas tanda.

Pembakuan Larutan AgNO3 (Perak nitrat) dengan NaCl


(Natrium klorida)
1. Ditimbang 4 g NaCl (Natrium klorida) murni dalam gelas
arloji
2. Dikeringkan dalam oven suhu 105 1100C selama 2 jam
3. Didingankan dalam eksikator hingga suhu sama dengan
suhu udara luar
4. Ditimbang dengan teliti 2,92 g NaCl dengan botol timbang
5. Dipindahkan dalam labu ukur 500 mL melalui corong.
6. Dibilas botol timbang dengan air suling hingga bersih lalu
hasil bilasan dimasukan ke dalam labu ukur
7. Dikocok hingga homogen, diencerkan dengan air suling
sampai 500 mL sambil dikocok hingga homogen
8. Dipipet 25 larutan dimasukkan dalam Erlenmeyer lalu
ditambahkan 0,5 sampai 1 mL larutan K 2CrO4 (Kalium
kromat) 5%
9. Dimasukkan larutan baku AgNO3 (Perak nitrat) yang telah
ditentukan normalitasnya kedalam buret
10. Dititrasi dengan NaCl (Natrium klorida) yang berada
dalam Erlenmeyer dengan larutan AgNO3 (Perak nitrat)
sambil dikocok
11. Titrasi berakhir setelah terjadi perubahan warna dari
kunning menjadi coklat merah (merah keruh)
12. Diulangi titrasi sampai 3 kali kemudian hasilnya
dirata-ratakan
13. Disimpan dalam botol coklat
14. Ditempel etiket
d. Perhitungan
g
BM = 169,874 mol

mol 169,874 g
BE = valensi = 1 = 169,874 mol

g = N x BE x V
g
= 0,1 N x !69,875 mol x 3,5 L

= 59,4559 g
Normalitas AgNO3
Mg Fk
N = Vtitran Bst
V. NaOH (Natrium hidroksida) 2 N 1000 mL
a. Alat dan Bahan
Alat :
1. Gelas kimia 1000 mL
2. Batang pengaduk
3. Botol cokelat 1000 mL
4. Kertas timbang
5. Alumunium Foil
6. Etiket

Bahan :

1. NaOH (Natrium hidroksida) 80 g


2. Air Bebas CO2 (Karbon dioksida) 1000 mL
b. Prosedur Kerja
Natrium Hidroksida 2 N
untuk larutan 2 N : 80,02 g NaOH (Natrium hidroksida)
Larutkan 45 g Natrium Hidroksida P dalam lebih kurang
950 mL air. Tambahkan larutan jenuh Barium hidroksida P
segar, hingga tidak lagi terbentuk endapan. Kocok baik baik,
biarkan semalam dalam botol bersumbat. Enap tuangkan
atau saring. (FI edisi III 1979 : 748)
c. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 80 g NaOH (Natrium hidroksida)
3. Dibuat air bebas CO2 (Karbon dioksida) sebanyak 1000
mL
4. Dimasukan 80 g NaOH (Natrium hidroksida) ke dalam
gelas kimia 1000 mL
5. Dimasukan air bebas CO2 (Karbon dioksida) sampai batas
tanda
6. Dihomogenkan dengan cara diaduk menggunakan
batang pengaduk
7. Dimasukan ke dalam botol cokelat
8. Ditutup dengan Alumunium Foil
9. Ditunggu hingga dingin lalu botol cokelat ditutup rapat
d. Perhitungan
g
BM NaOH (Natrium hidroksida) = 40 mol
BM 40 g
= =40
BE NaOH (Natrium hidroksida) = valensi 1 mol

g = N x BE x V
g
= 2 N x 40 mol x 1 L = 80 g

VI. Indikator Kristal Violet 500 mL


a. Alat dan Bahan
Alat :
1. Alumunium Foil
2. Batang pengaduk
3. Botol cokelat 500 mL
4. Cawan Porselin
5. Etiket
6. Gelas Kimia 500 mL
7. Spatula
Bahan :
1. Kristal Violet 100 mg
2. Air bebas CO2 (Karbon dioksida) secukupnya
3. Aquadest 500 mL
b. Prosedur Kerja
Kristal ungu, larutan indikator 0,02 %
Kristal ungu 20 mg
Aqua destilata 100 mL (Mulyono 2009)
c. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang Kristal violet 100 mg dengan wadah cawan
porselin
3. Dibuat air bebas CO2 (Karbon dioksida) (air panas)
secukupnya
4. Dilarutkan Kristal violet di dalam cawan porselin dengan
air bebas CO2 (Karbon dioksida) (air panas) secukupnya
sampai menjadi cair
5. Dimasukan kristal Violet ke dalam gelas kimia 500 mL
6. Dimasukan aquadest sampai batas tanda
7. Diaduk dengan batang pengaduk hingga homogen
8. Dimasukan ke dalam botol cokelat
d. Perhitungan
Untuk kristall violet 0,02% digunakan 20 mg Kristal violet
untuk 100 mL aquadest.
Sehingga jika akan dibuat 500 mL maka Kristal violet yang
dibutuhkan sebanyak 20 mg x 5 = 100 mg
VII. KSCN (Kalium tiosianat) 0,1 M 800 mL
a. Alat dan Bahan
Alat :
1. Batang pengaduk
2. Cawan porselin
3. Gelas kimia 100 mL
4. Botol Cokelat
5. Etiket
6. Botol semprot
7. Alumunium foil
Bahan :
1. KSCN (Kalium tiosianat) 0,1 M
2. Etanol
3. Aquadest
b. Prosedur Kerja
Pembuatan 500 mL larutan KSCN (Kalium tiosianat) 0,1 M :
0,1 N
Timbang kasar Kristal KSCN (Kalium tiosianat) p.a
sebanyak : (500 ml) (0,1 M) (Mr) = (50) (97,182)mg = 4,9 g
KSCN (Kalium tiosianat)
1. Pindahkan ke dalam gelas ukur 500 mL
2. Tambahkan aquadest secukuonya, goyang gelas agar
Kristal melarut. Setelah melarut, tambahkan lagi aquadest
sampai tanda batas
3. Pindahkan ke dalam botol reagen 500 mL bertutup
(Mulyono 2009)
c. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang KSCN (Kalium tiosianat) sebanyak 7,774 g
dengan wadah alumunium foil
3. Dimasukan KSCN (Kalium tiosianat) ke dalam gelas kimia
1000 mL
4. Dimasukan aquadest sampai batas tanda 800 mL
5. Diaduk sampai larut
6. Dimasukan ke dalam botol cokelat dan diberi etiket
d. Perhitungan
KSCN (Kalium tiosianat) 0,1 M 800 mL
g
BM = 97,181 mol

g = M x BM x V
g
= 0,1 x 97,181 mol x 0,8 L

= 7,774 g
VIII. Dimetil Glioksim 0,1 M 800 mL
a. Alat dan Bahan
Alat :
1. Gelas kimia 1000 mL
2. Batang pengaduk
3. Cawan porselin
4. Botol Cokelat
5. Etiket
Bahan :
1. Dimetil Glioksim
2. Etanol
b. Prosedur Kerja
Dimetil Glioksima (1%)
Larutkan 1 g Dimetil glioksima, CH3C(NOH).C(NOH).CH3,
dalam 100 mL etanol. (Vogel II : 620)
c. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang Dimetil Glioksim sebanyak 9,28 g dengan
wadah cawan porselin
3. Dimasukan Dimetil Glioksim ke dalam gelas kimia 1000
mL
4. Dimasukan etanol hingga batas tanda 800 mL
5. Diaduk sampai larut
6. Dimasukan ke dalam botol cokelat dan diberi etiket
d. Perhitungan
Dimetil Glioksim 0,1 M 800 mL
g
BM = 116,12152 mol

g = M x BM x V
g
= 0,1 M x 116,12152 mol x 0,8 L

= 9,289 g
IX. Na2CO3 (Natrium Karbonat) 0,1 N 800 mL
a. Alat dan Bahan
Alat :
1. Botol semprot
2. Gelas kimia 1000 mL
3. Batang pengaduk
4. Cawan porselin
5. Corong
Bahan :
1. Aquadest
2. Na2CO3 (Natrium Karbonat)
b. Prosedur Kerja
Natrium Karbonat (jernih, kira kira 1,5 M)
Larutkan 4 g natrium karbonat tak terhidrasi, Na 2CO3
(Natrium Karbonat), dalam 25 mL air.
c. Cara Kerja
1. Ditimbang Na2CO3(Natrium Karbonat) sebanyak 9,92 g
2. Dimasukan ke dalam gelas kimia
3. Dipanaskan aquadest sebanyak 150 mL
4. Dimasukan aquadest yang telah dipanaskan tadi ke dalam
gelas kimia
5. Diaduk menggunakan batang pengaduk
6. Diaddkan aquadest ke dalam gelas kimia 800 mL
7. Diaduk kembali
8. Dimasukan ke dalam botol cokelat
d. Perhitungan
Na2CO3 (Natrium Karbonat) 0,1 N 800 mL
BM 124 g
BE = valensi = 1 = 124 mol
g = N x BE x V
g
= 0,1 x 124 mol x 0,8 L

= 9,92 g
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Depkes


RI.

HAM, Mulyono. 2009. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium,


Jakarta : Bumi

Bumi Aksara.

Shevla, G. 1990. Vogel Bagian II. Jakarta : PT. Kalman Media


Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai