Anda di halaman 1dari 4

Setelah melakukan percobaan Siswa dapat menentukan angka peroksida

pada minyak

2. Siswa dapat mengidentifikasi perubahan fisika dan perubahan kimia.

Bilangan / angka peroksida adalah indeks jumlah lemak atau minyak yang telah mengalami
oksidasi. Angka peroksida sangat penting untuk identifikasi tingkat oksidasi minyak.
Minyak yang mengandung asam-asam lemak tidak jenuh dapat teroksidasi oleh oksigen yang
menghasilkan suatu senyawa peroksida.Cara yang sering digunakan untuk menentukan angka
peroksida adalah dengan metode titrasi iodometri. Penentuan besarnya angka peroksida dilakukan
dengan titrasi iodometri yaitu berdasarkan pada reaksi antara alkali iodida dalam larutan asam
dengan ikatan oksigen pada peroksida. Iod yang dibebaskan pada reaksi ini kemudian dititrasi
dengan larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3).
Persamaan reaksinya sebagai berikut:

Alat: Bahan:
1. Neraca analitik 1. CH3COOH glacial
2. Pipet tetes 2. KBrO3 0,2 N
3. Erlenmeyer 250-300 mL 3. KBr 30 %
4. Botol semprot 4. Minyak
5. Buret coklat 5. HCl 4N
6. Statif dan klem 6. Na2S2O3 standar + 0,1 N
7. Gelas ukur 10 mL 7. Amylum 0,5 %
8. Pipet volume 10 mL 8. Aqua DM
9. Pipet volume 25 mL 9. KI
10. Pipet ukur 10 mL 10. CHCl3 p.a
11. Pipet ukur 5 mL 11. KIO3
1. Pembuatan Larutan
2. Membuat 100 mL larutan Kalium dikromat (K2Cr2O7 ) 0,02 N
Dengan rumus :
N = M x valensi (Valensi = 6)
gr 1000
M 
Mr V

Padatan K2Cr2O7

- timbang sebanyak …….gram, masukkan beaker glass


- larutkan dengan aquades
- masukkan di dalam labu takar 100 mL
- bilas beaker glass, pengaduk kaca dengan aquades, masukkan air
bilasan ke dalam labu takar 100 mL (dilakukan sampai beaker glass
benar-benar bersih)
- tambahkan aquades pada labu takar sampai tanda batas
- bersihkan leher labu takar
- tutup labu takar, homogenkan

100 mL K2Cr2O7 0,02 N

3. Membuat Natrium Tiosulfat 0,02 N, 500 ml dari Na2S2O3 . 5 H2O


Dengan rumus :
N = M x valensi (Valensi = 2)
gr 1000
M 
Mr V

Padatan Na2S2O3. 5 H2O

- timbang sebanyak …….gram, masukkan beaker glass


- larutkan dengan aquades
- masukkan di dalam labu takar 100 mL
- bilas beaker glass, pengaduk kaca dengan aquades, masukkan air
bilasan ke dalam labu takar 100 mL (dilakukan sampai beaker glass
benar-benar bersih)
- tambahkan aquades pada labu takar sampai tanda batas
- bersihkan leher labu takar
- tutup labu takar, homogenkan

100 mL Na2S2O3 0,02 N


4. Standarisasi Natrium Tiosulfat dengan K2Cr2O7

K2Cr2O7 0,02 N

- Dipipet 10 mL, masukkan erlenmeyer


- tambahkan 5 mL larutan KI 10 %
- tambah 5 mL HCl 2 N
- titrasi dengan Na2S2O3 hingga kuning muda
- tambah 5 tetes indikator amilum 1%
- lanjutkan titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna biru hilang
- catat volume Na2S2O3 yang diperlukan

Data Pengamatan

Reaksi yang terjadi:


K2Cr2O7 + 6KI + 14 HCl  8KCl +2 CrCl3 + 3 I2 + 7 H2O
I2 + 2Na2S2O3  2 NaI + Na2S4O6

5. Penentuan Bilangan Peroksida


Cara 1
1. Sebanyak ± 5 gram sampel ditimbang ke dalam erlenmeyer 300 ml.
2. Tambahkan 30 ml CH3COOH glacial-CHI3. (CH3COOH glacial-CHI3 dibuat dengan
mencampurkan 20 mL CH3COOH glacial, 25 mL etanol 95% dan 55 mL kloroform)
3. tambahkan 1 gram Kristal Kalium iodida dan simpan ditempat gelap selama 30
menit
4. Tambahkan 50 mL aquades, lalu kocok
5. Tambah 3 tetes indikator amilum
6. Titrasi dengan Na2S2O3 0,02 N
7. Blanko dibuat dengan perlakuan yang sama
8. Hitung bilangan peroksida

Cara 2
1. Sebanyak ± 5 gram sampel ditimbang ke dalam erlenmeyer 300 ml.
2. Tambahkan 10 ml CHI3 (kloroform) dan larutkan contoh dengan cara
menggoyangkan Erlenmeyer dengan kuat.
3. Tambahkan 15 mL asam asetat glacial dan 1 mL larutan Kalium Iodida jenuh.
4. Tutuplah segera Erlenmeyer tersebut dan kocok selama 1 menit, kemudian simpan
selama kurang lebih 5 menit di tempat gelap pada suhu 15 – 25 oC
5. Tambahkan 75 mL aquades, lalu kocok dengan kuat
6. Tambah 3 tetes indikator amilum
7. Titrasi dengan Na2S2O3 0,02 N
8. Blanko dibuat dengan perlakuan yang sama
9. Hitung bilangan peroksida
Perhitungan
Bilangan peroksida dapat dinyatakan dalam
a) Miligram ekivalen dari oksigen aktif per kg dihitung sampai dua decimal contoh dengan
menggunakan rumus:
(V1  V0 )  T
Bilangan peroksida (mgrek / kg)   1000
m
b) dinyatakan dalam mg oksigen aktif per kg.
(V1  V0 )  T  8
Bilangan peroksida (mgrek / kg)   1000
m

Keterangan:
V1 = volume larutan natrium tiosulfat untuk minyak (mL)
V0 = volume larutan natrium tiosulfat untuk blanko (mL)
T = Normalitas larutan Natrium tiosulfat
m = massa contoh (gram)
8 = setengah massa atom oksigen

Data….

1. Standarisasi Natrium Tiosulfat dengan Kalium Iodat


Titrasi ke Volume KIO3 0,1 N Volume Na2S2O3

V rata-rata

2. Penentuan Bilangan Peroksida


Cara 1
Massa minyak Volume Na2S2O3
Blanko
Sampel

Cara 2
Massa minyak Volume Na2S2O3
Blanko
Sampel

Diskusikan hasil percobaan anda bersama kelompok anda untuk merumuskan


kesimpulan dari percobaan yang baru saja anda lakukan!

Anda mungkin juga menyukai