Anda di halaman 1dari 12

IODOMETRI

OLEH KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK
ALFITO 105131104220

MARDIA USMAN 105131107420

FARDA DAHLAN 105131107620

TIARA AISYAH 105131105520


ABSTRAK
Kebutuhan garam saat ini sangat tinggi terutama dalam bidang pangan, sehingga
analit yang dinyatakan sangat baik bagi kesehatan harus memenuhi persyaratan
yaitu senyawa KIO3 (kalium iodat) secara persyaratan SNI adalah 30 – 80 ppm.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kadar kalium iodat dalam
garam jangka dengan dua proses yaitu secara dimasak dan secara pengeringan
alami. Sampel yang digunakan berasal dari garam jangka yang diproduksi di
Matang Glumpang Dua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara
iodometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar rata-rata kalium iodat dalam
garam jangka yang dimasak sejumlah 32,13 mg/kg dan kadar garam jangka yang
dikeringkan sejumlah 50,32 mg/kg, dengan perbandingan kadar sebesar 18,19
mg/kg. Dari hasil analisis kedua garam tersebut memenuhi syarat yang telah
ditentukan oleh SNI 01-3556-2010.
TITRASI IODOMETRI
Titrasi iodometri adalah suatu proses tak
langsung yang melibatkan iod, ion iodida
berlebih ditambahkan kedalam suatu agen
pengoksidasi, yang membebaskan iod dan
kemudian dititrasi dengan Na2S2O3 (Natrium
Tiosulfat). Titrasi iodometri merupakan titrasi
redoks. Banyaknya volume Natrium Tiosulfat
yang digunakan sebagai titran setara dengan
iodium yang dihasilkan sebagai titrat dan setara
dengan banyaknya sampel. Larutan Natrium
Tiosulfat merupakan larutan standar yang
digunakan dalam kebanyakan proses iodometri.
Larutan ini biasanya dibuat dari garam
pentahidratnya (Na2S2O3.5H2O).
ALAT


Erlenmeyer
Labu ukur 250 ml
BAHAN
• Kanji 0,5%
• Gelas ukur
• Buret • Natrium Karbonat (Na2CO3)
• Beaker gelas • Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
• Pipet volume • Kalium Dikromat (K2Cr2O7)
• Corong • Kalium Iodida (KI)
• Batang pengaduk • Asam klorida pekat dan asam
• Statif dan klem. klorida 10%
• Natrium Tiosulfat Pentrahidrat
(Na2S2O3.5H2O)
• Aquades bebas CO2.
METODE KERJA
Pembuatan Aquadest Pembuatan larutan Natrium
bebas CO2 Pembuatan Tiosulfat 0,005 N.
 Dipanaskan larutan kanji  Ditimbang ± 3,25 gram
aquades 500 mL Na2S2O3.5H2O
hingga mendidih  Ditimbang 250 mg  Ditambahkan 25 mg Na2CO3
selama 15 menit, kanji, dilarutkan dengan dilarutkan dengan aquades
angkat. 5 mL aquades, bebas CO2
 Ditutup dengan ditambahkan aquades  Dimasukkan kedalam labu
corong yang hingga 50 mL sambil ukur 250 mL hingga garis
disumbat kapas. terus diaduk. tanda
 Didinginkan  Dididihkan selama lebih  Dipipetkan 25 mL, diencerkan
selama 15 menit. kurang 15 menit, dengan aquades bebas CO2
didingikan .
dalam labu ukur 250 mL
hingga garis tanda.
METODE KERJA
Pembakuan Larutan Natrium Tiosulfat 0,005
N dengan Kalium Bikromat Penetapan sampel
 Ditimbang seksama 10 mg K2Cr2O7 yang  Ditimbang 10 gram sampel
sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 120o C  Dimasukkan kedalam
selama 4 Jam (dilakukan 3 kali penimbangan) erlenmeyer dilarutkan dengan
 Dilarutkan dalam 50 mL aquades dalam 35 mL aquades,ditambahkan
Erlenmeyer bersumbat kaca digoyangkan hingga dengan 5 mL HCl 10% dan 1
larut gram KI segera ditutup
 Ditambahkan dengan cepat 150 mg KI, kemudian ditambahkan indicator
100 mg Na2HCO3 (3 kali penimbangan) dan  Dititrasi dengan larutan standar
ditambahkan HCl pekat 0,5 mL Natrium Tiosulfat 0,005 N
 Ditutup erlenmeyer digoyangkan dan dibiarkan sampai terbentuk warna kuning
ditempat gelap selama 10 menit hingga tercampur lemah
 Dibilas dinding erlenmeyer dengan air dititrasi  Ditambahkan indikator kanji
dengan larutan natrium tiosulfat hingga warna dilanjutkan titrasi sampai warna
kuning muda biru hilang
 Ditambahkan 3 tetes larutan kanji  Dicatat volume larutan standar
 Dilanjutkan titrasi dengan natrium tiosulfat hingga yang di pakai ……….(A)
warna biru hilang ( dari warna biru jadi bening)  Diulangi hingga 3 kali.
 Dicatat volume titer yang terpakai dilakukan 3 kali
titrasi
 Dihitung normalitas larutan Natrium Tiosulfat
Rumus menghitung normalisasi larutan tiosulfat Keterangan :
A = Volume titrasi zat uji (mL)
B = Volume titrasi blanko (mL)
N = Normalitas natrium tiosulfat
Bu = Bobot zat uji (mg) BE = Berat ekivalen

Maka kadar iodat dapat dihitung dengan rumus


HASIL
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar rata-rata
KIO3 dalam garam Jangka Matang Glumpang Dua yang di
masak yaitu 32,13 ppm. Pada garam Jangka yang di keringkan
yaitu 50,32 ppm dengan perbandingan kadar sebesar 18,19
ppm. Hal tersebut disebabkan oleh adanya penguapan pada
garam yang dimasak, sedangkan garam yang dikeringkan
sedikit terjadinya penguapan.
JURNAL ACUAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai