Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM KIMIA UMUM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PENENTUAN KADAR CuSO4 DALAM LIMBAH BUATAN DENGAN
METODE TITRASI IODOMETRI

 Tujuan praktikum
Menentukan kadar CuSO4 dalam limbah dengan metode titrasi iodometri.

 Aplikasi
bidang kesehatan
bidang industri
lembaga pemerintahan

 Metode dan Prinsip


Metode yang digunakan pada praktikum ini yaitu metode titrasi Iodometri.
Pada prinsipnya metode ini memanfaatkan reaksi redoks yang melibatkan
iodium, sampel yang bersifat oksidator direduksi dengan kalium iodida
berlebihan dan akan menghasilkan iodium yang selanjutnya dititrasi dengan
larutan baku natrium tiosulfat.
Materi
 Iodium merupakan oksidator yang tidak begitu kuat bila
dibandingkan dengan KMnO4 dan K2Cr2O7.
 H2SO4 disini sebagai katalisator, untuk mempercepat laju reaksi.
 Penambahan kanji diberikan apabila titrasi sudah merubah warna
sampel menjadi kuning gading, ini dilakukan karena apabila kanji
ditambahkan diawal titrasi maka larutan Kanji akan mengikat I2
sehingga akan menyebabkan sulitnya warna TAT di dapatkan.
 Warna TAT dalam titrasi iodometri adalah hilangnya warna biru.
 Pada prinsipnya iodometri termasuk kedalam reaksi oksidasi reduksi
dengan iodium secara tidak langsung
 Cara Tidak Langsung, maksudnya adalah iodium dititrasi atau
iodium yang dihasilkan sebagai hasil reaksi antara iodida dengan
oksidator
 Adapun Cara langsung, yaitu iodium sebagai larutan standar
digunakan untuk mentitrasi zat-zat reduktor. cara ini disebut
iodimetri.
 Prosedur kerja

Standarisasi larutan Na2S2O3.5H2O


1. Masukkan 10 ml larutan kalium dikromat kedalam Erlenmeyer
(erlenmeyer tutup asah).
2. Tambahkan 10 ml larutan Kalium Iodida.
3. Kemudian tambahkan 5 ml larutan asam sulfat secara perlahan.
4. Tutup Erlenmeyer dengan plastic parafilm atau gunakan erlenmeyer
tutup asah.
5. Titrasikan secara perlahan dengan natrium tiosulfat sampai berwarna
kuning pucat.
6. Kemudian tambahkan 5 ml larutan kanji dan teruskan menitrasi
sampai 1 tetes titran menghilangkan warna biru.
7. Lakukan hal yang sama terhadap 2 contoh yang lain dan hitung
normalitas larutan tiosulfat. 
Menentukan kadar CuSO4 dalam limbah
1. Pipet 10 ml limbah yang mengandung CuSO4 masukkan
kedalam labu Erlenmeyer 250 ml (Erlenmeyer Tutup asah).
2. Tambahkan 10 ml kalium iodide dan 5 ml asam sulfat.
3. Titrasi cepat-cepat dengan Na2S2O3 sampai larutan
berwarna kuning, tambahkan 5 ml larutan kanji dan lanjutkan
titrasi sampai terjadi perubahan warna hilangnya warna biru.
4. Hitung kadar CuSO4 dalam limbah tersebut.
 Pengolahan Data

Data Pengamatan / perhitungan

Standarisasi larutan Na2S2O3.5H2O KI = …%

Titrasi V Na2S2O3.5H2O H2SO4 = … N

Titrasi 1 K2CrO4 = ….. N

Amilum = ….%
Titrasi 2

Rata-rata

Penentuan kadar CuSO4

Titrasi V Na2S2O3.5H2O

Titrasi 1

Titrasi 2

Rata-rata
 Rumus dan perhitungan
 Standarisasi larutan natrium tiosulfat pentahidrat
Dik : Vtiosulfat = 6,65 ml
V K2Cr2O7 = 10 ml
NK2Cr2O7= 0,0796 N
Dit : N1 …..?
V1 x N1 = V2 x N2
6,65 ml x N1 = 10 ml x 0,0796 N
N1 = 0,1197 N (Normalitas natrium tiosulfat)
Penentuan kadar CuSO4
Dik : Vtiosulfat = 7,9 ml
Berat CuSO4 = 2,4901 gram = 2490,1 mg
V CuSO4 = 10 ml
V labu = 250 ml
Dit : % CuSO4….?
% CuSO4 =

% CuSO4 =

% CuSO4 = 23,73 %
 Reaksi

Reaksi pada standarisasi larutan natrium tiosulfat :


K2Cr2O7 + 6KI + 7H2SO4 Cr2(SO4)3 + 3I2 + 4K2SO4 + 7H2O
I2 + 2Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6
 
Reaksi pada penetapan kadar CuSO4 :
2CuSO4.5H2O + 4KI + H2SO4 2CuI +I2 + 2K2SO4
+10H2O
I2 + 2Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6
 Pengamatan
Standarisasi larutan Na2S2O3
K2CrO4 Jingga
K2CrO4 + KI Jingga
K2CrO4 + KI + H2SO4 Coklat
K2CrO4 + KI + H2SO4 + Na2S2O3 Kuning Pucat
K2CrO4 + KI + H2SO4 + Na2S2O3 + amilum Biru
K2CrO4 + KI + H2SO4 + Na2S2O3 + amilum + Na2S2O3
Hilangnya warna biru
Kadar CuSO4
CuSO4 Biru
CuSO4 + KI Biru 
CuSO4 + KI + H2SO4 + Na2S2O3 + amilum hilangnya warna
biru
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai