Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM KIMIA UMUM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PENENTUAN KADAR Na2CO3 DAN NaHCO3, dengan metode titrasi
acidi-alkalimetri.

 Tujuan praktikum
Menentukan Kadar Na2CO3 dan NaHCO3 dengan metode titrasi
asidi alkalimetri.

 Aplikasi
bidang kesehatan
bidang industri
BPOM

 Metode dan Prinsip


Metode yang digunakan pada praktikum ini yaitu metode titrasi asidi-
alkalimetri. Pada prinsipnya metode ini berdasarkan reaksi netralisasi
antara zat titran dengan zat yang dititrasi.
Materi
1. Pelarutan adalah membuat larutan dari padatan murni dengan mencampurkan
pelarut dalam jumlah tertentu.
2. Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara
menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang besar dan konsentrasi
yang lebih kecil.
3. Standarisasi adalah suatu cara untuk menentukan konsentrasi larutan standar
dengan tepat, dengan mentitrasikan larutan standar lainnya yang sudah diketahui
konsentrasinya.
4. Titrasi adalah proses mereaksikan zat yang sudah diketahui konsentrasinya
dengan yang akan dicari konsentrasinya dengan menggunakan buret
5. Titrasi Asidimetri : Penentuan larutan basa menggunakan larutan standar asam.
6. Titrasi Alkalimetri : Penentuan larutan asam menggunakan larutan standar
basa.
7. Penambahan metil jingga pada saat standarisasi larutan HCl digunakan sebagai
indikator.
8. Pada saat penambahan fenolftalein di penetapan kadar berguna sebagai indikator
untuk mengetahui TAT terhadap kandungan Na2CO3 dan NaOH
9. Pada saat penambahan metil jingga di penetapan kadar berguna sebagai indikator
untuk mengetahui TAT terhadap kandungan NaHCO3.
 Prosedur kerja
Pembuatan larutan 0,01 N HCl 250 mL
1. Hitung volume HCl yang dibutuhkan untuk menyiapkan
250mL HCl 0,1 N.
2. Ukur volume HCl yang dibutuhkan dan pindahkan kedalam
beaker gelas 500 mL.
3. Encerkan dengan menambahkan aquadest sampai tanda batas.
 
Pembuatan larutan 0,01 N Na-Borak 250 mL
4. Hitung jumlah Na-Borak yang dibutuhkan untuk menyiapkan
250mL Na-Borak 0,1 N
5. Ukur jumlah Na-Borak yang dibutuhkan dan pindahkan
kedalam beaker gelas 250mL
6. Encerkan dengan menambahkan aquadest sampai tanda batas.
Standarisasi larutan HCl
1. Pipet 25 mL larutan Na-Borak, masukkan kedalam Erlenmeyer.
2. Tambahkan beberapa tetes indikator metil jingga.
3. Titrasi dengan HCl sampai terjadi perubahan warna
4. Catat volume HCl, lakukan titrasi minimal duplo.
5. Hitung normalitas HCl

Penetapan kandungan Na2CO3, NaHCO3 dan atau NaOH.


6. Ambil sampel sebanyak 25 mL dan dimasukkan kedalam
erlenmeyer.
7. Tambahkan beberapa tetes indikator fenolftalein.
8. Dititrasi dengan larutan standar HCl sampai warna merah dari
indikator hampir hilang dan dicatat volumenya.
9. Ditambahkan beberapa tetes indikator metil jingga.
10. Dilanjutkan titrasi sampai terjadi perubahan warna menjadi
merah jingga dan catat volumenya.
 Rumus dan perhitungan

 Standarisasi HCl
VHCl x NHCl = Vna-Borak x Nna-Borak

 Penentuan kadar NaOH, Na2CO3, NaHCO3

Ket : x = volume titrasi pertama pada saat penambahan fenolftalein


y = volume titrasi kedua pada setelah penambahan metil jingga
 Reaksi dan pengamatan

Reaksi
NaOH + HCl NaCl + H2O
Na2CO3 + HCl NaHCO3 + NaCl
NaHCO3 + HCl H2O + CO2 +NaCl
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai